"Ayo All semangat" ujar Lily yang sudah heboh dari tadi.
"Kalian jangan heboh banget deh, nanti orang tau siapa gua" jawab Stela.
"Emang kenapa?" Tanya Zahra.
"Kalian kayak gak tau aja mulut manusia, mungkin di sini gak ada yang kenal sama gua tapi nanti karena kalian sebut nama gua terus salah satu dari mereka cerita ke temennya eh di sampaikan lagi ke temennya jadi lah mulut ke mulut, lama-lama bisa ketauan gua sama keluarga gua" ujar Stela sambil membenarkan maskernya karena memang dia pakai masker biar tidak ada yang mengenalinya dia juga pakai sarung tangan hitam.
"Ohh iya juga ya, sorry All kita gak mikir panjang yaudah nanti kita gak bakalan heboh lagi dah" jawab Lily.
"Kita? Lo aja kali yang heboh dari tadi" jawab Zahra.
"Hehehe ya kan gak papa sih, kan lo ikut" ujar Lily.
"Jangan bawa-bawa gua lah" jawab Zahra dengan kesal.
"Udah-udah jangan pada berantem, gua balik ke sana ya" ujar Stela.
Lily dan Zahra mengangguk, "semangat!" Ucap mereka serempak sambil mengepal tangannya lalu mengangkatnya ke atas.
Stela mengangguk dan kembali berlari kearah mobilnya, karena dia dapat nomor urutan 4 jadi dia agak sedikit ke belakang.
Stela masuk ke dalam mobilnya karena memang lomba sebentar lagi mau di mulai, yang lain sibuk mengas mobilnya biar terdengar suaranya yang ribut kalau Stela bilang.
Stela memakai Airpods-nya agar tidak terdengar suara-suara dari luar yang sangat ribut.
Stela melihat kesebelahnya sepertinya lawannya sangat menentang Stela dari cara dia melirik kearah mobil Stela.
Tapi Stela tetap santai aja karena memang dia orang yang gak mau ambil pusing dan ribet, selagi dia tidak menggangu Stela jadi ya aman saja.
Saat hitungan ketiga banyak yang berlomba-lomba untuk menambah kecepatan mereka tapi Stela masih santai aja karena dia punya trik sendiri agar menang yang sering dia gunakan.
Saat mulai di pertengahan Stela mulai menambah kecepatannya dan menyalip semua mobil lawan yang ada di depannya, sekarang tinggal 1 di depan Stela.
"Lumayan juga" gumam Stela tersenyum miring melihat lawannya yang di depan tidak memberi dia jalan untuk lewat.
Stela mulai mempermainkan lawannya dia berbelok-belok agar lawannya tidak fokus lagi, saat lawannya mulai tidak fokus dengan cepat Stela menambah gasnya dan ya Stela yang menang lagi.
"Yeyyy Stela terbaik" ujar Lily dengan heboh.
Stela tersenyum sambil melirik kearah teman-temannya, cuman karena dia memakai masker jadi tidak kelihatan kalau dia sedang tersenyum.
"Selamat kepada nona All yang menjadi pemenangnya" ujar MC-nya dengan penuh semangat.
Stela memang mendaftarkan namanya cuman All doang karena nanti kalau dia menggunakan nama Stela bisa ada yang mengenalnya.
Setelah mengambil hadiah Stela berjalan kearah teman-temannya.
"Widihhh dapat uang nih, boleh lah makan-makan" sindir Lily menatap Stela yang berjalan kearah mereka.
"Iya tau yaudah buruan ambil mobil kalian di parkiran, kita berangkat cari makan" ujar Stela menatap Lily dan Zahra.
"Yesss!!!" Sorak Zahra dan Lily dengan semangat dan saling bertos.
"Yaudah buruan" jawab Stela setelah itu Stela kembali ke mobilnya.
Sedangkan Zahra dan Lily berlari dengan senang kearah parkiran, ya namanya juga makan gratis pasti mereka senang lah.
