KISAH ATHERUS DAN MAYA, DEVIL DAN ANGEL 3
"Kamu lihat sebuah pohon besar di sana ?" tunjuk si kakek, Atherus mengangguk dan tertegun, ketika melihat ada sesuatu disana di sebuah hutan, terdapat pohon yang sangat besar sekali, batangnya 30 kali lipat dari yang ada di bumi atau 30 orang merentangkan tanganya berjejer itulah lebarnya bahkan mungkin lebih. Tingginya jangan di tanya tak terlihar sama sekali, begitu pun ranting pohon dan daunnya yang lebat serta hijau menutupi hingga jauh.
"Tunggu sebentar kek, ini ... kita kembali ke surga tingkat satu bukan ?" tanya Atherus bingung, ia baru mengenali keadaan sekitarnya, tapi bagaimana bisa? padahal tadi mereka jelas-jelas masih di surga tingkat 6 !
"Ha ... ha ...! kamu hebat anak muda, memang benar ini berada di surga tingkat satu! kamu tahu kenapa ?" kakek itu balik bertanya kepada Atherus.
"Aku tidak tahu kakek !" jawabnya sambil menggeleng kepala.
"Karena surga dan neraka itu, tak ada ujungnya! memang ada tingkatannya tapi akan kembali ke awal, dari satu ke tujuh dan kamu akan menemukan tingkat pertama lagi, semua saling terhubung satu sama lain tak ada perbedaan !" jelas si kakek.
"Kakek ini siapa sebenarnya ?" tanya Atherus heran.
"Apa artinya sebuah nama, anak muda? toh walaupun kamu tahu, akan lupa denganku karena kamu hanya punya satu tujuan !" jawab si kakek.
"Ya tentu saja tidak, aku akan berterima kasih karena telah membantuku !" jawab Atherus.
"Ha ... ha ... ha ... ! benarkah di hadapanku ini seorang pangeran iblis? aneh sekali, seorang iblis yang seharusnya pusat dari dosa dan kejahatan mempunyai rasa terima kasih? mungkin benar ada ungkapan setiap anak tergantung dari ibunya, bagaimana ia mengasuhnya serta merawatnya! dan kamu beruntung punya ibu dari seorang bidadari yang tak lupa jati dirinya walau dia sudah berbuat dosa besar karena menikahi seorang raja iblis !" kakek itu tertawa. Atherus tertegun.
"Apa ... kakek sang pencipta ?" tanyanya.
"Pergilah anak muda, tapi dengan syarat !" ujarnya.
"Apa itu kakek ?" tanya Atherus.
"Pertama, kamu jangan makan buah dari pohon ini baik yang jatuh ataupun yang masih bergantung! kedua tidak boleh jatuh cinta dengan siapa pun dan juga bersentuhan! selain itu kamu bebas mekakukan apa pun yang kamu mau !" jelas si kakek.
"Baik kakek aku setuju !" jawab Atherus.
"Benarkah ?" kakek malah balik bertanya, Atherus mengangguk.
"Baiklah !" si kakek pun menjawab.
Atherus pun berjalan menuju pohon besar itu, tapi aneh makin lama makin dekat pohon itu justru mengecil sehingga seperti pohon biasa. Atherus tertegun di manakah pintu surga ke 7 itu ? dia berpikir pasti ada lubang di pohon besar yang pertama kali diliharnya tadi, tapi kenyataannya jauh dari yang ia duga. Ketika berpaling si kakek sudah menghilang.
Tunggu sebentar, pohon ini ... ada sesuatu yang aneh ? Atherus seperti melihat suatu celah di batang pohon itu. Ketika tangan Atherus menyentuhnya sebuah cahaya menyilaukan memancar dan dalam sekejap menghilang. Atherus tertegun tak percaya, ia melihat sebuah pemandangan yang sangat menakjubkan lebih dari yang ia lihat dari sebelumnya di depan matanya.
Bukan itu saja tubuhnya berubah drastis, kini ia tidak bertanduk dan jari dan kukunya seakan menghilang, wujud samarannya hilang kini menjadi nyata menjadi dirinya sendiri, begitu pun bajunya,
"Apa ini surga ke 7 itu ?" ujarnya tanpa sadar, ketika melihat pohon itu dia terkejut. ada perbedaan mencolok ketika di luar dan setelah masuk. Disini pohon ini berbuah lebat dan buahnya sangat berbeda dari buah yang ia lihat sebelumnya. Ketika ia akan menyentuhnya yang sudah terjatuh di tanah ia urungkan.
Dia menghela nafas, lebih baik ia melakukan penjelajahan saja, kalau benar ini surga ke tujuh. Semakin lama berjalan, Atherus yakin ini surga ke 7 ! semua yang ada disini memang sangat berbeda jauh dari tingkatan surga yang telah ia lalui sebelumnya. Bahkan surga ke 6 tidak ada apa-apanya. Perbedaannya 7 kali lipat, lebih luar biasa.
Atherus yakin, tak heran kenapa disini di jaga sangat ketat, akhirnya ia bertemu dengan penghuni surga ke 7, kembali ia terpesona setiap wajah baik itu Angel atau pun Bidadari memiliki wajah bercahaya. Semua juga begitu awalnya dari surga ke 1 sampai 6 tapi karena dia sebagai penghuni neraka dan mempunyai ilmu maka cahaya itu dapat di tembusnya sehingga ia bisa melihat wajah aslinya. Tapi tidak disini, ia merasa silau dan tak bisa di tembusnya. Mau tidak mau harus berjalan menunduk.
