Suara notifikasi di ponsel Bayu dan Azis sudah ramai sejak pulang sekolah. Pesan chat yang biasanya jarang dibalas untuk sekarang tidak. Sejak pengumuman yang di berikan pak Saprudin kemarin para siswa tiba-tiba saja mebentuk aliansi baru. Rasa solidaritas antar teman sekelas muncul disaat ada pertandingan anatar kelas seperti sekarang. Teman satu eksul yang berbeda kelas tiba-tiba saja menjadi musuh, padahal sebelum pengumuman mereka masih bercanda dan tertawa. Tapi setelah pengumuman itu teman yang berbeda kelas bukan lagi teman.
"Pokoknya kita harus menang kalo kita kalah sama kelas lain bakal malu"
"Tapi inget kita harus sportif, kan ini juga bakal jadi bahan pertimbangan buat kita bisa masuk tim"
"Iya kalo kita mainnya bagus kita bakal masuk tim buat lomba antar SMA seprovinsi"
"Belum lagi hadiahnya, katanya tiket liburan ke lombok untuk juara 1" begitu isi pesan grup obrolan yang mereka buat secara mendadak.
Pesan yang terus berdatangan tiada akhir dari membicarakan strategi sampai hadiah yang akan mereka dapatkan, iya walau hadiah pergi ke lomboknya masih tada tanya apakah benar atau hanya hoax. Tapi kerusuhan ini hanya berlaku untuk ekskul seperti futsal, basket, volly dll. Karena untuk taekwondo atau judo dan lain-lain mereka hanya berlatih untuk pertandingan antar sekolah.
"Kenapa? Kamu kok lemes banget ?" Tanya Rizal kepada Eric yang tampak lunglai
"Iya dari tadi diem mulu" Bayu ikut bertanya
"Gimana nggak lemes tadi aku habis di banting berkali-kali pas latihan" jawab Eric sambil menghela nafas panjang
"Ohhhh....." jawab Rizal dan Bayu sambil membayangkan bagaimana rasanya di banting berkali-kali setelah terbayang mereka menyeringai memikirkan sakitnya
"Kalian nggak bakalan pulang ini udah malem ? nggak bakalan mandi ? lagian aku aja udah mandi Ya ampun bau banget kalian bener-bener deh sana cepet pulang" Eric mengusir teman-temannya yang sedari pulang sekolah bukannya pulang ke rumah mereka masing-masing tapi malah mengikuti Eric pulang ke rumahnya. Mereka bahkan menunggu Eric di sekolah sampai ekskulnya selesai. Karena terus merasa diikuti Eric jadi kesal belum lagi masalah di tempat latihan tadi sehingga dia terus saja mengoceh, begitulah jika Eric sedang kalut kesalahan kecil saja dia bisa membesar-besarkannya. Setelah berbagai ceramah yang Eric berikan kepada teman-temannya akhirnya mereka menyerah dan pulang ke rumah mereka masing-masing. Saat Eric sedang marah memang lebih baik menurutinya saja karena kalo tidak, ocehannya tidak akan pernah berhenti.
-------------
Sesampainya di rumah Bayu langsung mandi. Mengingat dia sudah berlarian di lapangan sepanjang hari untuk berlatih bersama teman-teman sekelasnya untuk mempersiapkan pertandingan antar kelas nanti. Setelah selesai mandi Bayu turun ke dapur dia berniat minum karena haus dia melirik sekilas jam yang berada didinding waktu menunjukan pukul 10 malam. Meski sudah malam lampu di dapur sengaja tidak di matikan karena anggota keluarga Bayu masih belum pulang. Bayu sudah biasa di tinggal di rumah sendirian jadi dia tidak merasa kesepian atau takut. Baru saja minum beberapa teguk air dia mendengar suara mobil di depan rumahnya, paling Mas Agung yang baru pulang pikir Bayu. Ternyata memang Mas Agung yang baru pulang, dia membawa sekotak martabak untuk cemilan malam nya. Bayu yang melihat Mas nya membawa makanan langsung menyapanya dengan ramah
"Mas baru pulang ? Pasti cape iya udah kerja seharian" Bayu menyapa Mas nya dengan lembut tapi Mas Agung yang sudah tahu maksud Bayu hanya tersenyum lalu menyimpan martabak yang dia bawa ke atas meja
"Nihh kalo mau makan aja, ini rasa keju kesukaan kamu"
"Heheehe" Bayu tertawa dan mengambil martabaknya. Mas Agung mencuci tangannya di wastafle kemudian mengambil minum lalu duduk bersama dengan Bayu
