Del, Gulf & Win sekarang sudah berkumpul di ruangan, dimana rapat diselenggarakan tadi.
"Tuan manggil Del ada apa?" tanya Del dengan gesture menggoda yang membuat Gulf & Win saling berpandangan.
"Del ada masukan tentang service ato makanan mungkin di hotel ini yang gak Del sukai?" tanya Mew datar.
"So far sih ya untuk makanan enak banget. Cuma service yang kurang memuaskan Del." jawab Del sambil melirik Gulf & Win.
"Oh ... kurang memuaskan bagaimana?" tanya Mew menahan emosi karena dia tahu Del pasti akan melebih-lebihkan ceritanya.
"Dia ... yang namanya Win Metawin si pelayan brengsek itu telah dengan sengaja menumpahkan kopi ke bajuku & ditambah lagi dengan temannya dengan tidak tahu diri katanya mau mengganti bajuku yang sudah tertumpah kopi itu. Apa dia tidak tahu dengan gajinya sebagai pelayan bisa membeli kembali bajuku yang bernilai jutaan baht." ujar Del dengan emosi.
"Mild, putar cctv nya." pinta Mew pada Mild yang langsung diangguki Mild & mereka melihat bagaimana perlakuan Del pada Gulf bukan hanya menghina, tapi juga menyiramnya dengan air dari kepala.
"Kenapa Del menyiram Gulf dengan air? Bukankah sudah dikatakan kalo Gulf akan membeli kembali baju yang sama persis seperti yang Del pakai?" tanya Mew menahan emosinya yang seperti bom waktu.
"Del menyiramnya dengan air karena Del mau sekarang baju itu diganti, tapi mereka tidak sanggup. Jadi Del hanya memberi hukuman pada mereka agar lain kali jangan membual." jawab Del sambil mengibaskan rambutnya.
"Baiklah kalo begitu. Aku yang akan mengganti bajumu & sebelum itu, AKU AKAN MENYIRAM DEL DENGAN AIR INI!!" ujar Mew sambil menyiramkan air seperti yang dilakukan Del pada Gulf yang tentu saja membuat Win & Gulf kaget.
"Tuan sadar apa yang tuan lakukan?" tanya Del dengan wajah marah.
"Sudah kukatakan tadi kalo aku yang akan mengganti bajumu. Tapi sebelumnya aku mau membalas perbuatan yang sudah kamu lakukan pada Gulf." ujar Mew
"Mew, biar Kana saja yang mengganti baju Del saja." ujar Kana.
"Menggantinya? Kamu pelayan rendahan bisa bayar berapa untuk mengganti bajuku yang gajimu saja harus beberapa kali lipat dari baju yang kupakai. Dasar pelayan rendahan!!" hina Del pada Gulf yang membuat hati Mew panas.
"Gulf, tunggu aku di basement. Aku akan mengantarmu pulang." pinta Mew pada Gulf yang membuat orang-orang di dalam ruangan itu kaget.
"Tapi Mew..." jawab Kana.
"Sudah. Turuti saja apa kataku. Ini kunci mobilku & Win, kamu kembalilah bekerja." Pinta Mew sekali lagi yang membuat Gulf serta Win pun pergi dari ruangan tersebut setelah memberikan salam.
"Del sudah menghina Gulf, bahkan juga sudah menyiramnya dengan air. Kira-kira apa yang harus kulakukan padamu?" ujar Mew emosi sambil banting meja.
"Maaf tuan, Del tidak tahu kalo tuan mengenal Gulf. Maafkan Del, tuan. Jangan memecat Del." ujar Del sambil memohon pada Mew yang membuat Mild geleng kepala.
'Dasar songong. Kena batunya kamu sekarang.' batin Mild sambil tersenyum tipis.
"Kamu tahu seberapa penting Gulf bagiku? Bahkan dia lebih berharga daripada nyawaku. Sekarang kamu sudah menghinanya & menyiramnya dengan air. Jangan harap kamu bisa bertahan lagi di perusahaan ini." ucap Mew dengan muka memerah menahan marah.
"Tuan, Del mohon jangan nemecat Del. Khun tahu kan kalo Del masih ada tanggungan 3 orang adik yang masih duduk di bangku SMA. Del mohon jangan pecat Del." ucap Del memohon.
