Saat jam istirahat seperti sekarang kelas memang selalu ramai karena para siswa yang berisik. Tapi di meja Putri tampak sedikit terjadi ketegangan bagi beberapa orang itu tampak mengejutkan. Dan untuk beberapa orang lainnya itu tampak pemandangan biasa.
"Ziss kamu makan sama apa ?" Tanya Ajeng pada Azis
"Ohh aku bawa nasi putih telur gulung, sambel teri terus kerupuk" jawab Azis sambil tersenyum
"Kalo aku bawa ay..." belum selesai Rizal bicara Ajeng sudah memotong pembicaraannya
"Katanya kamu suka ayam goreng iya, ini aku bawa banyak. Kamu mau nggak ?" Tanya Ajeng pada Azis
"Wah mau banget, maksih iya Jeng aku ngambil dadanya nggak apa-apa kan ? Soalnya aku suka yang banyak dagingnya" tanya Azis takut Ajeng tak memperbolehkannya tapi di luar dugaan Ajeng yang katanya nyebelin malah menganggukan kepalanya sambil tersenyum lebar mempersilahkan Azis mengambil ayam tersebut
"Iya ambil aja, masih banyak ini kok" senyuman Ajeng tak henti-hentinya saat bercengkrama dengan Azis. Sedangkan Putri, Rizal, dan Eric masih tampak kaget dengan perlakuan Ajeng pada Azis yang teramat baik.
"Aku kira yang di incar Ajeng si Bayu" bisik Eric
"Aku juga mikirnya gitu" balas Putri sambil ikut berbisik
"Aku malah mikirnya apa si Ajeng lagi pura-pura deketin Azis biar si Bayu cemburu" Rizal ikut bergosip sambil berbisi-bisik. Mendengar perkataan Rizal membuat Putri dan Eric terdiam mengingat bahwa Ajeng sering mencari Bayu bukannya Azis dan lagi Ajeng lebih sering menghabiskan waktu dengan Bayu
"Oh bener juga, hampir aku terkecoh dengan permainannya yang mulus" ucap Eric dengan suara yang sangat kecil dan hanya bisa di dengar oleh Putri dan Rizal
"Wahh bener juga aku malah baru inget" jawab Putri yang sama berpikir kalau itu cuman akal-akalan Ajeng saja
"Aku itu udah hapal betul deh sama tingkah cewek kayak gitu. Tapi Putt kalo beneran si Ajeng mau deketin Bayu emang kamu nggak cemburu ?" Tanya Rizal yang seketika mengingat Bayukan terus-terusan mengejar Putri tapi bila Bayu tiba-tiba punya pacar bagaimana?
"Kenapa harus cemburu?" Tanya Putri dengan wajah yang polos. Membuat Eric dan Rizal menganga dan meletakan alat makannya
"Wahh....! Aku kasian sama Bayu" Eric dan Rizal tampak kehilangan kata-kata kemudian mereka dengan wajah serius merangkul Bayu yang sedang asik makan
"Adeuh..., kamu tuh kasian banget" Eric menepuk-nepuk punggung Bayu
"Lagian siapa suruh suka sama ratu es" Rizal dengan gaya nya yang serius memegang bahu Bayu. Sedangkan Bayu terus saja makan karena tidak mengetahui apa yang di makasudkan teman-temannya. Akhirnya makanan mereka habis tapi waktu istirahat masih tersisa 10 menit lagi. Para siswa mulai berdatangan tak terkecuali Nesya, Tiara dan Gea, suara Nesya sudah terdengar dari depan pintu kelas. Iya suara Nesya memang cepreng dan kenceng banget tapi suaranya makin melengking saat masuk ke dalam kelas.
