Masih di kasur dan berbalutkan selimut, tirai yang tertiup oleh angin serta sinar matahari yang masuk membuat suasana terlihat romantis.
"Haa...!, kamu terpesona sama si Azis? Sampe pura-pura pingsan ?" Tiara dan Putri kaget bukan kepalang saat mendengar penjelasan Nesya
"Sekalian umumin aja lewat toa mesjid biar semua orang pada tahu" Nesya menutup mulut ke dua temannya tersebut yang berteriak dengan suaranya yang nyaring
"Iya maaf..., cuman aku terlalu kaget dengernya" Putri berusaha bersikap tenang sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal
"Iya lagian kamu ada-ada aja ngapain sampe pura-pura pingsan segala" jawab Tiara sambil menggosok-gosok keningnya
"Iya aku harus ngaku gitu, Zis aku nggak kesurupan cuman lagi terpesona aja sama kamu. Gitu...!" Jawab Nesya kesal
"Iya... nggak gitu juga sih.." jawab Tiara memasang wajah menyesal sambil memegang pundak Nesya
"Ness kamu kan tahu si Azis itu gimana? Ok kita anggap wajar aja kalo kamu terpesona sama dia asal jangan sampe suka sama tuh orang. Kamu tahukan alesannya?" Putri tampak khawatir kepada Nesya mengingat si Azis kan mantan playboy belum lagi kalo Nesya sampai suka bakal rebutan sama Ajeng
"Iya aku tahu si Azis nggak bener, tadi kayaknya emang aku kesurupan deh masa tiba-tiba terpesona sama si Azis yang begitu kelakuannya" jawab Nesya sambil memikirkan kemungkinannya
"Iya kita anggap aja gitu deh, untung si Azis nggak langsung bawa dukun ke sini kalo sampe bawa gawat deh" Tiara menepuk-nepuk kepalanya sendiri karena merasa pusing oleh tingkah temannya tersebut.
"Tapi kok cuman kalian sih yang kesini, si Gea mana?" Tanya Nesya
"Kita belum sempet ngasih tahu Gea saking paniknya" jawab Putri
"Ohh... iya udah nggak usah di kasih tahu aja, lagian aku kan nggak kenapa-kenapa" jawan Nesya sambil tersenyum
"Kamu tadi lomba juara bontot" Tiara meledeki temannya yang sedang berbaring di kasur tersebut
"Iya, sumpah ini kaki pegel banget, aku pas nyampe finish langsung tepar terus di ketawain si Azis" jawab Nesya dengan wajah yang lelah
"Yang penting kamu udah usaha nggak apa-apa kalo kalah" Putri berusaha memberi semangat pada temannya tersebut. Percakapan terus berlanjut senda tawa dan gurauan terus saja terdengar dari mereka. Tapi kemudian tawa mereka terhenti saat mendapat pesan dari Gea yang menyuruh mereka untuk datang ke pertandingan futsal. Dengan wajah yang cerah mereka pun pergi meninggalkan UKS menuju lapangan futsal.
-----------------
"Gee pokoknya semangatin kita terus iya spanduknya jangan lupa angkat" Rizal terus saja mengoceh pada Gea
"Iya! Iya! Aku ngerti sana cepet pemanasan, lagian ini bukan piala dunia ngapain juga harus pake spanduk gini!" Gea kesal karena harus berjajar dengan fans setianya Bayu dan Rizal
"Ini itu namany memberi semangat pada kawan, aku kan bawa nama baik kelas. Emang kamu mau kita kalah karena para pemainnya merasa terintimidasi sama penonton kelas lain?" Jawab Rizal mendramatisir
"Kalian itu nggak akan merasa terintimidasi, liat hampir cewek satu sekolah ngedukung kalian tuh yang lekong juga ada" Gea menunjuk ke arah para gadis dan juga bisa di bilang laki-laki walau masih di tubuh laki-laki tapi mereka terlalu gemulai, mereka berbaris rapi dan bersorak pada Rizal dan Bayu
"Oh iya..." jawab Rizal sambil melambaikan tangannya pada para fansnya, melihat Rizal melambaikan tangan membuat para fansnya semakin histeris. Pemandangan tersebut membuat Gea kesal dengan tingakahnya Rizal yang bertingkah seperti idol kpop. Ahh ingin mukul tuhh orang tapi kalau aku mukul dia sekarang yang ada mereka bakal mukulin aku duluan gerutu Gea sambil melihat sekelilingnya yang di penuhi fansnya Bayu dan Rizal
"Doorrr...!" Putri mengagetkan Gea yang tampak melihat sekelilingnya
"Haaa! Aah... Putri bikin kaget aja. Aku udah tegang diem disini malah dikagetin" Gea memegang dadanya berusaha menenangkan diri
"Emang kenapa? Kan bukan kamu yang mau tanding" jawab Putri
"Iya bukannya tadi kamu seneng banget pas lomba makan kerupuk" sela Tiara
"Tadi beda lagi, aku tegang bukan soal lomba tapi liat sekeliling kalian" Gea menunjuk sebentar ke arah para penonton
"Ohh kamu takut sama mereka?" Tanya Putri
"Pake nanya lagi, iya jelas takut lah. Tadi aku bercanda sama Bayu, Eric trus si Rizal sampe nggak liat sekitar. Tahu-tahu mereka mandangin aku julid serem banget..." Gea menjelaskan sambil bergidik. Putri yang mengerti maksud Gea hanya tertawa, dia juga sering merasakannya terkadang dia juga merasa risih akan tatapan seperti itu. Itu sebebnya dulu Putri sempat menghindar karena dia tidak suka di pandang seperti itu terlebih lagi terkadang para fans Bayu sering menyebar rumor palsu yang membuat Putri kesal.
