Kepergian seseorang yang bernama Bara membuatkan perempuan itu sejatinya cukup cemas apabila pacarnya bisa saja membongkar sebuah rahasia meski hanya mereka yang tahu akan apa di dalamnya, tetapi siapa sangka jika mengenai kondisi seperti ini justru memberikan sebuah gambaran sinyal bahwa godaan begitu panas hingga satunya arah adalah meminta sang bodyguard melakukan aktivitas ranjang hingga matahari menampakkan diri.
Bening yang terbangun di ranjang itu menghadirkan dimana tiba saja langsung menatap kondisi sekelilingnya dimana adanya di bawah selimut dirinya maupun juga seorang laki-laki di sampingnya masih memberikan sebuah sensasi keinginan lagi, akan tetapi tiba saja alarm pengingat dua jam lagi dia akan menjalankan sebuah syuting lagi dan kejelasan itu dia pun membangunkan Tirta tentunya.
Mereka pun saling mengenakan busana hingga mempersiapkan diri bahwa dirinya sangat menyukai adegan semalam meski dirinya juga harus mendapatkan dimana rasa kecemasan jika mungkin saja seorang laki-laki kekasihnya itu menyebarkan sebuah rahasia yang sejatinya dia benar-benar sangat takutkan, akan tetapi lamunan seorang Bening tiba saja berhenti ketika sang bodyguard resek selalu saja mengganggu diamnya seorang boss killer.
"Bos, bos itu kalau melamun kayak sapi lapar."
"Apa kau bilang, sapi lapar?"
"Resek gak usah ngaco, sekali aku seruduk meloncat kau sampai ujung negara."
"Coba aja yang ada sapinya kehausan lagi."
"Ah udah aku mau mandi, satu lagi hari ini kamu temani aku pokoknya."
"Siap, tapi aku minta kamu jangan menyebarkan rahasia kita semalam."
"Tidak akan, tidak akan jika mengenai ini cerita ke semuanya."
Laki-laki itu telah mengambilkan dimana masih menunggu mengarahkan dimana dirinya melihat sebuah ponselnya jika mengenai sekarang ternyata terlihat bos besar memperlihatkan sebuah video dimana harus memberikan sebuah usaha dimana mengambil beberapa barang yang pernah diberikan Bening kepada Bara, Tirta yang melihat rekaman video telah menunjuk ke sebuah perumahan dimana dia jelas masih cukup bingung mencarinya tapi bagaimana dengan Bening yang diminta untuk menjaga hingga selesainya proses syuting.
Gangguan yang berkaitan tugas demi tugas kali ini benar-benar sama sekali mengarahkan dimana belum bisa membuatkan dirinya cukup uang untuk menggantikan seluruh pengobatan yang berjuta-juta dan bahkan secara jalan lain adalah berkaitan mencarinya seorang perempuan dipilihkan emaknya masih belum menuai permulaian, Tirta yang cukup kebingungan itu menuang air putih hingga hadirnya justru meluber ke mana-mana airnya yang tumpah dan beruntungnya adalah Bening segera memberitahu dan memberikan arahan untuk segera membersihkan diri sebelum keluar dari apartemen mewahnya itu.
Sementara ketika masih menunggu juga Bening pun mengecek ponselnya hingga hadirnya adalah sebuah ancaman dari paarnya lagi, laki-laki kurang ajar itu tidak hanya memberikan sebuah ancaman namun juga mengenai permintaan di dalamnya dan jelas-jelas saja bahwa perempuan itu sangat muak tapi dia sendiri belum berani menyampaikan berkenaan usahanya yang mengambilkan sosok pengganti Bara sebagai ayah biologis anak dalam kandungannya itu tentunya.
"Aku sama sekali tidak mungkin memberitahukan ini secara terburu-buru dan yang jelas aku masih tidak terima bahwa Bara bisa menekan aku seenaknya dengan meminta ini dan itu, sementara aku yang sejatinya adalah korban dari dirinya yang juga menginginkan pekerjaan itu seakan justru dia di atas angin. Ya ampun aku harus bagaimana untuk keluar dari kekangan seorang laki-laki kurang ajar itu."
