Keputusan Hailee untuk datang mengunjungi Zia sangatlah tepat, karena begitu sampai di sana, dia bisa melihat kalau kondisi rumah sangatlah tidak kondusif dimana raungan penuh amarah paman Diego dan juga isak tangis Zia dapat terdengar.
Beberapa pelayan yang memang sudah lama bekerja di sana terlihat ketakutan, tapi tidak bisa melakukan apa- apa kecuali bergumam dengan lirih, meminta Diego untuk berhenti. Mereka berdiri di pinggir, sedikit agak jauh dari Diego dan Zia, terduduk dengan tubuh gemetar, karena baru kali ini mereka melihat Diego semurka ini.
Sementara itu, Zia hanya bisa menangis sambil meminta maaf. Dia bahkan tidak tahu lagi apa yang harus dia katakan, seolah hanya satu suku kata 'maaf' yang dapat dia ucapkan dengan lancar.
Di sisi lain, Diego menghancurkan benda apa saja yang dapat dia sentuh hingga membuat ruang keluarga di rumah itu, yang biasanya selalu rapih dan tertata, tampak seperti sebuah zona perang dengan pecahan kaca yang berserakan di lantai.