"Tuan, Del mohon jangan memecat Del. Del mau melakukan apa saja asalkan tidak memecat Del." mohon Del saat datang ke mansion Mew.
"Untuk apa dia kesini?" tanya Mew pada Mild.
"Maaf tuan, aku tidak bisa menghalanginya." jawab Mild dengan wajah tertunduk.
"Usir dia!!" pinta Mew.
"Mew, Del jangan dipecat. Biarkan dia tetap bekerja di perusahaan. Lagian dia juga harus menghidupi ke 3 adiknya yang masih kecil. Kana mohon." mohon Gulf.
"Del dengar apa yang dibilang Kana barusan? Kana memohon padaku untuk tidak memecatmu. Kira-kira apa aku harus mendengar apa yang dikatakan Kana?" tanya Mew dengan alis bertautan.
"Semua putusan ada di tangan tuan Mew." jawab Del.
"Kalo putusanku tetap memecatmu bagaimana?" tanya Mew sambil menarik dagu Del.
"Tuan, Del juga berjasa dalam pembangunan perusahaan yang dibangun tuan. Apakah hanya gegara jalang ini tuan mau membuangku?" kesal Del.
"Berani sekali Del menyebut Kana dengan sebutan jalang!! Mild, lempar dia kejalan. Jadikan 3 adiknya sebagai pelacur & tarik condo serta mobilnya." pinta Mew.
"Lepaskan ... tuan telah salah sudah membuang Del hanya gegara jalang ini!!" teriak Del yang membuat Mew makin marah.
"Tarik dia keluar & pastikan 3 adiknya menjadi pelacur. 1 hal lagi mulai besok aku sudah harus mendengar kalo condo & mobilnya sudah dijual." ujar Mew murka sambil menarik Gulf pergi dari situ menuju basement.
"Mew....." panggil Gulf.
"MASUK KE MOBIL...." teriak Mew yang membuat Gulf menciut.
"Mew...apa benar kamu akan menjadikan ke 3 adik Del pelacur?" tanya Gulf.
"Menurut Kana?" tanya Mew balik.
"Mew....." panggil Kana.
"Sayang, tentu saja aku tidak akan melakukan itu. Aku juga menghargai perempuan, karena aku juga dilahirkan dari rahim seorang perempuan." terang Mew.
"Mew, sebenarnya bagi Kana tidak masalah Del mau memanggil Kana dengan sebutan apa. Tapi Kana mohon biarkan Del tetap pada pekerjaannya. Karena dia membutuhkan itu." mohon Kana.
"Kana sadar apa yang Kana minta sekarang?" tanya Mew menggenggam erat bahu Kana.
"Aaaahhhh .. sakit." Ujar Kana yang mengerang kesakitan pada bahunya yang sontak membuat Mew kaget & memeluknya.
"Maafkan aku sayang. Tapi apa ini yang Kana mau? Melepaskan Del?" tanya Mew sekali lagi.
"Iya. Biarkan Del tetap bekerja di perusahaanmu. Jujur Kana sangat berterima kasih karena sudah membela Kana. Tapi Kana sudah biasa dihina, dicaci maki. Itu sudah merupakan makanan sehari-hari Kana sejak kecil & Kana juga tidak mau tanganmu kotor hanya gegara Del." ucap Gulf sambil menangis yang membuat Mew semakin erat memeluknya.
"Baiklah kalo itu mau Kana. Aku berjanji mulai hari ini tidak ada seorang pun lagi yang akan menghina Kana. Karena Kana sekarang sudah menjadi milikku selamanya." ujar Mew yang membuat Gulf semakin menangis & melepaskan pelukan Mew.
"Terima kasih Mew. Tapi jujur saja Kana sangat takut melihatmu marah seperti tadi. Apakah itu sisi lain dari seorang Mew?" tanya Gulf yang membuat Mew tersenyum.
"Mungkin saja. Tapi pada Kana, aku tidak akan melakukan itu karena Kana adalah kesayanganku." jawab Mew.
"Hmm ... kalo begitu Kana pulang dulu." pamit Gulf.
"Aku antar?" ajak Mew.
"Tidak mau. Bukannya pulang nanti yang ada Kana diajak lagi kesini." rajuk Gulf.
"Hahahahha ... maafkan aku. Waktu itu Kana tertidur di mobilku dan Kana bahkan tidak mengatakan alamat Kana. Daripada aku bawa ke hotel, mending bawa ke rumahku saja biar aman." jelas Mew yang membuat Gulf mempoutkan bibir cherry nya.
"Mew banyak alasan .. huh. Kana pulang taxi saja." rajuk Gulf.
"Kana....." panggil Mew.
"Biar Mild saja yang mengantar tuan Gulf pulang" ujar Mild yang diangguki Mew serta Gulf
Gulf pun mengikuti Mild sampai ke mobilnya & Gulf menanyakan sisi gelap dari seorang Mew. Mild pun menjelaskan dengan panjang lebar kalo Mew seperti itu sejak ditinggalkan pasangannya yang bernama Art. Sejak Mew membangun perusahaan baru di Italy, Mew sangat sibuk sehingga tidak ada waktu untuk Art & itu digunakan Art untuk berkenalan dengan teman baru di dunia maya sehingga Art berselingkuh dengan musuh Mew di dunia bisnis, yaitu Max. Art dimanfaatkan Max sebagai mata-mata untuk mengetahui semua yang dilakukan Mew. Sampai pada akhirnya apa yang dilakukan Art diketahui oleh Mew. Karena Art adalah kesayangannya, Mew tidak bisa berbuat banyak & menyerahkan ½ saham perusahaan di Bangkok untuk Art & mengusir Art keluar dari rumah Jongcheveevat. Kabar terakhir yang diperoleh Mew, tepatnya 2 tahun yang lalu kalo Art meninggal bunuh diri di condonya, karena terlalu merindukan Mew & terlalu bodoh sampai harus masuk jebakan Max. Saham Art disumbangkan ke panti asuhan happiness dengan nama penyumbang Mew Jongcheveevat.