"Kan kita temenan sama mereka kenapa mereka kesel?" Tanya Tiara
"Cemburu kali, nggak ngerti aku juga" Gea terus saja merasa kesal. Setelah mengobrol agak lama pertandingan kelas Bayupun di mulai, begitu Rizal dan Bayu masuk lapangan terdengar suara teriakan dari para fans
"Bayu...!! Bayu...!!! Rizal....!! Rizal....!!"
"Uuwaaa...." penonton makin heboh saat Bayu dan Rizal melemparkan senyuman
"Uwwa... kalo mereka sampe kalah itu tim lawan gimna ?" Nesya melohok mendengar teriakan penonton
"Iya nggak tahu, tapi yang jelas tim lawan kasian banget. Pendukungnya cuman cowok-cowok kelas mereka aja sedang cewek-ceweknya malah ngedukung kelas kita" Gea merasa frustasi melihat penonton. Setelah melempar koin tim Bayu yang menyerang pertama, pertandinganpun di mulai. Wajah para pemain yang tadi penuh senyuman berubah menjadi serius saat berhadapan dengan tim lawan. Pertandingan tampak sengit baik lawan maupun tim Bayu sebdiri tak ada yang mau kalah, ini soal harga diri kelas. Begitulah pikiran anak laki-laki, maka tak jarang kesenggol dikit bisa membuat pertengkaran di lapangan. Babak pertama masih 0-0, babak kedua menjadi penentuan mereka semakin serius di lapangan. Setelah lewat 15 menit babak kedua akhirnya Bayu dapat mencetak gol. Dia berlari dan memeluk teman-temannya, tapi pertandingan masih belum berakhir. Tim lawan yang tak mau kalah tentu saja ikut memanas dan merekapun berhasil memasukan bola ke gawang hingga skor sama 1-1. Ini bahkan belum masuk final tapi mereka sudah sangat serius, keadaan seperti ini membuat sulit terlebih para pemain sudah mulai kelelahan. Tapi walau lelah mereka tetap ingin melanjutkan pertandingan dan memenangkannya. Hingga waktu 10 menit terakhir belum ada yang memasukan lagi bola le gawang, semua orang sudah sangat lelah. Bukan Rizal namanya jika tak bisa memanfaatkan keadaan, di saat tim lawan mulai melemah dia baru menyerang karena dia dari tadi hanya berlari dan mengoper bola. Begitu dia menyerang pertandingan berakhir dan di menangkan oleh tim Bayu. Memang sudah bukan rahasia lagi kalau Rizal itu licik seperti rubah pandai memanfaatkan situasi. Teriakan penontonpun pecah begitu juga Gea yang sedari awal memang sudah semangat walau sempat ciut karena para fans Bayu dan Rizal. Para pemain pun saling memberi salam dan yang kalah tak marah, mereka mengakui kebebatan tim Bayu
"Ahh dasar si Rubah putih..." salah satu pemain lawan mengacak-acak rambut Rizal yang dibalas pelukan oleh Rizal
"Hehehe" Rizal hanya cengengesan saat mendapat pijian bahkan candaan dari tim lawan dan tentu juga pujian dari timnya sendiri. Karena ini baru babak penyisihan, pertandingan final akan di laksanakan sore hari. Para pemain yang sudah bertanding beristirahat dan ada juga yang pulang karena mereka kalah. Sehingga tak perlu lagi menunggu pertandingan, sebagian penontonpun tiba-tiba menghilang entah kemana
"Pada kemana nih fansnya si Bayu sama si Rizal ?" Tanya Gea
"Palingan mereka jajan dulu, haus kali kan dari tadi teriak-teriak mulu. Nanti sore mereka kan bakal lanjut" Tiara menunjuk ke arah para penonton tadi yang mengantri di tempat jual minuman
"Oh iya bener, tapi aku agak males kalo pertandingannya sampe sore" Nesya mengeluhkan pertandingan di sore hari
"Iya sih tapi aku penasaran aahh, lagian kita tuh harus setia kawan" Gea masih semangat
"Iya juga sih, kamu gimana Putt?" Tanya Tiara
"Hmmmp..." Putri tampak berpikir, dia bingung kalau terlalu sore. Belum lagi dia kan harus membereskan rumah, kalau pekerjaankan bisa pakai ponsel.
********