Dua puluh lima tahun yang lalu …
Seorang wanita yang baru saja memiliki anak keduanya yang berusia satu tahun, mengunjungi kantor dimana suaminya bekerja. Dia harus datang ke kantor karena sang suami meminta untuk mengantarkan dokumen penting segera. Waktu sudah menunjukkan pukul 8 malam. Wanita itu datang sendirian dengan supir yang menunggu di lobi.
Setelah selesai meletakkan dokumen penting itu di atas meja sang suami didalam ruangannya, Anna hendak bergegas kembali turun ke lobi karena bulu kuduknya tiba-tiba meremang menyadari kalau dia hanya seorang diri berada dilantai ini. Phil sedang berada di luar kantor dan sebentar lagi akan datang menjemput dokumen pentingnya. Namun, tiba-tiba seseorang masuk kedalam ruangan sang suami tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.
"Hosh … hosh … hosh …" Napas pria itu tersengal-sengal dengan seluruh wajahnya memerah. Pria itu pernah Anna lihat sebelumnya. Dia adalah Alfred Dawson. Seorang pengusaha muda yang merupakan rekanan kerja suaminya. Anna pernah bertemu dengannya beberapa waktu yang lalu. Seorang pria yang masih melajang diusia tiga puluhan. Anna juga tidak melihat seorang wanita datang bersamanya saat dia dan suami menghadiri acara pelelangan di sebuah hotel terkenal.
"Kamu! Kenapa kamu masuk ke ruangan suamiku" Anna terkejut dan melangkah mundur karena Alfred dengan aura yang menakutkan berjalan mendekat ke arah Anna yang berjalan mundur ketakutan.
"Anna, tolong aku!" Ujar pria itu dengan suara terbata-bata.
"Tolong apa? Pergi dari ruangan ini! Suamiku akan datang sebentar lagi." Anna sudah sampai di meja sang suami dan tidak bisa mundur lagi.
Alfred justru membuka dasi, jas, kemeja, dan seluruh pakaiannya satu persatu. Anna semakin ketakutan dan akan berteriak meminta pertolongan ketika tangannya ditarik kencang oleh Alfred dan tiba-tiba pria itu mencium bibirnya penuh dengan nafsu.
"Hummmph," Anna mencoba melepaskan diri dan memukul dada Alfred namun pria ini sepertinya minum obat perangsang yang membuatnya memiliki energi yang besar untuk memeluk Anna dan menciumnya dengan liar.
"Lepaskan aku! PLAK!" Anna berhasil melepaskan diri dari pelukan pria yang tidak sadar dengan apa yang dilakukannya itu. Namun, tamparan itu tidak ada artinya bagi Alfred karena pria itu justru menarik lagi tangan Anna dan merobek bajunya sehingga dadanya yang masih terbungkus bra itu terlihat sangat jelas. Anna berteriak minta tolong namun hanya sekali bersuara dan setelah itu Alfred malah mencumbu Anna dengan liar hingga akhirnya panty Anna terlepas dari tempatnya dan Alfred langsung menghujamkan kejantanannya kedalam kewanitaan Anna dengan lantai karpet sebagai alasnya.
"Aaaahhhh," Anna menangis mendapati dirinya disetubuhi oleh pria lain selain suaminya. Anna tidak bisa berontak lagi dan Alfred pun bergerak semakin liar memacu tubuh Anna dan menyalurkan hasrat tak tertahannya akibat menenggak wine yang sudah diberi obat perangsang oleh orang yang tidak diketahuinya di pesta tadi.
Setelah puas menyalurkan hasratnya, Alfred pun terjatuh lemas diatas karpet. Anna menangis histeris meratapi nasibnya yang menyedihkan. Namun, Anna masih sadar kalau dia harus segera memakai pakaiannya sebelum dilihat suaminya. Sayangnya, hanya pantynya yang masih utuh sementara kemejanya sudah hancur dirobek Alfred.
Anna menangis sesenggukan sambil duduk dan menutupi tubuh bagian atas dengan kedua tangannya yang menyilang. Tiba-tiba pintu terbuka dan muncullah Phil, suaminya. Betapa kagetnya Phil melihat ruangan kerjanya yang berantakan. Istrinya menangis di pojokkan dengan pakaian berantakan, sementara pria ini malah duduk lemas setelah memuaskan hasratnya. Phil mengeraskan rahang dan mendekati Alfred lalu menendangnya agar bangun.
