Chereads / Di Dunia Anime Dengan System / Chapter 5 - Hadiah dan Memasak

Chapter 5 - Hadiah dan Memasak

Setelah membereskan barang barang milik Shiro kami bersiap siap untuk kembali ke rumah, walau tidak banyak hanya beberapa pakaian dan papan catur mini yang dia bawa saja.

2 jam kemudian

Sesaat ketika kita tiba di rumah aku langsung saja mengajak Shiro kerumah baru nya dan melihat lihat bagian dalam rumah dengan semangat, bahkan ketika Shiro sampai rumah pun raut muka nya terlihat berseri dan senang dengan rumah baru nya.

Sebelum memasuki rumah untuk melihat lihat langsung saja ibu ku melesat memeluk Shiro dengan menggosokkan wajah nya di pipi Shiro dengan gemas nya.

"nee... Shiro chan mari ikut ibu beli baju yang imut imut buat mu" ucap ibuku yang masih memeluk Shiro dengan bahagia terlihat jelas di wajahnya seperti mendapat kan kupon gratis resort di pemandian air panas kesukaannya.

Shiro yang mendapat perlakuan seperti ini hanya bisa memasang wajah putus asa dengan aura gelap di sekelilingnya saja, karena momen bersama ku atau kakak nya terganggu oleh kehadiran ibuku sendiri.

Bahkan ayah ku yang melihat ini hanya tersenyum canggung ketika melihat istri atau ibuku sendiri terlihat seperti kekanak kanakan, dan langsung saja ayah mendekati putri barunya lalu berkata "Shiro ikut lah dengan ibu mu berbelanja pakaian setelah itu kamu bisa menunjukan nya pada kakak mu" balas ayah ku dengan senyum licik diwajahnya sembari berkedip sebagai tanda melihat ke arah ku.

"!!!!" bahkan aku terkejut mendengar perkataan ayah ku langsung saja aku melihat Shiro, terlihat jelas raut wajah nya yang terlihat bersinar terang mendengar perkataan ayahku.

'a.. apa ayah mencoba menjual putra nya sendiri pada putrinya ta..tapi e..ehem te..tenang lah Sora ingat kau pria jantan kau harus ingat bahwa KAU PRIA JANTAN' batin ku mencoba untuk terlihat tegar di hadapan adik ku.

[....] Schwi yang mendengar batinan ku pun tidak bisa apa apa selain diam.

"e.. hmm y..ya yang di katakan ayah benar kamu ikut dulu dengan ibu membeli baju setelah itu pe..perlihatkanlah pada kakak mu ini" balas ku dengan senyum canggung sembari tergagap dari sinyal yang di beri kan oleh ayah pada ku.

"BENARKAH!!" kata Shiro dengan wajah berharap ketika melihatku.

'khe... sial ini menyilaukan!!' batin ku melihat kelakuan adik ku yang terlihat seperti bidadari ini.

[Sis-con] ucap Schwi tanpa belas kasihan sama sekali.

JLEEBB!!!

Mendengar ucapan nya saja sudah membuat hati ku hancur berkeping keping seperti kaca.

"ah.. ehmm" balasku sambil menganggukan kepala ku sebagai tanda persetujuan.

"WOOAAHHH" sahut Shiro dengan wajah bahagianya.

"YOSHH Shiro kalau begitu ayo kita pergi !!" ucap ibuku dengan semangat mengangkat tangan kanan nya ke atas lalu di ikuti dengan Shiro yang juga mengangkat tangan kiri nya juga dengan semangat.

"OOOHHHHH!!" ucap Shiro dangan raut wajah semangat dan mata yang berapi api ingin sekali terlihat imut dipandangan kakaknya.

"HAHAHA itu baru putri ku" kata ayahku sembari memegang pinggang nya dengan gembira melihat kelakuan putri dan istrinya tersebut.

Sial tua bangka itu sungguh serius ingin menjual ku apa dia dendam karena kalah bermain catur dari bocah berumur 6 tahun.

Setelah mereka berteriak langsung saja ibu mengangkat Shiro lalu pergi ke toko baju bersama ibunya yang terlihat bahagia ingin melihat Shiro menggunakan pakaian pakaian imut.

Aku yang melihat mereka pergi langsung saja melihat ayah yang tiba tiba menoleh ke arah lain agar tidak berkontak mata dengan ku.

"kekanak kanakan" ucap ku melihat ayah dengan wajah datar yang kupasang saat ini

"hahaha, itu nama strategi Sora strategi"setelah mengucapkan itu langsung saja ayah masuk ke rumah sembari tertawa canggung.

Aku yang melihat ayah masuk ke rumah sambil tertawa canggung hanya bisa menggeleng geleng kepala ku saja, ketika melihat kelakuannya yang tidak sesuai tampangnya, lalu aku langsung saja mengikutinya ke dalam rumah dan masuk menuju ke kamarku.

