Chereads / MY BLOOD'S DEVIL AND ANGEL ! / Chapter 15 - Bagian Ke Limabelas

Chapter 15 - Bagian Ke Limabelas

KISAH ATHERUS DAN MAYA, DEVIL DAN ANGEL 2

Angelina adalah ibu dari Atherus, cantik dan anggun. Dia tidak perduli tentang suaminya yang selalu main gila perempuan walau sudah punya 100 istri, termasuk dirinya. Akhir-akhir ini ia sering mendengar tentang kelakuan putranya yang selalu pergi ke Surga. Sebenarnya itu tak masalah baginya, dulu itu tempat tinggalnya juga. Tapi yang menjadi masalah adalah ayahnya Raja Iblis yang tidak suka semua penghuni Neraka berhubungan dengan Surga setelah terakhir insiden dengan dirinya sehingga menimbulkan kekacauan.

Sejak itu Raja Iblis di backlist oleh Surga apapun bentuknya, mereka sudah tahu. Apalagi dulu dia suka bikin keonaran sehingga sempat terjadi perang antara Surga dan Neraka.

"Atherus, bisa ibu bicara denganmu ?" ucap ibunya kepada putranya.

"Ada apa ibu ?" tanya Atherus.

"Kenapa kamu selalu pergi ke Surga anakku? bukankah kamu tahu itu dilarang ?" Atherus tahu ke khawatiran ibunya.

"Aku ... jatuh cinta ibu !" jawabnya, dan ibunya tertegun.

"Dengan siapa ?" tanya ibunya.

"Dengan salah satu Angel di sana ibu !" jawab Atherus. Angelina terdiam, dia adalah mantan bidadari di sana dan levelnya untuk saat itu adalah surga ke 6, ya Raja Iblis berhasil menggodanya, setelah berhasil menggaet dua Bidadari dari level 4 sampai 5. Setiap tingkatan di surga semua mahluk isinya mempunyai tingkatan ilmu yang berbeda.

Walau Angelina hanya seorang Bidadari tapi dia mempunyai kemampuan tinggi, walau sekarang sudah di cabut, tapi setidaknya Atherus mempunyai darahnya.

Kedudukan Angel dan Bidadari sedikit berbeda tapi sama. Angel bisa di sebut mahluk misterius tidak diketahui jenis kelaminnya, dia lebih bertugas sebagai penjaga dan sudah barang tentu ilmunya lebih tinggi di banding Bidadari. Sedang Bidadari tugasnya melayani dan mengurus semua yang ada di Surga. Dan jelas-jelas mereka perempuan tidak ada yang laki-laki.

Di Surga setiap Angel hanya menggunakan jubah putih dari ujung rambut sampai kaki. Setiap saat mereka bertugas memantau dan mengawasi serta berdoa kepada sang pencipta, sementara para bidadari menggunakan baju tapi tertutup.

"Dia berada di tingkatan 7 !" ujar Atherus lagi, ibunya sangat terkejut.

"Bagaimana bisa, kamu ke sana anakku? kamu tahukan disana sangat ketat keamanannya ?" tanya Angelina, terkejut bukan main putranya bisa ke sana.

"Awalnya ... biasa bu, aku merasa tenang bila berada di Surga dibanding Neraka yang membosankan! aku kesana hanya menikmati pemandangan berbeda di setiap tingkatan! sampai ... "

--------------------------

Atherus sebenarnya mempunyai tugas yang di berikan ayahnya sebagai Raja Iblis. Setiap anak-anak dari keturunannya belajar dan meningkatkan ilmu mereka. Atherus sendiri termasuk pintar, berbeda dengan saudara yang lain yang malas dan bodoh. Perawakan Atherus sendiri selain tampan juga gagah, rambutnya hitam panjang sampai sepinggang di tambah tanduk di kepalanya bagai tanduk kerbau. Matanya merah menyala.

Walau berwajah tampan ia mewarisi darah ayahnya yang seorang iblis, sehingga badannya seperti dia dari leher ke bawah. Atherus mengenal Surga ketika tanpa sengaja menemukan sebuah buku terlarang yang terkunci di sebuah kotak khusus perpustakaan Istana Iblis, ketika usianya 10 tahun.

Ketika itu ia sedang mencari buku di sana, tanpa di duga ia melihat sebuah buku tersegel, saat ia hendak mengambilnya tiba-tiba ada yang menegurnya.

"Tuan muda, anda tidak boleh menyentuh buku itu !" ujar kepala perpustakaan yang sudah tua dan badannya bungkuk.

"Kenapa ?" tanya Atherus heran,

"Pokoknya tidak boleh, nanti baginda marah !" jawabnya tanpa memberi alasan. Tapi rasa penasaran mengalahkan semuanya. Ia pun mencoba mengambil buku itu, dan tanpa di duga sebuah sinar keluar dari buku itu yang membuat dirinya terpental dan jatuh. Atherus terkejut, buku apa sebenarnya itu ? akhirnya dia mengerti hanya dengan ilmu tinggi dia bisa mengambil buku itu.

Maka sejak itu ia berlatih keras meningkatkan ilmunya, 5 tahun kemudian, Atherus berhasil mengendalikan kekuatan buku itu dan berhasil membukanya. Betapa terkejutnya ia, karena buku itu berisi tentang seluk beluk mengenai Surga dari level 1 sampai 6 saja. Sedang level 7 tidak diketahui.

