Chereads / Di Dunia Anime Dengan System / Chapter 7 - Pergi dan Kesialan di Hari Pertama Sekolah

Chapter 7 - Pergi dan Kesialan di Hari Pertama Sekolah

Setelah mendengarkan perkataan orang yang sedang membicarakan tentang legenda tersebut Sora maupun Shiro hanya tersenyum mendengarnya.

Mereka hanya mendengar saja lalu menghiraukan apa yang orang orang itu katakan, dan bergegas pulang karena hari ini ada lah hari pertama mereka bersekolah di Sekolah Menengah Atas maupun Sekolah Menengah Pertama.

Setelah sampai rumah langsung saja Sora masuk lalu berteriak "kami pulang !! " namun hasil nya nihil tidak ada yang menjawab perkataan Sora.

Sora yang saat ini bingung melihat kearah adik nya yang memiliki keadaan yang sama bingung nya karena tidak ada yang menjawab nya.

Setelah itu mereka langsung saja pergi kedapur dan melihat hanya ada makanan saja dan secarik kertas di atas meja.

Melihat ini Sora langsung saja mengambil secarik kertas di sana dan membaca kertas tersebut berduaan dengan Shiro, disana tertulis

' Sora, Shiro ibu dan ayah mu ada pekerjaan di luar negeri kami tidak tahu kapan kita pulang jadi jaga rumah ya jangan lupa kunci rumahnya, kunci nya ada di laci dapur.

catatan : bersenang senang lah : ' ) dari ibu'

Bahkan setelah membaca ini aku dan Shiro hanya melihat ini lalu menoleh ke meja yang terdapat sarapan untuk kita yang dimasak oleh ibu dengan penuh semangat terlihat jelas dari masakannya tersebut, namun aku langsumg saja melihat tulisan merah di tempat biasa ayah duduk disana.

'HELPP SO-'

Aku yakin dari tulisannnya ayah berbuat ceroboh lagi pasti karena lupa memberitahukan ini.

"kalau begitu kita segera mandi dulu Shiro lalu sarapan" kataku pada Shiro yang dibalas oleh anggukannya, aku yakin adikku ini pasti melihat noda darah di atas meja namun menghiraukannya.

Sesaat setelah melakukan rutin sebagai penjaga pintu di depan kamar mandi aku maupun Shiro langsung saja berganti pakaian kami dengan seragam sekolah kami dan melahap sarapan yang ibu masak dengan semangat.

'hmm sepertinya masakan ibu sudah berkembang' batinku ketika merasakan masakan ibu telah berkembang di bandingkan 10 tahun yang lalu, aku hanya bisa tersenyum merasakan ini meskipun suasannya sepi hanya ada kami berdua.

Setelah sarapan aku langsung saja menyimpan piring kotor di westafel dan membersihkan meja termasuk noda darah tersebut.

Ketika sudah membersihkan meja aku langsung saja menuju depan pintu dan melihat Shiro sudah selesai memakai sepatu aku langsung saja memakai sepatu dan keluar rumah, tidak lupa aku mengunci pintu rumah kami agar tidak kerampok atau kejadian yang tidak mengenakan.

Kami langsung saja berangkat sambil membicarakan permainan yang akan kita lakukan ketika sudah sampai rumah.

Namun ketika sudah sampai pertigaan kami terdiam di pinggir jalan lalu aku langsung saja menarik nafas lalu menghembuskan nya, lalu menoleh pada Shiro yang sedang melihatku juga sambil menahan tangisnya ketika akan berpisah menuju sekolah kita masing masing.

"S.. Shiro semangat kita hanya berpisah selama 3 jam atau 4 jam saja karena ini hanya lah hari pertama jadi cuma berkenalan dan memberi jadwal pelajaran nya saja" ucap ku dengan tergugup namun berbicara dengan cepat agar aku tidak terlihat gugup didepannya.

"kak.. aku takut" balas Shiro seakan akan dia mau menangis meskipun terlihat dia sudah mau mengeluarkan air matanya.

Aku yang melihat ini hanya tersenyum melihat keimutannya lalu aku meletakan telapak tanganku diatas kepalanya.

"Shiro tenanglah bukan berarti kita akan berpisah selamanya kita hanya terpisah hanya 3 atau 4 jam saja jadi bukan masalah bukan" ucap sembari mengusap kepalanya dengan lembut sembari tersenyum lembut, walaupun aku lebih gugup darinya.

Shiro yang melihat senyumku hanya bisa menenangkan dirinya lau melihat lagi ke arah ku dengan senyum semangat terpampang diwajahnya dan menganggukan kepalanya sebagai tanda setuju.

Melihat ini aku hanya menganggukan kepala lalu pergi ke arah yang berlawanan dari jalan yang dilewati Shiro sembari melambaikan tangan ku padanya tanpa menghadap kebelakang dan terus berjalan.

Sedangkan Shiro hanya melambaikan tangan nya pada ku lalu lari menuju arah yang berlawanan dari arah sekolah ku.

Setelah aku melambaikan tangan ku pada Kak Sora aku langsung saja berlari menuju ke sekolah ku sambil tersenyum setelah apa yang kakak ku katakan barusan.

'tapi aku merasakan firasat buruk sebagai adiknya bahwa akan terjadi sesuatu pada kakak, semoga dia baik baik saja' pikir ku dan langsung saja aku menggelengkan kepala ku dan melanjutkan perjalananku.

"Hachuu.. entah kenapa hari ini dingin sekali apa kami berangkat terlalu pagi, dan entah kenapa aku memiliki firasat buruk saat ini" bersin ku sambil membicarakan suasana dipagi hari dan tentang perasaan buruk yang aku rasakan saat ini.

Saat aku sedang berjalan dengan santai tiba tiba saja terdengar jeritan seorang gadis berteriak menyedihkan karena A**ing peliharaannya yang lepas dan A**ing itu berlari ke tengah jalan.

"GAWAAT !!"

Tanpa sadar langsung saja aku melesat menuju A**ing tersebut tanpa memikirkan apa pun.

BIP~~!! BIP~~!!

Tapi begitu di tengah jalan dan melihat mobil melaju kencang, aku tidak langsung lari melainkan langsung memeluk A**ing tersebut dengan erat agar tidak terluka.

BANG~~!!

Meskipun tubuh ku kuat namun tetap saja kalau tertabrak mobil masihlah sakit rasanya, dan aku pun sedikit terlempar dan kepalaku mengeluarkan banyak darah.

'Ahh.. sungguh sial aku hari ini'

Ketika kesadaran ku mulai menghilang, bukan mendengar suara teriakan orang, namun suara Schwi lah yang kudengar.

[SORA BERTAHANLAH !!

MEMULAI PROSES PENYEMBUHAN PADA HOST

MEMULAI MENGHILANGKAN KESADARAN HOST]

Aku yang mendengar ini hanya tersenyum kecut dan hanya bisa merasakan kalau kesadaranku perlahan mulai menghilang.