Chereads / Sin of The Twin / Chapter 1 - Euforia

Sin of The Twin

🇮🇩HoneyLemon5
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 34.9k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - Euforia

"Peraih NEM tertinggi di SMA Negri 26 Bandung angkatan

2019-2020 adalah .... Felicia Putri Gunawan dan Ferania Saski Gunawan!!!"

Lagi lagi si kembar menarik perhatian sekolah dengan prestasinya, bagaimana tidak.. peraih ranking teratas dari kelas X,XI,XII SMA ini walaupun berbeda kelas, pasti si kembar Feli dan Fera.

Selain paras mereka yang cantik dan juga berprestasi, mereka dikenal juga dengan sosok yang sangat ramah dan periang disekolah nya.

"OMG Fer, Ga nyangka!"ujar Feli sambil memeluk Fera.

"Yes, we did it Fel." ucap Fera dengan mata berkaca kaca penuh haru bahagia.

Fera & Feli bukanlah kembar identik, tapi memiliki semangat dan cita cita yang sama dalam hidup nya, yaitu traveling keliling dunia bersama juga memiliki usaha yang sukses di Bandung dan membuka cabang usaha nya di seluruh Indonesia.

Ditengah sorak sorai di lapangan sekolah, datang seorang lelaki manis berjalan perlahan menghampiri salah satu si kembar.

Daffa, dia adalah pacar Feli.

Sudah 2 tahun mereka menjalin hubungan, keduanya bertemu saat mengikuti ekstrakulikuler musik bersama.

"Selamat ya Yang, salah satu wish list mu tercapai, kamu juga Fer, kalian hebat.. Lagi lagi membanggakan sekolah dengan segudang prestasi" ucap Daffa pada pacarnya dan Fera.

"Iya syukurlah Yang, makasih ya udah support juga dan suka bantu kalau ada pelajaran yang aku ga ngerti haha" kata Feli.

"Haha by the way perasaan kamu juga NEM nya diatas rata rata deh Daf, congrats juga yaa" ucap Fera.

"Harus dirayain nih!" Daffa merayu si kembar agar bisa merayakan moment bahagia ini.

Siang beranjak sore, Feli dan Fera pun sampai di rumah, orang tua mereka sudah tahu tentang kabar bahagia ini.

Dan memang mereka berencana untuk merayakan nya sebagai bentuk syukur atas prestasi anak anak nya. Si kembar tidak memiliki kakak atau adik, bisa dibilang "tunggal".

Orang tuanya pun terbilang cukup sukses dan mereka keluarga yang berada, Mama nya.. Ibu Firda Damayanti seorang guru les privat bahasa inggris dan Papanya.. Bapak Teddy Rosdiana Gunawan seorang pemilik toko bangunan yang sudah memiliki banyak cabang di kota Bandung dan Jakarta.

"Feli, Fera.. Mama dan Papa bangga sekali atas prestasi kalian, Mama harap kalian jangan terlalu cepat merasa puas, karena perjalanan masih panjang" ucap Mama.

"Kalau dari Papa sih, ya kurang lebih sama seperti Mama, kalau bisa kalian pertahankan apa yang kalian raih dan gapai cita cita kalian setinggi mungkin, yang paling penting jangan lupa ibadah, karena itu kunci dari semua nya." sambung Papa sambil merangkul anak kembar nya.

"Siap Pa, Ma.. Doain terus kita ya, tanpa doa Mama kalian kita ga akan kaya gini" ucap Fera.

"Bener banget Fer, aku bersyukur punya Mama Papa dan kamu di hidup aku…." Di tengah pembicaraan nya, tiba tiba Feli terhenti dan batuk batuk.

"Duh udah 2 hari sebenernya tenggorokan aku gatel, kaya yang mau flu nih Ma." sambil memegang lehernya Feli mengadu pada sang Mama.

"Loh kenapa ga bilang dari kemarin Fel, jadi bisa langsung minum obat, atau gini deh kamu ikut Papa ke toko, sekalian mampir ke apotik." kata Mama pada Feli.

Akhirnya sore itu Feli ikut sang Papa ke salah satu toko milik keluarga mereka.

Setelah mampir ke salah satu apotik, dijalan sambil menyetir mobil.. Papa berbincang kecil dengan Feli.

"Fel, si Daffa gimana kabarnya? Udah lama kayanya ga ke rumah.."

"Ada Pa, sehat ko dia, cuma emang kemarin kemarin dia sibuk belajar, ya sama kaya aku dengan Fera aja.." ucap Feli sambil melihat layar handphone nya.

