Suara tetesan air keran dari bak cuci piring, serta suara jam yang berdetik terdengar begitu jelas di keheningan malam. Atau mungkin di keheningan antara kakak beradik yang tampak sedang berargumen
"Maksud Mas apa sih? Aku ..." belum selesai Bayu bicara Mas Agung langsung menyela
"Kamu pasti ngikutin Putri terus kan? Harusnya kamu tahu apa yang dia suka dan apa yang dia nggak suka" Mas Agung berusaha menjelaskan situasi Putri pada Bayu
"Hanya karena kamu nggak suka sama hal yang dia lakuin, terus maksa dia buat ngelakuin apa yang kamu suka bukannya itu egois? Putri nggak minta bantuan sama kamu karena dia emang nggak mau ngerepotin kamu atau mungkin dia inginnya kamu nggak tahu. Kalian itu deket banget jadi kalo dia butuh kamu pasti dia bakal minta tolong sama kamu Bayy" setelah mendengar nasihat Mas Agung sepertinya Bayu tersadar akan sesuatu kalo dia keterlaluan. Sama ketika dia membuat Putri menangis di kelas hari itu hingga Putri bersembunyi darinya.
"Iya Mas aku ngerti" jawab Bayu lalu pergi ke kamarnya. Mas Agung hanya melihat punggung adiknya yang menjauh pergi darinya, setelah adiknya tak terlihat lagi Mas Agung menghela nafas panjang dan mengingat malam saat tak sengaja bertemu dengan Putri. Saat itu sebenarnya Mas Agung sedang membeli martabak yang kebetulan berada di sebrang toko kue milik Kak Jefery. Biasanya Mas Agung tak membeli martabak disana, hanya saja saat itu tukang martabak yang menjadi langganannya tidak berjualan. Jadi dia memutuskan beli disana karena rasa dan porsinya pas untuk Mas Agung walau tak seenak martabak langganannya. Saat itulah dia melihat Putri keluar masuk toko dengan membawa banyak barang, dia juga melihat Putri mengantarkan barang menggunakan motor. Awalnya Mas Agung ragu apakah itu benar Putri atau hanya orang yang mirip dengannya. Karena aneh saja melihat gadis yang masih duduk di bangku SMA tapi sudah bekerja bahkan di malam hari seperti sekarang.
Karena penasaran Mas Agung mendekatinya dan bertanya pada gadis itu, dan rupanya memang benar itu adalah Putri. Mas Agung kemudian bertanya kenapa Putri berada di luar malam-malam begini dan juga dia bertanya tentang kegiatan yang sedang Putri kerjakan. Lalu Putri menjawab kalau dia sedang kerja paruh waktu, dan tak sengaja bekerja di toko kue milik seniornya di sekolah dia juga bekerja di tempat lain selain di toko kue ini. Mas Agung bertanya lagi apa terjadi sesuatu di keluarganya sehingga dia sampai harus bekerja padahal dia seharusnya sedang belajar di rumah. Awalnya Putri tak ingin memberitahukan yang sebenarnya tapi setelah di desak akhirnya Putri menjawab. Adiknya sedang sakit penghasilan Ayahnya memang meningkat tapi bila untuk pengobatan Rubby adiknya itu masih kurang. Itu sebabnya dia bekerja paruh waktu, dia harus bisa membiayai hidup keluarganya yang sedang berada di tengah kesulitan. Mas Agung bertanya lagi apakah dia bisa membatunya saja dan Putri tidak perlu bekerja. Mas Agung juga menjelaskan bahwa dia tidak sedang merendahkan Putri hanya saja mereka sudah cukup dekat dan lagi Putri adalah teman adiknya jadi Mas Agung merasa harus membantunya. Tapi Putri menjawab bila dia membantunya tanpa perlu bekerja Putri merasa dikasihani, Putri merasa sangat rendah. Mas Agung yang mendengarnya, langsung meminta maaf padanya tentu Putri langsung memaafkannya karena walau bagaimanapun Mas Agung hanya berniat baik bukan bermaksud jahat. Lalu Mas Agung bertanya lagi kenapa tidak bekerja bersama dengannya saja terlebih dia adalah temannya Bayu bukankah akan lebih nyaman bila bekerja dengan orang yang sudah di kenal. Lalu Putri menjawab sebenarnya Putri sedikit malu bila bekerja bukan dengan seniornya itu, baginya senior itu mengerti keadaan dirinya atau lebih tepatnya pernah berada di posisi yang sama. Sehingga Putri merasa kalau dia bukan satu-satunya orang yang tidak beruntung atau anak yang harus bekerja di usia muda demi kebutuhannya sendiri. Mas Agung akhirnya menyerah dengan keputusan Putri, Mas Agung juga di minta untuk tidak memberitahukan alasan sebenarnya pada Bayu. Putri tak ingin di kasihani oleh Bayu, karena bila sampai Bayu tahu dan mengasihani Putri, bagi Putri saat itu Bayu tidak menyukainya sebagai seorang gadis tapi hanya karena kasihan terhadap gadis miskin seperti yang selalu dia sangkakan. Mas Agung jadi memikirkan Bayu yang tidak mengerti dengan keadaan Putri, dia hanya berpikir tentang cinta dan tak tahu apa-apa tentang penderitaan orang mencari uang. Karena Bayu punya segalanya, dia tak perlu cape-cape mencari uang di usianya yang sekarang dia juga mendapatkan banyak cinta dari kedua orang tuanya bahkan kakaknya. Sedang Putri....,Mas Agung berhenti sampai disana dia tak ingin memikirkannya lagi. Semakin di pikir dia semakin meresa Putri sangatlah hebat, bila Bayu benar-benar menginginkannya apa Bayu bisa membuat Putri bahagia begitu pikir Mas Agung.
