Chereads / Troublemaker Sekolah / Chapter 16 - Rumor

Chapter 16 - Rumor

Ruangan yang bertuliskan 'ruang Dega'  tersebut tampak hening untuk beberapa saat.

Dua siswa berbeda jenis yang tengah berada diruangan tersebut seakan mati rasa dan tak bisa menggerakkan tubuhnya ketika menatap beberapa siswa diambang pintu ruangan tersebut seperti tengah memergoki mereka yang mencari tempat sepi untuk berpacaran.

Keempat siswa yang masih berada diambang pintu itu pun saling melempar pandang ke teman disampingnya sambil tersenyum nakal menampilkan ekspresi wajah konyol ketika mengetahui temannya yang terlihat seperti 'ustad' karena tak pernah dekat dengan wanita kini ternyata malah berduaan saja diruangan yang tertutup.

"Sorry bro, kita gak ada maksud buat ganggu kalian berdua,niatnya sih kita cuma mau cepet-cepet kesini buat nemenin Lo tapi gak taunya Lo udah ada yang nemenin" ucap salah satu dari keempat siswa tersebut.

Cieeeee...

kontan mereka pun kompak menyoraki keduanya dengan hebohnya, untung saja koridor dekat ruangan tersebut tengah sepi jadi tidak ada siswa lainnya yang melihat betapa konyolnya tingkah mereka berempat.

Mereka berempat kini tengah saling berpelukan dengan gestur dibuat sedikit kemayu sambil menatap memuja ke kedua insan yang berada di ruangan tersebut.

Riana yang merasa diejek pun lantas menurunkan tangannya yang akan menyuapi laki-laki dihadapannya tersebut sambil geleng-geleng kepala melihat tingkah konyol mereka berempat.

El yang tidak ingin Riana merasa terganggu atas kehadiran mereka berempat 'ya walau sebenarnya dirinya yang terganggu' sontak memberikan isyarat kepada mereka berempat untuk pergi meninggalkan mereka berdua dengan cara menggerakkan matanya kearah lain.

"Kenapa lo bro,kena ayan Lo deket-deket cewek cantik?" Tanya temannya yang terlihat lebih tinggi dari ketiganya bertingkah seakan-akan tak mengerti apa yang dimaksud oleh sang sahabat.

Sontak El yang diejek seperti itu pun dibuat salah tingkah dengan wajah memerah.

Hahaha.....

Kontan mereka tertawa melihat temannya El yang semula memang sangat dingin kepada lawan jenisnya kini dibuat seperti gadis desa yang tengah malu-malu.

Salah satu dari mereka yang mengetahui bahwa temannya El memang benar-benar dilanda kasmaran pun memasukkan satu tangannya kedalam baju kemudian menggerakkan tangannya seperti gerakan detakan jantung dan jangan lupakan ekspresi wajahnya yang makin terlihat 'menjijikkan'.

"Eh eh udah-udah bro mendingan kita pergi aja deh dari sini,biar si bos bisa merasakan bagaimana hangatnya mojok berduaan doang sama ukhti" ucap salah satu dari mereka menghentikan tingkah teman-temannya yang makin tak karuan.

Yahhhh...

Desah mereka secara serentak karena kecewa masih ingin menggoda teman 'ustad' mereka lagi.

"Gimana pun juga kita harus menghargai privasi si bos soalnya ini kan pertama kalinya dia mojok Ama cewek bro" ucap laki-laki yang sama tadi.

"Eh yaudah yok pergi!"ucap yang lain sambil menatap El seakan menggodanya.

Mereka pun mulai perlahan meninggalkan mereka berdua sambil tak menutup pintu ruangan itu pelan-pelan.

Sebelum pintu ruangan tersebut benar-benar tertutup sebuah kepala pun menongol disela-sela pintu tersebut.

"Ciee... Pertama kalinya" ucap si pemilik kepala tersebut.

"Ish udah yuk buru" ketiga lainnya pun menarik temannya tadi kemudian menutup pintu ruangan tersebut meninggalkan El dan Riana sendirian lagi.

El pun mulai salah tingkah lagi dan mencoba menyembunyikannya dengan cara menggaruk rambutnya yang tidak gatal sambil sesekali mencuri pandang pada Riana.

"Temen-temen lo pada asyik ya" ucap Riana sambil mengamati El yang berada di hadapannya.

