Hari dimana kepulangan seorang bodyguard telah dinantikan hadirnya yang jelas mengenai beberapa untuk perkara ini Bening akan berusaha tetap tenang meski sejatinya kerinduan bersama di luar mengarahkan segera tapi karena cukup gengsi akhirnya lebih memantapkan hati untuk diam saja meski laki-laki itu memaksa akan meminta sesuatu.
"Aku sama sekali tidak meminta apapun cuman aku hanya ingin itu sama kamu."
"Apaan deh? Kamu enggak usah macam-macam sama aku."
"Otak kamu yang terlalu omes tahu, aku cuman mau syal kamu dan tahu kalau mobil ini dingin banget. Masak kamu enggak peka sih?"
"He he, iya iya ini memang sejatinya buat kamu tentunya."
Perempuan itu pun mengalungkan sebuah syal hingga hadirnya justru membuatkan mereka saling mengecup bibir satu dengan satunya, Bening telah menikmati akan semua pergerakkan mengikuti arahan Tirta yang adanya jauh melebihi rasa manis seperti lolipop bahkan rasa-rasanya cukup menagih adanya itu.
Merasakan lebih dari lima menit tiba saja berhenti hingga hadirnya Bening malah memanja kepada pengawalnya agar bisa memberikan pengabulan, akan tetapi berhubung sebuah luka masih cukup basah akhirnya mereka telah menunda dan satu demi satu jujurnya adalah tak begitu ingin melebihkan keinginan egois seperti dahulu.
Dengan menjadi mengganti ungkapan Tirta telah meminta hal lain diantaranya memakan bersama dan jelasnya harus masakkan sendiri dari perempuan itu, Bening belum pernah melakukan memasak tetapi karena jalanan tersebut akhirnya cukup begitu mengalah dan tak ingin berlama-lama akhirnya laju mobil menuju ke pasar untuk membeli beberapa perlengkapan bahan.
"Sekarang kamu tidak usah pikir banyak-banyak apa yang hendak dimakan tapi yang jelas aku akan mengajari kamu memasak, ya kali masak seorang perempuan susah memasak."
"Emang kamu bisa?"
"Ya sama belajar ha ha, udah kamu mau pengen masak apa terus kita berbelanja."
Mereka pun telah berbelanja hingga hadirnya nampak seperti sepasang suami istri membuatkan dimana Tirta mencoba menggandeng maupun sesekali untuk berhenti menyentuh perut Bening karena sangat begitu tak terbiasa dengan bau menyengat cukup tak nyaman adanya, akan tetapi juga hadirnya yang begitu ingin memulai mengatakan isi hati terus saja melewat lagi.
Kembali memendam perasaan itu giliran Bening yang justru mengambil beberapa sayur sama sekali tidak memperhatikan semua langsung memborong begitu saja, laki-laki disampingnya pun sama hanya membantu membawakan hingga masuk ke dalam mobil tak menyadari apa yang dibelinya.
Mobil kembali melaju mengarahkan dimana pulang ke rumah Bening langsung menuju dapur membuatkan hendak melangkah kaki perempuan itu hampir kesleo dan Tirta yang cukup cekatan menangkap malah berdegup kencang adanya jantung, ia tak mau bahwa mengenai perasaan tersebut didengarkan oleh bosnya dan langsung memintakan untuk berdiri tanpa lama-lama.
"Enggak usah lama-lama dalam pelukkan nanti kamu malah jatuh cinta kita pacaran langsung nikah loh."
"Apaan sih kamu? Dasar bodyguard resek, kamu resek tahu dasar resek."
"Udah sekarang saatnya kita memasak dan bukan malah ribut kek gini."
"Iya dasar resek.
Mereka pun mengarahkan dimana membagi tugas hingga tiba saja nyaris tangan tersebut terluka karena Bening cukup tidak hati membuatkan Tirta mengalihkan pekerjaan tersebut meski sejatinya ia terasa tidak mau siapa pun perempuan akan terluka baik masalah sepele maupun juga menjadikan sangat serius, tetapi ketika mengenai usaha memotong beberapa sayur malah mengantarkan perempuan tengah mengandung itu justru terasa sangat mual disaat mencuci daging kambing cukup amis.
