Chapter 14 - The Gift

"Maaf, Nyonya Anna!"

Vasili berusaha menekan amarah agar sang majikan tidak salah paham lagi padanya.

"Seperti yang Anda lihat di video tersebut, Nona Cyza tidak mengenal pria itu."

Anastasia meletakkan ponsel di sampingnya. Ia menatap Vasili sinis.

"Dari mana kau yakin tentang hal itu, Vasili?! Bisa saja mereka berpapasan atau bahkan berkenalan sebelum insiden toko pakaian itu terjadi.

Vasili menundukkan pandangannya.

"Nyonya, apakah Anda lupa dengan sikap malu-malu Nona Cyza?"

"Jadi maksudmu?"

"Di video yang saya kirim terlihat jelas bahwa Nona Cyza selalu menundukkan pandangannya saat pria asing itu menatapnya. Dan, saya sudah mengantongi nama pria itu, Nyonya ...."

Anastasia turun dari ranjang. Ia berjalan ke bawah jendela yang tertutup gorden gold yang senada dengan sprei.

"Katakan!"

Anastasia membuka sedikit gorden hingga kedua matanya dapat melihat pemandangan malam kota Moskow yang bersalju.

"Pria tersebut bernama lengkap Zio Darwin Tanudjaya."

Vasili tidak banyak berbicara dengan Anastasia. Pria kelahiran Ukraina tersebut hanya bicara secukupnya karena sejujurnya ia sangat sungkan bekerja di bawah perintah Anastasia.

"Nama yang sangat aneh untuk negara iniーRusia!"

Anastasia menoleh ke arah asistennya, lalu bertolak pinggang.

"Benar, Nyonya. Tuan Zio berasal dari salah satu negara Asia Tenggara yang memiliki jumlah penduduk muslim terbanyak di duniaーIndonesia."

Vasili menjawab pertanyaan Anastasia untuk yang kesekian kali.

"Lalu, untuk apa pria itu berkunjung ke Moskow? Apakah sedang pergi berlibur dengan keluarganya?"

Vasili menggeleng.

"Tidak, Nyonya. Tuan Zio berkunjung ke Moskow untuk urusan bisnis. Apakah Anda tahu siapa dia?"

Anastasia tersenyum miring.

"Sepertinya menarik!"

Anastasia menatap Vasili seraya berharap sang asisten akan menyampaikan berita baik padanya.

"Tuan Zio merupakan satu-satunya relasi Tuan Muda Vyach yang berasal dari luar negeri, Nyonya."

Anastasia membelalakkan kedua matanya usai mendengar penjelasan dari Vasili.

"Apa yang baru saja kau katakan, Vasili?"

Anastasia berjalan menuju ranjang guna meraih ponsel yang ia letakkan di sana. Wanita itu membuka fitur galeri dan melihat wajah Zio untuk yang kesekian kalinya.

"Vasili, cari tahu apa saja yang dilakukan pria asing ini terhadap Cyza! Apakah dia mengajak Cyza berkencan?! Atau justru hal gila lainnya?!"

**

"Ah! Aku telah melupakan sesuatu!"

Cyzarine terbangun. Ia teringat akan sesuatu yang sejak lama membuatnya penasaran. Cyzarine menyalakan lampu tidur seraya meraba-raba nakas di mana ia meletakkan ponselnya.

"Astaga! Pukul 10.00?!"

Kedua mata Cyzarine membulat dan rasa kantuk yang menyerangnya pun sirna.

"Bukankah sidang perceraian antara aku dan Vyach akan dimulai pukul 12.00?! Aku harus bersiap!"

Cyzarine beranjak turun dari ranjang. Ia bersiap-siap untuk pergi ke pengadilan guna menghadiri sidang perceraiannya bersama dengan Vyacheslav.

Usai menghabiskan waktu selama 20 menit di kamar mandi, Cyzarine membuka pintu lemari di mana ia meletakkan kopernya.

"Sebaiknya, pakaian seperti apa yang harus ku kenakan?"

Cyzarine mengeluarkan satu persatu pakaian yang berada di dalam koper dengan panik.

"Seharusnya aku mengikuti kata hatiku untuk menerima beberapa blazer dari Versess Fashion Store ketika sang Manager menawarkannya sebagai bentuk permintaan maaf."

Cyzarine berkata dengan penuh penyesalan seraya menggigit ujung kuku telunjuk kanannya. Namun tidak lama kemudian, pintu kamar hotelnya pun diketuk oleh seseorang.

Tok! Tok! Tok!

"Hah?! Siーsiapa yang datang di pagi hari seperti ini?!"

Cyzarine menatap pintu kamar hotelnya dengan cemas.

"Aku tidak memanggil layanan kamar juga tidak ada yang tahu keberadaan ku di sini. Lalu, siapa yang sudah mengetuk pintu kamarku?"

