Chereads / Just show me Your Love / Chapter 19 - Teman yang baik

Chapter 19 - Teman yang baik

Wajahnya yang cantik serta senyumannya yang manis membuat siapa pun jatuh hati.

"Ini kunci punya kamu Ness?" Tanya seorang gadis cantik pada Nesya sambil memperlihatkan kunci motor dengan gantungan nama terbuat dari besi yang bertuliskan Nesya yang tak lain adalah namanya

"Iya ini kunci punya aku" jawab Nesya tersenyum lebar kemudian gadis cantik tersebut memberikan kunci itu pada Nesya

"Aku tadi nemu di sekitaran situ kok kayaknya jatohnya pas kamu nyampe parkiran" gadis itu menunjukan tempat dimana dia menemukan kunci motor itu

"Ya ampun Ajeng kamu tuh iya, udah cantik, baik pinter lagi makasih banget kamu udah ngembaliin ini sama aku" Nesya meraih tangan Ajeng sambil terus berterima kasih. Gea dan Tiara yang melihatnya merasa malu mempunyai teman seperti Nesya yang teledornya nggak ketulungan dan juga kadang bersikap berlebihan kayak sekarang

"Udah dong Ness malu-maluin banget, itu kamu di liatin sama orang-orang. Kalo mau bilang makasih iya makasih aja jangan berlebihan gitu" Tiara menarik Nesya karena sikapnya yang berlebihan pada Ajeng

"Maaf iya Jeng kamu pasti kaget ngeliat keunikan temen kita yang satu ini, makasih juga udah ngebalikin kunci nya" Gea mewakili Nesya meminta maaf pada Ajeng karena mungkin Ajeng merasa malu atas tingkahnya Nesya. Tapi di luar dugaan Ajeng malah

"Ihh nggak apa-apa kok, aku seneng kok Nesya kayak tadi. Dia lucu banget soalnya, lagi pula jarang ada orang yang bersikap baik sama aku Nesya menjadi salah satu yang bersikap baik sama aku" jawab Ajeng

"Oh ... iya deh kalo gitu" Gea jadi merasa bersalah pada Ajeng

"Iya udah aku bakal bersikap baik terus sama kamu karena kamu kan temennya si Bayu" jawab Nesya yang tampak senang karena di puji baik

"Iya kita juga akan bersikap baik sama kamu kok, sekali lagi makasih iya. Kita duluan iya Jeng" Tiara mengakhiri percakapan dengan menarik Nesya untuk segera mengeluarkan motornya karena Tiara harus cepat-cepat pulang. Ajeng yang memperhatikan tiga sekawan  itu tersenyum senang karena tingkah mereka yang lucu menututnya

"Emang bener kata Bayu temen-temennya nggak ada yang normal, tapi karena itu mereka jadi menyenangkan buat di ajak berteman. Semoga aku juga bisa jadi bagian mereka" Ajeng bergumam sambil terus memperhatikan Nesya yang kena marah terus oleh Gea dan Tiara karena kecerobohannya. Ajeng kemudian mengeluarkan motornya dari parkiran dengan mudahnya. Kemudian dia melirik ke arah tiga sekawan tadi tapi mereka sudah tidak ada, tampaknya mereka sudah pulang. Baru juga Ajeng keluar dari gerbang sekolah terlihat Putri yang hendak mencegat ojek. Ajeng yang melihat itu langsung memanggil Putri

"Putt mau kemana?" Tanya ajeng menghampiri Putri yang berada di pinggir jalan

"Oh, ini aku mau ngambil pesenan kue dari tokonya kak Jefery. Yang pesen tetangga aku jadi mau ngambil barang terus pulang deh" jelas Putri pada Ajeng

"Iya udah bareng aku aja, lagian aku pulangnya ngelewatin tokonya kak Jefery kok" Ajeng menawari tumpangan pada Putri. Putri tentu dengan senang hati menerima tawaran tersebut

"Boleh nih aku nebeng, kalo kamu nggak keberatan aku bakal naik nih ke motor kamu"

"Iya naik aja Putt aku kan udah nawarin kamu" Ajeng mempersilahkan teman yang baru dia kenal itu

"Ok deh. Maksih iya udah mau di tebengin sama aku" Putri dengan senyumanya naik ke motor Ajeng. Perjalanan mereka pun di mulai, dan sepanjang jalan juga mereka menjadi semakin akrab. Sampai tidak terasa Putri sudah sampai tujuan

"Ok disini aja, makasih iya Jeng kamu udah mau nganterin aku kesini" Putri berterima kasih pada Ajeng sambil turun dari motor Ajeng

"Iya nggak apa-apa, lagian aku sekalian pulang terus tokonya searah sama rumah aku" jawab Ajeng

Iya deh, yang jelas makasih banget iya" jawab Putri lagi

"Iya deh, kalo gitu aku pulang dulu iya dadah" Ajengpun pergi meninggalkan Putri di depan toko milik Kak Jefery. Kemudian putri masuk ke toko dengan senyuman manisnya yang di sambut oleh para pegawai toko yang merasa gemas dengan Putri.

