Aroma masakan wangi semerbak di dapur membuat siapapun yang menciumnya menjadi lapar. Kepulan asap menandakan masakan tersebut masih panas, melihat makanan yang sudah tersaji di meja membuat perut Bayu keroncongan.
"Wahh...., udah mateng ternyata, kayaknya enak" Bayu dengan wajah berbinar berjalan mendekati meja makan
"Oh iya lupa tadi kan Mamah mau manggil kamu buat makan tapi malah liat Mas kamu keselek" Bu Citra tertawa menjelaskan situasinya
"Iya udah aku laper mau makan sekarang, ayo mah kita makan bareng" sambil mengambil beberapa lauk kesukaannya Bayu mengajak Mamahnya untuk bergabung
"Mamah udah makan tadi sama Mas Agung, kamu aja yang makan" jawab Bu Citra sambil tersenyum
"Iyah..., aku makan sendirian dong?" Bayu tampak murung
"Sama Mamah di temenin di meja makan, lagian Mamah masih pengen liat video temen kamu ini" Bu Citra duduk menemani Bayu sambil menonton video Gea beliau tak henti-hentinya tertawa menyaksikan kelakuan Gea yang bertolak belakang dengan wajahnya yang manis dan tampak anggun tapi tingkahnya sangat konyol.
"Temen kamu ini kok lucu banget sih Bayy, mamah jadi pengen ketemu sama orangnya" Bu Citra tampak senang sekali melihat Gea
"Iya aku juga agak kaget pas liat dia kayak gitu, aku kira dia anggun kayak temen-temennya. Tapi ternyata dia beda dari yang lain" jawab Bayu setelah menelan makanan nya
"Dia temen sekelas kamu?" Tanya Bu Citra lagi
"Iya, dia salah satu temen akrabnya Putri juga" jawab Bayu
"Ohh temennya Putri, terus Putri tadi ikut lomba nggak?" Bu Citra tampak penasaran
"Iya tadi dia ikut lomba tarik tambang terus menang juga, tapi aku nggak liat. Habisnya aku nggak tahu lokasi lombanya dimana, terus juga kejebak penonton lomba makan kerupuk yang rusuh banget" Bayu tampak sedikit sedih
"Nggak apa-apa yang pentingkan Putri menang terus juga kamu kehibur sama kelakuan temen kamu yang satu ini. Tapi Putri nggak cedera kan? Soalnya lomba tarik tambangkan rumayan berat" tanya Bu Citra terlihat sedikit khawatir
"Nggak Mah, Putri baik-baik aja kok. Tadi dia juga ikut nonton pertandingan aku walau finalnya dia nggak nonton" Bayu masih sedih karena Putri tak melihatnya sampai akhir
"Mungkin dia di telpon pamannya untuk cepet pulang, walau gimanapun Putri kan anakn gadis masa pulang malem terus. Pertandingan kamu kan sampe malem" Bu Citra menenangkan anaknya yang tampak sedih tersebut. Bayu yang menerima nasihat dari Mamahnya langsung tersenyum dan menganggukan kepalanya tanda dia mengerti maksud Mamahnya. Setelah berbincang cukup lama, dan juga makanan di meja sudah habis Bayu membereskan piring di meja makan. Sedang mamahnya sudah masuk kamar karena hari sudah cukup malam, dia juga mencuci piring kotornya sendiri. Bayu memang sudah terbiasa bila selesai makan maka meja dan piring kotor dia akan membereskannya sendiri. Setelah selesai mencuci piring Bayu hendak naik ke kamar untuk tidur dia lelah setelah seharian beraktifitas, untungnya besok adalah hari minggu jadi dia libur dan dapat beristirahat. Tapi saat melewati ruang tengah dia melihat Masnya masih menonton televisi, terbersit di pikirannya untuk mengagetkan Masnya dari belakang. Tapi bayangannya terpantul di kaca lemari yang berada dekat televisi jadi Masnya langsung tahu kalau Bayu akan mengagetkannya. Begitu Bayu mendekat dan hendak mengagetkannya Mas Agung langsung membalikan badannya. Tentu Bayu menjadi sangat terkejut dan hampir terjatuh
"Uuuwaaa!!!" Mas Agung berdiri dan membalikan badannya
"Haaa....!" Bayu kaget sampai mundur beberapa langkah badannya mungkin terjatuh bila dia tadi tak seimbang
"Ngapain mau ngagetin lagi?" Tanya Mas Agung sambil tertawa puas
"Kok Mas bisa tahu sih? Giliran mau di kagetin ketahuan, tadi di tanya baik-baik malah kaget" Bayu mengelus-ngelus dadanya dan berjalan menuju kursi yang kosong disamping Mas Agung
"Bayangan kamu keliatan di kaca" tunjuk Mas Agung pada lemari besar yang ada di sana
"Oh iya juga" Bayu tertawa setelah menyadari kekonyolannya. Mereka kemudian kembali menoton acara komedi di televisi tawa terus saja menghiasi malam mereka sampai Ayah mereka pulang.
"Kok belum pada tidur? Mentang-mentang besok libur mau nonton sampe subuh?" Tanya Ayah mereka sambil tersenyum rupanya Ayah mereka sudah pulang
"Giman nanti aja, Bapak komandan mau ikut bergadang kita nonton film? Banyak film seru nih. Kalo mau bergadang kita keluarin cemilan dulu" Bayu semangat mengajak Ayahnya bergadang karena mereka jarang berkumpul sehingga momen seperti sekarang bisa di bilang langka
"Boleh, kalo gitu bikinin kopi. Ayah mau simpen tas sama bersih-bersih dulu" jawab Bapak Sutioso yang di sambut senang oleh anak-anaknya. Kemudian Mas Agung dan Bayupun pergi ke dapur mengambil beberapa makanan ringan dan juga minuman soda. Bayu membuat kopi seperti pesanan Ayahnya, di tengah kesibukan mereka di dapur dan juga memikirkan film apa yang akan di tonton Mas Agung melirik ke arah tangga tampaknya Ayahnya akan sedikit lama turun ke ruang tengah.
