Lapangan sekolah yang tadi ramai oleh siswa kini sepi tinggal beberapa orang yang tersisa di sana. Dan siswa yang tersisa di sana terlihat ada yang membersihkan lapangan, ada juga yang membereskan ruangan lalu ada juga yang membereskan meja dan kursi dan memasukannya ke gudang. Karena meja dan kursi tersebut memang sering di keluarkan saat ada acara penting seperti tadi lomba tujuh belasan. Malam yang seharusnya terasa dingin mereka tak rasakan, karena sejak dari pagi mereka terus saja sibuk bekerja dan sekarang mereka kepanasan. Rasa lelah dan juga lapar mereka rasakan sekarang, makana siang yang mereka makan tadi sudah selesai di cerna dan sekarang mereka butuh makan malam
"Aaahhhh....! Kerjaan kok nggak beres-beres sih ngeselin banget" Azis mulai mengeluh karena sejak sedari pagi dia sudah mondar-mandir kesana-kemari dan sekarang masih harus membereskan meja dan kursi, tapi tiba-tiba terdengar suara gadis mendekatinya
"Wahh anak osis emang rajin iya" gadis itu menyodorkan minuman ke arah Azis
"Ajeng kenapa kamu belum pulang?" Gadis itu rupanya Ajeng, sejak makan bersama saat istirahat itu Ajeng dan Azis semakin akrab. Terkadang Ajeng terlalu perhatian membuat Azis bertanya-tanya kenapa dia begitu baik padanya
"Tangan aku pegel nih mau nggak?" Ajeng menggoyangkan minuman itu karena Azis hanya bengong menatapnya
"Oh iya makasih..., ini udah beres kok dikit lagi. Cuman tinggal 4 meja itu beres deh" jawab Azis kemudian meminum air yang di berikan Ajeng
"Mau di bantuin?" Tanya Ajeng sambil mengangkat meja yang berada di sana, sontak Azis yang melihatnya berlari ke arah Ajeng dan langsung membantunya mengangkat meja itu. Setelah memasukan semua meja dan kursi akhirnya pekerjaan Azis sudah selesai, Azis langsung melakukan pelemasan otot dengan menggeliat sambil menganggkat tangannya ke atas
"Akhirnya beres juga, badan pegel semua. Mana lapar lagi" Azis mulai menggerutu, kemudian Ajeng langsung menyodorkan roti dan juga susu kotak
"Nih katanya laper?"
"Buat aku?" Tanya Azis menunjuk wajahnya dan terlihat kalau dia kebingungan
"Iya lah emang disini ada siapa lagi?" Jawab Ajeng dengan senyuman manisnya
"Oh makasih banget" Azis kemudian duduk dan memakannya terlihat wajahnya masih tampak kebingungan dengan sikap baik Ajeng
"Enak nggak?" Tanya Ajeng sambil menatap Azis yang lahap memakan roti yang dia bawa, terlihat jelas bahwa Azis benar-benar kelaparan
"Hmmmp enak, kamu juga mau? Kamu belum pulang nungguin Vinna iya? Tadi aku liat dia lagi bersihin ruang osis" Azis menyodorkan roti yang sedang dia makan, memang ada roti yang belum dia sentuh dan masih tersisa banyak di keresek tersebut
"Nggak ahh kamu aja yang makan, kayaknya laper banget" jawab Ajeng sambil tersenyum lalu dia dia juga menjawab pertanyaan Azis yang bertanya alasan dia belum pulang
" Aku belum pulang karena mau ngobrol sama kamu habisnya dari pagi kamu sibuk terus, jadi aku nggak berani ganggu. Kalau sekarang aku nggak ganggu kamu kan?" Mendengar pernyataan dari Ajeng membuat Azis sampai tersedak, melihat itu Ajeng buru-buru memberikannya minum
"Ohhok Maaf... aku... cuman...ohhhok kaget" Azis mengusap usap dadanya, Ajeng juga ikut mengusap-usap punggung Azis. Ajeng lalu tertawa melihat reaksi Azis yang kaget karena ucapannya. Baginya Azis terlihat imut saat itu, sedang Azis tak tahu harus berkata apa pada Ajeng. Sudah lama dia tidak menggoda seorang gadis tapi sekarang dia malah di goda oleh gadis cantik, walau motif Ajeng terlihat jelas tapi Azis tampak berhati-hati. Sempat terjadi kecanggungan di antara mereka respon Azis saat itu hanya tertawa garing dan tak berkata apa-apa lagi, mungkin Ajeng saat itu ingin Azis merespon lebih tapi Azis tampak membuat batas, sampai Vinna dan Ari datang memghapiri mereka karena tugas semua anggota osis sudah selesai
"Ziss udah beres belom?" Tanya Vinna terlihat wajah Vinna penasaran kenapa suasana disana terasa aneh
"Ohh... udah..udah.., kita pulang sekarangkan?" Tanya Azis terbata-bata
"Iya kita pulang sekarang tapi kunci dulu ini gudang terus kumpul dulu di lapangan untuk absen takutnya ada anggota yang kelupaan" jawab Ari
"Oh iya deh... ayo kita ke lapangan" Azis mengambil kunci dan keluar gudang diikuti oleh teman-temannya yang lain. Merekapun pergi menuju lapangan begitu juga dengan Ajeng, setelah absen dan ternyata seluruh anggota osis ada, merekapun bubar untuk pulang. Azis melihat Vinna dan Ajeng pulang bersama mereka pergi menuju parkiran motor, Ajeng membawakan tas Vinna.
