Chereads / Serigala Gila (SeriGila) / Chapter 17 - Tantang sampai Desa Farmus

Chapter 17 - Tantang sampai Desa Farmus

Setelah Landris keluar dari desa Mahispati dia dan Lupus melanjutkan perjalanan ke desa Farmus.

Desa Farmus terletak di sebelah Utara kekaisaran Aso dan lebih tepatnya Desa Farmus terletak di sebelah Barat dari Kota Vinson yang dipimpin oleh keluarga bangsawan Felix, keluarga bangsawan Felix sangat kaya sekali. Mereka memiliki kekayaan yang banyak hasil dari memungut pajak dari rakyat di Kota Vinson dan keluarga bangsawan Felix juga memonopoli perdagangan kota tersebut. Ketika dahulu saat perang kerajaan, semua kerajaan yang ada di Kekaisaran Aso bersatu dan menggabungkan semua kerajaan sehingga dapat menjadi Kekaisaran yang di pimpin oleh Kaisar Mathew IV. Keluarga Felix ikut andil dalam peperangan tersebut sehingga keluarga Felix menjadi keluarga bangsawan serta diberikan wilayah yang sekarang menjadi kota Vinson.

Landris yang tahu tentang Kota Vinson yang di pimpin oleh bangsawan Felix berniat untuk tidak melewati kota Vinson untuk menuju Desa Farmus. sehingga Landris merubah rute yaitu memutari Kota Vinson Menyusuri Sungai yang nanti sungai tersebut akan sampai di Desa Farmus.

Cahaya senja membuat dunia seolah damai tanpa ada penderitaan ataupun rasa sakit, Para hewan yang pulang ke rumah mereka sambil membawa makanan untuk keluarganya, seolah olah mengisyaratkan bahwa dunia ini begitu pemurah serta selalu baik kepada semua makhluk yang tinggal di dunia ini. suara air sungai menemani perjalan Landris dan Lupus menuju Desa Farmus, Ikan ikan yang menari-nari diatas derasnya air sungai seperti sedang bercerita bahwa mereka sedang bahagia. Air yang begitu jernih membuat semua orang yang melihatnya ingin sekali meneguk air itu untuk menghilangkan dahaga yang menyerang tenggorokan setelah cukup jauh melakukan perjalanan.

Landris meminta untuk sejenak beristirahat di pinggir sungai, sekadar untuk menghilangkan dahaga. Landris mengambil air menggunakan kedua tangannya kemudian meneguknya. Air yang begitu jernih dan segar membuat Landris kembali penuh dengan energi, Lupus pun sama meminum air dari sungai tersebut.

Bunyi perut yang kelaparan membuat Landris dan Lupus saling memandang satu sama lain.

"Apa kau lapar, bocah?"Tanya Lupus kepada Landris.

"Jika diingat ingat kita belum makan dari Perserikatan White Crow."

"Baiklah. aku akan menangkap beberapa ikan untuk kita makan, jika kau bukan anak manja, kau bisa membantu ku." kata Lupus sedikit meledek Landris.

"Ayo kita bertaruh, siapa yang paling banyak mendapatkan ikan harus menggendong yang menang sampai desa Farmus." Tantang Landris

"Oke, setuju!" sambil mengarahkan tangan ke Landris untuk bersalaman tanda bahwa sepakat.

setelah mereka bersalaman sambil berdiri bersama kemudian mereka bersiap-siap untuk menangkap ikan, Sebuah tendangan dari Landris mengarah ke Lupus yang masih berjabat tangan dengan Landris berniat untuk menjatuhkan Lupus ke sungai, Tetapi Lupus dapat menghindari tendangan itu dan memegang kaki Landris kemudian mendorong dengan kuat sampai Landris terjatuh dan terjun ke sungai.

Lupus tidak mempedulikan Landris yang terjatuh ke sungai dan langsung mencoba menangkap ikan.

"Sialan! dia berhasil menghindari tendangan ku." Kata Landris yang basah kuyup karena terjatuh ke sungai.

Landris kemudian bangkit dan mulai menangkap ikan di sungai. Lupus yang memiliki insting berburu sangat gampang menangkap ikan meskipun hanya menggunakan kedua tangannya, tapi Landris pun tidak mau kalah. Landris adalah anak yang selalu bermain sehingga ketika di desa Farmus dia selalu bermain ke sungai sambil menangkap Ikan kemudian ikan-ikan tersebut di gantung nya di setiap gagang pintu rumah yang dia lewati setelah dari sungai.

