Devinisi Cinta
Setelah ini apa yang akan kita lakukan?" tanya Aldo. Mendengar cerita dari sahabatnya itu Aldo ikut geram.
"bagaimana kalau kita beri dia pelajaran kembali," saran Also.
"aku rasa cukup dulu untuk saat ini, karena dia pasti tidak akan berani macam-macam dan satu lagi kalau aku sama kalian pasti dia mengira kalau aku seorang pecundaang. Dan aku sangt tidak mau jika ada yang mengatakan kalau aku adalah pecundang!" tegas Albert.
"oke kalau menurut kamu ini yang lebih baik, kita lihat saja kedepannya,' sahut Aldo.
Jika Albert sendiri sudah bilang jangan maka Aldo pun hanya bisa menurut dan menghargai keputusan sahabatnya itu.
Sadar dari minuman beralkohol tinggi, mereka memang kembali nongkrong di tempat biasa. Tidak ada kapok meskipun mereka sering pulang dengan keadaan yang sangat berantakan. Bagi mereka Alkohol adalah segalanaya.
Terkadang jika waktu sedang senggang, mereka juga menyempatkan waktu untuk berkumpul di salah satu Apartemen milik mereka. Tak jarang juga mereka sering menghisab ganja.
Di sebelah utara sungai seine Chika tengah berdiri sembari menatap keindahan langit sore. Terpampang magichour yang sangat indah di atas sana, selain itu juga udara yang terhirup pun begitu segar. Sayang sekali dirinya menikmati itu seorang diri.
"keindahan tidak akan terlihat indah jika tidak ada teman untuk berbagi," ucap Rio yang tiba-tiba mengagetkan Chika.
"elo, ngapain di sini?" tanya Chika.
"ya mau lihat senja lah, emang menurut elo mau ngapain di sini."
"ohh kirain elo gak suka sama senja,' tukas Chika.
"hanya orang bodoh kali yang gak suka ama senja, apalagi untuk mendapatkan senja yang bagus perlu menunggu saat yang tepat," ujar Rio.
Senja memang akan terlihat indah pada waktu-waktu tertentu. Misal jika sedari pagi udara sudah terasa panas dan berlanjut hingga sore hari maka senja yang akan terlihat nanti pasti akan memuaskan penglihatan.
Namu itu pun tergantung dari mana kita akan melihat senja, karena senja yang akan terlihat bagud itu bila di lihat dari bukit atau pantai. Di saat akan terpampang dengan nyata bagaimana saat matahari akan tenggelam.
"dulu aku sering sekali menghabiskan waktuku di pantai saat sore hari hanya demi senja, sebelum kelurgaku memilih untuk pindah ke kota,' ujar Rio.
"oh yaa! Kelihatanya seru sekali ya. Aku hanya bisa melihatnya dari bukit dan itu pun tidak setiap hri karena ayahku selalu melarangku untuk pergi ke Bukit sendirian," sahut Chika.
"tapi sekaramg lo bisa kan menikmati senja sepuas yang lo mau," ujar Rio.
"ya beginilah, ini adalah hal yang sudah gue impiin sejak dulu," tutur Chika.
"lo harusnya bersyukur karena apa yang lo haraoin itu akhirnya bisa jadi kenyataan. "
"gue udah sangat bersyukur kok, dan gue akan selalu bersyukur,' Ucap Chika.
"lihat deh itu langit yang warnanya agak kemerahm udaan, itu melambangkan kebahagiaan,' ujar Rio.
"kenapa bisa begitu?" tanya Chika heran heran.
"karena biasanya warna merah muda itu melambangka kebahagiaan," jelas Rio.
"kok bisa gitu sih," ucap Chika.
"ya karena memang begitu kan, banyak kok yang udah bilang kalau warna merah sama pink itu melambangkan cinta," sahut Rio.
"padahal belu tentu apa yang kamu bilang itu benar lho, tapi ya gak papalah setidaknya kamu punya devinisi sendiri tentang itu, ujar Chika.
