Rindu sekali rasanya dengan masa SMA yang begitu mengesankan untuk Chika. Banyak kenangan indah yang dialuinya bersama dengan Alex.
Dan semua itu masih terlalu membekas di hati Chika.
"Andai kamu tau Lex, bahkan sampai saat ini perasaanku masih utuh meskipun kamu pergi meninggalkanku tanpa sebab yang pasti," ujar Chika.
Lagi-lagi gadis itu teringat dengan Alexnya yang dulu begitu menyayanginya. Ia teringat dengan Alexnya yang selalu berusaha membahagiakannya.
"Oh iyaa, gue sampai lupa belum nelpon Dita," cetus Chika.
Gadis itu pun mengambil ponselnya dan langsung mencari kontak Dita. Setelah sudah menemukan kontak Dita,
"Halo Dit," sapa Chika setelah video call tersambung.
Sengaja Chika video call Dita karena ia sangat merindukan sahabatnya itu.
"Rindu ini tak akan bisa terobati selain demgan perjumpaan"
"halo Chika, kemana aja sih baru sempat hubungin gue. Tau gak gue itu kangen banget lagi sama elo!" ujar Dita.
"Ya Sorry, gue lagi bamyak tugas jadinya baru sempat hubungin elo deh. Gimana kabar lo baik-baik aja kan?" tanya Chika.
"Gue baik kok, lo sendiri gimana kabarnya baik juga kan?" tanya Dita balik.
"Iya gue baik-baik aja kok. Lo tau gak sekarang ini gue lagi ada di dekat sungai Seine, lo mau lihat gak," tawar Chika.
"Mau lah, jelas gue mau banget lihat sungai Seine. Pasti lo betah kan di sana secara kan lo bisa lihat menara impian lo tiap hari, bisa lama-lama memandangi keindahan sungai Seine," sahut Dita.
"Sumpah, gue bahagia banget. Sangat bahagian tapi sayang gak ada keluarga dan sahabat gue di sini," keluh Chika.
"Lo harus yang semangat ya Chik, kapan-kapan kalau pas libur kuliah gue kesana deh nyamperin elo," ujar Dita.
"Beneran ya, awas kalau bohong. Eh tapi tunggu dulu deh, emangnya lo gak di marahin gitu kalau mau nyampering gue kesini?" tanya Chika.
"Memangnya siapa yang mau marah, hahaha lo ada-ada aja deh," sahut Dita.
"Ya suami lo lah, gimana udah ngerasain malam pertama nih yee!" tukas Chika.
"Gue-"
"Lo kenapa Dit?" tanya Chika.
Tiba-tiba saja ada perasaan gak enak yang muncul di dalam hati Chika.
"Gue gak papa kok, hehe lo udah makan belum Chik?" tanya Dita berusaha mengalihkan pembicaraan.
"Gue udah makan kok, dan makanan di sini itu lumayan enak-enak. Tapi gue lebih sering makan yang khas Indo," jelas Chika.
"Syukurlah kalau begitu, gue seneng dengernya kalau lo di sana makan yang enak-enak!" ucap Dita.
"Lo kenapa sih, kaya kawatirin gue banget gitu?" tanya Chika heran.
"Gue gak papa kok, ya gue seneng gitu lihat elo bahagia. Oh iya Chik udah dulu ya gue mau masuk kelas solanya."
"Oke Dit, nanti jangan lupa vc gue balik ya," pinta Chika.
Telepon mereka pun terputus. Chika langsung memutuskan untuk kembali ke apartemennya.
Di sisi lain Alex sedang berusaha mengambil kertas yang mengapung di air. Alex tau kalau surat itu pasti Chika yang tulis.
"Gue harus bisa mengambil kertas itu," uuar Alex.
"Wooy, ngapain sih elo?" tanya Rio.
"Buset, lo bikin gue kaget!" protes Alex.
"Ya sory, habisnya gue heran aja sama elo. Ngapain.coba mengambil kertas begitua. Lo itu kaya orang yang lagi jatuh cinta!" celetuk Rio.
