"Bu, semuanya jadi dua puluh ribu. Ini kembaliannya,"
"Makasih, Bi. Saya makan duluan, ya. Bibi kalau laper ambil aja."
"Iya, Bu. Bibi mau gantiin popok Dinda dulu, udah penuh."
Fera merogoh kantong keresek berwarna hitam yang dibeli bi Ningsih. Di dalamnya terdapat beberapa jenis makanan yang sudah di masak. Ada sambal goreng kentang, semur jengkol, dan capcay. Selama menikah, ini adalah pertama kalinya ia membeli masakan jadi unuk menu makanan di rumah. Lapar yang kian menerjang membuat ia seperti orang yang tak makan berhari-hari, wanita itu sudah terbiasa sarapan. Sedangkan ini sudah jam makan siang. Tentu saja lapar akan membuatnya menjadi monster dalam sekejap. Satu hingga dua suap ia makan tanpa jeda. Saat suapan ke tiga masuk ke dalam mulutnya, ia tiba-tiba melambatkan kunyahan mulutnya, matanya mengisyaratkan sesuatu yang janggal sesaat setelah sendok berisi makanan itu ia kunyah.
"Howeeeek …."