Chereads / Just show me Your Love / Chapter 9 - Masa lalu yang menghampiri

Chapter 9 - Masa lalu yang menghampiri

Matahari  siang yang tadinya sangat terang perlahan meredup dan menghilang berganti menjadi malam yang pekat,bintang mulai terlihat namun cahaya bintang tak mampu mengalahkan pekatnya malam. Malam ini terasa sunyi apa karena besok hari senin ? Pikir Bayu. Buku pelajaran untuk hari senin sudah di masukan ke dalam tas nya PR sekolah juga sudah dia selesaikan waktu menunjukan pukul 9.30 malam karena di rasa sudah cukup larut Bayu mulai naik ke atas ranjangnya bersiap untuk tidur.

"Triiingg" suara notifikasi ponselnya kembali berbunyi

"Ahh siapa lagi sih mereka nggak bosen apa gangguin" Bayu meraih ponselnya sambil terus bergumam tapi kemudian dia berhenti bergumam saat melihat yang mengirimi dia pesan adalah Putri. Wajah yang tadinya kesal berubah menjadi tersenyum cerah. Putri membalas pesan Bayu yang bertanya tentang keadaan adiknya. Mereka berbalas pesan cukup lama. Jam sudah menunjukan pukul 10.30 malam Putri juga sudah tidak membalas pesan chat dari Bayu tandanya Putri sudah tidur. Bayu sudah terbiasa dengan sikap Putri yang sering menghilang saat berkirim pesan chat baginya itu wajar,karena Bayu tahu betapa sibuknya Putri setiap hari. Baru saja Bayu memejamkan matanya suara ponselnya berbunyi lagi dengan cepat dia mengambil ponsel yang berada di meja dekat ranjangnya,tapi kemudian Bayu termenung dan wajahnya terlihat kesal saat melihat pesan di ponselnya. Bayu membiarkan pesan itu dan kembali ke tempat tidurnya berusaha untuk tidur,tapi dia tidak juga tidur wajahnya terlihat resah.

Malam berganti pagi suara jam alarm yang sengaja di pasang Bayu pagi itu dia tidak memerlukannya karena dia terjaga semalaman. Dia bergegas pergi mandi berharap bisa menjernihkan pikirannya,tapi meski sudah mandi wajah nya tampak lelah. Meski wajahnya terlihat lelah tidak mengurangi ketampanannya yang tetap terpancar. Sarapan pagi sudah di siapkan oleh bi Diah terlihat Mamahnya juga yang sudah ada di meja makan menyapa dan menyuruh Bayu untuk segera sarapan.

"Rotinya mau di panggang dulu atau kamu mau yang lain?" Mamah Bayu bertanya pada anak bungsunya tapi yang di tanya hanya mematung Mamah Bayu merasa ada yang salah dengan anaknya. Kemudian dia menyodorkan makanan ke wajah anaknya tersebut terlihat wajah Bayu yang kaget karena sedari tadi dia termenung.

"Mamah apa sih bikin kaget aja" Bayu yang diam saja akhirnya bicara juga

"Kenapa ? Mau cerita sama Mamah nggak?" Tanya mamah Bayu padanya

"Enggak ada apa-apa kok Bu Citra" jawab Bayu pada Mamahnya seraya tersenyum jahil

"Iya udah kalo nggak ada abisin sarapan nya" Bu Citra yang tak lain adalah Mamahnya Bayu tersenyum kembali melihat anaknya terlihat ceria kembali. Saat Bayu selesai sarapan kakak dan Ayahnya baru datang ke meja makan,Bayu tidak punya banyak waktu sehingga dia berpamitan pada keluarganya.

"Permisi Bu Citra,Pak Sutioso dan Mas Agung saya mau pergi sekolah dulu mari Pak,Bu,Mas" Bayu dengan logat jawanya meminta izin berangkat sekolah

"Iya sekolah yang bener"jawab Pak Sutioso yang tak lain adalah Ayah Bayu

"Siap Pak laksanakan" jawab Bayu mrmberi hormat dan sikap sempurna

"Udah sana jangan bercanda mulu cepet nanti terlamabat"Mas Agung yang mulai kesal dengan tingkah adiknya mengusir Bayu agar cepat pergi

"Nggeh Mas Agung saya Permisi dulu"jawab Bayu berjalan mundur sambil membungkuk meninggalkan dapur dan pergi ke parkiran. Keluarganya yang melihat tingkah Bayu hanya tersenyum sambil geleng-geleng kepala.

