Landris yang sudah hilang pikiran mengejar penduduk kota Vinson yang lari ketakutan setelah melihat Sosok hitam Landris yang sedang mengamuk di tengah kota, Landris berniat membunuh semua orang yang ia lihat. Mau itu anak kecil, wanita atau orang yang lanjut usia. Landris akan membunuhnya seperti seekor serigala yang sedang kelaparan mengejar mangsa untuk dimakan.
Landris mengejar seorang wanita yang membawa anaknya, Landris yang sudah tidak memiliki akal sehat menyerang wanita dan anaknya itu. sebelum serangan Landris mengenai wanita dan anaknya itu, sebuah kilat cahaya yang sangat bersinar mengarah ke Landris. Ternyata itu adalah Petapa Agung Licht.
Petapa agung Licht langsung menyerang Landris dan membuat Landris terkapar ditanah. Landris yang tidak tahu siapa yang telah menyerangnya mencoba memberontak karena sekarang ia di belenggu oleh lingkaran cahaya. Petapa Licth yang sudah membelenggu Landris menggunakan lingkaran cahaya melihat sekitar dan mendapati beberapa bangunan hancur karena ulah dari Landris yang mengamuk.
Lupus yang sebelumnya diserang oleh Landris sekarang bangkit dan mencoba mengejar Landris. Perasaan Lupus yang khawatir serta takut karena Landris bisa saja membunuh semua orang di kota ini. Tapi perasaan tersebut seketika hilang, melihat Tuannya yaitu Petapa Agung Licth sudah membuat Landris tidak dapat berbuat apa-apa karena di segel oleh lingkaran cahaya.
Lupus berlari mendekati Petapa agung Licht yang sudah menyegel Landris.
"Tuan, terimakasih sudah datang. maaf karena saya tidak dapat menjaga Landris dengan baik." kata Lupus dengan rasa bersalah
"Tidak usah dipikirkan, mulai sekarang aku akan menangani bocah ini. Tapi sebelum itu ada yang harus kau lakukan." kata Licth kepada Lupus.
Licth membuat pedang cahaya menggunakan kekuatannya, setelah itu ia memberikan pedang cahaya tersebut kepada Landris. Lupus menerima pedang itu.
Para penduduk yang sebelumnya ketakutan dan berlari sekarang malah mendekati Licth dan Lupus yang telah menghentikan sosok hitam yang mengamuk di kota. Wanita dan anak yang tadi sudah diselamatkan oleh Licth berterimakasih kepada Licth. Licth menanggapinya dengan acuh. Para penduduk Kota Vinson yang melihat semuanya berterimakasih kepada Licth dan Lupus.
"Terimakasih tuan, sudah menyelamatkan kami semua." kata salah seorang penduduk kota Vinson.
Lupus yang sekarang sudah memegang pedang cahaya pemberian Petapa Licth bingung untuk apa Petapa Licth memberikannya sebuah pedang cahaya.
"Lupus. sekarang tusuklah Landris menggunakan pedang cahaya yang kau pegang itu." Kata Licth dengan percaya diri.
"Apa maksud tuan? apa tuan berniat membunuh Landris." jawab Lupus dengan sedikit berbisik karena takut terdengar oleh penduduk kota Vinson.
"Lakukan saja." kata Licth untuk meyakinkan Lupus.
Sekarang Lupus dengan sedikit gemetar mendekat ke Landris yang dari tadi mencoba memberontak dalam lingkaran cahaya. Lupus menguatkan diri serta meyakinkan dirinya untuk menusuk Landris menggunakan pedang cahaya dari Petapa agung Licth.
Lupus bersiap menusuk Landris menggunakan pedang cahaya.
"Maafkan aku." Sambil menusukkan pedang cahaya kepada Landris. Landris yang sekarang dalam mode Wolf Armor berteriak kesakitan dan kemudian tertunduk lemas seperti orang yang sudah mati.
Para penduduk Kota Vinson yang melihat kejadian itu bersorak gembira karena Lupus telah menusuk sosok hitam tersebut dan membuatnya mati.
Setelah Lupus menusuk Landris dengan pedang cahaya sekarang Licth menggunakan kekuatannya kembali untuk memanipulasi ingatan para penduduk Vinson.
Licth memanipulasi ingatan penduduk Vinson bahwa Lupus yang sudah menyelamatkan kota Vinson dari Landris yang mengamuk dan menghilangkan ingatan bahwa Licth datang ke Kota Vinson. Setelah menggunakan kekuatannya untuk memanipulasi semua penduduk kota Vinson Licth membawa Landris yang sudah tergeletak di tanah pergi menuju suatu tempat bersama dengan Lupus.
Licth menggunakan kekuatan teleportasi untuk berpindah ke Perserikatan White Crow.
