Chereads / Touch me, Bodyguard / Chapter 10 - Ancaman Bara Semakin Membara

Chapter 10 - Ancaman Bara Semakin Membara

Menyikapi situasi mendapatkan tekanan memang bukanlah perkara mudah hingga satu-satunya juga bahwa mengenai percintaan bersama dengan Bara, Bening benar bingung bagaimana dirinya berhenti dimanfaatkan sedangkan dirinya sendiri juga tidak bisa menyingkir walau selangkah kaki sekalipun.

Di dalam sebuah mobil dimana dirinya melamun kosong ketika menuju ke lokasi syuting lagi meski sebelumnya dirinya telah mendapatkan kecaman dari papa Leo mengenai seorang pria yang akan dijodohkan sebagai suami dirinya, akan tetapi dirinya sendiri jelas tidak bisa pergi dari hadapan Bara yang bisa saja membongkar sebuah rahasia.

Seorang bodyguard yang dianggap sangat resek karena suka iseng melakukan kejailan membuatkan Bening marah kini melihat sosok perempuan itu bermata sayu dan pandangannya seakan kosong.

"Sudah jangan banyak pikiran, ya bukannya apa tapi aku hanya ingin kamu dan anak kamu baik saja dalam kandungan. Satu lagi kalau ada apa-apa cerita aja."

"Aku enggak tahu harus apa sekarang, jujur aku paling malas urusan perjodohan atau apa itulah. Jujur benci gituan, ini bukan jaman dahulu yang semuanya serba dijodohkan dan dicocokkan. Menurutmu gimana?"

"Kalau aku pribadi biasanya yang dipilihkan itu biasanya terbaik, ya enggak tahu juga sih. Em... lagian juga aku belum pernah pacaran juga ya mana mengerti."

"Kamu belum pernah pacaran? Boong kali."

"Serius aku belum pernah, malah aku takut sama cewek."

"Sama aku juga?"

"Kagak, ha ha ha."

Bening telah mengambilkan dimana dirinya langsung kepikiran untuk mengarahkan ingin memanfaatkan situasi itu tapi ia belum memiliki cara yang tepat, namun ketika di sebuah lokasi syuting yang ada sang bodyguard sebelum boss killer turun memberikan sesuatu.

Sesuatu hal tersebut adalah mengenai kesempatan dalam memberikan semangat maupun juga kekuatan untuk Bening meskipun dirinya tertekan karena kekasihnya sendiri, sementara ketika sudah ke tempat make up Bening justru ditinggal seorang diri dan Tirta mencoba mengikuti arahan big boss.

Sejatinya dia ragu untuk menarik barang-barang tersebut karena bisa berdampak mengenai rahasia justru terbongkar meski dirinya sendiri tidak tahu akan rahasia itu, Tirta yang berulang kali membuka kaca mobil benar-benar yakin jika di rumah itu ada targetnya tapi keraguan menyelinap di hatinya.

"Sial, sial! Bagaimana caranya aku ambil semua barang yang pernah Bening berikan ke anak api itu? Sedangkan aku sendiri tidak tahu barang apa saja, ya kali cuman motor dan kalau yang lain ribet adanya. Ah... brengsek!"

Tirta sangat kesal hingga akhirnya malah justru dalam pemikiran ingin bertemu maupun menunggu boss killernya ketimbang harus ikut campur lebih panjang yang mungkin saja jauh sangat buruk dibandingkan rencanya awal menarik benda yang pernah diberikan Bening, laki-laki itu pun menunggu sangat lama di dalam mobil hingga hadirnya adalah tak sanggup dan mengikut ke lokasi tunggu Bening memeragakan perannya.

Semua yang ada ketika menghadapkan dimana suatu masa menunggu ada salah satu artis mengira bahwa dirinya bukanlah bodyguard melainkan salah satu pemeran pada bagian scene selanjutnya, beberapa perempuan itu turut adil bagian duduk bersebelahan dan mencoba untuk berkenalan yang mungkin saja barang kali sesuai dengan keinginan mereka tapi hadirnya Bening justru berbeda jalannya.

"E e eh, apa yang kalian lakukan sama tunangan aku? Enak aja itu tunangan aku."

