Chereads / Meet In Paris / Chapter 9 - Pelukan Hangat

Chapter 9 - Pelukan Hangat

Jika di tanya bagaimana aku menjalani hidupku selama satu tahun ini, maka akan ku jawab ku biarkan mengalir seperti air dan berjalan dengan semestinya. 

Ku biarkan derita ini aku sendiri yang menanggungnya. Aku tak kan melibatkanmu orang yang kusayang ke dalam masalahku ini. 

"Lo kenapa kepedesan ya?" tanya Chika. 

"Hehe, ya pasti pedas lah namanya juga makanan pakek cabe!" jawab Jordan santai. 

"Katanya lo suka makan pedas, masa segini aja sudah kepedesan!" tukas Chika. 

"Ya suka sama pedas, tapi bukan berarti gue itu kalau pas makan itu gak kepedesan kan?" tanya Jordan. 

"Iya juga sih, ya udah minum dulu sampai keringetan gitu!" saran Chika. 

"Iya," sahut Jordan. 

Chika jadi heran, pasalnya kalau lelaki yang di depannyan ini benar-benar Alex pasti dia sudah kepedesan dan berlari ke kamar mandi untuk berkumur. 

Tapi yang dilakukan oleh lelaki di sampingnya justru tetap melanjutkan makannya. 

"Jadi dia benar-benar bukan Alex," ujar Chika dalam hati. 

Ada gurat kecewa yang tercetak jelas di wajahnya. Jujur saja sebenarnya Chika sangat berharap sekali kalau lelaki di depannya ini adalah Alex. 

Ia sangat merindukan sosok Alex dan berharapsegera bertemu dengan Alex. Meskipun saat pertama kali bertemu untuk satu tahun lamanya tidak bertemu akan banyak pertanyaan yang melintas di kepalanya. 

"Tidak peduli kamu mau menjelaskan seperti apa Lex, yang jelas aku sangat ingin bertemu denganku untuk melepas rindu ini!" ujar Chika dalam hati. 

"Oh ya, lo kuliah ngambil jurusan apa?" tanya Jordan.

"Gue ambil jurusan Kedokteran," sahut Chika. 

"Ohh, kedokteran."

"Kalau lo sendiri ambil jurusan apa?" tanya Chika. 

"Gue belum tau masih bingung. Besok gue mau lihat-lihat dulu di kampus lo!" jelas Jordan. 

Alex memang masih bingung akan mengambil jurusan apa, karena impiannya harus kandas dan sekarang ia harus mengejar mimpi yang lain. 

"Habis ini jalan-jalan ke sungai Seine, gimana?" ajak Chika. 

"Udah malam, besok aja!" sahut Alex. 

"Sebentar aja, menara Eifel itu bagusnya kalau pas malam," ujar Chika. 

"Iya tau, tapi kan ini udah malam. Emangnya lo gak takut gitu malam-malam jalan sama cowok?" tanya Jordan. 

"Ngapain harus takut sih, lo bukan orang jahat kan?" tanya Chika. 

"Ya bukanlah, kalau gue orang jahat pasti gue zekarang ngajakin elo ke tempat yang sepi-sepi habis itu gue celakai lo," ucap Jordan. 

"Hahaha, lo lucu banget sih. Sungai Seine kalau mLM juga indah itu sebabnya gue suka pemandangannya kalau pas malam hari ," jelas Chika. 

"Ya udah yok, dari pada nanti lo malahan kesan semdirian. Bahaya banyak orang yang gak lo kenal juga kan!" cetus Jordan. 

"Nah gitu dong, jalan-jalan gitu sebelum pulang. Gue itu sebenarnya lagi pusing banget!" keluh Chika. 

"Memangnya pusing karena apa?" tanya Jordan. 

"Banyak tugas yang belum kelar, tapi hari ini tuh gue kepikiran banget sama orang yang udah ninggalin gue 1 tahun yang lalu," jelas Chika.

"Orang yang lo maksut itu yang mirip sama gue?" tanya Jordan. 

"Iya, makanya itu tadi gue mengira kalau itu Alex, cowok yang sampai saat ini masih menguasai hati gue," ucap Chika. 

"Gue di sini Chik, di samping elo!" ujar Alex dalam hati. 

