Chereads / Touch me, Bodyguard / Chapter 16 - Des@h Bening

Chapter 16 - Des@h Bening

Upaya untuk menjadikan saling suap-sauapan malah mengantarkan dimana Bening sangat mau untuk segera memulai mengungkan isi hatinya dan ketika mereka berdua menatap begitu tajam, tangan Bening itu pun menyentuh tangan laki-laki di depannya hingga hadirnya mencoba merangkai upayanya untuk jujur.

Bening pun berhasil mengatakan "Aku sangat mencintai kamu." Namun semuanya hanya mengantarkan dimana diam beberapa waktu oleh Tirta hingga satu menit berjalan sama sekali tak ada respon apapun, perempuan itu justru sangat mati langkah sendiri dan saking bingungnya langsung berdiri lalu masuk ke dalam kamar lagi tanpa diikuti oleh bodyguardnya.

Tetapi semuanya nampak seperti terburu-buru hingga hadirnya tanpa ada balasan respon sedikit saja, sementara Bening sangat begitu yakin jika seorang laki-laki mana saja termasuk yang sudah melakukan tindakan aktivitas dewasa pasti akan menyukainya termasuk mungkin saja adalah Tirta.

Perasaan yang campur aduk itu hanya mengantarkan dirinya melepas baju lalu membiarkan seluruh busana ada di lantai maupun pintu sama sekali enggan dikunci, pikirnya adalah Tirta akan datang menghampiri seperti Bara yang seusai mendapatkan ungkapan cinta dari Bening lalu melakukan hal sama dengan melepas busana diimingi dengan menyentuh tubuhnya akan segera datang ke kamar lalu melakukan adegan panas di ranjang.

"Aku sangat yakin Tirta akan melakukan hal yang sama dengan Bara, laki-laki itu titik lemahnya adalah nafsu dan sekali diberikan dia akan menagih tentunya. Tunggu lima menit pasti dia akan terpengaruh mengenai rangsangan yang akan aku goyangkan sedikit milikku di dada dan jika dia mau melakukannya barulah aku akan mengatakan bahwa aku mau menjadi istrinya segera adanya."

Lima menit pun berjalan namun sama sekali tidak ada laki-laki yang diharapkan itu masuk ke dalam kamar seperti para pria dicobanya untuk melakukan sesuai dengan kenakalannya namun hadirnya tak berlaku dengan Tirta, Bening sangat kesal dan dirinya langsung keluar dari kamar lalu menarik tangan sang bodyguard mengarahkan menuju ke sebuah kamar dan memberikan sebuah pengarahan bahwa dia sangat mencintai si resek dan mau diapapun juga dia sangat mau termasuk menikmati sesuatu yang nyaman dilakikan.

Tirta pun justru enggan disentuh oleh Bening yang seakan memaksakan beberapa keinginan selalu saja mengerakkan begitu ingin disentuh maupun juga berkenaan adegan sentuhan panas di atas ranjang, mengharapkan apa adanya itu hanya menjadikan Bening memandang sangat tajam ketika ingin menjatuhkan laki-laki namun datangnya sang bodyguard hanya duduk.

"Aku sangat bingung dengan akalmu sendiri, ya aku tahu memang menyukai adegan ranjang tapi aku tidak suka dengan cara kamu."

"Tapi aku begitu benar-benar mecintai kamu, aku sangat ingin menjadi istri kamu Tirta aku mohon."

"Stop, aku sama sekali tidak mau menggarap omongan dulu dan aku sangat capek adanya."

Laki-laki itu langsung mengarahkan pergi dari kamar dan memilihkan untuk terlelap di sofa panjang, Bening menghampiri lalu mengucapkan permohonan maaf meski sejatinya sangat mengambilkan dimana hanya berdiam saja tanpa harus diambilkan berbicara lebih banyak untuk meladeni perempuan tersebut.

Nampak jelas jika mengenai ini adalah pemikiran jahat sedang beradu di kepala Tirta tetapi dengan sebuah beberapa beban ia sama sekali tak menceritakan, Bening pun masih di tempat yang sama dimana dirinya terduduk di dekat sofa meski lebih tepatnya adalah lantai hingga membawanya menuju rasa kantuk lebih dalam lagi.