"Diam lo, kertas itu sangat nerarti buat gue," sahut Alex.
Dan akhirnya ia bisa meraih kertas itu. Alex tidak langsung membukanya, ia biarkan kertas itu kering lebih dulu, karena jika ia buru-buru membukanya takut justru memvuat kertas itu sobek sebelum ia membacanya.
"Nah, akhirnya" ucap Alex sangat senang.
"Buset kaya dapat permen lolypop aja lo," ujar Rio.
"Makan yuk, gue lapar!" ajak Alex.
"Ya udah yok, lagian gue juga udah lapar banget," tukas Rio.
Mereka berdua langsung berlalu ke resto. Kali ini mereka makan di resto khas Perancis.
"Tumben gak makan khas Indo?" tanya Alex heran.
"Ya lagi kepengen aja, sekali-kali gitu kan makan di resto khas perancis. Lagi kepengen aja sih sebenarnya," jelas Rio.
"Oh iya gimana lo udah ketemu sama ceweknyang gue maksut?" tanya Alex.
"Udah kok, gue udah ketemu dan kenalan sama dia. Orangnya asyik baik hati pula," jawab Rio.
"Jangan sampai lo nasksir sama dia, awas aja lo!" ancam Alex.
Sebenarnya Rio sudah tertarik dengam Chika saat awal ia masuk kuliah. Namun setelah ia bertemu dengan Alex dan tau kalau Chika adalah orang spesial untuk Alex, maka ia pun mengurungkan niatnya untuk mendekati Chika lebih dati teman.
"Iya-iya, lo santai aja!" ujar Rio.
"Ya udah buruan pesan, nanti keburu habis lagi!" pinta Alex.
"Ya elah Lex, lo samar gitu ya. Di sini makananya berlimpah gak mungkin kehabisan kecuali emang kalau lagi wekend gitu pasti rame soalnya," ujar Rio.
"Oh iya, gue udah mutusin kalau gue mau kuliah di sini aja," ujar Alex.
"Nah, gitu dong. Kan gue ikut seneng dengernya. Ya dari pada lo lontang lantung gitu kan mendingan elo kuliah di sini, lo juga bisa kerja yang part time gitu kalau lo mau," tawar Rio.
"Lo serius, ya jelaslah gue mau banget malahan. Jadinya kan gue gak terlalu nyusahin orang tua gue," ucap Alex.
"Besok lo dateng aja ke kampus, lo langsung daftar aja lo bawa kan syarat-syarat buat daftar kuliah?" tanya Rio.
"Bawa kok gue bawa. Sebelum ke sini kan gue ke Jerman dulu, jadi ya gue bawalah lah itu persyaratannya," ucap Alex. "Makasih banyak ya Yo, lo udah banyak bantuin gue selama gue di sini. Bersyukur banget gue langsung dapat teman baik kaya elo," ucap Alex lagi.
"Sama-sama, gue juga seneng lagi karena akhirnya gue dapat teman baik juga di sini. Karena kan di sini kebanyakan ya gitu-gitu temannya," cetus Rio.
Akhirnya makanan pesanan mereka telah datang. Alex dan Rio pun buru-buru untuk melahap makanan masing-masing.
"Oh iya Lex, lo sama Chika itu dulu dekat banget emang?" tanya Rio.
"Bukan hanya dekat lagi Yo, dulu gue sama dia itu udah sempat mau tunangan. Tapi ya karena gue kesandung masalah ini jadinya ya gagal," jelas Alex.
"Memangnya parah banget ya masalah elo sampai lo harus pergi dari dia," ujar Rio.
"Belum saatnya lo tau, tapi gue pasti akan cerita kok sama elo apa masalah gue sebenarnya," sahut Alex.
Nanti, setelah Alex berhasil menangkap dua orang penyebab masalah itu baru Alex akan menceritakan masalahnya ini pada Rio dan Chika.
"Oke, gue pasti akan dengerin cerita elo. Dan kalau elo butuh bantuan nanti pasti gue akan selalu bantuin elo," ucap Rio.