Atherus pun memutuskan untuk pergi ke Surga, walau sebenarnya itu adalah sebuah larangan besar, karena penghuni Neraka tidak boleh masuk ke sana, hukumannya sangat berat, bukan hanya dari ayahnya tapi juga sang pencipta. Tapi sebagai seorang pangeran Iblis yang selalu melanggar aturan maka ia tidak perduli, dengan menyamar sebagai penghuni surga ia pun tiba di tingkatan pertama.

Atherus sangat terkejut, suasananya sangat berbeda jauh dengan di Neraka yang panas dan pengap, disini suasananya damai tenang dan menghirup udara segar. Ia bagai anak kecil yang sedang bermain dari memetik bunga, memakan buah dan meminum air sungai yang rasa, enak, lezat dan manis. Membuat ia betah dan menikmati semua.

Ia pun melihat penghuni surga, yang berbeda dengan dirinya, tak ada kesedihan, semua tersenyum bahagia. Atherus pun mulai menjelajahi dari satu tingkatan ke tingkatan yang lainnya di Surga dan itu berbeda di setiap tingkatan. Sampailah ia di tingkatan 6, Atherus menyadari setiap level ilmunya berbeda, penghuni surga ke 6 sedikit curiga kepadanya. Tapi itu tidak lama ketika ia mendengar berita dari penghuni level 6,

"Kalian dengar waktu lalu ada seorang penghuni Neraka hendak ke Surga level ke 7 ?" ujar para Bidadari.

"Mengerikan dia mati terbunuh dengan panah biru !"

"Tentu saja tingkat ke tujuh di jaga sangat ketat, tidak bisa masuk sembarangan, bahkan kita penghuni surga level dibawahnya pun susah !" mereka berbicara tanpa tahu Atherus mendengarnya.

Atherus percaya, karena penghuni surga tidak pernah berbohong. Dia duduk di sebuah danau indah di surga tingkat enam, menikmati angin yang bertiup lembut.

"Anak muda, apakah kamu ingin pergi ke surga ke tujuh ?" tiba-tiba dia di kejutkan dengan pertanyaan dari seorang kakek tua berjanggut putih panjang, entah muncul dari mana, sudah berdiri dan duduk di sebelahnya.

"Kamu siapa, dan kenapa bisa disini ?" tanya Atherus menatap tajam ke arah kakek itu dengan waspada.

"Hanya numpang lewat !" jawabnya tersenyum. Atherus harus menaruh curiga, karena dia tahu disini tidak ada namanya umur, semua bagai terhenti di usia yang muda dan tak pernah tua.

"Bohong, di surga tidak ada yang berumur tua !" Atherus tidak percaya.

"Aku sama denganmu anak muda! menyamar untuk mengetahui surga itu seperti apa? bukan begitu Atherus putra iblis ke 99 ?" kakek itu menatap Atherus yang kini bersiaga setelah mengetahui identitas dirinya,

"Sudahlah anak muda jangan bersikap begitu! kita tak ingin di usir bukan? aku juga bukan orang jahat !" ucap si kakek tersenyum lembut. Atherus terdiam, kakek itu benar adanya. Dia pun duduk dengan tenang.

"Luar biasa, bukan pangeran iblis yang sesungguhnya! sikapmu sangat bertolak belakang dengan ayahmu, yang tidak sabaran, mudah emosi dan juga bikin ulah !" ujarnya.

"Anda mengenal ayahku ?" tanya Atherus.

"Ha ... ha ... ! tentu saja! disini 100 tahun lalu (1 tahun langit = 1000 tahun Bumi), sama dengan umurmu yang sekarang! cuman bedanya, ia sudah jatuh cinta kepada para bidadari sejak surga tingkat 1 dan ia tak pernah puas !" jawab si kakek, Atherus tertegun.

"Nah, sekarang jawab lah! apa kamu ingin pergi ke surga ke tujuh ?" tanya kakek itu mengulang pertanyaannya. Tanpa sadar Atherus mengangguk.

"Kenapa kamu ingin ke sana ?" tanyanya.

"Aku ingin tahu saja !" ucap Atherus.

"Hanya itu ?" tanya kakek itu sambil menatap Atherus tidak percaya. Pemuda itu mengangguk.

"Tidak ada yang lain ?"

"Iya kakek, aku hanya ingin tahu surga ke tujuh itu seperti apa! apalagi setelah mendengar keamanannya sangat ketat! ada apakah disana ?" jawab Atherus penasaran.

"Kalau ku bilang surga ke tujuh itu sama saja dengan yang lain? kamu percaya ?" ujar si kakek.

"Itu tidak mungkin kakek, walau terlihat sama tapi sebenarnya setiap tingkatan Surga itu berbeda !" jawab Atherus.

"Wah hebat, kamu bisa melihat surga sampai sejauh itu ?" ucap si kakek, Atherus pun menceritakan setiap perbedaan yang ia lihat.

"Baiklah anak muda ikut aku !" ajak kakek berjanggut putih, membawa tongkat itu berdiri, jubah putihnya terlihat berkibar tertiup angin.

"Kemana ?" tanya Atherus tertegun.

"Ku tunjukan jalan pintas ke Surga ke tujuh !" ucap si kakek tersenyum.

"Benarkah ?" tanya Atherus tak percaya.

"Kamu sudah memberikan jawaban yang membuatku kagum !" jawab si kakek sambil melangkah pergi. Walau ragu ia mengikuti si kakek pergi.

Bersambung ....