"Emangnya ada masalah apa kok cowok itu bisa ninggalin elo?" tanya Jordan. 

"Bahkan gue gak tau apa salah gue, tiba-tiba dia ngilang begitu aja!" jelas Chika. 

"Lo yang sabar ya, suatu saat nanti pasti lo bisa ketemu sama cowok itu lagi, karena pasti akan ada yang di jelaskan.oleh cowok itu kenapa dia ninggalin elo," ujar Jordan. 

"Kok elo bisa berfikiran seperti itu?" tanya Chika. 

"Ya dari cerita elo udah jelas lah kalau ada msalah kalian yang belum selesai, lo sendiri kan pasti masih menunggu penjelasan dia kan?" tanya Jordan. 

"Iya sih, lo benar bahkan sampai saat ini gue selalu nungguin dia pulang. Gue sangat berharap kalau gue bisa ketemu dan minta penjelasan sama dia!" ujar Chika. 

"Pasti suatu saat nanti dia akan menjelaskan apa akan lo pertanyakan. Dan lo tinggal menunggu saat itu tiba meskipun itu sakit," ujar Jordan. 

"Thanks ya udah mau dengerin curhatan gue, jadi lebih lega sekarang gue!" ucap Chika. 

"Santai aja, lo bisa cerita apa pun unek-unek lo kalau emang lo mau cerita. Dan gue akan selalu dengerin cerita elo!" ujar Jordan. 

Eifell malam ini terlihat sangat indah, kerlap kerlip lampu yang menyala pada setiap dinding menara tersebut sanhat indah dan memanjakan mata yang memandang.

Di tambah lagi sungai Seine yang terasa begitu sejuk, itu menambah keindahan yang sempurna. 

"Ini adalah salah satu dari cerita gue," ucap Chika. 

"Maksut elo?" tanya Jordan. 

"Dari saat gue masih SMP dulu, gue itu kepengen banget ke tempat ini. Dan sekarang bahkan gue bisa setiap hari ke tempat ini," jelas Chika. 

"Pasti lo sangat bahagia ya?" tanya Jordan.

"Bahagia banget, tapi kebahagian itu akan lengkap kalau di samping gue ada orang yang sangat spesial buat hidup gue," ujar Chika. 

"Lo tinggal menunggu waktu, semua impian lo pasti akan terkabul atau lo boleh kok menganggap kalau gue cowok itu, setidaknya itu bisa mengobati rasa kangen elo," cetus Jordan. 

"Yaa, mungkin bisa gue coba saran dari elo!" sahut Chika. 

Gadis itu kemudian memejamkan matanya dan membayangkan semua kenangannya bersama Alex. Perlahan bibirnya membentuk sebuah senyuman. 

"Aku tau kamu rindu Chik, karena kita sama. Aku juga sangat merindukan kamu," ucap Alex dalam hati. 

"Gue bisa ngebayangin Dan, yaa gue bisa!" ujar Chika dengan raut wajah yang terluhat sangat bahagia. 

"Gue ikut senang," sahut Jordan.

Bagaimana dengan rindu ini, cinta ini yang bahkan masih membekas jelas di hatiku. Bagaimana aku bisa melupakanmu, sedangkan semua kenangan tentangmu tersimpan indah dalam memoriku. Aku sangat menyayangimu, dan rasa itu masih sama seperti dulu 2 tahun yang lalu. 

~seine, 29 april 2021~

Tanpa sadar Chika memeluk Jordan. Entah mengapa Chika bisa merasakan hangatnya pelukan Alex saat ia memeluk Jordan. 

"Biarkan gue seperti ini, sebentar saja," pinta Chika. 

"Iya," sahut Jordan.

Mungkin lebih baik ia memang menuruti saja kemauan Chika. Karena dengan ini bisa sedikit mengobati rasa rindu Chika pada dirinya. 

"Sory banget ya lo jadi malah kaya kebawa ke dalam masa lalu gue," ucap Chika. 

"Gak papa kok, santai aja. Gue bisa memahami itu kok."

"Ya udah yuk pulang, masih banyak tugas yang harus gue kerjain!" ajak.Chika. 

"Ya udah yuk," sahut Alex. 

Keduanya pun kemudian berlalu dari Menara Eifeel. Setelah sampai di Apartemen masing-masing mereka langsung masuk.