Chereads / Just show me Your Love / Chapter 15 - Gelisah

Chapter 15 - Gelisah

Angin malam yang kencang menggoyangkan pohon yang di laluinya tak jarang daun dan ranting pohon berterbangan karenanya. Deru angin malam yang kencang terdengar jelas dari kamar Bayu. Membuat sang pemilik kamar melirik ke arah jendela yang tertutup tirai terlihat samar bayangan pohon bergoyang karena tiupan angin tersebut. Bayu menarik selimut bulu putih tebal dan lembut miliknya membuat tubuhnya yang kedinginan perlahan menjadi terasa hangat. Bayu kemudian mematikan lampu kamar dengan hanya menepuk tangannya dan seketika kamarnya menjadi gelap tapi tidak terlalu gelap karena masih ada lampu tidur yang di biarkan menyala. Mata Bayu tertutup tapi dia masih belum juga tertidur pikiran nya masih terus tertuju pada apa yang dia dengar dari Hanny. Sejak kapan mereka dekat ? Dan bagaimana bisa ? Aku harus bertanya langsung padanya Bayu terus saja bergumam dengan mata tertutup. Setelah beberapa saat akhirnya Bayu tertidur juga.

"Iya aku semalem pulang di anterin, kita udah pacaran jadi dia nganterin aku pulang ke rumah"

"Tapi sejak kapan Putt kok aku nggak tahu ? Bahkan aku nggak tahu kamu kenal sama dia ?" Bayu tak percaya dengan apa yang Putri katakan setelah sekian lama dia menunggu Putri membuka hati untuknya Putri malah berpacaran dengan orang lain. Mata nya berkaca-kaca senyuman cantik di wajah Putri membuat nya semakin sakit hati saat melihat Putri tersenyum bukan padanya tapi pada pria lain lalu menggandeng tangan pria itu dan meninggalkan Bayu sendiri

"Tidak...!!!! Putri jangan pergi....!!" Teriak Bayu tapi Putri terus saja berjalan pergi bersama pria itu

"Trrriiiiinggg" suara keras alarm yang Bayu pasang sebelum tidur membangunkannya. Membuatnya seketika bangun dan terduduk deru nafasnya tidak beraturan akibat mimpi buruk tadi malam. Bayu mematikan alarm nya dan beranjak dari kasur lalu menghela nafas, untung itu hanya mimpi pikirnya merasa lega bahwa yang di lihatnya bukanlah kenyataan melainkan hanya sebuah mimpi. Dia berjalan pergi ke kamar mandi selang beberapa menit dia keluar karena sudah selesai mandi. Tapi wajahnya masih tampak kusut pikirannya berkeliaran entah kemana. Bayu berjalan menuju dapur dengan lesu dia tidak boleh melewatkan sarapan pikirnya. Bu Citra yang melihat Putra nya tampak lesu membuatkan Putranya susu hangat dan menyodorkan langsung padanya. Karena tampak tidak ingin di ganggu Bu Citra hanya memberi susu dan roti isi pada Bayu tanpa menanyakan apapun, Bu Citra tak ingin mengganggu nya. Bayu akan menceritakannya sendiri kalau sudah siap begitu pikir Bu Citra, beliau tahu betul bagaimana sifat putra ke 2 nya tersebut. Walau sedang tidak nafsu makan Bayu memaksakan memakan roti dan susu hangat yang Mamahnya berikan. Dia tidak ingin mengecewakan Mamahnya terlebih keluarga Bayu jarang sarapan bersama mengingat kesibukan mereka masing-masing. Setelah menghabiskan sarapannya Bayu berpamitan pada Mamahnya saja karena Bapak dan Masnya sudah pergi sedari tadi tanpa sarapan. Mamahnya kemudian tersenyum melihat wajah Putranya tersebut sudah terlihat tampak membaik setelah menyelesaikan sarapan paginya.

---------------

Waktu menunjukan pukul 06.50 pagi tapi Putri belum juga muncul di kelas. Bayu tampak resah karena tidak biasanya Putri belum datang. Biasanya sebelum pukul 6.45 dia sudah datang ke kelas.

"Si Putri kok belum dateng sih?" Tanya Bayu pada Tiara teman sebangku Putri

"Iya tumben belum datang, kamu kan tetangganya kenapa nggak bareng coba ? Biasanya juga suka berangkat bareng " Tiara malah balik bertanya pada Bayu

"Tadinya mau bareng tapi aku kira si Putri udah duluan soalnya aku tungguin di gang dia nggak muncul-muncul" jawab Bayu

"Tuh si Putri" Gea menunjuk ke arah luar kelas terlihat Putri berjalan bersama seorang pria yang semalam Bayu dengar dari Hanny bahkan sampai terbawa mimpi

"Sejak kapan mereka akrab" Nesya penasaran dengan kedekatan yang tak terduga tersebut

"Wahh !!! Sejak kapan tuh" Rizal berteriak dengan suara nyaringnya. Setelah saling berpamitan Putri masuk ke kelasnya terlihat wajah teman-temannya penuh dengan pertanyaa  membuat Putri sedikit takut berjalan ke kursinya

"Kalian biasa aja mukanya jangan luar biasa gitu dong" Putri melangkah dengan ragu ke kursinya dia tersenyum garing sambil melihat ke arah teman-temannya. Baru saja Putri duduk dia langsung di kerubuti

"Dari kapan kamu kenal sama dia?"

"Kok bisa kenal?"

"Kenapa kamu senyum-senyum sama dia?"

