"Maaf," ujar pemuda tersebut. "Saat ini saya merasa tidak berharga sama sekali. Kekecewaan yang besar membuat saya menyia-nyiakan waktu saya selama ini. Mengutuk keadaan…" Keisha mengembuskan napas panjang yang terdengar cukup menyedihkan. "Menyalahi orang tua sendiri atas kekurangan saya yang luput dari perhatian mereka ketika saya masih kecil dulu."
Delima mengelus bahu Keisha. Jalan hidup keduanya tidak jauh berbeda. Yang satu merasa kecewa dengan kekurangan diri, yang satu lagi tidak pernah merasakan sentuhan dan kasih sayang dari seorang ayah.
Ya, Delima cukup bersimpati dengan apa yang pernah dialami dan dilalui oleh pemuda tersebut.
Keisha tersenyum, namun terlihat begitu hambar. Ia menempatkan jemarinya di atas tangan Delima yang mengelus bahunya.
"Saya…, memang belum memiliki pekerjaan. Maaf…"