Sepi terdengar tak ada seorang pun disana, di tempat gelap yang di sebut markas. Tempat yang biasanya ramai sekarang sepi di tinggalkan oleh orang-orang, padahal dulu mereka berjanji akan menjadi teman selamanya 'kita harus selalu saling tolong menolong dan saling berbagi saat senang maupun susah' begitu katanya tapi ternyata itu hanya di mulut saja. Begitu ada masalah mereka tidak membantu bahkan cenderung menyalahkan orang lain dan menjadikannya kambing hitam atas kesalahan yang mereka buat dan meninggalkannya. Seperti dia, dia yang sudah mengancurkan hidupnya sendiri. Sekarang dia tidak mempunyai teman atau orang yang sekedar ingin berbincang dengannya. Semua orang sudah tak menginginkannya lagi, karena dia mendapatkan semua simpati itu dengan cara yang salah. Dia meninggalkan teman yang selalu membantunya dan malah pergi bersama orang lain yang di anggapnya lebih baik dan ternyata orang yang di anggapnya baik malah meninggalkannya. Tapi bukannya menyesali perbuatannya dia malah mendendam.
"Lex katanya tempat ini hasil jerih payah lo,nyatanya itu berkat si Bayu"
"Harusnya gue tahu kenapa tim kita kalah terus pas balapan, ternyata bukan lo yang jagoan tapi si bayu"
Rasa malu yang kini Alex rasakan membuat suara teman-temanya terus saja terngiang dikepalanya. Padahal mereka tahu yang sebenarnya tapi mereka malah menyalahkan Alex. Orang yang mau menuruti keinginan mereka agar menipu Bayu dan teman-temannya untuk mengambil alih markas dan juga uang hasil balapan liar. Tapi Alex bukannya berpikir untuk minta maaf kepada Bayu karena setidaknya sekarang dia tahu kalau orang yang telah dia ikuti selama ini hanya memanfaatkannya. Dia malah menyalahkan semua pada Bayu. Perasaan bencinya pada Bayu semakin besar. Setelah Bayu meninggalkan markas bukannya Alex menjadi bintang seperti yang di harapkan tapi teman-temannya malah tetap menanyakan soal Bayu. Rasa kesal Alex semakin menjadi, meja dan kursi yang ada di sana menjadi pelampiasan nya semua barang disana di lempar sehingga tempat itu terlihat sangat kacau sekacau perasaan Alex. Ini semua karena Bayu lihat saja akan aku cari kelemahannya agar dia tahu rasanya di buang benak Alex berteriak melampiskan amarahnya pada Bayu.
-----------------------
Malam yang semakin larut cerita masa lalu dan keluh kesah terus menemani Bayu dan teman-temannya. Candaan serta suara tawa mereka terus terdengar hingga jam di dinding kamar Bayu mengingatkan mereka agar lekas tidur karena waktu sudah menunjukan pukul 2 dini hari. Rasa ngantuk mulai terasa membuat mereka merangkak mengambil kasur lipat yang ada di lemari kamar Bayu. Perlahan mereka mulai tidur dikarenakan rasa ngantuk yang tak tertahan. Mereka tidur berjejer seperti di tempat kemah, Bayu bisa saja tidur di kasurnya yang empuk tapi karena kakinya sudah tak sanggup melangkah dia memutuskan tidur di bawah bersama teman-temannya. Waktu terus berjalan malam pun berlalu menjadi pagi suara alarm sudah berbunyi menandakan sekarang sudah jam 5.30 pagi. Bayu memang mengatur jam 5.30 pagi untuk bangun. Karena mereka tidur larut malam waktu tidur sekitar 4 jam tidak terasa. Bayu dan Azis sudah bangun walau berat mereka melangkahkan kaki mereka pergi ke luar kamar. Bayu memutuskan mandi di lantai bawah karena kamar mandi yang di lantai atas dekat kamarnya di pakai oleh Azis. Sementara Rizal dan Eric masih pulas tertidur, suara alarm yang keras tak mampu membangunkan mereka. 15 menit berlalu Azis sudah selesai mandi dan berniat untuk pulang ke rumah mengganti baju dan mengambil buku serta tasnya lalu pergi ke sekolah. Tapi langkahnya terhenti ketika melihat pintu kamar Bayu yang terbuka disana ada Rizal dan Eric yang masih tertidur di kamar Bayu. Perasaan Azis ingin menjahilipun muncul apalagi Rizal dan Eric tertidur sangat pulas. Baru saja memikirkan sebuah cara Bayu muncul mengagetkan Azis yang sedang bersiap-siap untuk menjahili teman-temannya. Bukannya melarang Azis untuk tidak bersikap jahil Bayu malah memberi ide lain. Spidol yang tertata di meja belajarnya memberikannya ide untuk mencorat coret wajah Rizal dan Eric. Padahal awalnya Azis hanya akan mengambil photo mereka yang sedang tidur dengan gaya yang aneh tapi karena Bayu memberi 'ide cemerlang' membuat Azis menjadi lebih bersemangat untuk menjahili teman-temannya tersebut. Rencana mereka mencurat coret wajah Rizal dan Eric pun berhasil. Di pipi sebelah kiri Rizal tertulis huruf 'i' yang besar dengan spindol hitam lalu di keningnya di gambar bentuk hati menggunakan spidol warna merah dan di sebelah kanannya tertulis huruf 'u' yang besar dengan spidol hitam. Lalu Eric di keningnya tertulis huruf 'i' lalu bentuk hati serta huruf 'u' dan di pipi kirinya tertulis huruf 't' di kanan pipinya tanda hati lagi. Sehingga kalau di baca dari Rizal 'I Love U' dan Eric 'I Love U Too(tanda hati)' huruf 't' di pipi kiri sedang huruf 'O' di ambil dari lubang hidung Eric sehingga di baca Too. Tak habis disitu setelah Bayu dan Azis mencurat coret wajah temannya mereka juga memotretnya dengan pose sedang berpelukan membuat siapapun yang melihat potret tersebut akan salah paham.
