Chereads / HEY, YOU! / Chapter 7 - SHE'S CRANKY.

Chapter 7 - SHE'S CRANKY.

Drttt Drttt Drttt ....

"Hp kakak bunyi," ujar Keisya.

Agnes mengangguk lalu merogoh kantong snellinya. Ia meraih ponsel lalu membaca nama seseorang yang menelponnya.

"Reyhan," cetus Agnes mengerutkan keningnya bingung.

"Kenapa?" tanya Keisya membuat Agnes menoleh dengan ekspresi heran. "Ka Reyhan mu nelfon," ujar Agnes datar.

"Ya udah, angkat dong."

Agnes mengangguk lalu menggeser tanda hijau ke atas. "Halo," ujar Agnes cuek.

"Sya, kamu udah di mana? Aku mau ngomong sebentar bisa?"

Mendengar penuturan Reyhan, Agnes dibuat semakin bingung. Ia menoleh pada Keisya sejenak lalu menjawab. "Ngomong apa? Di telfon aja nggak bisa?" ucap Agnes datar.

"Nggak bisa, aku maunya ngomong langsung sama kamu."

Agnes menghela nafas. "Nanti aku kabari kalo aku udah nggak sibuk!" Tutt.

Agnes memutus teleponnya sepihak. Ia bukan marah, hanya saja ingin sekali ia melihat respon Reyhan ketika ia marah. Karena jika dulu, Reyhan akan setengah hidup mencari cara untuk membuatnya tidak marah. Apakah kini akan sama?

"Kenapa, Kak?" tanya Keisya mengerutkan keningnya bingung melihat ekspresi Agnes yang mengulum senyum.

Agnes berdehem. "Enggak, eh kakak mau tanya boleh?" tanya Agnes mengalihkan pembicaraan.

"Boleh, Kak. Mau tanya apa?" ujar Keisya menoleh pada Agnes.

"Maaf, tapi kakak liat kamu nggak suka sama pacarnya Reyhan? Kenapa?"

"Nanti Keisya pasti cerita sama kakak. Tapi sekarang waktunya kakak kerja dulu."

Anges menoleh pada jamnya. Sepuluh menit lagi operasi akan dimulai dan ia harus bergegas ke ruang operasi.

"Okedeh, by the way ... thank you udah bantu kakak buat keluar dari ruangan tadi," ujar Agnes disambut senyum dan kedipan mata oleh Keisya.

"Its okey, Kak. Aku akan selalu ada di pihak kakak," jawab Keisya tersenyum lalu mendorong pelan Agnes agar ia keluar dan pergi ke ruang operasi. "Udah sana ... pasiennya nunggu kelamaan nanti ibu dokter," kekeh Keisya.

"Iya-iya, kamu kalo mau nunggu kakak di ruangan ini juga enggak apa-apa loh," ujar Agnes meletakkan barang yang ia bawa dan mengganti snellinya.

"Oke, Keisya tunggu di sini aja."

Agnes mengangguk lalu meninggalkan Keisya di dalam ruangannya, sementara ia pergi ke ruang operasi. Agnes bersiap-siap di ruang ganti untuk melakukan operasi.

"Anna? Bacakan hasil analisis pasien," perintah Agnes saat ia sudah sedang bersiap.

"Baik, Dok. Pasien bernama Rizki, berusia 7 tahun. memiliki riwayat penyakit jantung sejak lahir dan obesitas, pasien didiagnosa menderita atherosclerosis dari hasil pemeriksaan EKG, Angiografi dan CT scan.

Penyakit Atherosclerosis pada anak jarang sekali terjadi karena biasanya penyakit itu diderita oleh orang dewasa. Namun, anak yang memiliki riwayat jantung dan obesitas bisa menderita penyakit tersebut.

"Oke, lima menit lagi operasi kita mulai, apa pasien sudah di anestesi?"

"Sudah, Dok," seru dokter Anestesi yang bertugas. "Enam puluh menit yang lalu."

"Keluarga pasien sudah tanda tangan informed Consent?"

"Sudah, Dok."

"Siapa as-op saya?"

"Anak koas bedah, Dok. Sedang melakukan persiapan."

Agnes mengangguk lalu mulai memasang sarung tangan dan peralatan operasi lainnya. Ia menoleh sekilas pada semua team yang bertugas hari itu sebelum akhirnya ia mengangguk lagi sebagai tanda operasi dimulai.

"Mulai ...."

*****

Sementara itu, di ruangan Karina terlihat Sarah, Reyhan dan Karina sedang bercengkrama.

"Tante, gimana, apa ada yang Tante butuhkan?" tanya Sarah sambil mengelus-elus tangan Karina.

"Enggak, Nak."

"Tante sudah makan? Aku membawakan bubur ayam buatanku sendiri." Sarah tersenyum manis pada Karina begitupun sebaliknya, Karina terlihat begitu ramah pada Sarah.

"Sudah. Maafkan tante ya tidak bisa memakannya," saut Karina tak enak hati.

"Yah padahal Sarah bikinin khusus buat Tante, tapi nggak apa-apa. Kapan-kapan Sarah bawain lagi," ujar Sarah tersenyum lembut pada Karina. Karina pun membalas senyuman itu tak kalah lembut.

Ceklek!

"Sayang kamu kok balik lagi?" ujar Sarah bingung melihat Reyhan kembali dalam waktu singkat.

"Iya, aku nggak jadi ke tempat Ricky. Ini aku mau ngambil tas kantor yang ketinggalan terus ke kantor," papar Reyhan berjalan menuju sofa tempat ia meninggalkan tasnya.

Ceklek....

