Chereads / Troublemaker Sekolah / Chapter 14 - Dewan Galang

Chapter 14 - Dewan Galang

Hari yang cerah dengan matahari pagi yang bersinar terang mewarnai segerombolan siswa-siswi dengan seragam putih abu-abu mereka yang kini tengah berjalan memasuki gerbang sekolah Pelita bangsa satu persatu.

Dari kejauhan terlihat banyak sekali siswa siswi yang memasuki gerbang sekolah mereka itu dengan ekspresi wajah yang berbeda-beda.

Ada yang terlihat masih menahan kantuk dan sesekali menguap entahlah mungkin dia begadang semalam,ada juga yang terlihat tengah menunjukkan ekspresi wajah bahagia lalu kemudian berjalan menyapa temannya,dan masih banyak lagi ekspresi-ekspresi dari mereka yang sebagian besar seperti enggan untuk menginjakkan kaki di sekolah.

Mungkin menurut sebagian besar dari siswa-siswa sekolah sebuah 'kewajiban' menuntut ilmu sangatlah menjemukan dengan banyaknya materi yang harus mereka  pelajari setiap harinya dan cara pembelajaran yang monoton membuat mereka tak betah untuk lama-lama berada di sekolah.

Walaupun demikian tak sedikit juga dari mereka yang rela datang pagi-pagi sekali hanya untuk sekedar memburu wifi gratisan di sekolah,membeli sarapan di kantin sekolah, atau bahkan ada beberapa dari mereka yang datang pagi-pagi sekali untuk menghadiri ekskul yang mereka ikuti.

Seperti yang saat ini tengah terlihat di lapangan sekolah Pelita bangsa saat ini.

Jam masih menunjukkan pukul 06.30 pagi, tetapi sudah terlihat ada beberapa siswa-siswi yang tengah berbaris dengan rapi dengan seorang siswa laki-laki di depan mereka seperti memberikan sebuah komando pada mereka.

Siswa-siswi di sekolah tersebut biasa memanggil laki-laki itu dengan nama 'El,lelaki berbadan atletis dengan kulit sawo matang,wajahnya yang datar dan alis tebal yang menaungi matanya membuatnya terlihat sangatlah tampan.

"Sebentar lagi akan diadakan kegiatan rutin sekolah kita yakni penempuhan Bantara terkhusus untuk siswa-siswi kelas 11 yang memang sudah menjadi kewajiban bagi kita semua sebagai dewan galang menjadi panitia pelaksana acara tersebut,puncak dari tugas kalian sebagai dewan galang adalah di event ini jadi sebisa mungkin saya mau kalian semua memberikan atitude yang baik agar bisa menjadi contoh untuk siswa-siswi lainnya paham?" Ucap El dengan suara lantang dan tegas,ahh jangan lupakan juga tatapannya yang masih saja lempeng tanpa ekspresi itu.

"Siap paham" ucap semua murid yang berbaris dilapangan tersebut dengan suara lantang.

"Ulangi lagi,saya tidak bisa dengar!" Ucap El.

Entah kenapa semua orang Pramuka harus selalu disuruh berteriak-teriak seperti itu,mungkin kita bisa tanyakan saja langsung kepada ketua dewan galang kita El untuk menjawabnya nanti.

"Siap paham" ucap mereka dengan suara lebih keras lagi seakan urat leher mereka akan putus.

"Baik apel pagi ini saya tutup,setelah istirahat pertama kalian semua wajib berkumpul di ruang rapat karena kita akan membagi tugas kepada masing-masing dari kalian sesuai dengan kemampuan yang kalian kuasai dan apa saja yang harus kalian jalankan untuk setiap masing-masing tugas" ucap El

"Mengerti?"ucap El dengan suara lantang.

Entah kenapa laki-laki itu suka sekali berteriak.

"Siap mengerti" ucap mereka dengan lantang dan serentak.

Upacara pagi anggota dewan galang sekolah Pelita bangsa itu pun selesai dan dengan segera mereka pun membubarkan diri karena tak lama lagi bel jam pelajaran pertama akan berbunyi.

El pun membawa langkahnya kearah koridor menuju ruang kelasnya berada.

Ketika langkahnya masih berjalan menyusuri koridor sekolahnya itu,El pun berpapasan dengan siswa dan siswi yang terlihat tengah bercanda dan saling menghisap satu sama lain dengan asyiknya.

Entah kenapa ketika El melihat kearah si siswi adegan slowmotion seperti terputar di matanya.