"Aduhh neng Putri rajin bener pulang sekolah langsung mampir aja" salah satu pegawai berperawakan sedikit gendut khas ibu-ibu menyapanya

"Iya bu Tejo ini ada yang pesen kue tapi dari deket rumah aku" jawab Putri sambil terus mempertahankan senyuman nya

"Ohh gitu, tapi bukannya deket rumah kamu juga ada pengusaha kue iya?  Malahan kuenya udah terkenal banget kan?" Jawab ibu Tejo merujuk pada toko kue milik keluarga Bayu

"Iya tapi dia lagi pengen kue yang dari toko sini katanya" jawab Putri lagi, padahal yang pesen emang biasanya beli dari toko kue punya Bayu.  Tapi dia lagi males aja beli ke tokonya langsung jadi dia milih pesen dari Putri yang bakal di anterin ke rumahnya

"Oh gitu mau kue apa aja?" Tanya bu Tejo lagi ramah. Putri pun menyebutkan kue apa saja yang di pesan, setelah mendapatkan pesanannya Putripun berpamitan pulang

"Ooaalaah udah mau pulang aja padahal ibu kan masih pengen ngobrol sama kamu Putt" bu Tejo menahan tangan Putri yang hendak meningglkan toko. Bu Tejo memang sangat baik pada Putri terlebih ketika dia tahu kalo Putri adalah adik kelas anak terseyangnya

"Udah dong bu orang Putri mau pulang, lagian dia juga subukan" tiba-tiba seorang pria muda datang sepertinya dia baru saja pulang dari sekolah terlihat dia masih mengenakan seragam putih abu-abu

"Iy juga sih, yaudah kamu boleh pulang tapi di anterin sama Jefery yah" iya Bu Tejo adalah ibu dari Kak Jefery yang tak lain adalah seniornya Putri di sekolah

"Aku pulanh sendiri aja bu nggak apa-apa lagian masih siang, terus kasian Kak Jeferynya baru pulang. Tadi Kak Jefery udah latihan taekwondo kan pasti cape deh" Putri melirik ke arah Kak Jefery sambil memberi kode agar tak mengantarnya pulang. Kak Jefery yang mengerti dengan maksud Putri mencoba menangani ibunya

"Iya bu aku cape tadi habis latihan kayaknya aku keseleo ini jadi nggak bisa nganterin Putri"

"Kamu keseleo? Mana yang sakit mana?" Melihat reaksi Bu Tejo pada anaknya tersebut Putri memberi isyarat terima kasih pada Kak Jefery. Dan kak Jefery memberi isyarat agar Putri lekas pergi sebelum ibunya berubah pikiran

"Kalo gitu aku pamit dulu iya" Putri langsung saja kabur sambil membawa pesanan yang sudah di bayar sebelumnya. Setelah keluar toko Putri benafas lega rasanya seperti kabur dari kejaran sales kartu kredit. Saat Putri hendak menghentikan angkutan umum dia mengurungkan niatnya. Karena dia melihat sesosok pria muda nan tampan yang dia kenal, terlihat dia menunggu seseorang. Dia terus saja berjalan bolak balik mengitari motor hitam besar miliknya. Putri pun mendekati pria muda itu hendak bertanya apa yang sedang dia lakukan di dekat toko kue ini, karena dia tak biasanya berada di sekitar daerah ini

"Bayu lagi nunggu siapa?" Tanya Putri pada pria muda tersebut. Pria itu tampak terkejut mendengar suara dari orang yang dia kenal. Dengan wajah yang terlihat canggung Bayu menjawab

"Aku ...., hmmmp aku nungguin kamu" jawabannya yang terdengar gagap membuat Putri tersenyum karena tak biasa melihat Bayu berbicara gugup

"Kamu nungguin aku? Kok kamu tahu aku ada disini" pertanyaan Putri membuat Bayu terkejut dan bingung harus menjawab apa. Kalo dia bilang hanya kebetulan lewat terus liat Putrimasuk toko, tapi pasti Putri bakal tahu Bayu berbohong orang tadi Bayu harusnya latihan futsal buat minggu depan tanding. Dan lagi tadi kan Bayu berangkat sekolah nggak bawa motor pasti langsung ketahuan, tapi kalo jujur tahu dari Ajeng, Putri bakal marah atau tidak iya ?.

*******