-----------------------
Begitulah, Atherus terus kembali ke surga ke 7 karena tidak cukup satu atau dua kali ke sana, banyak hal baru ia temukan yang tidak ada di tempat lain. Bila surga ke 1 sampai 6 cukup satu hari saja dia sudah puas. Di surga ke 7 seperti tidak berujung.
Satu hal yang Atherus tahu, buah-buahan dan air disini bukan hanya saja enak dan lezat tapi punya kelebihan dari yang sebelumnya. Ada yang bisa menjadi apapun itu yang membuatnya ajaib dan bermanfaat. Dari pembicaraan para penghuni surga ke ketujuh, apa yang ada disini disebut legenda, karena hanya satu tidak ada di tempat lain.
Air yang ia minum dari sungai adalah tersuci dari yang paling suci sesurga sebelumnya, konon bila meminumnya bisa awet muda, panjang umur, bahkan penyakitpun tidak bisa menyentuhnya. Sampailah ia melihat suatu cahaya yang menyilaukan hingga hampir membutakan matanya.
"Apa itu ya ?" tanyanya.
"Itu adalah tempat sang pencipta tinggal !" tiba-tiba Atherus tertegun karena ada yang menjawab pertanyaannya. Ia melirik dan menatap orang itu tapi ia tak bisa.
"Minumlah ini ?" perintah orang itu, ketika sebuah tangan mengulurkan sebuah botol kecil, ia agak ragu tapi ia pun mengambilnya dan langsung meminumnya.
Setelah itu ia tertegun kini bisa melihat wajah asli orang itu. Dia tidak tahu apa dia seorang perempuan atau laki-laki.
"Kamu seorang Angel ?" tanya Atherus, ia tahu mana Angel atau Bidadari.
"Kamu dari neraka ?" ia malah balik bertanya, Atherus terkejut. Tanpa di duga sebuah pedang terhunus di lehernya.
"Bagaimana bisa, kamu bisa masuk ke surga ke 7 ?" tanyanya dengan tajam.
"Tunggu sebentar, aku akan menceritakan semuanya !" walau pedang itu tidak kena tapi rasa tajamnya sudah ia rasakan.
"Baiklah !" orang itu pun menarik pedangnya, ia tahu bila berbohong dengan mudah ia bisa memanggil teman-temannya. Akhirnya Atherus menceritakan apa yang terjadi. Angel itu menatapnya.
"Oke, aku percaya kepadamu, aku sudah mengawasimu selama ini! sejauh ini tidak ada niat jahat di dalam dirimu! pasti ada sesuatu sebab kamu bisa masuk kesini !" ujarnya.
"Terima kasih !" ucap Atherus.
"Apa yang kamu sudah lihat disini ?" tanya Angel.
"Tidak banyak !" jawab Atherus, kemudian ia menceritakan yang ia lihat, keduanya mengobrol sambil berjalan.
"Hanya itu, aku rasa surga ke 7 ini sangat luas sekali !" ujar Atherus.
"Tentu saja yang kamu lihat belum lah seberapanya di surga ke 7 ini !" jawab Angel.
Begitulah Atherus menjelajah surga ke tujuh di temani oleh seorang Angel yang bicaranya datar tidak ada ekpresi sama sekali. Mereka selalu bersama sekaligus untuk mengawasi Atherus. Tiba-tiba terdengar suara terompet bergema ke seluruh surga ke tujuh. Atherus terkejut
"Itu artinya ada bahaya mendekat !" ujar Angel.
"Apa dari Neraka ?" tanya Atherus.
"Bisa iya, bisa juga tidak! kebanyakan dari Bumi, ada manusia yang selalu ingin tahu apapun itu, mereka menyewa para mahluk jin untuk melakukannya, bisa baik atau buruk! hal itu hanya saja kebanyakan untuk kepentingan mereka sendiri saja !" jelas Angel, ketika mereka berdiri di atas bukit yang menghadap ke sebuah benteng raksasa. Dalam sekejap ia melihat 10 ribu angel bersiap dengan panah mereka.
"Sebanyak itu ?" tanya Atherus tertegun.
"Yang datang bukan satu atau dua saja! kadang ratusan sampai ribuan datang kemari !" jawab Angel.
"Kenapa selalu ke surga ke tujuh, tidak ke tingkatan lainnya ?" tanya Atherus.
"Kamu itu pintar atau bodoh? tentu saja disini adalah yang terdekat dengan sang pencipta yang selalu memberikan amanat berupa berita buruk atau baik keseluruh ciptaannya secara rahasia! dan mereka datang untuk itu !" jelas Angel.
"Tentu saja aku tahu itu, bisa saja mereka datang untuk mengambil semua legenda disini !" ujar Atherus.
"Untuk apa? yang mereka cari bukan itu! walaupun ada, itu semua dari perbuatan penghuni neraka saja! seperti ayahmu sudah melakukannya berulang kali! sehingga perang Surga dan Neraka tak terelakan !" jawab Angel, Atherus terdiam dia tahu tentang itu dari buku di perpustakaan tentu saja itu versi Neraka.
"Kamu tidak mengambilnya kan ?" tanya Angel.
"Kata kakek, aku boleh melakukan apa pun, kecuali dua syarat yang dilarang !" jawab Atherus.
"Oh !" hanya itu tanggapan dari Angel yang tidak tertarik dengan yang di katakan Atherus.
Serangan Angel terhadap para penyusup terlihat dari puluhan ribu panah berapi biru pun berterbangan. Terdengar jeritan keras dari luar benteng, dan memang benar penyusup itu tidak hanya puluhan tapi sangat banyak bagai awan hitam menyelimuti Surga ke 7 !
Bersambung ...