Seakan hati Tirta bertanya kenapa dirinya cenderung lebih mengikuti amanah sang emak ketimbang menuruti nafsunya yang sejatinya jika dirinya menikah dengan orang kaya kehidupannya akan berubah tetapi dia tak mau masuk ke dalam lobang masalah, laki-laki itu pun melihat Bening dimana justru menunggu dirinya sampai terbawa masuk dalam alam mimpi.

Perempuan tengah mengandung ini pun diangkat menuju ke sebuah kamar hingga apa yang terlihat dirinya pun begitu tergoda dengan sendirinya meski sejatinya dia sama sekali tidak ingin menuruti hati akan gambaran cintanya sebelum perempuan amanah dari sang emak ditemukan, Tirta pun melorotkan celana luar dan dalamnya lalu memasukkan ke arah milik Bening hingga sedikit berdengus manja membuatkan dia ingin sedikit menebus kemarahan tadi dengan melakukannya tanpa sepengetahuan di depannya.

Dorongan ke dalam semula lambat hingga perlahan-lahan apa yang ada sangat cepat membuat dengusan tersebut semakin terdengar begitu cepat lalu mengeluarkan cairan hangat membuat meluber di tempat Bening yang ada telah rasakan oleh dia malah mengharapkan jika mengenai ini langsung seperti vampir namun ini adalah yang keluar darinya langsung menjilat habis tepat di punya Bening.

"Ah, ah, ah Tirta."

Suara itu jelas semakin keras adanya membuatkan Tirta benar-benar menikmati peranan di atas ranjang hingga hadirnya giliran Bening mengeluarkan cairan kental itu begitu banyak langsung mengarahkan milik laki-laki itu dimasukkan dalam-dalam dan mereka berdua sama-sama merasakan sensasi yang nyaman untuk dimasukkan maupun dikeluarkan.

"Ah, ah, ah. Kamu benar-benar membuat aku sangat basah, aku tahu kamu menyukai aduh enak."

"Sudahlah aku masih begitu ingin berlama-lama dan kamu tahan ya, ya kalau bisa kamu lebih menungging lagi."

Mengambilkan dimana semakin banyak waktu adanya benar-benar mengarahkan untuk sangat cukup menggerakkan sama-saama sangat lemah hingga selesainya Tirta memberikan sebuah ungkapan.

"Aku masih menunggu seorang perempuan pilihan emak dan aku mohon jika aku tidak ingin menyentuhmu jangan paksa aku menyentuhmu, satu lagi aku sama sekali tidak menyukai seorang perempuan yang mengarahkan cinta hanya nafsu dan bukan mengenai cinta sejati. Aku melakukan ini hanya aku begitu laki-laki dan bukan masalah nafsu juga."

Bening pun ditinggal begitu saja di kamar namun yang ada dirinya merasakan sakit pada miliknya setelah digoyang sang bodyguard tetapi ia memaksa untuk berdiri di depan cermin untk mengarahkan mengambil sebuah botol lalu dia memasukkan sendiri ke arah miliknya hingga berulang kali mengeluarkan cairan begitu banyak hingga satu-satunya adalah mengenai usaha sangat menyenangkan tak membuatnya tak menyerah dan sampai dibuatkan duduk di lantai terus saja mengarahkan usaha tak ada berhentinya dalam memasukkan botol dimasukkan ke miliknya itu.

"Tirta, Tirta!"

Darah itu tiba saja keluar cukup banyak namun sebuah teriakan sama sekali tak membuatkan dimana datangnya seorang Tirta tetapi justru Bara masuk ke dalam tanpa sebuah pengawasan lalu mengerahkan menyuntikkan sesuatu pada bodyguard lalu dirinya bisa leluasa masuk ke dalam kamar Bening, laki-laki itu pun melihat darah namun dirinya sangat haus akan kepuasan.

"Aku tidak mau bersama kamu!"

"Sudahlah sekarang yang paling penting aku ingin kamu semakin banyak keluarnya darah maupun yang putih itu, ah udah berdiri ini dan aku akan memasukkan dulu ke kamu sampai rasa aku benar-benar sangat terpuaskan huh ayo, ayo ah enak banget rasanya uh sayang."