"Aduhh cape iya mba udah jadi panitia seharian" Ajeng meledeki temannya yang sempoyongan. Sedang Vinna memeluk Ajeng sambil terus berjalan
"Cape banget badan semuanya pegel, pengen di gendong..." Vinna dengan nada manja terus saja memeluk Ajeng sambil terus bejalan. Pemandangan yang sudah biasa bila para gadis sedang bersama sahabatnya, mereka selalu terlihat lucu saat saling berpelukan di jalan beda halnya dengan laki-laki bukan?.
"Mereka udah baikan?" Ari bergumam, Azis yang memang berjalan di sebelahnya melihat ke arah padangan Ari tertuju
"Iya mungkin, cewek kalo udah saling nempel gitu mereka biasanya udah akur" jawab Azis terus berjalan mencari motornya di tempat parkir yang berjauhan dengan motor Ajeng
"Padahal mereka lama nggak saling ngobrol. Syukur deh kalo mereka udah baikan, habisnya Vinna mukanya kecut mulu pas ngambekan sama Ajeng" Ari terus saja membicarakan mereka
"Iya syukur deh, si Ajeng ceweknya galak iya?" Tanya Azis tiba-tiba
"Bukan galak lagi, dia kalo sampe marah ngambeknya kayak mau ngebacok orang" jawab Ari melebih-lebihkan
"Masa sih?" Tanya Azis tak percaya, tentu
Tentu Azis tak percaya karena Ajeng begitu baik padanya atau Ajeng menyukainya begitu pikirnya mengingat sikap Ajeng yang baik padanya akhir-akhir ini belum lagi kejadian tadi di gudang
"Nahh motor aku udah ketemu, pulang duluan iya" Ari kemudian menyalakan motornya lalu melambaikan tangannya pada Azis. Selang beberapa menit Ari pergi Azispun menemukan motornya, dia kemudian menyalakan motornya. Terlihat Ajeng dan Vinna pun baru menemukan motor Ajeng, kemudian Ajeng menyalakan motornya. Ajeng yang tak sengaja melihat ke arah Azis langsung tersenyum padanya, sedang Azis terlihat kaget karena ketahuan memperhatikan Ajeng
"Ziss duluan iya" Ajeng melambaikan sebelah tangannya lalu meninggalkan Azis di parkiran. Azispun melambaikan tangannya terlihat Vinna membalikan badannya sambil terus melamabai-lambaikan tangannya. Setelah mereka pergi Azis pun ikut pergi meninggalkan sekolah untuk pulang ke rumah. Sesampainya di rumah dia langsung mandi, setelah selesai mandi dia kemudian memasak mie instan. Di lihat jam di dinding menujukan waktu pukul 7 malam, kerja dari pagi sampe malem gini gila iya aku gumamnya. Setelah menunggu 3 menit akhirnya mienya pun matang, dia memasukan mie nya kedalam mangkuk lalu menyiapkan kerupuk yang ada di lemari. Dalam hitungan menit saja mie dalam mangkuk langsung habis dia makan bersama dengan kerupuk yang dia bawa tadi. Setelah beres makan dia langsung mencuci mangkuk dan peralatan dapur yang kotor, setelah selesai makan dan minum bahkan mencuci piring Azis kembali masuk ke kamar. Di lihatnya ponsel yang dia letakan di atas kasur menyala dan terdapat pesan chat masuk
'Udah pulang Zis ? Jangan lupa mandi terus makan. Terus jangan sampe tidurnya kemaleman. Selamat malam'
Begitu isi pesan chat yang tak lain dari Ajeng, apaan ini dia beneran suka sama aku gumam Azis.
**********