Setelah menunggu beberapa saat lamanya, akhirnya Zio meraih 2 gaun berwarna merah muda dan hijau daun dengan desain elegan. Ia mengukir sedikit senyum di bibirnya.
"Sepertinya wanita itu akan terlihat sangat cantik mengenakan 2 gaun pilihanku ini!"
Zio berseru seraya memandangi 2 gaun di tangannya.
"Permisi, Tuan. Apakah Anda akan membeli gaun-gaun ini untuk kekasih Anda?"
Seorang penjaga toko wanita menghampiri dan bertanya kepada Zio dengan sopan.
"Ya."
Zio menjawab pertanyaan si penjaga toko tanpa menoleh. Namun fokusnya segera terpecahkan ketika ia mendengar suara Cyzarine.
"Vyacheslav Veselovsky Romanov menikahi salah satu putri dari keluarga
"Saya akan membayar 3 blazer dengan desain dan warna berbeda ini."
Cyzarine berkata kepada Agafya seraya memberikan ketiga blazer di tangannya.
"Baik, Nona. Saya akan mengarahkan Anda menuju kasir."
Agafya berjalan lebih dulu usai ia melihat Cyzarine mengangguk.
Oh, tidak! Dia akan membayarnya sekarang, batin Zio.
Zio segera melangkah pergi menuju kasir di mana Cyzarine akan membayar semua barang yang telah dipilihnya.
"Tuan, tunggu!"
Penjaga toko wanita berusaha menghentikan langkah Zio. Pria itu pun menoleh.
"Ya?"
Ah, sial! Ternyata penjaga toko yang bersamaku adalah seseorang yang sudah merendahkan wanita itu, keluh Zio dalam hati.
"Biarkan saya membantu Anda menuju kasir, Tuan!"
Izolda? Ya, nama penjaga toko ini adalah Izolda! seru Zio dalam hati seraya memalingkan wajahnya dari wanita bernama Izolda.
"Tidak!"
Zio tidak peduli dengan Izolda. Ia melangkah dengan cepat menuju kasir karena dirinya tidak ingin terlambat menyusul Cyzarine.
Tak! Tak! Tak!
"Berapa totalnya? Dan, bisakah saya membayarnya dengan kartu ini?"
Cyzarine mengeluarkan sebuah kartu hitam dengan logo mahkota emas tepat di sisi kirinya. Kartu tersebut memiliki huruf yang angka sebagai tanda kepemilikan dan tentu saja, semua orang yang berada di sana terkejut dengan kehadiran Cyzarineーsi pemilik kartu hitamーyang berpenampilan kuno.
Hap!
Izolda merampas kartu hitam milik Cyzarine dari tangan wanita kuno tersebut. Tindakannya kali ini sungguh telah di luar batas.
"Mengapa Anda mengambil kartu milik saya?!"
Cyzarine bertanya dengan nada tinggi seraya menutup tas tangan yang ia bawa.
"Cepat kembalikan dan saya akan mengampuni Anda!"
Astaga! Apa yang baru saja aku katakan? Aku bukan lagi Nyonya Muda keluarga Romanov yang terhormat, lalu bagaimana bisa aku menghukum seseorang yang telah membuatku malu?
Cyzarine merasa bersalah atas apa yang baru saja ia ucapkan. Wanita 19 tahun tersebut merasa tidak yakin dengan kekuatan dirinya sendiri yang mampu menyelesaikan masalah tanpa campur tangan keluarga Romanov.
"Ha ha ha ...."
Izolda tertawa seraya membolak-balikkan kartu hitam yang bukan miliknya.
"Cyzarine Alisiya Romanov?!"
Izolda mengeja nama Cyzarine dengan lantang.
Oh, jadi nama wanita ini adalah Cyzarine Alisiya Romanov, ucap Zio dalam hati. Namun, nama belakang keluarganya seperti nama Tuan Vyach, lanjut Zio dengan penasaran.
"Hei, Nona kuno! Apakah Anda mencuri kartu ini?! Nama belakang pemilik kartu hitam ini berasal dari keluarga Romanov. Lalu, mengapa kartu ini bisa berada di tangan Anda?!"
Izolda tidak berhenti menghardik Cyzarine dengan dugaan-dugaannya.
"2 buah lingkaran emas dengan keterangan master card di sisi kanan kartu menandakan bahwa pemilik kartu ini bukanlah orang sembarangan!"
Seorang pelanggan yang berada di kanan Izolda berkata dan tentunya membuat semua orang yang berada di sana berspekulasi bahwa Cyzarine telah mencuri.
"Aku akan mencari tahu mengenai keluarga Romanov dan kepemilikan kartu hitam milik Cyzarine!"