Lupus yang sekarang membawa Landris dengan pedang cahaya tertancap di dadanya serta Licth kemudian masuk ke dalam serikat White Crow.
Orang-orang yang ada di serikat White Crow kaget setengah mati melihat ada 3 orang asing yang masuk ke dalam serikat dengan satu orang yang semua tubuhnya dibalut oleh armor berwarna hitam serta tertancap sebuah pedang dan dua orang yang tidak mereka kenal.
Eileen yang berada di tempat pelayan, melihat Lupus dan dua orang yang ia tidak kenal bergegas menghampiri Lupus.
"Lupus, ada apa ini?" tanya Eileen yang khawatir sambil melihat 2 orang yang ia tidak kenali.
"Tolong kami." Jawab Lupus yang sangat khawatir dengan keadaan Landris.
Eileen kemudian memandu Lupus untuk menuju suatu tempat. Eileen membawa Lupus ke ruangan yang dulu tempat Lupus, Landris dan Master Zura terbaring tak sadarkan diri setelah melakukan pertarungan.
Sesampainya di ruangan penyembuhan, Lupus membaringkan tubuh Landris. Lupus juga masih melihat Master Zura yang sampai saat ini belum sadarkan diri setelah pertarungan melawan Lupus dan Landris, tapi Lupus tidak terlalu memikirkan itu dan lebih mementingkan dulu Landris.
"Apa yang sudah terjadi? siapa orang dengan armor serba hitam ini? tanya Eileen kepada Lupus yang penuh dengan luka di seluruh tubuhnya.
"Ceritanya panjang, akan aku ceritakan nanti. Tuan sekarang apa yang akan kita lakukan pada Landris?" Tanya Lupus.
Eileen sangat kaget mendengar bahwa sosok hitam yang tertancap oleh pedang cahaya itu adalah Landris.
"Tenang.. semuanya akan baik baik saja." Kata Petapa Licth dengan tenangnya sambil mendekat ke samping Landris yang tak sadarkan diri.
Petapa Licth mengusap semua tubuh Landris dari atas sampai bawah dan membuat Wolf Armornya Hancur, setelah itu ia membuat lingkaran sihir tepat di tengah tengah pedang cahaya yang menancap di tubuh Landris, setelah lingkaran sihir itu selesai dibuat, Petapa Licth dengan sekuat tenaga memegang pedang cahaya kemudian menusukkan kembali pedang cahaya tersebut ke tubuh Landris.
Lupus serta Eileen yang melihat itu langsung lemas karena mereka pikir bahwa Landris akan mati oleh pedang cahaya itu karena terus di tusukkan ke tubuhnya. Tapi ternyata Petapa Agung Licth itu sedang melakukan sebuah ritual penyegelan untuk menahan kekuatan kegelapan yang ada pada diri Landris.
Lupus dan Eileen mereka bingung dengan apa yang dilakukan oleh Petapa Licth sampai tidak dapat berkata apa apa.
"Sudah selesai." Petapa Licth berkata dengan santai tanpa tahu bahwa Eileen dan Lupus yang melihatnya keheranan serta tidak habis pikir.
"Tuan apa yang anda lakukan kepada Landris." Kata Lupus yang masih heran dengan tindakan Tuannya.
"Aku menyegel kekuatan Landris supaya dia tidak mengamuk lagi." jawab Petapa Licth.
setelah menyelesaikan penyegelan Petapa Licth menoleh ke arah belakang yang disana terbaring Master Zura.
"Kenapa orang bodoh itu tak sadarkan diri." Licth bertanya sambil sedikit mengejek Master Zura yang terbaring lemah tak sadarkan diri di sebuah kasur.
"Master Zura, masih belum sadar setelah pertarungannya dengan Lupus dan Landris tempo lalu." Jawab Eileen yang khawatir karena Master nya belum sadarkan diri.
"Jadi itu sebabnya." kata Petapa Licth.
Petapa Licth mendekat ke Master Zura dan melakukan sesuatu.
"Cahaya penyucian."
Licth menghilangkan semua kekuatan negatif yang ada dalam diri Master Zura karena telah bertarung dengan Landris dan Lupus.
Beberapa saat kemudian tangan Master Zura bergerak, Tiba-tiba Master Zura bangun dan melancarkan sebuah pukulan ke arah Licth meskipun matanya masih terpejam. Petapa Licth dapat menghindari pukulan Master Zura dengan mudahnya tapi pukulan Master Zura membuat dinding di depannya Hancur.
"Halo, kawan lama." Kata Master Zura sambil membuka matanya.
"Ternyata maniak bertarung sepertimu dapat kalah juga oleh muridku." Kata Petapa Licth kepada Master Zura.