"Mereka emang kayak gitu,keliatannya sih bobrok tapi aslinnya setia kawan banget kok" ucap El masih menahan malu.

"Keliatan sih mereka pada friendly" ucap Riana singkat sambil memakan makanan El lagi.

"Yuk makan lagi nanti gue habisin sendiri ni makanan,soalnya enak banget" ucap Riana sambil nyengir dengan mulut yang penuh dengan nasi.

Cute.

"Riana suka makanannya? Kalau suka makan aja gak papa.btw itu masakan aku sendiri bukan Mama" ucap El  dengan kalem.

"Wah seriusan ini masakan Lo sendiri?" Tanya Riana tak percaya.

"Iya" jawab El dingin.

"Btw Lo tau nama gue darimana?" Tanya Riana penasaran.

Walaupun sebenarnya seorang Riana dikenal dengan siswi pembuat onar ia tak banyak mengenal siswa di sekolahnya bahkan siswa sekelas pun ada beberapa yang tak ia ketahui namanya.

"Riana kita satu angkatan walau beda jurusan tapi kita udah ada disekolah yang sama kurang lebih 2 tahun dan kamu gak kenal sama aku?" Tanya El agak kecewa bahwa Riana tidak mengenal dirinya.

"Eits bukan karena aku gk tau kamu itu berarti aku gak mau kenal kamu,kenalin Riana Dewi kelas 12 jurusan ips kalau kamu?" Tanya Riana sambil mengulurkan tangannya meminta El untuk bersalaman.

"El,Eliezer kelas 12 jurusan IPA ketua dewan galang sekolah" ucap El sambil menjabat tangan Riana dengan kalem walau detak jantungnya seakan menggila.

"Wow Lo ketua dewan galang ya?"  Tanya Riana dan mereka pun terus mengobrol sambil memakan makanan El sampai bel pertanda jam selanjutnya dimulai.

Setelah mereka selesai makan Riana pun keluar dari ruangan tersebut karena memang jam istirahat sudah habis jadi mau tak mau dia harus keluar dari ruangan tersebut.

"Thanks ya buat makanannya next time gue bakalan traktir Lo Ok?"ucap Riana sebelum meninggalkan ruangan itu.

"Ok" ucap El singkat.

Setelah Riana keluar dari ruangan tersebut Dl pun mulai memunculkan senyum yang sedari tadi ia tahan.

Next Time? Berarti mereka berdua akan pergi berdua saja? Pikir El sambil kembali senyum-senyum sendiri walaupun sebenarnya ia tak tau pasti kapan mereka akan pergi.

Disepanjang koridor dirinya berjalan entah kenapa Riana merasa selalu diperhatikan.

Ya walaupun sebenarnya ketika ia berjalan dimana pun pasti menyedot perhatian tetapi biasanya ia diperhatikan kebanyakan oleh laki-laki tetapi entah kenapa untuk sekarang ini semua gadis yang berada di luar kelas masing-masing seakan memperhatikan Riana dengan detail dari ujung kepala sampai ke kaki.

Ketika tengah melewati segerombolan siswi Riana masih bisa mendengar apa yang tengah mereka bicarakan tentangnya.

"Cewek itu yang jadi pacarnya idola kita?dilihat dari wajah sih.... Ok cantik,kalau body em...,ish apa gunanya punya muka cantik sama body montok kalau kelakuannya nol?" Ucap salah satu dari segerombolan siswi tersebut seraya suaranya dibuat sekeras mungkin seperti berniat ingin menyindir.

Riana yang tak tahan pun kemudian lantas menghampiri gerombolan tersebut,dia suka ketika ada yang menyindirnya seperti itu.

"Ngomongin apa Lo pada?" Tanya Riana ketika sudah sampai didepan kawanan 'anaconda' itu.

Mereka pun dibuat kicep karena keberanian yang ditunjukkan oleh Riana dengan langsung mendatangi mereka seorang diri.

"Apa bener Lo pacarnya El?" Tanya salah satu dari mereka angkat bicara.

"Siapa yang nyebarin berita kayak gitu?" Tanya Riana penasaran.

"Gengnya El sendiri yang bilang"ucap salah satu dari mereka.

"Denger baik-baik ya terlepas dari rumor itu bener atau nggak,gue bakalan biarin kalian pada ngatain gue seenak jidat,inget gue gak bakalan tinggal diem" Gertak Riana kemudian berlalu.

Rumor sialan. .