"Tinggal di share di grup" bisik Azis dan mengirim photo tersebut di grup chat yang berisikan Putri,Nesya,Tiara,Gea dan juga mereka tak lupa Eric dan Rizal pun turut di masukan ke dalam grup chat tersebut. Sambil tertawa geli mereka meninggalkan kamar, Azis memilih pulang dan Bayu pergi ke dapur untuk sarapan. Tak berapa lama setelah Bayu selesai sarapan Eric turun ke dapur lalu berpamitan pulang di susul oleh Rizal yang juga berpamitan pulang. Bi Diah yang merasa aneh dengan wajah Rizal dan Eric hendak memberi tahukan mereka
"Itu kenapa mu..." belum selesai bi Diah berucap tapi di sela oleh Bayu
"Sana cepet pulang terus mandi udah siang tahu" Bayu menyuruh mereka bergegas pulang
"Iya tahu" dengan mata yang masih setengah sadar mereka berjalan pulang tanpa melihat wajah satu sama lain yang cemong. Bayu cekikika melihat mereka pergi ke luar,bi Diah yang menyadari kejahilan Bayu hanya bisa geleng-geleng kepala.
-------------
Seperti biasa lapangan sekolah selalu ramai oleh siswa yang bermain futsal di pagi hari. Bayu yang baru saja sampai sudah di panggil oleh kakak kelas untuk ikut bermain bersama mereka.
"Bay sini ikut main kita kurang orang" salah satu pemain disana memanggil Bayu untuk ikut masuk ke lapangan
"Siap kak" Bayu bergegas dan meninggalkan tasnya di pinggir lapangan bersama tas para pemain lain. Permainan pun di mulai semua terlihat sangat bersemangat. Setelah bermain cukup lama permainan di menangkan oleh tim lawan walau kalah Bayu tetap merasa senang karena sudah di ajak main.
"Nggak apa-apa kalah namanya juga cuman permainan jangan di anggap serius" salah satu pemain menenangkan para pemain lain yang kalah tanding
"Karena pagi-pagi udah gerah kita cari minum ke kantin aku yang bayar tapi minum doang iya" salah satu pemain menawari minum di kantin, tawarannya ini membuat seluruh pemain yang kalah kembali semangat dan bergegas ke kantin takutnya yang mentraktir berubah pikiran
"Makasih iya Jefery emang baik banget" salah satu pemain mengucapkan terima kasih padanya diikuti yang lain ikut berterima kasih. Setibanya di kantin para pemain sibuk menacari minuman dingin yang mereka inginkan di lemari pendingin. Tapi baru juga meminum setengahnya bel masuk berbunyi membuat siswa kocar kacir masuk ke kelas termasuk para pemain futsal yang sedang jajan di kantin ikut berlarian bergegas masuk ke kelas. Tak lupa kak Jefery membayar dulu minuman yang di ambil teman-temannya. Bayu cepat-cepat lari ke kelas untungnya belum ada guru yang datang.
"Dari mana aja ?" Rizal bertanya dengan wajah yang kesal, Bayu melirik ke arah Rizal teman sebangkunya lalu tertawa mengingat kejadian tadi pagi.
"Pantesan Mas Bayu sama Kang Azis kabur nggak berangkat sekolah bareng kita" Eric ikut menipali pertanyaan Rizal yang belum di jawab Bayu
"Kang Azis juga baru nyampe karena ada rapat Osis pagi-pagi gini" Rizal melirik ke arah Azis yang juga terlihat baru datang
"Aku ada rapat tadi soal Agustusan kan sekarang udah bulan Agustus" Azis menjawab pertanyaan Rizal walau dia tahu bukan itu yang Rizal maksud. Tapi tawa mereka terhenti saat bangku sebelah yang di duduki Tiara dan Putri ribut
"Jadi kak Aldo sering ngechat kamu" tanya Nesya dengan suaranya yang stereo. Putri yang merasa malu atas perlakuan temannya tersebut langsung menutup mulut Nesya dan mengisyaratkan untuk tidak ribut. Wajah kaget dari Tiara dan Gea tak bisa di tutupi mereka bahkan sampai melongo melihat isi chat yang dikirimkan Kak Aldo pada Putri.