"Wahh ini hal yang gak di sangka-sangka"

Pertanyaan-pertanyaan berturut-turut terus saja di lontarkan teman-temannya sampai Putri bingung harus menjawabnya.

"Ok ok tenang semuanya aku jawab satu satu iya jadi nggak usah ribut gitu malu di liatin sama orang" Putri menujuk ke arah teman-teman sekelasnya yang tampak risih melihat kerumunan di meja Putri padahal masih pagi tapi sudah bikin ketibutan. Menyadari itu mereka menjadi sedikit tenang, Bayu juga yang sejak semalam kepikiran berusaha untuk tenang.

"Aku kenal sama Kak Jefery karena kerja jadi reseller di toko kuenya, terus aku nggak ada hubungan khusus dengan Kak Jefery" Putri menjelaskannya pada teman-temannya

"Ohh..." seru teman-temannya

"Emang kamu kerja sampe malem ?" Bayu langsung bertanya tentang hal yang mengganjalnya sejak semalam walau sudah Putri jelaskan kalau Putri tidak sedang pacaran dengan Kak Jefery tapi Bayu masih saja merasa ada yang salah

"Kalo malem nggak nganterin barang biasanya pulang sekolah sampe sore, palingan kalo malem cuman ngebalesin chat terus nanti bakal di anterin sama pekerja di toko kuenya pas pagi" jawab Putri

"Tapi kamu kayak sibuk banget kayanya bukan cuman itu kerjaan kamu Putt?" Tanya Tiara yang sering melihat Putri sibuk dengan ponselnya akhir-akhir ini

"Oh... emang bukan cuman di toko kue sih, aku juga jadi reseller skin care sama baju juga" Jawab Putri sambil mengeluarkan buku dari tasnya karena sepertinya guru akan segera datang

"Kamu kerja banyak gitu nggak cape? walau cuman jadi reseller kamu kadang harus nganterin barangnya langsungkan ?" Rizal ikut bertanya khawatir dengan temannya tersebut kewalahan

"Iya kalo konsumen alamatnya masih daerah sini sih emang kadang suka di anterin langsung sama aku" jawab Putri dengan senyuman hangatnya

"Kamu kenapa sih ? di rumah paman kamu aja udah sibuk sekarang malah nambah kerjaan" Bayu merasa kalau Putri terlalu memaksakan diri. Tapi Putri hanya tersenyum dengan pertanyaan Bayu tersebut dia tahu kalau Bayu tidak akan mengerti dengan keadaannya. Jam sudah menunjukan waktu pukul 07.15 pagi tapi guru baru datang. Kedatangan guru tersebut membubarkan kerumunan di meja Putri dan meja yang lainnya tentu, mereka kembali ke mejanya masing-masing pelajaran pun dimulai. Wajah Bayu tampak kesal karena Putri tidak menjawab pertanyaannya tadi sepanjang jam pelajaran dia tampak tidak bersemangat. Padahal biasanya dia selalu semangat dengan semua mata pelajaran itu membuatnya selalu berebut dengan Tiara untuk menjawab pertanyaan dari guru. Karena mereka sama-sama suka saat guru memuji mereka itu sebabnya mereka selalu berebut untuk mendapat perhatian dari guru. Hari ini Bayu tidak banyak mendapat pujian karena dia tampak hanya menyimak pelajarannya saja. Kejadian tersebut tampak aneh bahkan guru-guru yang mengajar menyuruh Bayu agar istirahat saja di UKS mengira Bayu sedang sakit. Waktu terus berjalan jam istirahat tadi Putri sibuk dengan ponselnya lagi sehingga dia tidak menjawab pertanyaan Bayu sebelumnya. Dan sekarang jam pulang sekolah Putri tampak menatap terus ponselnya lagi. Sebelum Putri beranjak dari kursi Bayu menahan tangan Putri.  Tentu saja kejadian itu membuat Putri heran karena selain menahan Putri, Bayu juga menatapnya serius

"Kenapa ?" Tanya Putri merasa Bayu bertingkah aneh

"Harusnya aku yang tanya kenapa" Bayu menatap tajam pada Putri

"Maksud kamu apa sih" Putri tidak mengerti dengan sikap Bayu

"Kenapa kamu harus segitunya kerja ? Kamu kerja 24 jam apa ? Mana tadi malem kamu pulang jam 10 malem kapan kamu istirahatnya coba?" Bayu terus saja menghujani Putri dengan pertanyaan

"Aku kerja karena butuh uang bukan karena suka dan lagi aku nggak perlu ngomong tentang masalah aku sama kamu" Putri merasa tersinggung dengan sikap Bayu karena bertanya seperti itu di kelas yang masih terdapat banyak orang

"Apa ? Aku cuman..." Belum selesai Bayu bicara Rizal memegang bahu Bayu menandakan agar dia berhenti memberi pertanyaan atau meminta penjelasan dari Putri. Bayu tersadar akan perbuatannya dia menanyakan hal yang sensitif tanpa melihat sekitar. Putri mungkin akan menjawab dengan baik kalau di tanya baik-baik dan di tempat yang baik pula bukan di tempat yang masih banyak orang asing. Padahal Bayu tahu kalau Putri itu tidak suka masalahnya jadi konsumsi publik tapi rasa penasaran dan cemburu membutakan matanya. Bayu cemburu kenapa Kak jefery yang harus membantu Putri bukan dia. Dan Putri yang terlanjur kesal dengan tingkah Bayu menepis tangan Bayu dan pergi meninggalkan kelas terdengar namanya di panggil oleh teman-temannya tapi dia tidak bergeming dan terus melangkah meninggalkan kelas.

**************