"Tuan, yang bertanggung jawab atas menu makanan tersebut adalah Gulf. Dia sedang menyiapkan chocolate cake untuk tea time tuan Mew nanti." ucap Mild menjelaskan yang melihat Mew hanya tersenyum simpul.
"Mereka sudah kamu suruh masuk?" tanya Mew datar.
"Sudah tuan." jawab Mild.
"Kalo begitu kita mulai rapatnya." ujar Mew.
Di ruang rapat hotel Mandarin Oriental sudah hadir berbagai jajaran direksi, manager, supervisor perusahaan SJ Corp dari berbagai negara.
Jam makan siang pun tiba & mendadak Mew mencium feromone lavender bercampur musk yang menenangkan mengusik hidungnya. Mew yang sedari tadi menatap layar laptop, sekarang mulai mencari-cari bau feromone tersebut & ternyata Gulf orang yang dia cari sedang melayani staff nya yang lain. Mew pun memandangi Gulf dengan intens nya sampai akhirnya mata mereka bertemu & Gulf mencoba mengingat-ingat siapa lelaki yang menatapnya tersebut.
Setelah selesai melayani tamu yang ada di ruang rapat tersebut, Gulf pun beristirahat di balkon lantai 4 & tanpa disadari Gulf kalo Mew mengikutinya dari belakang. Mew melihat kalo Gulf sedang menghirup nafas dalam-dalam & menghembuskannya keluar secara kasar. Mendadak Gulf menangis keras karena insiden kecil dengan seorang perempuan saat dia hendak ke toilet, tak sengaja Gulf menumpahkan kopi Americano milik Mew ke baju perempuan yang bernama Del.
"Itu Del kenapa sih. Kana kan gak sengaja menumpahkan kopi milik Mew ke bajunya. Apa harus segitunya marahnya ya sampai Kana disiram pake air juga. Gila itu perempuan. Aaarrrgggghhhh ... sama aja ama bosnya yang menghilang gak tahu kemana" rutuk Gulf yang baru tahu kalo orang yang dia selamatkan adalah pemilik perusahaan SJ Corp.
Maaf ... & terima kasih" ujar Mew dari arah belakang yang membuat Gulf hilang keseimbangan & hampir jatuh dari balkon lantai 4 hotel Mandarin Oriental, lalu pinggangnya cepat ditarik Mew.
"Tuan .. tuan Mew...." ucap Gulf gugup.
"Kana sangat ceroboh sekali. Kenapa tidak berhati-hati?
Bagaimana kalo Kana jatuh dari lantai 4 ini!!" ujar Mew dengan suara bariton nya.
"Ma-maaf tuann ..." jawab Gulf dengan wajah memerah menahan malu. Diluar itu jantung Gulf berdetak tak karuan, hampir loncat dari tempatnya.
"Lain kali jangan ceroboh seperti itu lagi" ucap Mew sambil menyentil jidat Gulf & melepaskan rangkulannya.
"Ehm ... khap khun tuan Mew" ucap Gulf berterima kasih pada Mew yang hanya diangguki si empunya.
"Sebenarnya hari itu aku mau berterima kasih pada Kana, tapi Kana sudah tidak bekerja lagi di hotel Aman Venice & aku juga mencari-cari Kana. Akhirnya menemukanmu di hotel ini. Aku juga minta maaf sudah pergi begitu saja tanpa permisi, padahal kamu sudah menyelamatkan nyawaku." ucap Mew panjang lebar yang membuat Gulf malu.
"Apa tuan Mew tadi mendengar Kana mengumpat?" tanya Gulf dengan wajah meringis yang diangguki Mew.
"Panggil aku Mew. Kamu tidak bekerja denganku. Jadi tidak usah panggil tuan." ujar Mew.
"Aku minta maaf. Sebenarnya waktu aku menemukanmu tergeletak di depan apartment, aku mau langsung membawamu ke rumah sakit. Tapi aku tidak mau direpotkan oleh polisi yang nantinya pasti akan bertanya macam-macam. Setelah aku melihat passportmu yang ternyata kita sama-sama 1 negara, makanya aku langsung bawa kamu ke kamarku saja." ujar Kana panjang lebar.
"Kana percaya kalo aku orang baik?" tanya Mew.
"Kana percaya." jawab Kana mantap.
"Kenapa kamu bisa percaya begitu saja padaku? Bisa saja kan itu semua hanya tipuan. Bisa saja tiba-tiba aku bangun & merampok kamu." tanya Mew yang tahu kalo Gulf orang yang sangat jujur.
"Menurutku semua orang itu pada dasarnya baik dan kamu tidak mungkin melakukan itu karena kamu sedang terluka. Karena Kana melihat di wajahmu kalo kamu orang yang jujur & baik. Kalo kamu mau menipu, untuk apa juga pingsan di depan apartmentku yang boleh terbilang di dalamnya tidak ada apapun yang bisa diambil." terang Kana yang membuat Mew tersenyum simpul.
'Kana, jika suatu saat nanti kamu tahu aku orangnya seperti apa, apakah Kana tetap akan bersamaku?' batin Mew yang menahan tangis.
"Mew menangis?" tanya Kana.
"Ahhh .. gak. Oh ya kalo boleh aku tahu tadi Kana mengumpat Del. Ada apa?" tanya Mew mengalihkan topik.
"Perempuan itu pegawaimu yang paling aneh. Kana tidak sengaja menumpahkan kopi.....tapi ya sudahlah. Gak pa-pa lagi. Oh ya, Kana masuk kedalam dulu untuk memeriksa makan malam yang akan dihidangkan nanti. Permisi." pamit Kana.
"Hmmm ... baiklah kalo Kana tidak mau bicara, biar aku yang cari tahu sendiri" ucap Mew yang kemudian menelepon Mild memanggil Del ke hadapannya, setelah Mew memasuki ruang rapat tersebut.