"Putri punya pacar iya sekarang? Tadi mas liat dia di anterin cowo pake motor gede terus cowoknya keliatan ganteng lagi " Tanya Mas Agung kepada Bayu sambil ikut makan martabak yang dia bawa
"Ohh paling juga si Azis soalnya dia tadi nggak pulang bareng aku dia ada rapat" jawab Bayu sambil sedikit memikirkan soal pertanyaan mas Agung tadi
"Oh si Azis pacaran sama Putri ? Tapi kayaknya cowoknya bukan Azis deh, habjsnya tadi gelap jadi mukanya nggak kelitan cuman liat si Putri aja" jawab Mas Agung melirik ke arah Bayu
"Mereka nggak pacaran mas cuman palingan emang si Azis deh mau siapa lagi coba yang nganterin Putri" jawab Bayu berusaha terlihat tenang di hadapan Masnya. Padahal pikirannya sudah mulai berkeliaran entah kemana. Mas Agung yang tidak ingin memperpanjang percakapannya soal Putri memilih menyerah dan memilih menyelesaikan makannya lalu pergi ke kamarnya
"Iya udah deh Mas udah kenyang mau masuk ke kamar dulu, beresin bekasnya jangan lupa" sambil berjalan menuju kamarnya Mas Agung bergumam kalau cowok yang mengantar Putri bukanlah Azis. Setelah melihat Masnya masuk ke kamarnya Bayu langsung menghubungi Azis bertanya apakah dia mengantarkan Putri pulang tadi. Tapi jawabannya ternyata bukan Azis yang mengantarkannya pulang lagi pula Azis sudah pulang sejak jam 7 malam tadi sedangkan Mas Agung melihat Putri baru saja pulang berpapasan dengannya sekitar pukul 10 malam. Dan lagi Azis tidak membawa motorkan sudah lama dia jarang bawa motor ke sekolah. Lalu siapa pria yang mengantarkan Putri ? Kenapa Putri baru pulang jam segini ? Dia bukan tipe gadis yang akan pulang malam-malam dia biasanya akan pulang sebelum gelap tapi kenapa sekarang dia pulang malam ? pikir Bayu. Untuk sesaat dia memikirkan pria yang mengantarkan Putri adalah Kak Aldo tapi kemudian dia menepisnya. Nggak, pasti bukan Kak Aldo Lagian dia ceweknya dingin banget terus nggak peka mana bisa dia tiba-tiba pulang malem sama Kak Aldo gumamnya sambil membereskan sampah makanan yang ada di meja. Kak Aldo pasti keburu kesel sama tingkah Putri cowok yang bisa menghadapi Putri cuman dia saja Bayu berusaha terus menepis pikiran soal kemungkinan yang terjadi tapi rasa penasarannya itu terlalu kuat. Dia kembali mengambil ponselnya lalu menelpon Hanny karena dia pasti tahu apa yang terjadi di depan rumahnya tadi.
"Nggak liat selarang udah jam berapa ? Kalo nggak penting langsung aku tutup" belum juga Bayu bertanya Hanny sudah ngegas aja mengingat ini memang sudah larut malam bila mendengar suaranya dia pasti sudah terlelap tapi terbangun karena Bayu menelponnya
"Jangan di tutup please kamu kan baik banget orang nya cantik lagi" Rayu Bayu agar Hanny tak menutup telponya sebelum dia menerima jawaban dari hal yang mengganggunya
"Iya udah apaan ?" Tanya Hanny kemudian
"Tadi Putri pulang malem kan ? Dia di anterin pulang sama cowok ?" Tanya Bayu dengan hati-hati takutnya Hanny ngegas lagi
"Iya dia baru pulang, Teh Putri di anterin sama cowok" jawab Hanny
"Putri ada di kamar bareng kamu?" Tanya Bayu memastikan
"Nggak dia lagi di dapur" jawab Hanny
"Ohh lagi di dapur. Cowoknya kamu tahu ?" Tanya Bayu lagi
"Iya tahu Mas Bayu juga pasti tahu kok" jawab Hanny membuat Bayu semakin penasaran
"Siapa ?" Tanya Bayu
" Gimana iya kasih tahu enggak iya" jawab Hanny menggoda Bayu
"kasih tahu dong please nanti Mas kasih coklat" Bayu berusaha merayu Hanny agar memberitahukan cowok yang mengantar Putri tadi
"tapi bener iya coklat nggak mau sebungkus tapi sekotak, awas aja kalo bohong" Hanny memastikan agar Bayu benar-benar memberinya hadiah . Betapa kagetnya dia setelah mendengar jawaban dari Hanny. Bayu benar-benar kehilangan kata-kata. Bagi Bayu selain pertandingan antar kelas pertandingan merebut hati Putri sudah di mulai.
**********