Selama pemanasan yang dipimpin oleh Adam di pinggir kolam renang sekolahnya berlangsung, Riana terlihat diam saja sambil menunduk memperhatikan lantai tanpa berniat terlibat pembicaraan apapun.
Bukan tanpa alasan Riana diam saja ditempatnya sambil mengikuti peregangan seadanya,ia hanya berfikir bagaimana caranya dirinya bisa terlihat seakan-akan terpleset sungguhan dan terkesan tidak dibuat-buat.
Ataukah ia harus berjalan ke sisi kiri kolam yang nampak terlihat basah oleh percikan air kolam lalu sedikit menyenggolkan bahunya ke temannya dan berating seakan senggolan teman dan licinnya lantai kolam tersebut membuatnya jatuh terpeleset dan tepat terjatuh di sisi kanan Adam.
Haish.. ia harus memikirkan cara yang lebih alami agar tidak membuatnya seolah dibuat-buat dan mempermalukannya nanti.
Riana yang saking fokusnya memikirkan apa yang akan dilakukannya nanti membuatnya tak mendengar bahwa sedari tadi terdapat suara lirih yang tengah memanggilnya dari balik pintu masuk kolam renang yang dibuka sedikit.
Pstt..Riya... Woy
Panggil seorang laki-laki dari balik pintu tersebut.
Ya siswa tersebut adalah Bayu, sahabat Riana yang tengah sibuk memanggil-manggil orang yang bahkan tak sadar bahwa peregangan yang diikuti semua siswa-siswi kelasnya tersebut sudah selesai dan semuanya sudah mulai membubarkan barisannya dan bergerak mendekat ke arah kolam meninggalkan Riana seorang diri yang masih menunduk dan masih melakukan peregangan tanpa sadar.
"Riana,pemanasan sudah berakhir atau kau perlu berlari mengelilingi kolam ini agar tubuhmu lebih memanas?" Tanya Adam dengan nada datar yang secara otomatis menyadarkan Riana dari lamunannya.
Riana pun mengangkat kepalanya dan terlihat di depannya yang berjarak 1m terdapat Adam yang sedang berkacak pinggang melihatnya dengan ekspresi wajah datar dan rahangnya yang mengeras.
Glekk...
Riana amat sangat terintimidasi oleh tatapan dingin Adam yang belum pernah ia dapatkan dan hal tersebut membuat hatinya sedikit tercubit.
Adam pun beranjak dari tempatnya berdiri tadi dan berjalan menuju ke sisi kolam sambil menahan amarahnya.
Sedari tadi beliau sadar bahkan amat sangat sadar bahwa sedari tadi terdapat seorang siswa yang tengah memanggil-manggil gadisnya dengan begitu ngototnya.
Ah.... Kenapa dirinya harus pusing memikirkan gadisnya yang sudah jelas-jelas mengatakan bahwa dirinya tidak menyukai Adam dan lebih memilih seorang remaja tampan yang sebaya dengannya.
Memikirkan hal tersebut membuatnya sadar bahwa jarak usianya dan Riana membuatnya tak bisa berbuat apa-apa.
Shit...
Di lain tempat Bayu tampak sangat putus asa memanggil-manggil Riana yang seakan tengah ditulikan pendengarannya oleh setan vudek.
Bayu pun memilih untuk masuk saja kedalam area kolam renang tersebut dan duduk di bangku panjang sisi sudut sambil melihat ke arah kolam.
Niat awal Bayu kesitu adalah ingin meminjam motor milik Riana yang rencananya akan dibuatnya membolos dan berniat ke basecamp bersama teman-temannya.
Dan jangan tanyakan bagaimana dengan motornya sendiri karena dirinya yang sangat sakti mengendarainya sampai-sampai menabrak tiang listrik yang tak tau apa-apa dan berakhir di bengkel karena roda motornya yang copot satu.
Tetapi niat awal Bayu sepertinya berubah karena dirinya tengah asyik memandangi siswi-siswi yang tengah berenang.
Ahh pemandangan yang sangat cocok untuk cuci mata fikir Bayu.
Pritttt...
"Semua siswa-siswi keluar dari kolam,dan nomor absen 1-10 berbaris di pinggir kolam! Saya akan mengambil penilaian" ucap Adam di sisi kolam.
