Chereads / Troublemaker Sekolah / Chapter 13 - Wait for it

Chapter 13 - Wait for it

Brakk..

Suara buku yang dibanting dengan keras kelantai semakin menambah suasana mencekam di ruangan yang hanya diisi oleh 3 orang tersebut.

Di dalam ruangan bertuliskan'ruang kepala sekolah' tersebut terdapat seorang pria tampan tengah duduk di sofa yang berada di tengah-tengah ruangan itu dengan kaki disilangkan dan aura dominasinya yang sangat kental.

"Apa saja yang Anda lakukan sampai-sampai semua planning pembangunan sekolah macet?, kemana perginya semua anggaran yang telah saya keluarkan untuk proyek pembangunan gedung baru sekolah ini?" ucap Adam murka pada pria didepannya yang kini tengah duduk berlutut di lantai menghadapnya.

"Saya benar-benar sudah mengalokasikan semua anggaran yang diberikan untuk kepentingan pembangunan sekolah pak Adam"jawab pria paruh baya tersebut dengan suara bergetar menahan takut.

Adam pun memicingkan matanya pada pria tersebut seakan tak percaya dengan apa yang dikatakan pria tua tersebut.

"Tom,berikan saya dokumen yang berisi jumlah anggaran dan segala rincian untuk proyek gedung baru sekolah ini!"perintah Adam pada laki-laki yang sedari tadi berdiri tegak di samping kanan Adam.

"Ini tuan" ucap Tom sambil memberikan sebuah map berwarna merah kepada Adam.

Adam pun dengan sekilas membaca dokumen tersebut kemudian membantingnya kemeja dengan sekali hentak.

"Kalau memang benar Anda sudah bekerja sesuai dengan seharusnya lalu apa alasannya gedung baru itu belum juga menunjukkan progres yang ditentukan, bahkan selama 1 minggu saya berada disini saya tidak melihat satu pun pekerja yang berada di sana untuk proses pembangunan" ucap Adam lagi dengan geram.

"Itu.... Itu karena bahan baku bangunan yang diperlukan tidak tersedia dalam jarak dekat sini pak Adam, sehingga terpaksa kami menghentikan dulu proses pembangunan gedung tersebut sambil menunggu suplai dari bahan bangunan" ucap sang kepala sekolah seperti mencari-cari alasan.

"Anda fikir saya bocah TK yang dengan gampangnya percaya dengan alasan Anda?" Ucap Adam semakin geram dengan alasan orang di depannya ini.

"Saya mau tanya untuk terakhir kalinya,apa bapak sendiri yang meninjau dan mengurusi jalannya proyek tersebut?" Tanya Adam yang seketika saja membuat sang kepala sekolah panik.

"Anda sedang menutupi kelalaian Anda dalam bekerja tetapi malah memposisikan diri sendiri sebagai tersangka penggelapan dana, sebaiknya Anda bisa bersikap kooperatif dan mengatakan siapa dalang dibalik ini semua" ucap Adam.

Kepala sekolah tersebut tetap saja bungkam dan enggan untuk membuka suaranya.

"Saya tau bukan anda pelaku dari ini semua,tetapi jika Anda tetap saja diam saya bisa saja pastikan bahwa anda juga akan mendekam di jeruji besi bersama dengan pelaku sebenarnya" ucap Adam mencoba menakut-nakuti.

Pria paruh baya tersebut pun terlihat pasrah saja dan masih enggan untuk membuka suaranya.

"Saya tidak habis fikir dengan Anda pak Yono, kenapa Anda begitu gigih menutupi pelaku itu?"

Adam memang sangat memerlukan kesaksian dari sang kepala sekolah tersebut karena memang beliaulah yang ia berikan kuasa sepenuhnya atas apa saja yang berhubungan dengan sekolah miliknya tersebut.

Bukan tanpa alasan kenapa Adam sangat yakin bukan kepala sekolah yang telah menggelapkan uangnya.

Adam memang sudah mengenal sosok pak yono ini dengan baik, karena memang sejak dulu beliau ini adalah tangan kanan kepercayaan ayahnya dan sudah diberikan kepercayaan tanpa pernah mengkhianati orang tersebut.

Yah memang ini tidak sepenuhnya menjadi salah pak Yono tetapi salahnya juga yang dengan gamblangnya memberikan seluruh kepercayaan kepada orang lain tanpa mengkrosceknya lagi.