Zio berseru dengan suara pelan seraya mengambil ponselnya. Ia menekan keypad dengan cepat, lalu mencari berita yang beredar luas di internet mengenai keluarga terkaya nomor 1 di Rusia.
"Vyacheslav Veselovsky Romanov menikahi salah seorang Putri dari keluarga Kovrova yang bernama Cyzarine Alisiya Kovrova karena perjodohan. Kini, Cyzarine mengganti nama belakang mengikuti nama keluarga sang suami, yaitu Cyzarine Alisiya Romanov."
Zio membelalakkan matanya ketika ia mengetahui fakta tentang wanita kuno di depannya yang sedang menjadi bahan cercaan semua orang di toko pakaian.
"Shit! Aku harus melakukan sesuatu untuk membantu Cyzarine!"
Zio menyimpan kembali ponselnya, lalu berjalan mendekati Izolda.
Hap!
Zio merampas kartu hitam milik Cyzarine dan tentu saja, wanita kuno itu tercengang bukan main.
"AnーAnda ...."
Cyzarine ternganga ketika ia melihat dengan jelas siapa pria yang berhasil merebut kartu hitam miliknya.
"Mengapa kalian sangat senang menghina orang lain?! Memangnya apa salah wanita ini?!"
Zio mengedarkan pandangannya menatap satu persatu wajah penjaga toko juga pelanggan yang berdiri di hadapannya.
"Tuan, kamu baru saja menangkap pencuri!"
Izolda berseru dari tempatnya berdiri. Ia menunjuk Cyzarine yang sedang menahan rasa sakitnya.
"Darimana Anda tahu bahwa wanita ini mencuri?!"
Zio menantang Izolda. Pria ini sangat tahu bagaimana cara menjatuhkan lawan dengan cara sederhana.
"Kartu hitam di tangan Anda adalah bukti pencurian yang dilakukan oleh wanita itu! Dan, saya sendiri akan menghubungi polisi untuk menangkapnya!"
Zio senyum sinis ketika mendengar kalimat yang baru saja diucapkan oleh Izolda padanya.
"Jangan lupa untuk hubungi pihak kartu hitam ini untuk memastikan kepemilikan aslinya!"
Zio memberi saran kepada Izolda agar wanita itu mengikuti sarannya yang jitu.
"AnーAnda? Apakah Anda juga tidak percaya pada saya sama seperti merekaーsemua orang yang merendahkan Cyzarine?"
Cyzarine tidak percaya bahwa semua orang di dunia ini benar-benar menyebalkan dan membuatnya sakit hati.
Ternyata bukan hanya Vyach yang berhasil membuat hatiku terluka, tetapi semua orang di dunia ini pun sama, keluh Cyzarine dalam hati seraya menahan tangis.
"Anda tenang saja! Saya akan memberikan orang-orang tidak berguna ini pelajaran!"
Zio berbisik di telinga Cyzarine hingga membuat wajahnya memerah.
"Pelajaran seperti apa? Jangan macam-macam dengan saya!"
Zio tersenyum mendengar jawaban Cyzarine. Dengan santai dan bahasa tubuh yang meyakinkan, Zio pun kembali berbisik.
"Pelajaran etika yang belum pernah mereka pelajari! Mari kita saksikan bersama!"
"Baik, Tuan. Saya akan mengikuti saran Anda."
Izolda langkah menuju meja kasir. Ia dengan cekatan meraih gagang telepon, kalau menempelkan di telinga kirinya.
Semua orang yang berada di dalam toko itu pun menahan napas. Mereka menunggu Apa yang akan terjadi selanjutnya dengan Cyzarine.
"Halo, Moskow Charter Bank?"
Izolda memulai percakapannya dengan seseorang di seberang sana melalui sambungan telepon. Orang-orang menatap Cyzarine dengan pandangan merendahkan. Cyzarine pun tidak memungkiri bahwa tatapan mereka membuatnya ketakutan.
"Ya, selamat siang. Apakah ada yang bisa saya bantu?"
Suara lembut seorang wanita merespon pertanyaan pertama Izolda.
"Saya ingin mengajukan beberapa pertanyaan perihal kartu hitam yang terbit di bawah nama Moskow Charter Bank."
Izolda kembali berbicara dengan seseorang di saluran telepon. Ia mengarahkan senyum sinis kepada Cyzarine hingga membuat wanita itu tertunduk lesu.
"Ya? Silakan, Nona?"
"Apakah benar, nomor seri yang akan saya sebutkan setelah ini merupakan kartu hitam atas nama Cyzarine Alisiya Romanov? Karena saya menduga bahwa seseorang telah mencurinya."
Izolda yang sok tahu kembali tersenyum sinis saat Cyzarine menatapnya.
"Silakan sebutkan, Nona!"