'Klek!' Suara pintu kamar mandi itu pun terbuka membuatkan dirinya langsung berdiam menutup pembicaraannya sendiri.
"Maaf lama."
"Udah sekarang kau buruan persiapan dan aku mau langsung ke bawah."
"Mendingan bareng saja deh."
Mereka berdua pun telah berjalan menuju ke bawah hingga hadirnya adalah tiba saja mendapatkan sebuah telepon membuatkan dimana Tirta memintakan untuk sedikit menghindar dari bos tentunya, bodyguard itu telah mengarahkan satu-satunya cara adalah mengenai tidak ingin orang lain mengetahui masalahnya tapi yang ada justru Bening mengikuti secara diam-diam dan ternyata ada sebuah tekanan juga pada diri sang bodyguard tanpa diketahui sebelumnya.
"(Seharusnya aku bersyukur masalah aku dengan Bara hanya masalah sepele, akan tetapi mengenai ini justru malahan ada yang jauh lebih buruk daripada aku. Ya ampun, ah sudahlah daripada aku semakin lama di sini nantinya malah ketahuan kalau menguping.)"
Bening yang mengarahkan menuju ke tempat semula benar-benar mengharapkan dimana pengawalnya justru kejelasan tidak seperti apa yang diharapkan, laki-laki itu hanya berdiam saja tanpa memberikan keterangan meski boss killer berulang kali memancing pertanyaan tapi tetap saja tak ada jawaban.
"Sekarang kita jalan lagi, tapi siapa tadi yang menghubungi kamu?"
"Rekan tadi, oh ya apa kamu masih di tempat lokasi syuting sama seperti kemarin?"
"Iya masih sama tapi beberapa hari kedepannya beda gak di sana lagi, udah nanti aku bakalan kabarin kamu kok intinya dan sekarang yang jelas adalah kita harus segera tiba di sana."
"Siap laksanakan aku akan segera melakukan apa saja asalkan kamu bahagia tentunya, satu lagi aku tidak ingin kamu banyak pikiran dan jelas-jelas untuk ini tidak baik juga mengenai kandungan kamu tentunya bukan hanya kau seorang saja."
Menuju ke dalam sebuah mobil dimana yang mengambilkan menyetir kali ini adalah Tirta, laki-laki itu justru melihat boss killer tak seperti biasanya sepucat sebelumnya dan hari ini bodyguard berencana akan membawa menuju ke rumah sakit setelah menjalani beberapa take di lokasi syuting tentunya itu.
'Clunting' Bunyi sebuah ponsel Bening.
Papa Leo : Hari ini papa akan menuju ke rumah calon suami kamu lagi, papa harap kamu tidak melakukan hal bodoh lagi selama calon suami kamu belim ditemukan. Mengerti?
Bening : Aku sama sekali tidak suka kalau papa terus saja menekan aku seperti ini, ya aku sangat tahu kalau almarhumah mama meminta aku untuk dengan orang itu tapi yang jelas aku tidak menyukai dia karena aku sudah memiliki pasangan sendiri
Papa Leo : Jika mengenai si anak api benar-benar papa tidak setuju, papa beneran menolak mentah-mentah mengenai anak itu dan papa tidak suka
Bening : Kenapa sih papa gak pernah mengerti akan keinginan aku? Aku itu anak papa dan tolonglah mengerti akan keinginan anaknya sendiri, jelas aku tidak suka dikekang apa lagi mengenai perjodohan tentunya
Pesan itu sama sekali tidak dibalaskan lagi oleh papa Leo tapi adanya justru dia hanya menatap tajam ke arah jalanan cukup lama dan hadirnya sosok Tirta di samping sedang mengemudikan mobil malah sebaliknya karakter itu dengan pacarnya yang sama sekali tak menunjukkan kecintaan sejatinya, sang bodyguard itu pun menggenggam tangan begitu erat dan memastikan jika bosnya tidak tertekan dari berbagai sisi termasuk mengenai ancaman dari seorang yang licik yaitu Bara.