Melihat siswi tersebut tersenyum bahagia dengan wajah cantiknya sangat menyejukkan mata El,apalagi melihat rambut bergelombang cewek tersebut membuat El sabar dan sedikit menggeram.

Entah kenapa walaupun El sudah mengenal sosok Riana yang walaupun tidak pernah satu kelas,tapi entah kenapa ada sesuatu di dalam diri Riana yang mampu membuat seorang El merasa tertarik untuk pertama kalinya kepada lawan jenisnya.

'Bad girls huh'

Yah siswi yang tadi berhasil menarik perhatian si ketua dewan galang tersebut adalah Riana, seorang siswi Troublemaker dengan segala sifatnya yang mampu membuat siapa saja yang mendengarnya menjadi geleng-geleng kepala.

Yah walaupun sebenarnya Riana adalah gadis yang baik dan penyayang tetapi hanya segelintir saja orang yang tau akan hal itu,selebihnya hanya pembuat onar lah yang mereka ketahui tentang Riana.

Riana Dewi siswi pelta bangsa yang hari ini adalah hari pertamanya masuk sekolah setelah diskors 2 hari karena insiden kemarin.

Mungkin kalian akan berfikir bahwa diskors adalah hukuman yang sangat enak apalagi untuk kalian kaum rebahan karena kalian tak perlu bangun pagi-pagi sekali karena takut terlambat datang ke sekolah,atau bahkan tidak perlu mengikuti ulangan harian yang sampai membuat otak mati rasa.

Tapi menurut Riana sendiri selaku penerima hukuman tersebut kenyataannya adalah diskors rasanya sungguh tidak enak,entah kenapa rasanya sangat berbeda sekali antara tidak ingin pergi ke sekolah dengan tidak boleh.

Rasanya seperti kamu tidak diberikan kebebasan saja walau tidak memasuki gerbang sekolah.

Menyebalkan pastinya.

Tak lama Riana pun memasuki kelasnya dan langsung saja disambut oleh ketiga sahabatnya.

Novi,Meta,dan Uswa.

Mereka sudah berteman semenjak sekolah menengah pertama dan membuat mereka sangat nyaman dan akhirnya bersahabat.

"Ahh... Kangen kalian banyak-banyak" akhirnya seorang Riana menunjukkan sifat yang selayaknya remaja usianya lakukan sambil memeluk ketiga sahabatnya sudah macam teletub*s.

Yap seorang Riana akan sangat lebay jika sudah berkumpul dengan trio wek wek sahabatnya.

"Gimana rasanya diskors,e nak nggak?" Tanya Uswa salah satu sahabat Riana meledeknya.

"Ish gak enak gk bisa ketemu sama kalian rasanya sepi anjir mana dirumah gue disuruh bantuin nyokap mulu,dikhotbahin terus lagi" ucap Riana sambil curhat colongan.

"Ish lagian sih lo mau-maunya dibegoin si Karin,udah tau tu cewek penuh akan siasat" Ucap Novi dengan nadanya yang geregetan memikirkan apa yang dilakukan oleh Riana Tempo hari.

"Ya gue tuh panik tau nggak,dia bilang dia tau gimana keadaan Bayu dan posisinya kan Bayu gak bisa dihubungin kan?kalian tau kan perasaan gue gimana?" Tanya Riana pada sahabat-sahabatnya.

"Lo kalau menyangkut tentang Bayu sumpah lo tuh bego banget tau nggak, ya lu mikir lah Ri emang cewek mana yang mau ngelaporin apa yang dilakuin cowoknya ke cewek lain?gak ada ogeb" ucap Novi dengan gregetan karena menurutnya sahabatnya ini sangatlah tidak pintar yang sedikit lagi menuju bodoh.

"Tau nih Ria,sekarang apapun yang terjadi lu gak boleh keluar kelas sendirian minimal harus sama salah satu dari kita,nanti Lo buat masalah lagi" ucap Meta tanpa adanya negosiasi.

Kelas yang memang sedari tadi bel berbunyi kosong karena memang guru yang bertugas sedang sakit dan hanya guru piket yang memberi tugas,membuat mereka malah lebih asyik mengobrol.

Tak lama Ken katua kelas mereka pun masuk ke dalam kelas entah darimana,perlahan mendekati Riana.

"Ria,lo disuruh buat ke ruang rapat dewan galang nanti setelah istirahat pertama" ucap sang ketua kelas.

"Ha?"