Penilaian pun berlangsung dengan Adam yang duduk agak jauh dari kolam agar dapat melihat dengan cermat pergerakan anak didiknya.
Adam pun terus fokus pada penilaian sampai pada giliran kelompok terakhir yang hanya terdiri dari 4 siswa dan salah satunya adalah Riana.
"Saya beri aba-aba lewat peluit dan kalian langsung mulai paham?" Tanya Adam sedikit mengeraskan suaranya.
"Paham pak"ucap keempat siswa tersebut.
Pritttt
Keempat siswa tersebut pun bergegas berenang dengan kecepatan yang mereka miliki,disaat berada ditengah-tengah kolam tersebut hanya terlihat 3 pergerakan saja yang otomatis membuat Adam sedikit was -was.
Ketiga siswa yang lain sudah berada diujung kolam yang lain yang merupakan titik finish meninggalkan Riana yang entah berada dimana.
Menyadari hal tersebut Adam pun bergegas akan menghampiri kolam tersebut dan berniat akan menolong Riana yang kemungkinan besar tenggelam.
Tetapi disaat tengah berlari dan bersiap menyeburkan dirinya ke dalam kolam Adam melihat terdapat seorang siswa yang berlari dengan cepat sambil melepas baju seragamnya melompat kearah kolam dengan gesitnya lalu menyelam ke dasar kolam.
Jaraknya duduk yang lumayan jauh membuat Adam kalah start untuk menyelamatkan Riana yang amat sangat membutuhkan pertolongan.
Sungguh bodoh kau Adam,fikirnya.
Tak lama kemudian terlihat sosok Bayu nampak kepermukaan sambil membawa Riana yang nampak lemas dan pingsan.
Setelah sampai disisi kolam Bayu pun mulai menepuk-nepuk pipi Riana sambil memanggil-manggil namanya dengan cemas.
Karena tak kunjung mendapatkan reaksi Bayu pun berinisiatif melakukan CPR yang semua itu dilihat Adam dengan mengepalkan kedua tangannya.
Dipompanya dada Riana oleh Bayu,kemudian ditiupkannya oksigen dari mulut ke mulut yang dilakukan oleh Bayu berulang-ulang.
Uhuk uhuk...
Tak lama setelah adegan ciuman Bayu dan Riana ah bukan 'CPR' yang dilakukan Bayu berhasil membuat Riana terbatuk dan mengeluarkan air dari dalam mulutnya.
Semua orang yang berada disana nampak lega melihat Riana yang berhasil sadar dari pingsannya itu dan bersyukur karena gerakan Bayu yang cepat mampu menyelamatkan Riana tepat pada waktunya.
Riana yang sudah tersadar pun sangat lemas dan tak mampu menggerakkan kakinya yang saat berenang tadi tiba-tiba kram.
Melihat Riana yang tak mampu untuk bangkit tersebut membuat Bayu dengan sekali gerakan menggendongnya lalu berjalan kearah uks sekolahnya.
Semua yang melihat Bayu yang tengah berjalan sambil menggendong Riana disepanjang koridor hanya bisa berdecak kagum karena memang Bayu yang kondisinya masih Shirtless menggendong Riana dengan gagahnya.
"Kenapa tuh Riana" desas desus siswa siswi yang melihat keduanya.
Setelah sampai di uks sekolahnya Bayu pun membaringkan Riana yang sadar tpi terlihat sangat lemas dan tak berdaya di ranjang UKS tersebut.
"Pake baju atau apa kek,kamu bikin aku malu tau nggk Bay" ucap Riana kesal.
Bayu yang mendengar sahabatnya memprotesnya dengan memajukan bibirnya hanya bisa terkekeh.
"Emang Lo fikir gue nggk khawatir apa lihat Lo yang tiba-tiba hilang dari permukaan tanpa ada pergerakan,untung aja gue sadar kalau nggak Lo gimana heh" ucap Bayu dengan gemasnya.
"Ya sorry tadi itu tiba-tiba kaki aku kram gk bisa digerakin" ucap Riana masih memoyongkan bibirnya.
"Ya makanya kalau pemanasan itu yang bener,jangan ngelamun aja Lo" ucap Bayu sambil sedikit menjitak kepala kepala Riana pelan.
Sangat serasi itulah yang difikiran Adam sambil mengintip dari balik pintu uks sekolahnya.