Mengapa Rio bisa berpendapat demikian itu karena ia sering melihat di flm-film kalau orang yang akan mengungkapkan perassaannya pasti membawaa bunga mawar beearna merah atau kalau enggak boneka bewarna pink. Dan itulah yang menjadikan alasn mengapa Rio berdevinisi kalau warna itu melambangkan cinta.
"udah sore kita balik yuk," ajak Rio.
Hari memang sudah mulai petang, dan kini matahari pun sudah tenggelam dengan sempurna.
"yuk, tapi makan dulu ya gue lapar soalnya!" ajak Chika.
"boleh," sahut Rio.
Mereka berdua pun kemudian berlalu dari temoat itu dan mencari tempat makan. Setelah beberapa saat akhirnya mereka pun menemukan sebuah Resto. Mereka baru pertama kali ini mau mencobanya.
"yakin maumakan di sini?" tanya Chika.
"yakinlah coba hal baru juga kali masak mau makan cuma mau di tempat itu-itu aja sih emangnya lo gak bosen," tukas Rio.
"ya bosen juga sih pastinya, ya udah yuk buruan pesan. Oh iya gue mau ke masjid sebentar ya mau sholat mahrib dulu," ucap Chika.
"iya udah sana, gue pesenin dulu," sahut Rio.
Setelah Chika berlalu, Rio pun langsung masuk ke dalam resto untuk memesan makanannya. Namun tiba-tiba saja langkahnya terhenti karena tiba-tiba pergelangan tanganya di tarik paksa oleh seseorang dari belakang.
"lo udah gue peringatin jangan deketin Caca, tapi lo masih aja deketin. Mau lo apa sih sebenarnya?" tanya Albert.
"lo bukannya sah-sah aja bukan kalau aku dekatin Chika, kamu itu bukan siapa-siapanya, jadi gak usah sok melarang gue gitu,' tegas Albert.
"Caca itu gebetan aku, dan sebentar lagi dia akan menjadi milikku," ujar Albert.
"oke kalau begitu kita bersaing secara sehat, kalau lo emang jentelman," sahut Ro.
"oke siapa takut, kita akan bersaing secara sehat. Tapi ingat ya kaau kamu itu sama sekali bukan lawan aku!" tegas Albert.
Setelah itu Albert melangkah pergi. Seorang Albert pasti sudahpunya banyak cara untuk menjatuhkan Rio.
"udah pesen?" tanya Chika yang baru saja kembali.
"ini lagi mau pesan, tadi ada temanku dan dia ngajakin ngobrol sebentar," jelas Rio.
Tidak mungkin kalau lelaki itu akan menceritakan yang sebenarnya pada Chika kalau yang baru saja datang adalah Albert.
"oh ya udah kalau gitu kita langsung pesan aja," saran Chika.
Mereka berdua pun kemudian langsung masuk ke dalam restoran tersebut. Dan di dalam sana rupanya ada Alex yang tengah meneguk seacangkir kopi. Untung saja begitu melihat Chika Alex langsung menutup wajahnya dengan masker.
"untung Chika gak lihat gue, bisa-bisa dia gak jadi makan di sini kalau lihat gue ada di sini," ujar Alex.
"langsung pesan aja Chik," pinta Rio.
"lo mau apa biar sekalian gue pesenin," tawar Chika.
"samain aja kayak punya elo," sahut Rio.
Lelaki itu sedikit gelisah karena dia melihat Alex di meja yang lumayan dekat denganya.
"semoga aja Chika gak lihat kalau ada Alex di sini," gumam Rio dalam hati.
Lelaki itu kemudian mengambil ponselnya yang ada di dalam saku celananya dan langsung menghubungi Alex.
Rio : ngapain lo di sini?
Tak lama kemudian Alex membalas pesan dari Rio.
Alex : lo gsk lihat kalau gue lagi minum kopi, lagian lo kenapa gak ngomomg kalau mau makan di tempat ini..
Rio : mana gue tau kalau bakalan ada elo juga di sini,
Alex : ya udah lo lanjutin aja, bentar lagi gue pulang kok.