setelah mendapatkan apresiasi dan piagam dari atasan, iska semakin giat untuk bekerja ditambah dengan penghasilan berlipat ganda. ia akan mulai menabung untuk membantu kedua orangtuanya melunasi semua hutang kepada rentenir yang kejam di desanya. hari berganti bulan kini sudah menginjak hampir tiga bulan, iska menghitung berapa uang yang sudah terkumpul selama 3 bulan terakhir ini. wajah riang gembira terpancar di wajah iska dengan memecahkan celengan ayam yang ada ditanganya. "prakkkkkkkk" suara celengan dipecahkan iska.
menghitung dengan baik dan benar secara teliti ia sudah mendapatkan uang 7 juta karena selama ini ia juga mengirimkan uang bulanan kepada orangtuanya untuk makan setiap hari dan biaya sekolah adik iska. kini wajah iska muram dan bersedih karena bagaimana ia akan mendapatkan uang untuk menutupi kekurangan biaya bayar hutang 10 juta, apalagi dalam tempo 6 hari karena akhir bulan ia harus membayar semua hutang ayahnya kalau tidak ia akan kehilangan dua adik kembar yang lucu dan menggemaskan itu, apalagi ia tak kuasa melihat ibunya selalu bersedih dan sering sakit-sakitan.
hampir dua jam lamanya iska berfikir dan meratapi semua keadaan keluarganya, apa yang harus ia perbuat bagaimana cara mendapatkan uang 10 juta dalam waktu sesingkat itu.
dalam keheningan dan isak tangis iska mengingat kalau dulu sahabatnya bestie mencari pendonor ginjal yang mau di donorkan kepada anak bos dari sahabatnya.
dengan sigap ia langsung mengambil handphone yang ada di samping tempat tidurnya, segera ia akan menelpon bestie untuk menanyakan anak bosnya apa masih membutuhkan pendonor untuknya, tapi sebelum menelpon bestie iska memutuskan untuk langsung menemui bestie di tempat kosnya yang tidak jauh jarak dari kos iska, dalam waktu 5 menit ia sampai di depan pintu kosnya.
"tokk..tokkk...tokkkk" suara ketukan pintu oleh iska.
"assalammualaikum tie loe ada dirumah nggak atau masih molor ya loe, mentang-mentang hari minggu nggak kerja malah bangun siang-siang" ucap iska.
"krekkkkk jegrekkkk" suara pintu terbuka.
"ya elahhh loe ka, ada apa nih loe kok jam segini udah nongol di kos gue, ganggu tidur nyenyak gue aja" sahut bestie.
"gimana ya tie gue sebenarnya mau tanya loe mengenai anak bos loe yang butuh donor ginjal apa masih butuh sekarang" tutur iska kepada bestie.
wajah keheranan ada di raut wajah dan kerutan di kening besti. "ada apa nih loe kok nanya gitu, lagian itu udah lama bos gue nyarinya, jadi gue sekarang nggak tau info terbarunya. emang ada yang mau donorkan ginjal kok loe tanya gue" sahut besti.
"gini tie gue sebenarnya yang mau donorkan ginjal gue ke anak bos loe, mangkanya gue tanya loe sekarang" ucap iska.
"apa!!! gila loe apa yang udah loe katakan, loe waras nggak!! apa loe gak mikir apa dampak yang akan loe alami setelah ginjal loe donorkan ke orang lain" ucap kekesalan besti kepada iska.
"sebenarnya gue udah nggak tau apalagi yang harus gue lakukan, gue nyari uang tambahan untuk bayar hutang bokap gue tie" tutur iska.
"berapa sih emang hutang bokap loe kok sampai segitunya loe mau donorkan ginjal loe" sahut bestie.
"emmmmmm... gue punya uang 7 juta hasil tabungan gue selama ini, tapi hutang nyokap gue 17 juta jadi gue nyari tambahan yang 10 juta tie" tersedu-sedu ucap iska kepada bestie.
"ya ampunn ka cuma 10 juta, loe kenapa nggak bilang ke gue kalau uang segitu gue punya ka, loe tenang aja nanti gue transfer ke rekening loe, jadi loe nggak usah donorkan ginjal loe" sahut besti.
