Chereads / Wuv You Sugar Daddy / Chapter 5 - Sugar Daddy

Chapter 5 - Sugar Daddy

Setelah kekacauan terjadi di hotel Mandarin Oriental & Gulf tinggal 1 hari di rumah Mew, membuat Gulf bertanya-tanya tentang perasaannya pada Mew. Seperti biasa hari ini dia menaiki MRT ke hotel tempat dia bekerja.

"Ka, hari ini Win terakhir bekerja." ucap Win yang membuat Gulf terkejut.

"Win dipecat?" tanya Gulf.

"Iya. Sepertinya perempuan itu sudah melaporkan Win ke HRD." tukas Win yang membuat Gulf memeluknya & menenangkannya.

"Aku akan coba bicara dengan Mew agar kamu tidak dipecat." ujar Gulf

"Tidak usah. Saran Win jangan berhubungan lagi dengan bos kejam seperti Mew lagi." ujar Win yang membuat Gulf merasa tidak rela kalo Mew disebut sebagai bos kejam.

"Win, Mew bukan bos kejam. Dia baik kok. Cuma agak disiplin aja." tukas Gulf.

"Sama Gulf dia baik. Tapi sama orang lain dia sangat kejam." ucap Win.

Gulf memang belum mengenal baik Mew, tapi dia sudah merasakan Mew sangat baik & selalu membelanya. Tapi Gulf juga sangat takut dengan disi gelap seorang Mew. Tiap memikirkan itu, dia selalu merinding.

🍋🍋🍋🍋🍋🍋🍋🍋

"Mild, sudah kamu bereskan kekacauan di hotel Mandarin Oriental?" tanya Mew pada Mild.

"Sudah tuan. Tapi Win sudah keburu dipecat sebelum aku bicara dengan pihak hotel." jawab Mild.

"Lho .. kenapa bisa seperti itu?" tanya Mew sambil menghentikan aktifitasnya memeriksa dokumen.

"Aku sengaja tuan. Yang kutahu kalo Win adalah teman baik tuan Gulf & pastinya dua akan datang untuk memohon pada tuan agar temannya dibalikkan kembali." jawab Mild yang sepertinya memberikan ide untuk Mew.

"Tuan Mew diluar ada seorang pemuda bernama Gulf yang mau bertemu." ucap sekretaris Mew di telepon yang membuat Mild & Mew tersenyum.

"Suruh dia masuk." pinta Mew.

"Aku keluar dulu tuan." ujar Mild yang bertemu dengan Gulf di depan pintu.

"Kamu sibuk?" tanya Gulf pada Mew.

"Untuk Kana waktu ku selalu ada. Ada apa Kana mencari ku?" tanya Mew.

"Mew ... kalo boleh Win dikembalikan ke pekerjaannya semula saja. Soalnya Win adalah tulang punggung keluarga. Kalo dia dipecat, dimana lagi dia harus bekerja." mohon Gulf pada Mew.

"Hmmm ... baiklah aku akan mengembalikan dia ke pekerjaannya semula." ujar Mew.

"Benar?" tanya Gulf kembali

"Iya. Tapi ada syarat yang harus Kana penuhi." ujar Mew.

"Apapun itu akan Kana penuhi." jawab Gulf.

"Kana harus tinggal di rumah ku." ucap Mew

"Tinggal di rumah p'?" Heran Gulf

"Iya. Supaya kamu gak usah repot bolak balik apartment hotel kan. Aku tahu jarak apartment mu untuk sampai ke hotel sangatlah jauh & butuh waktu 40 menit untuk sampai. Kalo kamu tinggal di rumah ku, kita bisa berangkat bareng kan." ucap Mew.

"Apa tidak ada pilihan lain selain harus tinggal di rumah mu?" tanya Gulf

"Semua terserah padamu." jawab Mew yang kembali melakukan aktifitas untuk memeriksa dokumen lain.

"Mew...kenapa diam?" rajuk Gulf tapi Mew tidak memperdulikannya & Kana pun berjalan keluar.

"Kana mau kemana?" tanya Mew yang heran Gulf mendadak keluar dari ruangannya.

"Pulang. Habisnya tidak diperduli kan lagi." rajuk Gulf yang akhirnya membuat Mew menyerah. Seharusnya Mew yang merajuk, kenapa Gulf jadi ikutan merajuk juga.

"Sayang ... aku bukannya gak perduli pada Kana, tapi aku mau Kana pindah ke rumah ku karena sejak Del di pecat, setiap malam aku selalu bermimpi buruk kalo Kana diculik & dibunuh." ujar Mew sambil memeluk Gulf dari belakang.

"Baiklah. Kana mengerti. Kana juga gak mau kamu selalu mengkhawatirkan ku." ujar Gulf.

"Jadi Kana mau tinggal bersama ku?" tanya Mew kembali yang diangguki Kana.

"Tapi Kana boleh membawa Win ke rumah kan kalo Kana kesepian? Soalnya hanya Win yang jadi teman Kana selama di Bangkok." mohon Kana yang diangguki Mew juga.

"Mild, hubungi HRD hotel Mandarin Oriental. Katakan padanya agar merekrut kembali Win Metawin & naikkan gajinya 3x lipat." pinta Mew yang membuat Gulf terkejut.

"Baik tuan" jawab Mild di luar ruangan Mew.