Chapter 13 - The Bait

Pengalaman bermain dengan banyak wanita menjadikan Zio berani dan lihai dalam menjerat para wanita ke dalam perangkapnya. Dengan ketampanan dan lidah yang fasih berbicara kata-kata manis, Zio terus berusaha agar Cyzarine menjawab pertanyaan-pertanyaannya yang hampir membuat dirinya gila.

"Nona Cyza, jika pertanyaan saya membuat Anda merasa tidak nyaman, maka abaikan saja!"

Zio berseru sambil memandangi Cyzarine yang mulai terlihat salah tingkah.

"Mata biru Anda sangat indah, Nona!"

Mendengar pujian dari pria yang baru dikenalnya beberapa jam yang lalu, tentu saja membuat Cyzarine ingin segera menghilang dari kafe Lovinza FnB.

"Ah, maーmaafkan saya! Saーsaya tidak terbiasa berinteraksi dengan orang asing."

Cyzarine mencoba memberikan penjelasan kepada Zio seraya menundukkan kepala.

Apakah Tuan Vyach sangat membatasi pergaulan Istrinya? Bukankah itu merupakan bagian dari sikap posesif? tanya Zio dalam hatinya.

"Nona Cyza, bukankah kita sudah saling mengenal satu sama lain? Mengapa Anda masih menganggap saya sebagai orang asing?"

Cyzarine tidak tahu harus menjawab apa. Ia menolak untuk menatap pria tampan di depannya. Karena ia tidak ingin terperangkap pada kesalahan yang sama. Sedangkan Zio mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru kafe dan mendapati beberapa pasang mata menatap ke arahnya.

Brak!

Cyzarine mendorong kursinya. Ia berdiri, lalu memandang Zio sejenak.

"Maーmaaf, Tuan Zio! Saya harus segera pergi dari sini dan terima kasih atas pertolongan Anda di toko pakaian tadi."

Cyzarine membungkukkan badannya sedikit, lalu segera beranjak pergi dari mejanya tanpa menunggu jawaban Zio.

**

Cyzarine tiba di kamar hotelnya. Ia melemparkan tas tangan ke atas ranjang. Wanita itu tidak lantas membersihkan dirinya, tetapi berjalan mondar-mandir tak tentu arah.

"Ughhh!"

Cyzarine mendesah. Ia menghela napasnya kasar.

"Aーapa yang membuatku menjadi salah tingkah seperti ini?! Aku pun tidak sempat menikmati berbagai pastry yang lezat di Lovinza FnB Cafe tadi!"

Cyzarine menggigit ujung-ujung kukunya seraya terus berjalan.

"Tidak!"

Cyzarine berhenti tepat di depan meja rias.

"Itu tidak mungkin, 'kan?"

Benak Cyzarine dipenuhi dengan bayang-bayang Zio.

"Aku bahkan tidak tahu dan tidak sempat bertanya dari mana asal pria itu?! Dia tidak mungkin telah jatuh hati padaku!"

Tiba-tiba saja, Cyzarine tersentak saat mendengar suara dering ponselnya.

Tak! Tak! Tak!

Cyzarine melangkah menuju ranjang di mana ia meletakkan ponselnya.

"Ah? Mama?"

Cyzarine membulatkan matanya ketika membaca nama seorang wanita yang menghubunginya.

"Haーhalo, Ma?"

Cyzarine menjawab panggilan telepon masuk yang berasal dari Anastasia.

"Cyza, kau sedang apa, Sayang?"

Hmm? Untuk apa Mama menanyakan hal seperti itu? tanya Cyzarine di dalam hatinya.

Di tempat yang berbeda, tetapi di waktu bersamaan, Anastasia sedang berada di dalam ruang tidur utama mansion keluarga Romanov yang berlokasi di distrik Danilovsky, Moskow. Wanita tersebut baru saja sadarkan diri setelah terkejut melihay beberapa foto Cyzarine bersama dengan seorang pria yang tidak lain adalah Zio Darwin Tanudjaya.

"Aku baru saja tiba di kamar hotel, Ma. Apakah Mama sudah tiba di rumah?"

Anastasia membiarkan air matanya turun dengan deras.

Ya, Cyza tidak mungkin berbohong, batin Anastasia. Foto-foto yang diberikan oleh Vasili tadi benar-benar menunjukkan bahwa Cyza juga memiliki seorang pria idaman lain! Sama seperti Vyach, bukan?

Anastasia menghapus air mata yang berjatuhan.

Aku merasa sia-sia menangisi kepergian Cyza, tetapi siapa pria asing itu? Mengapa Cyza bisa bersama dengan pria itu! Anastasia berseru di dalam hati.