'Schwi buka Quest'

[QUEST PERTAMA DI LUNCURKAN!

NAMA MISI : AYO MENJADI KAKAK YANG JENIUS

ISI TUGAS : AJAK LAH ADIK MU BERMAIN UNTUK PERTAMA KALINYA DAN KALAHKAN DIA

HADIAH : KOTAK EMAS

HUKUMAN : MENJADI KAKAK TERBURUK DALAM SEJARAH

MISI SELESAI ]

'hmm.. jadi begitu kotak emas ya, kalau tidak salah aku juga punya satu bukan, kalau begitu buka 2 kotak emas yang aku punya sekarang Schwi' ucap ku dengan semangat karena mendapat 2 kotak emas sekaligus.

[hmmm... ] balas Schwi pada ku

[MEMBUKA 2 KOTAK EMAS....

SELAMAT HOST MENDAPATKAN SKILL PASIF DAN AKTIF :

MEMASAK (MAX) , DAN EMPEROR EYE

MEMASAK (MAX) : KETERAMPILAN HOST DALAM MEMASAK SUATU MAKANAB SESUAI BAKAT HOST

EMPEROR EYE : BAKAT KHUSUS YANG MEMBUAT PENGGUNA MEMILIKI KEAHLIAN OBSERVASI YANG HAMPIR SEMPURNA DAN DETAIL, MEMUNGKINKAN HOST MENGAMATI SETIAP DETAIL GERAKAN OTOT, PAERNAFASAN, KONTRAKSI OTOT, KETEGANGAN TUBUH, RITME DAN LAIN SEBAGAI NYA. MEMUNGKINKAN HOST DAPAT MEMPREDIKSI MASA DEPAN GERAKAN SESEORANG DENGAN PENGAMATAN MUTLAK

(BISA DI UPGRADE APABILA MEMPUNYAI SKILL YANG SERUPA) ]

'woah skill yang berguna tapi kenapa cuma 1 setiap kotaknya ya, tolong jelaskan saudari Schwi' ucapku sembari memegang bagian tengah kacamata ku walaupun tidak ada kacamata di wajahku.

[hmm, itu karena setiap kotak, memiliki tingkatnya sesuai warnanya

perunggu : mendapatkan 3 jenis barang atau skill secara acak kemungkinan mendapatkannya 60%-80%.

silver : mendapatkan 2 jenis barang atau skill langka secara acak kemungkinan mendapatkannya 25%-40%.

emas : mendapatkan 1 jenis barang atau skill unik secara acak kemungkinan mendapatkannya 10%. ]

'hmm, jadi begitu semakin bagus kotak semakin susah mendapatkan barang atau skill yang di jelaskan ya, terima kasih Schwi atas infonya' batinku sambil memegang dagu berpikir ketika Schwi menjelaskan.

[hmm.. ] balas Schwi mendengar batinan ku.

'kalo begitu langsung pasang saja skillnya' batinku lada Schwi

[MEMASANG SKILL.... MEMASANG SKILL SELESAI

SILAHKAN HOST UNTUK MELIHAT PEMBARUAN STATUS TERBARU ]

'kalau begitu buka status'

____________________________

Nama : Sora

Umur : 6 tahun

Jenis kelamin : Laki Laki

Pekerjaan : tidak ada

Judul : Jenius

Atribut :

Kekuatan : 11

Kepintaran : 20 > 25

Kelincahan : 8

Stamina : 9

Pesona : 10

Skill : Photography Memory, Pikiran Tenang, Memasak (MAX), Emperor Eye

____________________________

'Setelah melihat status ku sepertinya atribut kepintaran ku naik la-' sebelum menyelesaikan batinanku tiba tiba saja aku mendapatkan informasi tentang kedua skill yang baru saja aku pasang, berbeda dengan skill yang sebelumnya aku pasang.

'eghh..' batin ku sembari memegang kepalaku yang sakit ketika menerima informasi secara mendadak.

[SORA KAU TAK APA APA] ucap Schwi berteriak khawatir padaku, ketika aku merasakan kesakitan pada kepala ku.

'hmm.. tak apa aku baik baik saja Schwi, sakitnya hanya sebentar saja kok' batin ku sembari menggelengkan kepalaku dan tersenyum agar Schwi tidak khawatir.

[ehmm.. maaf karena tidak memberitahukan mu lebih dulu] balas Schwi pada ku.

'hahah tak perlu khawatir kau lihat aku baik baik saja bukan ?' batinku sembari menepuk badan ku yang terlihat baik baik saja.

[hmmm.. ] ucap Schwi membalas batinan ku.