"Bayy..." seru Mas Agung pada Bayu yang sedang membuat kopi
"Iya Mas, mau juga aku bikinin kopi?" Tanya Bayu sambil meletakan cangkir baru
"Nggak jangan bikin kopi, aku kan udah ngeluarin air soda sama jus buah" jawab Mas Agung sambil memegang bahu adiknya tersebut
"Kenapa nih kok jadi tegang" Bayu heran dengan sikap Masnya yang agak berbeda
"Kita bawa ini dulu ke ruang tengah biar tinggal nonton" Mas Agung membawa semua cemilan, walau merasa sedikit aneh dengan sikap Masnya Bayu tetap menurut dan membawa kopi milik Ayahnya ke ruangan tengah. Selang beberapa menit Pak Sutioso pun datang dan langsung duduk lalu meminum kopi buatan anaknya tersebut
"Wah..., enak nih. Kerja paruh waktu jadi barista di kafe ternyata membuahkan hasil juga" puji Pak Sutioso pada anaknya tersebut
"Iyalah Yah nggak sia-sia aku di marahin terus sama Mas Agung, akhirnya kopi buatan aku enak juga"jawab Bayu sambil melirik ke arah Mas Agung
"Iya gimana nggak di marahin, orang lain bikin kopi dia malah godain cewek..." jawab Mas Agung sambil meminum minuman soda kaleng yang dia bawa tadi
"Kamu kalo bantuin Mas mu jangan sambil godain cewek dong, udah tahu Mas Kamu itu orangnya galak sama karyawan yang banyak bercanda" jawab Pak Sutioso sambil tertawa
"Tapi Mas Agung suka baik sama karyawan kok, tapi kalo sama aku kayaknya mau nerkam terus" Bayu terus saja menggoda Masnya suapaya ngambek
"Karyawan aku nggak usah di galakin mereka tinggal dibtegur sekali udah langsung nurut. Tapi kalo kamu di tegur berapa kalipun tetep aja ngeyel" Mas Agung menumpahkan kekesalannya pada Bayu dan didengarka oleh Ayahnya. Sedangkan Pak Sutioso hanya terus tertawa mendengar ocehan kedua putranya tersebut yang saling tak mau kalah. Bagi Pak Sutioso mendengar ocehan anak-anaknya adalah suatu hiburan, mengingat dia sangat jarang berkumpul dengan putra-putranya yang sangat membanggakan. Walau mereka sering di tinggal kerja oleh kedua orang tuanya tapi mereka berprestasi dan juga bertanggung jawab kepada diri mereka sendiri. Tak sekalipun mereka membuat Pak Sutioso khawatir, walau Bayu pernah ikut balapan liar dan Pak Sutioso tahu tapi dengan kepercayaan yang beliau berikan Bayu berhenti dengan sendirinya. Setelah mereka mengobrol cukup lama akhirnya film yang mereka tunggu di mulai. Terlihat wajah mereka tegang karena yang mereka tonton adalah film bergenre thriler, sesekali mereka tersentak dan juga menertawakan kelakuan mereka sendiri. Malam sudah semakin larut film pun sudah berakhir, canda tawa merekapun tampaknya sudah habis karena kelelahan. Pak Sutioso akhirnya pergi tidur duluan sedang Mas Agung dan Bayu membereskan sampah dan membuangnya ke tempat sampah yang ada di dapur
"Mas tadi mau ngomong sesuatu iya sama aku?" Tanya Bayu tiba-tiba, Mas Agung awalnya menggelengkan kepala tapi setelah di desak akhirnya diapun mau bicara
"Bayy kamu suka banget sama Putri iya?" Tanya Mas Agung serius
"Iya suka banget" jawab Bayu langsung tanpa malu sedikitpun sontak Masnya langsung tersenyum melihat kepolosan adiknya tersebut
"Kalo kamu bener-bener suka sama dia, kamu harus biarin dia berkembang dengan sendirinya" jawab Mas Agung sambil tersenyum
"Maksud Mas gimna? Emang aku mengekang dia? Perasaan enggak deh" Bayu heran dengan jawaban Masnya dan tak mengerti dengan jawaban Mas Agung padanya
"Kamu mengekang dia dengan cara mencampuri urusan pribadinya. Dia juga perlu tempat pribadinya buat ngembangin diri dengan bekerja sendiri mencari apa yang menjadi tanggung jawab dan keputusan dia. Kamu nayain kerja paruh waktu buat Putri sementara dia udah kerja kan di tempat lain?" Mas Agung menjelaskan maksud perkataannya
"Aku... nggak suka dia kerja bareng orang lain" jawab Bayu sambil tertunduk
"Kenapa Putri harus nurutin kamu hanya karena kamu nggak suka dia kerja bareng orang pilihanya?" Tanya Mas Agung lagi kali ini Mas Agung tampak lebih serius
"Karena aku suka sama dia, jadi aku nggak suka kalo dia deket sama orang lain" jawan Bayu tegas
"Kalo kamu kayak gitu artinya kamu egois, Putri pasti punya alesan kenapa dia cari kerja sendiri dan nggak minta bantuan kamu. Tapi kamu malah maksa dia buat kerja bareng kamu, harusnya kamu ngerti kenapa dia bersikap kayak gitu" jawab Mas Agung tegas
"Emangnya kenapa? Mas tahu kenapa dia kayak gitu?" Bayu tampak frustasi di buatnya.
**********