"Haaa!!!!" Nesya berteriak saat melihat Ajeng yang duduk di kursinya, sontak suaranya yang keras membuat Putri dan teman-temannya tersentak
" kira-kira dong Nes, kamu kira ini dimana? Kebun binatang ?" Rizal kesel dengan tingkah Nesya
"Iya maaf, cuman aku kaget aja" jawab Nesya dengan wajah bingungnya melihat Ajeng yang tampak menempel pada Azis dan bukannya Bayu
"Kayaknya kita salah perkiraan deh" bisik Tiara pada Gea
"Iya kayaknya si Bayu lagi jadi mak comblang deh" jawab Gea ikut berbisik pada Tiara
"Halo Ajeng sekarang lebih sering liat kumpul sama kelas kita iya" Gea menyapa Ajeng sambil tertawa garing demi menghilangkan rasa canggungnya
"Iya aku nyamam aja kalo makan bareng sama mereka" jawab Ajeng sambil memamerkan senyumnya yang manis
"Iya kita juga nyaman sama kamu, besok makan bareng kita lagi aja. Jangan lupa bawa ayam lagi terus kalo bisa sambelnya juga" Azis malah merayu Ajeng agar makan bersama lagi, walau tujuan Ajeng dan Azis berbeda tapi Ajeng tampak senang dengan ajakan Azis
"Iya nanti aku bawa daging ayam lagi, aku duluan iya" jawab Ajeng wajahnya tampak merah dan juga dia terlihat tersipu. Selang beberapa menit sejak Ajeng kembali ke kelasnya terjadilah percekcokan
"Yaelah kemaren aja ngomongin si Ajeng gini lah gitu lah ehh sekarang di baik-baikin supaya si Ajeng bawa daging ayam" Tiara meledek Azis
"Habisnya daging ayamnya enak banget aku sampe abis banyak tapi si Ajeng nggak marah. Kayaknya kita salah paham deh sama dia" jawab Azis sambil tertawa membayangkan makan siang tadi
"Wah muncul lagi nih species es balok terbaru" Nesya melirik ke arah Azis yang tampak nya tak mengerti kenapa Ajeng sampai memperbolehkan Azis memakan daging ayamnya padahal Ajeng emang terkenal judes di kelasnya tapi dia bersikap baik pada Azis
"Itu akibat terlalu sering ngobrol sama si Putri" bisik Eric pada Nesya yang juga tampak kesal pada temannya yang tak peka
"Kayaknya si Azis kelamaan jomblo jadi dia lupa" bisik Rizal pada Eric
"Itu juga kayaknya masuk akal" yang di balas oleh Eric pada Rizal
"Kalian bisik-bisik apa sih" Azis mulai memperhatikan teman-temannya yang terus saja saling berbisik sambil memperhatikan Azis
"Nggak apa-apa kita cuman ngobrol aja" serentak Nesya, Rizal dan Eric menjawab
"Ahh udah deh cepet pada pindah gih bentar lagi guru dateng" Tiara membubarkan kerumunan yang meributkan hal yang nggak penting. Baru saja Tiara memperingati teman-temanya benar saja guru masuk ke kelas
"Udah kenyangkan!" Sapa bu guru memulai percakapan dengan para siswa
"Iya bu udah kenyang" jawab para siswa ceria
"Kalo gitu kita langsung belajar aja, atau mau ulangan dadakan" pertanyaan bu guru membuat para siswa panik dan berteriak
"Belajar aja bu jangan dulu ulangan" jawab para siswa serentak
"Iya padahal kalo ulangan pasti lebih seru" jawab bu guru lagi
"Iya bu boleh kayaknya seru" Tiara malah semangat ingin ulangan dadakan membuat semua siswa menatap ke arah Tiara tak terkecuali Putri yang berada tepat di sebelahnya
"Tiara kira-kira dong" Putri tampak cemas dan menatapa Tiara
"kenapa ? lagian seru tahu, nanti kita jadi tahu seberapa paham kita sama pelajaran ini" jawab Tiara sambil tersenyum
"Tiara kamu tuh iya nggak punya hati banget" Gea menoleh pada Tiara
"kesel pokoknya aku sama kamu" Nesya juga ikut menoleh pada Tiara
"Tuh kan ada temen kalian yang mau uji kemampuannya, jadi kita ulangan dadakan aja iya ibu tunggu 10 menit soalnya sedikit aja kok cuman 10" jawaban bu guru membuat para siswa lemas karena mereka tak menduga akan ada ulangan dan di beri waktu 10 menit untuk menghafal. Para siswa mulai ngedumel pada Tiara karena dia penyebab terjadinya ulangan dadakan. Tapi Tiara malah tampak senang dengan ulangan dadakan tersebut. Akhirnya ulanganpun di mulai, mungkin bagi Tiara soal-soal yang di berikan bu guru sangat menyenangkan karean dia mengerjakannya sambil terus saja tersenyum. Sedangkan siswa lain bahkan tidak mengerti dengan pertanyaannya yang membuat bingung otak yang buntu. Ujian pun selesai dan akan di bagikan minggu depan, semua siswa terlihat khawatir dengan nilai ujiannya tapi wajah Bayu dan Tiara terlihat percaya diri.
"Ahh udah jelas ini siapa yang nilainya paling tinggi" ujar para siswa di kelas menyindir Tiara tapi yang di sindir tampak biasa saja. Iya Tiara memang sudah biasa dengan tatapan kesal teman-teman sekelasnya. Tapi dia tidak perduli karena dia pikir yang di lakukannya bukanlah kejahatan.Jam pulang pun tiba, seperti biasa Tiara, Nesya dan Gea pulang bersama. Sebelum mereka pergi mereka berpamitan terlebih dahulu ke pada teman sekelas yang paling baik padanya
"Putt duluan iya" Tiara menepuk bahu Putri
"Iya hati-hati di jalan dadah" Putri melambaikan tangannya pada Tiara, Nesya dan juga Gea yang pergi menuju parkiran. Di tempat parkir Nesya menghentikan langakah nya karena sepertinya kunci motornya jatuh di jalan tadi
"Ahh gimana dong kayaknya kunci motor aku jatoh deh" Nesya terlihat cemas dan meraba-raba saku roknya
"Coba cari di tas jangan panik dulu" Tiara mencoba menenangkan Nesya agar mencari kuncinya dengan seksama
"Kamu tuh iya sehari aja nggak teledor kayaknya nggak bisa" Gea frustasi dengan temannya yang satu ini
"Gimana dong" Nesya makin cemas ketika kunci yang di carinya tak ada juga di dalam tasnya. Tiba-tiba saja ada seseorang yang mengejutkan Nesya
"Ini punya kamu Nes ?" Tanya seseorang itu.
************