"Mild, hubungi setiap HRD di semua perusahaanku di berbagai negara, katakan kalo Del Nappat telah dipecat dari perusahaan. Soal 3 adikmu, aku akan menanggung biaya sekolah mereka sampai tamat. Condo & mobil yang sudah kuberikan, tidak akan kucabut kembali." ucap Mew melenggang pergi meninggalkan Del yang menangis keras memohon padanya.
"Bukankah sudah kukatakan padamu Del, kalo suatu saat nanti kamu pasti akan kena batunya. Sekarang rasakan kamu!!" ejek Mild sambil tersenyum.
Mew pergi ke basement diikuti Mild untuk mencari Gulf yang sudah menunggu.
"Sudah lama menungguku? Kenapa tidak masuk ke dalam mobil? Bukannya sudah kuberikan kunci mobilnya." tanya Mew saat mendapati Gulf menunggu diluar mobil Mew.
"Malu. Kana kan bukan siapa-siapa. Lagian kita juga baru kenal. Apa kamu gak takut kalo aku bawa pergi mobilmu?" tanya Gulf yang mengundang ketawa Mew & Mild.
"Kana, aku gak takut. Karena semua barang kepunyaanku juga milikmu. Ayo sekarang masuk mobil." ujar Mew.
"I-iya." jawab Gulf
"Mild, aku yang menyetir. Kamu pulanglah sendiri & soal Del lakukanlah seperti yang kukatakan tadi." pinta Mew.
"Baik tuan" jawab Mild sambil tersenyum.
Mew pun membuka pintu mobil audi nya untuk Gulf, kemudian mereka keluar dari basement hotel & mengajak Gulf untuk makan malam di sebuah restoran miliknya.
"Ayo turun. Kita makan malam disini Kana." ucap Mew.
"Mew ... restoran ini yang paling mahal yang ada di Bangkok. Kita pindah tempat lain saja." saran Gulf menarik tangan Mew.
"Kenapa harus pindah? Restoran ini punyaku. Ayo masuk." ajak Mew sambil menarik tangan Gulf.
"Mi-milikmu? Yang benar?" tanya Kana tidak percaya.
"Iya benar Kana ku sayang" ujar Mew yang membuat wajah Kana memerah.
"Malam tuan Mew. Pesanan tuan seperti biasa?" tanya chef & kepala pelayan yang datang menghampiri Mew.
"Iya. Seperti biasa. Tapi kali ini aku tidak mau ada udang karena kesayanganku alergi dengan udang." ujar Mew datar.
"Baik tuan. Akan kami buatkan sesuai perintah tuan." jawab chef yang kemudian berlalu pergi ke dapur.
"Minuman tuan seperti biasa?" tanya kepala pelayan itu.
"Iya. Untuk kesayanganku buatkan dia strawberry tea" pinta Mew.
"Baik tuan" jawab kepala pelayan itu.
Mew pun bercerita banyak tentang sejarah restoran yang awalnya dia bangun dari cafe & lama-lama dia jadikan restoran. Semua itu hasil dari keringatnya sendiri. Gulf sangat tertarik mendengar cerita dari Mew. Tak lama pesanan mereka datang & Gulf pun dikagetkan dengan pork basil kesukaannya. Juga makanan yang datang tidak ada udang didalamnya. Gulf pun memakan dengan lahap.
Setelah itu Mew bermaksud mengantarkan Gulf untuk pulang, tapi Gulf sudah tertidur di mobilnya & Mew pun membawa Gulf pulang ke mansion nya.
"Astaga tuan...siapa dia manis sekali." puji Lynn kepala pelayan yang ada di mansion Mew.
"Dia Gulf. Mulai sekarang dia tinggal di rumah ini. Siapkan kamar yang ada di sebelahku." pinta Mew yang menggendong Gulf ala bride.
"Tapi tuan, kamar itu punya tuan Art & belum Lynn bersihkan." ujar Lynn dengan wajah menunduk.
"Ya sudah. Siapkan kamar tamu & besok bersihkan kamar itu. Buang semua miliknya. Kalo ada yang bisa disumbangkan, sumbangkan saja." pinta Mew.
"Baik tuan. Lynn siapkan dulu kamar tamunya." ujar Lynn berlalu pergi menyiapkan kamar tamu, sementara Mew membawa Gulf ke kamarnya & menaruhnya di tempat tidur dengan sangat hati-hati sekali. Bau feromone yang menenangkan berasal dari dalam tubuh Gulf keluar begitu saja sukses mengusik hidung Mew yang berusaha mati-matian menahan dirinya saat Mew memandangi Gulf yang manis itu.