"Dimana nih makan?" Tanya Stela menelpon Zahra.
"Terserah lo sih, kita ngikut aja" jawab Zahra.
Stela masih memikirkan dimana mereka akan makan sambil terus berjalan di depan Zahra dan Lily.
"Dimana ya, gua juga gak tau dimana" ujar Stela.
"Dimana aja deh terserah lo" jawab Lily yang memegang hp Zahra.
"Di pantai kuy, tempat kemaren Ra" usul Stela.
"Yaudah ayo" jawab Zahra.
"Oke" jawab Stela.
Setelah itu mereka langsung menambah kecepatan mobilnya agar cepat sampai, karena lumayan jauh kalau mau ke pantai.
Mereka juga di jalan ngobrol hal-hal yang random karena mereka masih telponan ya itu lah yang sering di lakukan Stela, Zahra, Lily kalau sedang mengendarai mobil ataupun kadang mereka juga telponan selayaknya orang pacaran sampai larut malam terkadang.
"Eh lo berdua tau, kayaknya tadi lawan gua yang sebelah kanan kenal deh sama gua" ujar Stela yang masih mengendarai mobilnya.
"Lah kan lo pakai masker All" ujar Lily.
"Dia tadi liatin gua kayak mikir nih orang kayak gua kenal gitu keliatan dari tatapannya" jawab Stela.
"Ya mungkin karena lo pakai masker dia liat lo jadi kek misterius gitu" jawab Zahra.
"Semoga aja deh gua takut banget kalau dia kenal sama gua bahaya gua" jawab Stela merasa was-was.
"Ya semoga aja enggak" jawab Zahra.
Setelah itu mereka bertiga pun sampai di tempat tujuan mereka, Lily orang yang paling pertama heboh dan juga berisik karena anaknya emang sangat aktif dan juga heboh jadi mereka kalau sama Lily pasang muka tembok aja dah biar gak malu.
"Eh bentar lagi kita pada mau ujian tengah semester, setelah itu kan pasti kita gak belajar dulu seminggu kalian ada rencana gak. Gimana kalau kita gak masuk izin" ujar Stela.
"Gak lah entar gua kena marah sama mama gua, kan selama ini gua sering izin" jawab Lily dia memang tidak punya keberanian kalau tentang beginian mah.
"Ishh gak seru lo" jawab Stela.
"Yaudah lah All nanti aja kita atur lagi, gua juga ini mau pulang ke rumah mama sama papa gua" jawab Zahra.
Stela mengangguk, "yaudah lah gak papa kok" jawabnya.
Tidak berapa lama kemudian makanan yang mereka bertiga pesan pun datang, karena biasanya memang mereka selalu kelaparan tengah malam jadi mereka sangat lahap memakannya, kalau di tanya Lily pasti dia akan mengatakan kalau dia lapar sekali malam ini.
Selesai makan Stela membayar makanannya dan mereka bertiga langsung pulang karena sudah mulai malam, Stela juga takut nanti kalau ketahuan sama papanya karena dia membawa mobil. Biasanya Stela kalau keluar sama Zahra aja gak pernah bawa mobil jarang banget.
Sampai di rumah Stela langsung pergi ke kamarnya dan mandi, malam ini Stela dan juga dua sahabatnya tidak minum karena mereka harus fokus karena bentar lagi ujian nanti kalau mereka masih pergi juga ke club bisa-bisa otak mereka buntu. Karena sebandal apa pun mereka tetap memikirkan masa depannya dan juga nilai mereka demi cita-citanya.
Kalau ditanya Stela lebih ke menjalankan bisnis, beda halnya dengan Lily dan Zahra yang mau mengambil jurusan kedokteran karena katanya mereka terpukau melihat dokter yang sedang menangani pasiennya. Walaupun hanya sekedar menangani pasien pikir Stela.
Ya tapi itulah namanya juga manusia pasti memiliki kekaguman yang berbeda-beda tiap orangnya.