"hmm kalau begitu bagaimana kalau kita mencoba memasak sekarang juga" ucapku sembari menyeringai.

hmm hmm akhir nya aku bisa melihat putri ku memakai pakaian imut, hari ini bahkan aku sampai memfoto nya di smartphone ku terlihat banyak sekali foto yang kuambil dari bidadari kecil ku ini, aku senang berbelanja dengan putriku sudah berapa lama aku berbelanja dengan anak ku Sora mungkin 3 bulan lalu sembari membeli papan catur yang dimainkan oleh suami ku dengan putra ku.

"ibu..." ucap Putriku Shiro chan sembari menarik baju lengan ku dengan memasang wajah mengantuk terlihat lelah habis berbelanja.

"iya.. Shiro chan ?" balasku pada putriku yang mengantuk sembari memasang senyum manis di wajah ku.

"ngantuk..." ucap putriku yang sudah tidak tahan dengan kantuknya yang coba dia tahan namun terlihat imut.

"kalau begitu bagaimana kalau kita pulang lalu biar ibu masakkan makanan buat kita bagaimana" kataku pada putriku sembari mengangkatnya.

"hmm.." namun perkataan ku di balas dengan anggukan nya yang terlihat begitu menggemaskan.

"yoshh kalau begitu mari kita pulang" balas ku dengan semangat.

30 menit kemudian

Ketika aku sudah sampai rumah aku dapat mencium makanan dari dalam rumah namun yang jadi pertanyaan nya siapa yang memasak ?.

Ketika aku membuka pintu aroma yang tadi aku cium diluar langsung tercium ke hidungku, mencium bau nya saja sudah enak apa lagi kalau aku mencobanya.

Bahkan putri ku yang terlihat tertidur langsung saja membuka matanya yang karena mencium bau masakan tersebut.

dan ketika aku membawa putri ku menuju dapur dapat dilhat makanan yang terlihat mahal dan mewah di atas meja.

'a.. apa ini benar benar memasak atau membeli' batin ku curiga.

Lalu aku lihat suamiku sudah duduk di kursi nya dan Sora yang baru saja menyimpan nasi yang ada di mangkok pada meja tersebut.

"nee... sa.. sayang apa kamu membeli makanan ini" tanyaku dengan gugup pada suami ku yang melihat makanan di meja dengan mulut terbuka bersiap untuk memakan makanan tersebut.

"hmm.. bukan ini yang masak Sora loh" balas suami ku dengan semangat ketika aku menanyakan hal tersebut.

seketika aku langsung melirik ke arah putra ku yang di balas dengan senyum di wajahnya sembari menurunkan putriku Shiro.

"i.. ini bohong bukan" ucap ku yang terlihat putus asa ketika melihat bahwa putra ku bisa memasak.

"KAK..." ucap putriku dengan wajah bahagia.

"SHIIROOOO..." balas putra mu sambil berlari menuju adiknya sembari menangis.

"syukurlah.." ucap mereka berdua secara bersamaan saat mereka berpelukan.

'bu.. bukannya ini terlalu d..dramatis, aku merasa terselingkuh oleh putri ku yang imut ini' batin ku sembari duduk membuat lingkaran di sudut dapur dengan aura putus asa.

"hahah bagaimana kalau kita makan dulu" kata suamiku ketika melihat kejadian ini dan hanya fokus pada makanan yang ada di depannya saja.

"hmm.. kalau begitu ayo Shiro kita makan dulu" kata Sora kepada adik nya sembari melepaskan pelukannya dan membawanya ke meja untuk makan malam.

"hmm.." namun perkataan putra ku hanya dibalas oleh anggukan dan senyum manis oleh putriku.

"So.. Sora darimana kamu belajar memasak nak ?" tanya ku dengan gugup pada putra ku.

"hmm.. dari buku masakan yang ibu punya, aku hanya mengikuti sesuai resep nya saja" balas putra ku seolah olah itu hal yang biasa.

"kalau begitu bagaimana kalau kita coba saja masakannya" kata suami ku yang sudah tidak sabar untuk mencoba masakan putranya.

"o.. oh kalau begitu kita coba dulu" ucap ku sembari melihat makanan yang ada di hadapan ku dengan penasaran.

"hmm.." di balas anggukan oleh putri ku.

"SELAMAT MAKAN" ucap kami bersamaan sebelum mencoba masakannya Sora.

Ketika memasukan nasi dengan lauk nya menuju mulut ku aku terdiam ketika mencoba makanan putra ku.

Ketika melihat ekspresi ibuku entah kenapa aku merasa menggigil ketika aku merasakan tatapannya, tiba tiba saja ibuku berdiri langsung menuju kemari.

Ketika aku ingin berdiri tiba tiba saja tangan ibuku sudah berada dipundak ku sembari melihat ku dengan tatapan yang menyeramkan.

'selamat tinggal kehidupan damai ku'