"gue nggak mau ngerepotin loe tie, udah cukup loe bantu gue selama kuliah dulu itu aja belum bisa gue balikin. gue nggak apa-apa kok kalau donor ginjal gue ke anak bos loe lagi pula selain gue dapat uang buat bantu keluarga gue juga bisa bantu anak bos loe untuk sehat saat sedia kala. lagi pula gue masih bisa hidup dengan satu ginjal kan jadi gue nggak perlu ngerepotin loe lagi" ucap iska.
"apa an sih kayak sama siapa aja loe, loe tenang aja dan jangan berfikir kalau loe ngebebani gue apalagi ngerasa ngerepotin gue. loe tuh temen terbaik gue selama kuliah dulu loe banyak bantu gue sampai gue bisa sampai sekarang. gue nggak akan ngebiarin loe berbuat bodoh seperti itu" tegas ucap bestie kepada iska.
hari semakin sore suara lantunan adzan magrib menggema, karena kos bestie bersebelahan dengan mushola. iska yang mendengar suara adzan mengajak bestie shalat berjamaah. setelah selesai menunaikan shalat magrib iska berpamitan pulang karena besok pagi ia harus berangkat kerja.
"loe pikirkan baik-baik ya ka gimana kalau loe donor ginjal dan loe hidup dengan satu ginjal dan sewaktu-waktu ginjal loe bermasalah apa loe bisa ngembaliin kesehatan loe semula!!" ucap besti menegaskan ke iska.
"iya tie gue pulang dulu ya, assalammualaikum" sahut iska.
tak lama sampai di kos iska berfikir dengan perkataan bestie jika terjadi apa-apa dengan dia bagaimana dengan keluarganya, siapa yang akan bantu kedua orangtuanya dan membiayai sekolah adiknya. berperang melawan hati dan fikiran apa yang harus ia lakukan, di satu sisi iska tidak mau merepoti temannya tapi disi lain ia harus siap akan resiko kedepannya apa ia akan menerima bantuan bestie ataukah tetap dengan pemikirannya untuk mendonorkan salah satu ginjalnya.
sampai pukul 02.00 dini hari iska belum tidur karena mengerjakan tugas tambahan dari bosnya untuk besok, iska bingung apa yang dia buat dan mengambil kalender di depan meja kerjanya kalau ia harus mendapatkan uang 10 juta dalam 5 hari ini.
merenung di depan laptop kerjanya yang terbuka sampai iska tertidur di kursi sampai suara alarm membangunkan ia dalam tidur singkat, jam menunjukkan pukul 04.30 ia segera mengambil air wudhu untuk shalat shubuh dan bergegas merapikan kerjaan dan membersihkan kos serta memasak nasi di rice coker dan membuat lauk untuk sarapan pagi.
sesampainya di kantor ia merasakan dan mendengar suara bahwa ada yang memanggil namanya, iska menengok kesebalah kiri dan melihat bestie yang berada di dalam mobil mewahnya menyapa iska dan melambaikan tanganya.
segera iska menemui bestie dan menanyakan apa keperluan dia datang ke tempat kerjanya.
"gimana loe udah mikirin semuanya belom atau jangan-jangan loe masih kekeh dengan pendirian loe" ucap besti.
"mbak iska... mbak dipanggil bos untuk menemui di ruangan beliau" sahut pak nanang satpam di depan pintu.
"iya pak bentar" balas iska.
"udah ya tie gue masuk kerja dulu entar gue kabarin loe lagi" tutur iska sambil terburu-buru menemui bosnya.
di dalam ruang rapat kerja iska masih memikirkan apa yang akan dia pilih sampai tidak fokus dalam kerjaanya. "gimana iska bagaimana pendapatmu mengenai kerjasama dengan PT. Meuble indakarya apa menguntungkan untuk perusahaan kita atau tidak" suara atasan iska membubarkan semua lamunan iska akan semua permasalahan yang ada di fikiran dan hatinya.
"iya pak bagaimana, kalau menurut saya kerjasama ini sangat menguntungkan perusahaan kita, karena perusahan tersebut dipimpin oleh pak fandi yang sudah terkenal dikalangan perusahan besar jika beliau sangat bijaksana dan adil bahkan dibilang sukses" tutur iska.
setelah selesai rapat iska menghubungi bestie kalau ia akan menerima tawaran bestie untuk membantunya tetapi iska meminta bestie untuk memberi uang kepadanya sebagai hutang dan setiap bulan iska akan mencicil hutangnya ke sahabat karibnya.