Bayu yang biasanya pergi sekolah dengan berjalan kaki pagi ini dia memilih menaiki motor. Biasanya dia lebih sering menggunakan motor matic tapi hari ini dia menggunakan motor CBR 250 rr berwarna hitam dengan sedikit warna merah di body motornya dia berpikir sebaiknya dia menaiki motor ini. Dia sadar bila di meniki motor itu akan lebih banyak mengundang perhatian tapi seperti tidak punya pilihan dia tetap menggunakanya. Sesuai dugaannya begitu samapai di gerbang sekolah banyak orang yang melihat ke arahnya. Bayu sebenarnya tidak terlalu suka menjadi pusat perhatian tapi seperti sudah takdir walau dia hanya berjalan saja orang-orang seperti penasaran padanya apalagi sekarang dia menggunakan motor hitam besar. Baru saja sampai di parkiran para siswa sudah mengerubutinya dan memberi banyak pertanyaan

"Bay kamu keren banget pake motor ini"

"Iya kamu keren banget,kenapa sih kamu suka jalan kaki"

"kemarin juga pas bawa motor kamu pake yang matic"

"Gila body motornya keren banget suaranya juga aku suka" dan banyak lagi pujian dan juga pertanyaan yang malas Bayu jawab itu sebabnya dia hanya tersenyum. Terlihat teman-temannya sedang bermain bola,Bayu segera meninggalkan kerumunan itu dan begegas pergi.

"Wah Bay tumben kamu pake motor itu ?" Tanya Rizal yang meninggalkan permainan dan duduk di samping lapangan bersama Bayu

"Buat jaga-jaga aja"jawab Bayu dengan wajah yang terlihat khawatir

"Jaga-jaga ?" Tanya Rizal yang bingung dengan jawaban temannya itu

"Kemaren si Alex ngechat"jawab Bayu,terlihat wajah Rizal yang kaget ketika mendengar nama itu

"Terus kamu bales chatnya?"tanya Rizal dengan wajah yang sangat penasaran

"Aku biarin aja,bingung juga mau ngebalesnya" jawab Bayu sambil menghela nafas

"Kamu nggak akan lanjutin taruhannya kan?" Tanya Rizal dengan wajah yang khawatir

"Itu sebabnya aku naik motor yang itu,bukan pake yang matic" jawab Bayu matanya penuh dengan kekhawatiran

"Kalo dia mau tetep sama rencana awal gimana?"tanya Rizal penasaran

"Aku juga nggak tahu,semalem aku sampe nggak bisa tidur"jawab Bayu,Rizal terlihat sangat penasaran tapi rasa penasarannya itu harus dia tahan karena bel masuk sudah berbunyi.

-------------

Jam istirahat di mulai Bayu yang biasanya langsung bergeser ke meja Putri dia tidak lakukan. Begitu bel berbunyi dia keluar kelas tentu saja itu membuat Eric dan Azis merasa heran karena tingkah temannya itu. Sedangkan Rizal yang tahu apa yang sedang terjadi dia hanya mebiarkannya dan seperti biasa dia makan di meja Putri sedangkan Nesya,Gea,dan Tiara pergi ke kantin. Eric yang merasa ada yang salah bertanya pada Rizal karena dia terlihat santai saja dengan tingkah temannya yang aneh.

"Zal ini udah setengah jam loh,itu si Bayu nggak akan makan bareng kita? makanan udah mau abis nih"tanya Eric pada Rizal dengan wajah penasaran

"Abisin aja dia nggak akan ikut makan" jawab Rizal santai

"Kenapa dia nggak ikut makan? Apa dia makan sama si Ajeng?!" Azis yang kesal karena pikirnya Bayu makan bareng Ajeng

"Enggak dia nggak makan bareng si Ajeng,ngapain juga dia makan bareng Ajeng" jawab Rizal membantah dan menenangkan teman-temannya yang terlihat kesal

"Oh bukan aku kira makan bareng si Ajeng" jawab Eric yang mulai terlihat tenang

"Lagian kenapa pake pada kesel sih Bayu makan bareng si Ajeng ? Iya wajar aja si Ajeng kan lagi mepet banget sama si Bayu,lagian Ajeng juga cantik"jawab Putri yang dari tadi diam memperhatikan tingkah teman-temannya

"Ahh bener si Putri nggak punya perasaan banget sama kita,kan kita udah bilang kita tuh kesel sama si Ajeng dia itu nyebelin banget" jawab Azis dengan wajah penuh kekesalan

"Oh iya lupa" jawab Putri singkat sambil tersenyum

"Kenapa tuh si Bayu nggak ikut makan bareng kalian?"tanya Nesya yang ternyata sudah berdiri dekat meja sedari tadi

"Iya dia juga nggak ada di kantin tadi" Gea ikut menimpali pertanyaan pada teman-temannya

"Tadi aku liat dia ke UKS" Tiara yang baru sampai kelas sambil memegangi plastik cimol menjawab semua pertanyaan Gea dan Nesya

"Ngapain dia ke UKS ? Dia sakit Zal?" tanya Azis pada Rizal

"Iya mungkin sakit" jawab Rizal terlihat wajahnya tidak yakin Eric dan Azis yang mengetahui ada yang tidak beres tidak memperpanjang pertanyaannya yang lebih memilih untung diam sampai Rizal dan Bayu memberitahukan sendiri masalahnya.

"Putt kamu percaya kita kan ?"tiba-tiba saja Rizal memberi pertanyaan dengan wajah serius pada Putri. Merasa aneh dengan pertanyaan Rizal,Putri hanya mengeryitkan dahi sambil menatap ke arah Rizal

"Muka kalian nggak ada yang bisa di percaya" yang menjawab malah Nesya sambil tertawa diikuti oleh tawa teman-teman yang lain.