Suara pintu kembali terbuka, Reyhan menoleh dan menemukan Keisya kembali ke ruangan ibunya. "Kok udah balik?" tanya Reyhan lembut.

Keisya yang notabenenya tidak menyukai Sarah melirik dengan judes dan menjawab dengan nada yang tidak senang.

"Kenapa? Suka-suka aku dong!" cetus Keisya lalu melewati Reyhan dan Sarah begitu saja menuju nakas di samping brankar Karina.

"Kenapa, De?" tanya Karina lembut.

"Enggak! cuma mau ngambil airpods doang," jawab Sarah menunjukkan airpodsnya lalu hendak beranjak.

"Mau kemana lagi?"

"Ke sofa! kenapa? nggak boleh?"

"Calon adik iparku kayanya lagi pms ya?" seru Sarah sok asik pada Keisya yang menyibukkan dirinya dengan ponsel.

"Jangan harap! Gue nggak mau jadi adik ipar lo," cicit Keisya dengan nada yang sangat tidak suka.

"Keisya, nggak boleh kaya gitu dong sayang, bagaimana pun, Sarah itu pacar abangmu," ujar Karina memperingati Keisya.

"Mom, makasih udah ngingetin tapi aku nggak mau ingat."

Reyhan hanya bisa menghela nafas panjang melihat sikap adik perempuannya itu. Dulu awal-awal, Keisya dan Sarah baik-baik saja. Namun, entah apa yang terjadi sampai Keisya menjadi membenci Sarah.

"Kamu ke kantor Rey?" tanya ibunya melihat Rey berpakaian rapi sambil memakan apel yang dikupaskan Keisya tadi pagi.

"Ia ma, Rey ada kerjaan sekalian mau ngurus cuti," ucap Rey tersenyum pada ibunya.

"Baru datang, udah pergi lagi! Tau gitu ngapain ke sini? Pergi datang, pergi datang, kaya jelangkung... eh lupa emang bawa jelangkung," seru Keisya sinis tanpa mengalihkan pandangannya.

"Keisya cukup ya!"

Keisya mengacuhkan peringatan kakaknya, ia malah memasang airpodsnya, membuat Reyhan geleng-geleng kepala.

"Ya udah, Bang... sana berangkat nanti telat lagi," seru Karina pada Reyhan.

"Aku ikut kamu ya?" seru Sarah pada Reyhan yang hendak bangkit dari duduknya.

"Ngapain? Yang ada abang gue nggak kerja! Lo di sini aja, jagain tuh calon mertua biar dapat restu!" tegas Keisya lagi-lagi tanpa menatap lawan bicaranya.

Reyhan tidak berkutik, ia membiarkan Keisya melakukan apa yang ingin ia lakukan. Lagipula, mungkin dengan begitu Keisya dan Sarah bisa kembali dekat.

"Kamu di sini aja ya, aku cuma sebentar kok," cetus Reyhan sambil mengusap kepala Sarah mesra.

Sarah mengangguk ragu. "Okedeh, aku di sini aja ... siapa tahu mama kamu butuh bantuan," saut Sarah membuat Keisya tersenyum licik.

Rey mengangguk. Ia lalu bangkit dari duduknya menuju brankar Karina. Rey mengecup kening ibunya dan menyalami tangannya.

"Aku berangkat dulu ya, Ma."

"Hati-hati, Nak."

Reyhan mengangguk lalu keluar dari ruangan Karina. Rey berjalan melewati instalasi bedah sentral, sampai di depan instalasi Rey tak sengaja melihat Agnes yang baru saja keluar dari ruang operasi

"Agnes!!" gumam Rey sendu, ia menghentikan langkahnya. Menatap ke arah Agnes cukup lama bahkan sampai Agnes selesai berbicara dengan keluarga pasien dan masuk ke kembali.

Reyhan berkedip lalu saat ia membuka mata, Agnes sudah tidak terlihat lagi. "Mungkin aku terlalu kangen sama dia sampe-sampe berhalusinasi gini padahal beberapa jam yang lalu baru ketemu,"gumam Rey kembali berjalan.

"Apa aku masih boleh kangen sama kamu, Nes?" gumam Reyhan mengingat Agnes bersama seorang lelaki di kantin waktu itu.

"Apa dia alasan kamu berubah, kamu seperti menjauh dari aku, Nes? Kamu bahkan nggak mau lama-lama satu ruangan sama aku," gumam Reyhan lalu mengusap wajahnya kasar.

*****

_____

Atherosclerosis : penyempitan dan pengerasan pembuluh darah arteri akibat penumpukan plak pada dinding pembuluh darah. Biasa terjadi pada orang dewasa dan hanya kemungkinan kecil terjadi pada anak.

EKG (Elektrokardiogram) : pemeriksaan aktivitas listrik jantung dan melihat tanda penyakit jantung koroner (atherosclerosis heart disease).

ANGIOGRAFI : pemeriksaan kondisi arteri jantung dengan menyuntikkan zat kontras (pewarna) pada arteri, sehingga dapat terlihat dengan jelas melalui foto Rontgen.

CT SCAN : computerized tomography scan adalah prosedur pemeriksaan medis yang menggunakan kombinasi teknologi sinar-X dan sistem komputer khusus untuk menghasilkan gambar organ, tulang, dan jaringan lunak di dalam tubuh.

Informed Consent : Biasa dikenal sebagai persetujuan tindakan medis. Digunakan oleh dokter, bidan, atau perawat untuk menyampaikan informasi kepada pasien sebelum dilakukan suatu tindakan medis.

As-op : Asisten operasi.

_________

CONTINUE ....

Thank you.