Chereads / Troublemaker Sekolah / Chapter 15 - El~

Chapter 15 - El~

Eliezer.Nama yang singkat dengan arti yang baik pula pastinya.

Seorang siswa pelita bangsa tersebut merupakan seorang laki-laki berdarah campuran Inggris dari sang papa dan Melayu dari sang Mama,dengan kulit putih,hidung yang mancung,rahang yang kokoh serta alis tebal yang menaungi matanya membuat semua orang yang berpapasan atau melihat dia bahkan untuk pertama kalinya pasti akan mengucapkan satu kata yaitu Tampan.

Bahkan tak jarang dari mereka menambahkan kata umpatan sebelum memujinya tampan karena memang seorang Eliezer bak perwujudan seorang Dewa Yunani yang lahir ke dunia karena memang kadar ketampanannya yang tinggi itu.

Bukan saja dikaruniai wajah yang tampan,Eliezer juga dibekali dengan kepintaran di bidang akademik maupun non akademik.

Dia juga sudah beberapa kali menyumbangkan piala atas kemenangannya dalam mengikuti berbagai macam perlombaan, salah satu yang paling membanggakan adalah dirinya yang berhasil memenangkan kompetisi Anggar tingkat provinsi.

Entah kenapa sepertinya Tuhan sedang sangat bahagia ketika menciptakan seorang Eliezer dengan segala keunggulannya.

Mungkin bagi kalian terdengar sangat menyenangkan bukan terlahir dengan wajah yang sudah tampan dari sananya dan otak yang sudah encer tanpa perlu bersikeras dalam belajar,tetapi hal lain lah yang malah dirasakan oleh El karena semua keunggulannya membuatnya mempunyai begitu banyak fans yang terkesan mengganggu.

Seperti contohnya dirinya yang tengah asyik berjalan di koridor sekolah bersama temannya harus menahan malu ketika tidak sengaja berpapasan dengan fansnya yang dengan hebohnya berteriak memanggil-manggil namanya,dan bahkan demi Tuhan ada beberapa dari mereka yang berjenis kelamin sama dengan El.

Hal itu bahkan terjadi hampir setiap harinya.

Mungkin ini adalah semacam cobaan untuk semua laki-laki tampan diluaran sana yang bernasib sama dengan El,entah kenapa tetapi dirinya selalu merasa diperhatikan disetiap tempat dirinya berada bahkan di toilet sekali pun.

Susahnya menjadi tampan.

Sama halnya dengan kejadian kemarin hari, siswa tersebut dibuat kalang kabut oleh fans-fans gilanya lagi,dirinya yang tengah asyik tertidur diruang kelasnya tiba-tiba merasa terganggu tidurnya dengan sorotan flash dari sebuah telepon genggam dan benar saja ketika ia telah membuka matanya ia dikejutkan dengan banyaknya wajah yang mendekati wajahnya seakan ingin melihat idolanya tertidur.

Demi Tuhan enyah kalian semua!!

Mungkin kalian akan bertanya-tanya mengapa seorang El yang cuek mau menjadi seorang Dewan galang dan bahkan menjadi ketua dalam organisasi tersebut.

Jawabannya adalah karena dirinya yang dari dulu menyukai hal-hal yang bersifat tantangan dan Dewan Galang pasti punya banyak sekali jenis tantangan itu dan ditambah lagi juga dirinya yang ingin terlihat tegas dan terkesan galak agar fans-fansnya minimal takut untuk mencoba mendekatinya.

Tapi yang difikirannya malah berkebalikan dari itu,fans-fansnya tak ada yang merasa takut bahkan malah memuja-muja dia dengan lebaynya.

Tau begitu El tidak mendaftar saja dulu kalau tau fans-fansnya akan makin menggilainya.

Tetapi lambat laun El sudah mulai enjoy dengan organisasi yang dipimpinnya itu,bahkan dirinya merasa sangat bersemangat menantikan hari-hari sebelum akhirnya kegiatan Bantara dimulai yah walaupun wajahnya yang datar tak bisa menunjukkan ekspresi yang menggambarkan demikian.

Jam menunjukkan waktu jam istirahat pertama dimulai sebagai besar siswa berbondong-bondong menuju kantin sekolah mereka hanya untuk sekedar mengisi perut dan dahaga mereka,tetapi langkah kaki El malah menuju arah sebaliknya.

