Chereads / The Dominant Wife Of Young Master / Chapter 19 - Save Our Last Goodbye

Chapter 19 - Save Our Last Goodbye

Tring! Tring! Tring!

"Aaaargghhh!"

Cyzarine sontak terkejut ketika mendengar suara bel kamarnya kembali berbunyi. Ia menjauh beberapa langkah dari pintu sambil menggigit kuku-kukunya.

"Apa yang harus kulakukan?! Aーaku tidak ingin bertemu lagi dengannya!"

Cyzarine mulai panik. Ia berjalan mondar mandir tidak beraturan. Namun tidak lama kemudian, tidak terdengar suara apa-apa lagi.

"Apakah dia sudah pergi?"

Untuk menghilangkan rasa penasarannya, Cyzarine kembali melihat tamunya yang datang dari monitor CCTV.

"Ah! Syukurlah dia sudah pergi!"

Cyzarine bersyukur dan merasa lega karena semua baik-baik saja.

"Aku bersumpah tidak ingin bertemu dengan Vyach lagi. Namun, bagaimana jika takdir berkata lain?!"

Cyzarine memutar bola matanya seraya menghela napas dengan kasar.

"Aku akan memohon kepada Tuhan untuk mengubah takdir ku!"

Cyzarine bergegas berjalan menuju kamar mandi sambil berceloteh seorang diri.

**

40 menit lamanya Cyzarine menghabiskan waktu untuk membersihkan diri. Ia memilih mantel berwarna terang dari dalam lemari hotel yang besar, lalu berjalan menuju meja rias sambil mengenakannya.

"Di mana aku meletakkan penjepit rambut?!"

Cyzarine geram karena tidak menemukan benda mungil andalan rambutnya. Ia terpaksa menyisir rambutnya dengan asal.

"Oke, aku sudah siap!"

Cyzarine berseru pada pantulan dirinya. Ia berdiri meraih tas sling bag, lalu berjalan menuju pintu.

Ceklek!

Pintu kamar hotel pun terbuka lebar. Baru saja ia hendak menutup pintu, tetapi sebuah tangan menariknya, lalu menyeret dirinya kembali ke dalam kamar.

"Hah! VyーVyach?!"

Betapa terkejutnya Cyzarine ketika ia mendapatkan sebuah tangan besar sedang mendorong kuat-kuat dirinya. Ya, tangan pria yang kini telah menjadi mantan suaminya.

"Masuk!"

Suara bariton milik Vyacheslav sangat mengganggu indra pendengaran Cyzarine. Namun apa boleh buat, ia hanya bisa menuruti perintah pria itu.

Brak!

Pintu kamar hotel tertutup dengan kasar hingga menimbulkan suara yang mengagetkan Cyzarine.

"Kaーkau ... mau apa kau datang ke sini?!"

Czyarine membentak Vyacheslav saat pria arogan itu melepaskan tangannya. Ia memegangi pergelangan tangan kiri yang memerah seraya menjauhkan diri dari Vyacheslav yang memiliki hobi menyakiti dirinya.

Tak! Tak! Tak!

Vyacheslav berjalan menuju jendela yang tertutup sambil memandangi seisi kamar tempat di mana Czyarine menyewanya selama beberapa malam.

"Hei wanita kuno! Saya sungguh terharu atas perbuatanmu, tetapi sayang sekali ... saya tidak tersentuh!"

Bukankah jika kau terharu oleh seseorang atau sesuatu, itu menandakan bahwa kau telah tersentuh? tanya Cyzarine di dalam hatinya sambil mengikuti ke manapun Vyacheslav melangkah.

"Langsung saja katakan pada saya, apa maksud Anda datang ke kamar ini, Tuan Vyach!"

Dengan keberanian yang tidak seberapa, Czyarine berseru seraya mencoba untuk tetap tenang. Meskipun begitu, suara yang keluar dari mulut Cyzarine tetap terdengar bergetar.

Oh, wanita buruk rupa ini tampaknya ingin bermain-main denganku, batin Vyacheslav seraya menyeringai dan mengarahkan tatapannya kepada sang mantan istri.

"Apakah kau sangat mencintai saya?! Hah?! Jawab saja dan jangan malu untuk merendahkan dirimu di hadapan saya!"

Vyacheslav merogoh saku mantel dan segera membakar rokoknya tanpa ragu di dalam ruangan tersebut. Sebagai wanita yang selalu menjaga kesehatan, tentu saja asap rokok tersebut sangat mengganggunya.

"Merendahkan diri saya di hadapan Anda?! Apakah Anda benar-benar sudah tidak waras?!"

Shit! Benar sekali dia mengatakan hal itu kepadaku! Memangnya siapa dia?!

Vyacheslav berseru seraya menahan amarahnya di dalam hati.

"Lidahmu bisa saja berbohong, wahai Wanita kuno! Namun, tidak dengan sikapmu yang menunjukkan bahwa kau senantiasa memuja saya!"