"Apaan sih Bening? Kamu kan pacaran sama Bara aktor petarung, tapi kok tiba-tiba saja mengaku kalau cowok ini tunangan kamu. Ha ha enggak usah mimpi deh kamu, dia itu calon gebetan kita yang ada di sini. Iya enggak mas?"

Tirta sama sekali tidak tahu apa yang dimaksudkan boss killer dengan nada seperti cemburu menyelinap begitu saja, akan tetapi dikarenakan ini perihal menjaga kehormatan bos besar dengan masa pengobatan dahulunya.

"Iya, Bening Maharani adalah calon suami saya. Jadi, maaf saya hanya mencintai dia dan tidak ingin menyeleweng ke hati yang lain tentunya. Sekali lagi maaf."

"Nah apa kubilang, dia itu calon suami aku dan kalian jangan coba-coba deh godain dia nanti aku pitak kalian. Mau?"

"Iya, iya ampun. Terus Bara mau kamu taruh ke mana? Ya aku lihat memang sih dia itu cowoknya lebih gagah dibandingkan suami kamu yang ini, tapi body sexynya lebih nyaman dilihat ini. Ha ha ha."

"Ah sudah aku sama sekali tidak ingin kalian merayu lagi, udah sana-sana ganggu orang aja."

Bening yang telah mengusir itu membuatkan dimana ia justru terlihat malu-malu sendiri meski begitu juga ketika Tirta sedang duduk dan meminum mineral mengharapkan jika semua yang dikatakan oleh bodyguard mengenai istrinya yang meskipun lebih jauhnya adalah mengenai menutupi aib dalam kandungan karena sebuah hubungan dengan pacarnya.

"Apa lihat-lihat? Kangen atau gimana, tapi kenapa tadi ngomong begitu?"

"Dah diam saja kamu, aku tidak ingin memberikan sebuah penjelasan sama kamu dan yang paling penting ini. Dari mana kamu tahu nama aku? Ya padahal aku kenalan gak pakai nama lengkap."

"Ada deh, sekarang udah pulang?"

"Belum masih dua jam lagi, kalau mau pulang sono gak papa. Ya aku lebih suka dengan sendirian ya kayak terbiasa sudahan gitu jadinya."

"Ya sudah aku tungguin aja deh sampai kelar dan gak papa kalau lebih dari itu, tapi bukan begitu kau sengaja. Awas saja kau!"

"Iya, dasar bodyguard resek! Bosnya malah disuruh-suruh."

Perempuan itu pun telah kembali dimana yang ada justru mengarahkan Tirta masih menunggu beberapa jalanan waktu dia melihat Bara mengobrol dengan seseorang yang wajahnya hampir mirip akan bersama kala semalam, dia melihat dengan mata kepalanya sendiri bahwa kedekatan tersebut begitu luar biasa menjijikkan keduanya yang memberikan sebuah sentuhan di miliknya di pegang orang berlawanan di tempat umum maupun memberikan kecupan sangat mesra.

Tirta yang melihat itu sejatinya sangat marah karena Bening telah dirasakan dipermainkan hingga hadirnya ingin berdiri melakukan tindakan kekerasan adanya justru Bara sudah cukup selesai lalu berjalan menuju ke arahnya, Bara dengan cukup sombong itu hanya menjulurkan lidah dan mengatakan sesuatu yang tidak pantas mengarah pada telinga bodyguard di sampingnya.

"Selamanya gue akan tetap menjadi pacar Bening sampai seluruh harta gue dapatkan, satu lagi lo itu hanya kacung dan gak aka pernah mendapatkan hati seorang perempuan Bening Maharani. Dasar kacung!"

"Asalkan kamu tahu, kacung lebih terhormat dibandingkan seseorang yang mencintai perempuan hanya mencari kepuasan maupun juga harta. Ha ha laki-laki pengecut, jiwa lemah!" Ledek Tirta yang menyanggah pembicaraan Bara yang menjengkelkan.

Mereka berdua pun menantang satu sama lain akan siapa yang kalah akan menjadi seorang budak dari pemenang nantinya.

"Aku menantang kamu, jika kamu kalah kamu harus ikuti kemauan aku." Tantang Bara.

"Ha ha ha, kamu menantang aku?"