-------------------
Kelap kelip lampu yang temaram di kamar Bayu membuat suasana kamar tersebut semakin sendu. Bayu mengacak-acak rambutnya yang hitam lebat, dia terus berpikir keras tentang Putri. Suara notifikasi di ponselnya ramai terdengar, di lihat olehnya terdapat banyak sekali pesan dari teman-temannya yang menagajaknya berkumpul besok. Tapi ada satu pesan yang membuatnya mengklik pesan tersebut
'Bayy maaf iya aku tadi pulang duluan nggak liat kamu tanding sampai akhir, habisnya kemaleman maaf banget iya'
Begitu isi pesannya, sontak pesan itu membuat Bayu tersenyum-senyum sendiri. Padahal sebelum Putri mengirim pesan dia terus saja marah-marah tak jelas. Oh dia pulang karena kemaleman rupanya harusnya aku nggak mikir yang aneh-aneh dulu soal Putri gumamnya sambil terus saja tersenyum. Pesan singkat itu saja sudah membuat Bayu bahagia, bagaimana bisa dia menjadi bahagia hanya karena Putri memberi kabar pikirannya yang logis bertanya tapi hati kecilnya menjawab iya itu karena pesan dari orang yang dia suka. Bayu tidak bisa membalas pesan tersebut karena sudah terlalu malam dan lagi pesan dari Putri di kirim sejak jam 8 malam dan Bayu baru melihatnya pukul 2 dini hari. Akhirnya Bayu memilih untuk lekas tidur, tapi nasihat dari Masnya masih terngiang. Bagaimana caranya agar dia tidak egois? Di pikirannya Bayu dia takut bila membiarkan Putri dekat dengan Kak Jefery dia akan menyukai kak Jefery nantinya. Tapi bila dia meminta Putri untuk bekerja dengannya, dia terlalu mencampuri urusan pribadinya Putri. Rumit sekali kisah cintanya begitu pikir Bayu, iya satu-satunya kesulitan yang Bayu punya hanya mengejar Putri. Hidupnya sudah terlalu mudah, dia tak perlu memikirkan soal biaya hidup karena hidup begelimangan harta. Tak pernah merasa kesepian saat di rumah karena meski sibuk Mamah dan Ayah berserta Kakaknya selalu memberikannya perhatian, liburan keluarga hampir setiap tahun mereka pergi. Begitu juga saat mengunjungi kerabat Bayu tak pernah di remehkan atau merasakan di suruh-suruh bekerja, karena dia adalah kerabat yang cukup berpengaruh. Bahkan otaknya pun cerdas, Bayu tak pernah namanya tak masuk juara 5 besar di sekolahnya. Dia pandai di akademi maupun di bidang olahraga. Kalau soal wajah jangan di tanya lagi dia mempunyai kulit yang putih, senyum yang manis, terdapat lesung pipi tapi juga mempunyai rahang yang maskulin, tubuhnya juga tinggi dan juga cukup berotot. Bisa di bilang Bayu sosok pria muda sempurna yang di idamkan oleh banyak gadis. Tapi tanpa Bayu sadari semua itulah yang membuat Putri enggan bersamanya.
**********