Tok! Tok! Tok!

Cyzarine melangkah dengan ragu-ragu menuju pintu bosan mendengar ketukan ke dua.

Ceklek!

Cyzarine membuka pintu kamar hotelnya dengan perlahan-lahan.

"VaーVasili?!"

Betapa terkejutnya Cyzarine ketika melihat pria yang sangat dikenalnya berdiri di hadapannya.

"Selamat pagi, Nona Cyzarine."

Vasili membungkukkan sedikit badannya seraya menyapa menantu majikan yang sebentar lagi akan menjanda.

"Unーuntuk apa kau berada di sini? Dan, dari mana kau tahu bahwa saya menginap di sini?"

Cyzarine tetaplah menjadi dirinya sampai kapanpun juga. Wanita lugu tersebut tidak pernah tahu bahwa Anastasia selalu mengirimkan penjaga untuknya dari kejauhan.

"Keluarga Romanov memiliki mata-mata yang berada di sekeliling Anda. Maka dari itu, tidak sulit menemukan keberadaan Anda, Nona Cyzarine."

Vasili menjawab tanpa dengan tegas.

"Saya datang ke sini untuk menyerahkan beberapa pakaian, sepatu dan aksesoris yang harus Anda kenakan di persidangan nanti, Nona. Saya melakukannya sesuai dengan perintah Nyonya Anastasia."

Penjelasan Vasili berhasil membuat Cyzarine tercengang.

"Saーsaya tidak memerlukannya, Vasili!"

Cyzarine sontak menolak pemberian dari sang ibu mertua.

Aku harus bisa mandiri tanpa bantuan dari keluarga Romanov karena sesaat lagi aku bukan bagian dari mereka! seru Cyzarine dalam hatinya.

"Jika begitu, bukankah Anda sama saja tidak menghargai Nyonya Anastasia?"

Glek!

Cyzarine terkejut bukan main hingga wajahnya memerah.

"Buーbukan seperti itu!"

Cyzarine berburu membantah dugaan Vasili terhadap dirinya.

"Baiklah. Saya akan menerima pemberian terakhir dari Mama Ana."

Cyzarine mengalah. Ia membuka pintugambar hotel yang lebar-lebar seraya membiarkan fasili masuk dan membawakan barang-barang.

"Silakan masuk, Vasili!"

"Terima kasih, Nona Cyzarine."

Tak! Tak! Tak!

Vasili masuk ke kamar hotel menantu satu-satunya keluarga Romanov.

"Di mana saya harus meletakkan semua ini, Nona?"

"Letakkan saja di atas ranjang!"

Suara parau Cyzarine terdengar di telinga Vasili hingga membuat dada pria itu sesak.

Apakah Nona menangis sepanjang malam tadi? tanya Vasili di dalam hati.

"Kau boleh pergi sekarang!"

Cyzarine risih jika berlama-lama dengan seorang pria yang bukan suaminya.

"Baik, Nona. Saya dan Tuan David menunggu Anda di lobi."

Vasili membungkukkan badannya, lalu bergegas melangkah pergi meninggalkan Cyzarine yang terbengong-bengong karena ucapannya barusan.

"Tunggu, Vasili!"

Cyzarine menghentikan langkah Vasili. Pria itu memutar badannya.

"Ya, Nona?"

"Meーmengapa Tuan David berada di sini?"

Cyzarine tidak percaya dengan apa yang ia dengar.

"Apakah Anda lupa, jika Tuan David adalah pengacara Anda yang ditunjuk oleh Nyonya Anastasia?"

Vasili mengingatkan kembali kejadian kemarin, di mana Cyzarine diperkenalkan kepada David oleh Anastasia di sebuah restoran Italia nama saya berada di Four Seasons Hotel.

"Namun, saya bisa pergi sendiri ke persidangan!"

Cyzarine memang keras kepala. Ia menjadi sosok wanita keras kepala sejak dirinya dididik oleh keluarga Kovrova.

"Apakah Anda berpikir bisa melawan titah Anastasia?"

Glek!

Lagi-lagi Cyzarine hanya bisa pasrah dengan perlakuan Anastasia yang benar-benar peduli dan menyayanginya.

"Baーbaiklah kalau begitu."

**

"Hah?! Aーapa ini?!"

Cyzarine berteriak hingga memekakkan telinga semua orang yang berada di dalam mobil.

"Ada apa, Nona?"

Vasili lantas bertanya dengan nada khawatir.

Cyzarine melepaskan pandangannya dari layar ponsel yang ia pegang di tangan kanan.

"Tiーtidak! Tidak ada apa-apa, Vasili."

Cyzarine menatap wajah Vasili yang duduk di sampingnya. Ia pun menatap wajah sang sopir dari kaca depan mobil juga menatap wajah David yang duduk tepat di samping sopir.