Hati Anastasia bergejolak. Ia telah memerintahkan Vasili untuk mencari tahu siapa pria yang bersama Cyzarine sejak kepergian wanita itu dari restoran Italia pagi tadi.

"Halo, Mama? Apakah Mama sedang tidak sehat? Boleh, 'kah, aku melakukan panggilan video dengan Mama sekarang?"

Ya, suara sendu Anastasia telah berhasil membuat wanita 19 tahun tersebut mencurigakan dirinya.

"Tidak, Cyza! Mama baik-baik saja. Mama membutuhkan waktu untuk menyendiri dan menata hati Mama kembali."

Anastasia mendengar deru napas Cyzarine melalui saluran telepon selulernya. Ia tidak tega membiarkan Cyzarine kecewa karena telah menolak keinginannya.

"Kalau begitu, beristirahatlah, Cyza! Mama juga akan beristirahat sejenak."

"Baik, Ma. Selamat beristirahat."

"Ya."

Klik!

Usai mendengarkan ucapan selamat beristirahat dari Cyzarine, ibu kandung dari Vyacheslav tersebut pun segera menyandarkan kembali kepalanya di atas bantal yang ia dirikan.

"Sebenarnya aku tidak ingin berburuk sangka kepadamu, Cyza! Namun setelah melihat foto yang dikirim oleh Vasili, entah mengapa hatiku merasa tidak rela!"

Anastasia kembali membiarkan air matanya terjatuh. Namun kali ini, bukan karena perilaku sang anak yang selalu saja membuatnya geram, melainkan kebersamaan Cyzarine dengan pria asing yang tidak dikenal olehnya.

Tok! Tok! Tok!

"Masuklah!"

Anastasia berseru dari dalam ruang tidurnya seraya mengusap lembut wajahnya yang terlihat murung dan sedih.

Ceklek!

"Selamat sore menjelang malam, Nyonya Anna!"

Vasili datang dengan senyum sumringah di wajahnya.

"Ada apa, Vasili?! Apakah kau membawa kabar baik pada saya?!"

Anastasia menatap Vasili yang sedang membungkukkan badan.

"Apakah Anda sudah melihat rekaman CCTV Versess Fashion Store yang saya kirimkan 12 menit yang lalu, Nyonya?"

Anastasia membulatkan matanya ketika Vasili mengajukan pertanyaan kepadanya.

"Oh, saya akan segera melihatnya, Vasili!"

Anastasia sontak menegakkan badannya seraya mengaktifkan benda canggih yang sejak tadi berada di genggaman tangannya. Ia membuka fitur WhatsApp pada ponselnya dengan hati yang diselimuti rasa penasaran.

"Aーapa ini, Vasili?"

Anastasia terperangah ketika melihat dengan jelas orang-orang di dalam sana telah mengolok-olok menantunya.

"Nona Cyzarine dituduh mencuri kartu hitam miliknya sendiri!"

Vasili menahan segala rasa jengkelnya ketika mencoba mengingat wajah orang-orang yang sudah berani menghina Cyzarine.

"Hah?! Siapa yang berani melakukannya, Vasili?"

Anastasia melayangkan pertanyaan kepada asisten pribadinya.

"Salah satu karyawan Versess Fashion Store yang melakukannya, Nyonya Anna."

Vasili menjawab dengan nada datar. Ia memperhatikan setiap gerak-gerik majikannya dengan seksama.

"Izolda, adalah nama karyawan toko pakaian tersebut. Namun, Anda tidak perlu khawatir karena berkat bantuan pria asing itu tidak terjadi kekerasan terhadap Nona Cyza."

Anastasia memalingkan wajahnya dari layar ponsel. Ia menatap Vasili lekat-lekat.

"Apa yang baru saja kau katakan, Vasili?!"

Mendapatkan tatapan mata seperti itu, tentu saja membuat Vasili merasa canggung.

Apakah aku telah membuat kesalahan? Mengapa Nyonya Anna seakan tidak mempercayai aku? tanya Vasili di dalam hati.

"Selain dibantu oleh pria asing tadi, kini Jacquev Martin telah mengurus dan meminta asisten pria asing itu untuk melimpahkan perkara yang menyangkut Nona Cyzarine kepadanya."

Brak!

Usai menggebrak ranjang, kini Anastasia berteriak di hadapan sang asisten yang merangkap segalanya.

"Vasili, jangan katakan pada saya bahwa pria asing tersebut bertindak sebagai Pahlawan yang menyelamatkan Cyza?! Dan, jangan katakan juga bahwa Cyzarine tertarik dengan pria lain di saat dirinya belum resmi bercerai dengan Vyach!"

Astaga! Bagaimana aku mengatakannya? Apakah Nyonya Anna sedang salah paham padaku? Lagi-lagi Vasili bertanya di dalam hatinya dengan bimbang.