Langkah kaki El perlahan menyusuri koridor sekolahnya yang beruntungnya sepi karena sebagian besar dari siswa-siswi sudah berada di kantin sekolah.

Langkah kaki El pun berhenti di sebuah ruangan yang di atas ruangan tersebut terdapat tulisan ruangan Dega atau singkatan dari dewan galang.

El pun membuka handle pintu ruangan tersebut dan masuk ke dalamnya.

Kesunyian menyapa El karena memang jadwal rapat mereka akan diadakan setelah istirahat pertama maka dari itu tidak ada seorang pun yang berada di sana kecuali El sendiri.

El sangat malas sekali kalau harus berdesak-desakan dengan siswa-siswi lainnya yang mengantre untuk membeli makanan di kantin tersebut dan jangan lupakan keberadaan para fans-fansnya yang menambah kadar kemalasan El meningkatkan lagi.

Itulah mengapa ia memilih untuk membawa bekal yang ia masak sendiri dan membawanya menuju ruangan ini.

Toh setelah ini ia akan berada di sana karena akan diadakan rapat organisasi.

Ketika tengah menyuapkan makanan kedalam mulutnya El dikejutkan dengan keberadaan seorang siswi yang entah darimana asalnya tiba-tiba langsung muncul saja dihadapannya.

"Hoamm" tampaknya siswi tadi tidak terlihat oleh El karena dirinya yang tidur di lantai tertutup oleh bangku-bangku yang ada di sana.

"Kamu kok ada disitu?"tanya El dengan raut yang belum pernah ia tunjukkan sebelumnya.

"Biasa berburu wifi soalnya kan wifi disini doang yang jarang dipake,hehe" ucap Riana siswi tersebut dengan senyum sungkan sambil menggaruk rambutnya yang tak gatal.

"Oh gitu ya" ucap El sambil membuang mukanya tidak ingin bertatapan dengan Ria.

Kruyuk kruyuk

Bunyi suara perut Riana yang keroncongan memecahkan keheningan yang sempat terjadi diantara mereka tadi.

"Hehehehe" Riana pun tertawa sungkan sambil mengelus perutnya.

El mendengar suara cacing-cacing diperut Riana yang seakan berdemo pun hanya bisa melongo.

"Eh Lo lagi makan apa?bagi dong!" Tanya seraya berlari kecil menuju bangku di depan meja makan El.

Dengan riang Riana melihat berbagai lauk yang ada di atas meja didepannya itu.

Nasi beserta ayam goreng,sayur hijau yang terlihat sangat menyegarkan,dan ada beberapa buah-buahan juga.

Tanpa sadar Riana pun seakan meneteskan air liurnya ketika melihat hidangan didepannya.

Dengan sikap cuek dan seakan tak tau diri itu Riana pun mulai mengambil garpu yang terlihat terlonggok saja disana dan mulai mengambil nasi serta ayam goreng yang dari tadi menggodanya.

Ketika tengah asyik mengunyah Riana pun tersadar bahwa laki-laki yang berada di depannya saat ini belum juga mengambil satu suapan untuk dimasukkan ke dalam mulutnya.

"Kenapa?"tanya Riana dengan mata seakan tak memiliki dosa apapun.

Sang laki-laki yang ditanya pun lantas berjingkat dan bergerak gelisah juga sedikit berkeringat dingin dengan wajah memerah.

"Gak papa kok"ucap El sambil malu-malu mulai mengambil satu suapan untuk dimasukkan ke dalam mulutnya.

Sebenarnya bukannya Riana yang harusnya merasa malu karena meminta makanan kepada orang lain tetapi justru hal itu tak dirasakan oleh Riana melainkan oleh El.

"Hmb enak banget masakan Mama Lo" ucap Riana memuji makanan di depannya karena memang rasanya yang enak.

El yang mendengar hal tersebut sontak menolehkan kepalanya sambil tersenyum dan dengan gerakan tangan seperti melakukan yes tanpa diketahui Riana.

"Ish Lo jangan liatin gue doang dong,nih makan!" Ucap Riana sambil bersiap akan menyuapi El dengan garpunya yang sudah berada di udara.

Dengan menahan malu El pun akhirnya membuka mulutnya dengan perlahan.

Namun belum juga nasi tersebut masuk kedalam mulut El,mereka berdua dikejutkan dengan terbukanya pintu ruangan tersebut memperlihatkan beberapa siswa anggota dewan galang.

Oh no