"Bagus lah kalau gitu, tapi pesan Papa hati hati ya jangan lupa….." di tengah tengah Papa memberi nasihat Feli langsung memotong pembicaraan Papa.

"Jangan lupa jaga diri kan Pa? Iya iya inget ko Feli Pa." ucap Feli.

"Haduh anak jaman sekarang orang tua lagi ngomong langsung dipotong aja." kata Papa dengan nada sinis.

"Hehehe tapi bener kan Pa itu lanjutan nya?" Feli menjawab dengan senyum kecil.

"Iya, ya pokonya itulah, dan jangan sampai ada laki laki yang merusak hubungan kamu dan Fera."tutur Papa.

"Iya Pa,Feli paham." Feli menjawab dan terdiam.

Sebenarnya ... Feli sedikit bingung dengan ucapan Papa, apa maksud dari perkataan Papa? Baru pertama kali Papa bilang seperti itu padanya. Memang saat ini Fera belum punya pacar, ada beberapa lelaki yang mendekatinya tapi Fera selalu cuek karena dia tidak terlalu tertarik pada mereka.

Seiring berjalan nya waktu Feli tidak terlalu berfikir jauh soal yang Papa bicarakan tadi di mobil. Ia lanjut berbalas pesan dengan Daffa di hp nya.

Keesokan harinya, si kembar sibuk membantu sang Mama untuk menyiapkan syukuran atas prestasi mereka, perayaan kecil kecilan yang hanya dihadiri oleh keluarga dan teman dekat.

Dari mulai menyiapkan makanan seperti nasi kuning, ayam goreng, sayur, bihun juga minuman pendamping mereka buat sendiri dengan bantuan Mama. Mereka anak anak yang cukup mandiri dan kompak, jadi tidak sulit untuk mereka membantu orang tuanya dalam melakukan berbagai hal yang diperintahkan.

Saat berdua di dapur tiba tiba Feli terfikir akan kata kata Papa semalam dan iseng sedikit bertanya tanya pada Fera.

"Fer, kemarin Daffa bilang ada temen nya yang pengen kenalan sama kamu, siapa yaa namanya .. Rendi kalau ga salah." ucap feli

"Oh, sii Rendi." jawab Fera dengan wajah datar.

"Lah udh kenal sama dia?"

"Bukan udah kenal lagi Fel,dia udah sering WA aku malah" jawab fera.

"Walah, terus terus? Gimana anaknya? Kelas mana sih ko aku baru denger nama Rendi.." ucap Feli.

"Adik kelas Fel, kelas XII B, ya gitu sih baik, cuma kamu tau sendiri aku belum ada pikiran ke arah pacaran gitu." jawab Fera.

"Iya sih aku tau, tapi aku pengen banget kita jalan double date gitu, kalau kamu udah ada cemiwiw hahahaha" Feli menggelitik Fera dengan nada jahil.

"Haha doain aja Feli, semoga langsung dapet jodoh yang pertama dan terakhir sampai nikah, aamiin." jawab Fera serius.

"Gilaaa, udah kepengen nikah aja nih kembaran guee.." ejek Feli.

Itulah Fera, belum pernah berpacaran, periang namun sedikit tertutup kalau menyinggung hal hal pribadi nya. Feli cukup tau soal sifat kembaran nya ini. Namun dia mewajarkan karena ia paham pasti akan ada perbedaan walaupun sedikit sekalipun mereka kembar.

Dibalik pertanyaan dan gurauan kembaran nya, Fera sebenarnya juga berfikir, entah mengapa dia sangat sulit sekali jatuh cinta. Sesekali ia merasa kurang percaya diri karena ia bukan lah orang yang terbuka seperti Feli.

Namun tidak pernah sekalipun Fera merasa iri pada kembaran nya, hanya saja ia penasaran bagaimana rasanya punya pacar karena selama ini dia hanya fokus pada pelajaran sekolah nya saja.

Drrttt

Bunyi dari hp Feli tanda ada pesan masuk di WA nya. Rupanya dari Daffa dan mereka pun berbalas pesan.

"Yang, jadi jam berapa acara syukuran nya?"

"Besok jam 9 pagi yang, eh dateng agak pagian ya biar

bantu papa angkat angkat barang."

"Ok siap, sekarang masih sibuk nih? Udah aga baikan

belum batuk nya?"

"Lumayan sih, tapi masih ada gatelnya, kayaknya sih

ntar maleman juga sembuh."

"Yaudah jangan lupa diminum obatnya ya! Kamu lanjut dulu aja biar cepet beres kerjaan nya."

"Okay nanti aku kabarin kalau udah beres."