Beberapa tindakan jujur sangat tidak bisa berdiam begitu saja bagi Tirta hingga segala pekerjaan dia ingin mengatasi sendiri tanpa bantuan siapapun termasuk juga mengenai Bening yang cukup mual karena bau amis dan bahkan hampir membuatkan terjatuh tak kuatnya bau tersebut yang sangat menyengat ke hidung.
Sebagai seorang laki-laki penuh dengan tanggung jawab membuatkan dia berasa harus membuktikan bahwa sangat cocok dijadikan sebagai pengawal serba bisa, sedangkan Bening yang ada di samping Tirta dirinya justru tak melakukan apa-apa namun perasaannya begitu ingin menyegerakan segala hasrat pada hatinya.
"Tahu enggak, aku itu paling suka mengenai tongseng."
"Benarkah itu? Padahal kamu tahu kan Tirta kalau sebenarnya kambing itu sangat amis, ya kamu lihat sendiri kalau betapa mualnya aku ketika membersihkan dan malah yang paling enak itu adalah sate pedas kambing."
"Aku akan memasak semua yang kamu mau tapi aku meminta sesuatu dengan kamu."
"Apa itu? Awas aja kalau meminta macam-macam akan aku jadikan kambing kamu, ingat baik-baik pokoknya pesan aku ini!"
"Iya bawel, udah sana kamu tiduran aja di ranjang aku akan berikan yang spesial kali ini buat kamu."
Laki-laki itu pun kali ini telah sendirian hingga hadirnya sangat begitu mengharapkan semua makanan matang tepat pada waktunya, ia sebenarnya merasakan sangat sakit pada luka tusuk di perutnya yang baru saja sembuh meski masih begitu basah lukanya namun tetap tidak mau menyerah lagi adanya.
Berada di tengah-tengah saat memasak tiba saja sebuah pesan telah masuk ke dalam ponsel yaitu adalah Leo, bos besarnya cukup begitu mengambilkan berpamit untuk beberapa hari ke depan dia tak pulang dan meminta kepada dirinya untuk benar-benar menjaga anak perempuannya yang meskipun mengambilkan kerepotan adanya.
"Baiklah jika mengenai masalah merawat boss killer akan aku lakukan sekuat dan semampuku, lagian juga aku menganggapnya sudah seperti adik sendiri. Ini juga kenapa ya saat aku dekat sama Bening justru aku seperti ingin sesuatu entah makanan maupun juga ini itu, ha ha aneh rasanya."
Tangan yang membolak balikkan makanan tersebut masih cukup begitu menjadikan belum juga matang karena masih sangat lama prosesnya, ketika sedang berada dalam kondisi baru berlangsung empat puluh lima menit terdengar suara Bening terus saja memanggil namanya yang mempertanyakan akan perihal masakkan yang juga belum jadi.
Tirta cukup panik hingga justru ketika sudah matang tangannya terkena siraman kuah cukup panas meskipun begitu dia tetap membuatkan usaha memberikan yang terbaik bagi Bening, tangan tersebut sangat perih namun juga sekarang yang lebih jelas adalah membawa menuju ke sebuah meja makan disusun sangat rapi.
Meredakan rasa sakit dimana sangat memerah tangan itu dia dihampiri oleh Bening dan melihat sebuah luka membuatnya terburu-buru mengambil kotak merah lalu mengobatinya.
"Aw!"
"Sabar, lagi pula gimana kamu bisa seperti ini?
"Enggak sengaja aja sih tadi pas nuang kuah hingga hadirnya adalah malah seperti ini, sudahlah aku enggak papa dan sekarang kamu makan. Aku jamin kalau kamu akan menagih masakkan aku tentunya. Mau aku suapin?"
"Boleh juga tapi kita saling suap-suapan."
"Ha ha dasar boss killer yang paling manja, tapi ya udah sini a a a am. Ha ha."