Vyacheslav menatap Cyzarine dengan pandangan merendahkan sambil menaikkan sedikit ujung bibir kanannya.

"Bahkan jika kau merelakan tubuhmu pada saya, tentu saja saya akan menolaknya mentah-mentah! Cihh!"

Hah?! Aーapa?! Kasar sekali dia! seru Cyzarine di dalam hati.

Cyzarine menarik napasnya dalam-dalam, lalu membuka mulutnya perlahan ketika ia menyadari Vyacheslav meliriknya.

"Saya akan mengingat kalimat Anda barusan hingga saya menemui ajal, Tuan Vyach!"

Dengan hati teriris, Cyzarine bermaksud untuk melatih hatinya agar tidak sakit atas ucapan sang mantan suami. Namun apa daya, hatinya tetap merasakan sakit yang teramat sangat.

Kau harus kuat, Hati! Berlapang dada lah atas apa yang terjadi! Cyzarine mencoba menguatkan hatinya seraya menahan air mata yang ingin sekali terjun bebas dari kedua matanya.

Whosh!

Vyacheslav mengembuskan asap rokoknya hingga membuat Cyzarine muak.

"Bisakah Anda hentikan kegiatan merugikan Anda sekarang juga?!"

Cyzarine melangkah menuju jendela di mana Vyacheslav berdiri. Ia membuka jendela kamar hotelnya lebar-lebar guna membiarkan asap rokok terbang ke luar.

"Kegiatan merugikan?! Seharusnya saya yang mengatakan itu sejak dulu!"

Vyacheslav berjalan menuju meja kecil tepat di samping nakas. Ia mematikan rokoknya di wadah oval yang terbuat dari kayu mahoni dan dikhususkan untuk perokok.

Kau terlalu munafik, Vyach! Karena faktanya, apapun yang kukatakan, kau tetap menurutinya! Apakah kau masih takut pada MamamuーAnastasia?

Cyzarine bertanya-tanya di dalam benaknya. Ia sangat tahu hal apa yang melandasi Vyacheslav menyetujui permintaan Alexei dan Anastasia untuk menikahinya.

"Tidak!"

Czyarine sedikit berteriak ketika mengatakan hal barusan. Vyacheslav berdiri kaku di tempatnya sebelum akhirnya ia membalikkan badan.

"Apa?!"

Tak! Tak! Tak!

Cyzarine berjalan mendekati mantan suaminya, lalu mendongakkan kepala menatap pria di hadapannya lekat-lekat.

"Anda terlalu munafik, Tuan Vyach!"

Czyarine memanfaatkan jari kakinya untuk menumpu seluruh badan karena ia ingin membisikkan satu kalimat kepada Vyacheslav.

"Munafik?! Jangan berbicara sembarangan!"

Cyzarine berbalik karena ia enggan berlama-lama menatap wajah Vyacheslav.

"Tentu saja Anda tidak bisa menolak permintaan kedua orang tua semata-mata karena tidak ingin nama Anda dicoret dari daftar pewaris tunggal keluarga Romanov, bukan?!"

Mendengar perkataan Cyzarine barusan, membuat emosi Vyacheslav naik dan menguasai dirinya. Pria bernetra biru itu berjalan dengan cepat menuju Cyzarine.

Bruk!

Vyacheslav mendorong Cyzarine hingga merapat ke dinding. Ia membawa kedua tangan Cyzarine ke atas sembari menatapnya dengan penuh kebencian.

"Apakah keluarga Kovrova tidak mengajarkanmu tata krama sehingga kau berani sekali berkata kasar kepada saya?!"

Mengapa dia menjadi seorang wanita pemberani seperti ini?! Dia bukanlah Cyza yang kukenal!

Vyacheslav berseru di dalam hati. Ia tidak berniat sedikitpun melepaskan Cyzarine ataupun memaafkannya.

"Lepaskan! Anda menyakiti saya!"

Wajah Cyzarine memerah karena menahan rasa sakit.

Shit! Jika saya dia adalah seorang pria, maka sudah dipastikan aku akan menghabisinya, batin Vyacheslav.

Vyacheslav melepaskan tangan Cyzarine karena ia menyadari bahwa tindakannya telah melukai wanita yang pernah menjadi istrinya selama beberapa bulan saja.

Brak!

Vyacheslav melempar sebuah amplop coklat ke atas nakas yang berada di samping ranjang tadi.

Kau ... mengapa kau selalu membuatku merasa mengasihanimu, Cyza?! Namun aku tidak akan menyerah dengan perasaan ini! Aku akan mencari wanita sempurna di mataku, batin Vyacheslav.

"Aーapa itu?"

Cyzarine bertanya dengan takut-takut dan berharap Vyacheslav tidak menjawabnya, melainkan bergegas pergi.

"Meskipun kau telah membuat saya kesal, tetapi saya akan tetap memberikanmu hadiah perceraian!"