"Berdiri kamu dasar kurang ajar! Ternyata kamu malah disini. BANGUN!" Phil menarik tangan Alfred dan meninjunya berkali-kali hingga pria itu terjatuh dan darah mengalir dari bibirnya. Pria yang tubuhnya lemas tidak berdaya itu hanya pasrah dengan apa yang dilakukan Phil padanya. Bibirnya ingin mengatakan sesuatu tapi tenaganya sudah habis terkuras saat melampiaskan hawa panas dalam tubuhnya pada Anna beberapa saat yang lalu. Pria dengan rambut putih dan bermata biru itu selalu terlihat paling berbeda dibandingkan pria lain ketika sedang berkumpul.
Satu jam yang Lalu …
Disebuah perjamuan makan malam, beberapa pengusaha datang untuk sekedar saling bertatap muka dengan agenda yang biasa mereka adakan setiap bulannya. Kali ini Phil tidak membawa istrinya seperti bulan-bulan sebelumnya karena sang istri masih memiliki anak yang masih bayi dan tidak bisa ditinggal dengan pengasuh. Phil pun pergi bersama teman dekatnya, George dan pacarnya Martha. Mereka berbicara dengan penuh keakraban sambil sesekali tertawa membahas apapun. Tanpa George sadari, Martha sedang ke area minuman dan mengambil segelas wine untuk diberikan pada seorang pengusaha yang sangat tampan dan banyak digilai para wanita. Dia adalah Alfred Dawson.
Pria yang hampir tidak mau berkumpul dan senang menyendiri itu didatangi Martha yang membawa segelas wine.
"Alfred," Martha menyodorkan wine yang telah diberikan pil perangsang tanpa Alfred sadari. Alfred yang sedang berdiri sendiri karena tidak suka berkumpul dengan orang lain, menerima gelas itu dan langsung menenggak habis tanpa menaruh curiga. Martha tersenyum senang. Kini rencana selanjutnya adalah membawa Alfred keluar dari perjamuan ini ke tempat sepi.
"Ada yang salah dengan wine ini. Kenapa tubuhku tiba-tiba terasa panas?" Gumam Alfred. Pria itu melihat wajah Martha yang tersenyum sangat manis padanya. "Tidak salah lagi, perempuan ular berbisa ini yang menaruh pil didalam wine yang aku minum." Gumamnya lagi dalam hati. Alfred pun berlagak tidak terjadi apa-apa. Dia ingin bergabung dengan pembicaraan teman-teman yang ada disana. Asalkan tidak sendirian dan berada dibawah kekuasaan Martha.
Alfred memilih mendekati Phil dan George yang sedang asyik bicara berdua. Baru saja Alfred ingin mendekati mereka, terdengar samar-samar kalau Phil menelpon istrinya, Anna untuk segera mengantarkan dokumen penting ke ruangan kerjanya.
Anna, wanita yang sangat dicintainya. Karena wanita itu lah, Alfred tidak menikah sampai sekarang. Alfred menyukai Anna sejak mereka kuliah di tempat yang sama namun Anna tidak pernah mengenalinya. Anna terpaksa menikah dengan Phil karena perjodohan antara kedua orangtua.
Mendengar Anna akan ke kantor Phil, Alfred segera membalikkan tubuhnya keluar dari acara perjamuan. Martha yang melihat Alfred keluar langsung mengikutinya diam-diam. Perempuan licik itu akan membuat Alfred mengemis padanya untuk menghilangkan hawa panas yang ada didalam tubuhnya. Sayangnya, baru saja Martha akan keluar tiba-tiba George memanggilnya.
"Martha, mau kemana kamu?" Perempuan licik itu menggeram kesal karena rencananya akan gagal kalau tidak segera menyusul Alfred.
"Aku mau keluar sebentar, mencari angin.",Jawab Martha sambil tersenyum penuh kepalsuan.
"Okay, tapi jangan jauh-jauh."
"Tidak akan." Martha pun kemudian keluar ingin segera menyusul Alfred namun sayangnya pria itu dan mobilnya sudah tidak ada dihalaman depan.