"Sebaik apapun Anda menyembunyikan pelakunya saya pasti akan menangkapnya sendiri dengan tangan saya pak Yono" ujar Adam mulai jenuh dengan kebungkaman pria paruh baya di depannya ini.

"Baiklah saya rasa saya tidak perlu lagi membahas masalah ini dengan Anda karena mulai sekarang saya sendiri yang akan mengurus semuanya, oh iya satu hal lagi saya masih memerlukan Anda sebagai kepala sekolah untuk tameng saya sampai pelaku yang sebenarnya ditangkap jadi jangan berani coba-coba untuk mengundurkan diri sebelum semuanya terpecahkan" ujar Adam dengan nada tak sekeras sebelumnya sambil berdiri dari tempat duduknya.

"Pak Adam ada satu hal lagi yang ingin saya beritahu" ucap sang kepala sekolah yang otomatis membuat langkah Adam terhenti.

"2 hari yang lalu pak Candra selaku tata usaha melaporkan pada saya bahwa beliau melihat Anda tengah keluar dari ruangan yang sama dengan seorang siswi dijam yang tak semestinya, saya hanya ingin bertanya apa yang dibicarakan oleh pak Candra benar adanya?" Tanya kepala sekolah tersebut dengan takut-takut.

"Apa beliau mengatakan hal tersebut disertai dengan bukti nyata atau hanya ucapan saja?" Tanya Adam

"Beliau menunjukkan kepada saya foto-foto ketika Anda meninggalkan ruangan tersebut dengan seorang siswi pak Adam" terang si kepala sekolah

"Ah.. begitu rupanya," ujar Adam dengan sedikit memberikan jeda.

"Kalau begitu lakukan saja sesuai dengan apa yang semestinya Anda lakukan, tapi satu yang harus anda perhatikan bahwa saya tidak akan suka kalau Ana siswi yang bersama saya tempo hari di DO dari sekolah ini" tambah Adam dengan ekspresi wajah yang datar.

"Tapi pak Adam semua bukti yang dimiliki oleh pak Candra sangat jelas sekali dan kemungkinan besar semua dewan guru sekarang sudah mengetahui apa yang telah terjadi dan saya mau mengingatkan jika anda lupa bahwa semua ruangan yang ada disekolah ini sudah dilengkapi dengan CCTV

dan pastinya mereka akan menyarankan untuk melihat langsung rekaman CCTV tersebut sebagai bukti lainnya" jelas Yono panjang lebar mencoba memberikan pengertian pada Adam.

"Itu semua urusan anda pak Yono, urus saja semua masalah itu dan pastikan bahwa dewan guru tidak akan pernah melihat rekaman CCTV yang berada di ruangan saya bagaimanapun caranya!" Perintah Adam dengan masih menunjukkan wajah datarnya.

"Dan menurut saya pastinya anda sudah tahu apa yang harus anda lakukan pak Yono, karena setau saya Anda orang yang sangat pintar dalam membuat alibi dan juga menutupi suatu masalah" sindir Adam kepada pria baya itu yang seketika saja mampu membuatnya diam tak berkutik.

Adam pun meninggalkan ruangan tersebut dengan kesal sambil melonggarkan dasi yang serasa mencekiknya tadi.

"Pak Adam" panggil seorang guru wanita yang terlihat sedikit malu-malu ketika berdekatan dengan Adam.

"Oh iya ada apa Bu?" Tanya Adam

"Saya ingin memberi tahu anda pak bulan depan ini ada kegiatan rutin untuk setiap siswa kelas 11 yaitu penempuhan Bantara dan Anda ditunjuk sebagai salah satu guru pembimbing untuk acara tersebut pak" ucap sang guru dengan suara dibuat seakan mendayu-dayu.

"Acaranya juga akan diadakan di tempat bumi perkemahan yang letaknya jauh dari kota pak" tambah sang guru

"Apa hanya siswa kelas 11 saja bu yang mengikuti kegiatan tersebut?" Tanya Adam memastikan.

"Ada juga beberapa anak dari kelas 10 dan 12 yang menjadi dewan galang pak Adam"

Ah berlibur bersama gadis nakalnya sesuatu yang sangat menarik ya walaupun harus beramai-ramai.

Wait for it my Troublemaker girl.