Mereka berdua terus menangkap ikan sampai matahari terbenam di ufuk barat dan persaingan mereka telah selesai ditandai oleh matahari terbenam. Pemenang dari tantangan menangkap ikan adalah Lupus. dia mendapatkan 23 ikan sedangkan Landris mendapatkan 19 ikan. Jadi Landris akan menggendong Lupus sampai desa Farmus.

"Aku menang!" teriak Lupus sambil menghitung ikan yang dia dapat.

Landris hanya diam mengakui kekalahannya.

setelah selesai menangkap ikan mereka kemudian memakan beberapa ikan untuk menghilangkan rasa lapar.

Tidak lama kemudian ada seorang kakek tua yang lewat sambil membawa pancingan menggunakan tangan kanannya dan tangan kirinya memegang sebuah keranjang berisikan 2 ekor ikan dari arah hilir sungai. Melihat Landris dan Lupus yang sedang makan dengan lahap kakek itu ingin sekali makan tetapi dia ingat keluarga nya sehingga dia bergegas berjalan kaki, suara perut si kakek tersebut terdengar oleh telinga Lupus kemudian dengan spontan Lupus memanggil kakek tersebut untuk makan bersama mereka berdua.

"Kakek! sini!" pekik Lupus memanggil si kakek pemancing.

"Ada apa nak?" Jawab kakek dengan ringkih.

Landris hanya menoleh kakek tersebut kemudian kembali makan.

"Kami tadi menangkap ikan terlalu banyak dan sekarang kami juga membakarnya sebagian tapi kami sudah kenyang, Kakek boleh mengambil semua ikan yang kami tangkap tadi."

"Tidak usah, nak. kakek juga punya ikan hasil memancing. kalian makan saja ikan-ikan itu."

Landris kemudian berdiri dan mengambil keranjang bawaan kakek dengan paksa kemudian memasukan semua ikan yang tadi telah di tangkap oleh Landris dan Lupus.

"Bawa semua ikan ini. Jangan banyak bicara!" dengan nada yang cukup tinggi Landris menyerahkan keranjang penuh dengan ikan kepada kakek tersebut.

Landris melihat ada ikan yang sudah matang milik Lupus kemudian dia mengambil ikan tersebut dan memberikannya ke Kakek itu.

"Nah ini satu lagi! Ambil dan cepat pulang."

"Landris –." Panggil Lupus

"Diam kau." Jawab Landris.

"Terimakasih banyak nak." kata kakek tersebut sambil membungkukkan kepala tanda berterimakasih kepada Landris dan Lupus dan bergegas meninggalkan mereka berdua sambil membawa keranjang yang berat berisikan ikan.

Lupus memandang Landris dengan sangat kesal, karena dia mengambil ikan milik Lupus yang akan dimakannya dan diberikan ke Kakek itu.

"Kenapa kau mengambil ikan yang mau aku makan?" dengan kesal lupus bertanya kepada Landris.

dengan santainya Landris menjawab.

"Jika ingin berbuat baik, jangan setengah-setengah."

Lupus tidak bisa berkata apa apa, kemudian dia melihat masih ada 1 ikan yang sedang di bakar punya Landris dan dengan cepat mengambil ikan itu, Landris yang tau niat Lupus ingin mengambil ikan miliknya dengan cepat juga berusaha untuk mengambil ikan itu sebelum diambil oleh Lupus.

Mereka berdua berhasil memegang tusukan ikan itu dan saling berebut sampai membuat ikan itu terlempar lepas dari tusukannya dan masuk ke dalam sungai.

mereka berdua hanya bisa melihat Ikan itu hanyut bersama derasnya air dengan penuh air liur dalam mulut mereka karena mereka belum kenyang.

Mereka saling menatap satu sama lain dengan tatapan yang tajam kemudian berkelahi di pinggir sungai. Setelah cukup lama berkelahi akhirnya mereka berhenti sambil terlentang di atas tanah karena kelelahan.

Lupus kemudian bangun dan merasakan bahwa dirinya berubah kembali menjadi serigala dimulai dari munculnya bulu bulu di seluruh tubuhnya kemudian dia langsung mengambil pil pemberian Licth di kantong sakunya. sehingga dia tidak jadi berubah menjadi serigala bulan lagi.

setelah tenaga nya pulih kembali mereka berdua melanjutkan perjalanan menuju desa Farmus malam hari. Dengan Lupus yang di gendong oleh Landris akibat Landris kalah ketika tantangan menangkap ikan.