Pada percobaan kelima, aku tidak bisa berhasil membawa Bazooka seperti yang di inginkan. aku awalnya berpikir apakah mungkin karena berat nya yang terlalu berlebihan sehingga tidak bisa terbawa. karena sebelum-sebelumnya aku hanya membawa peralatan dengan ukuran kecil dan tidak terlalu berat.
Kemudian aku mendatangi kapten Santoso untuk mendiskusikannya. aku mulai membicarakannya kepada kapten bahwa sepertinya Bazooka terlalu berat untuk di bawa. jadi aku mengusulkan untuk membawa pistol biasa saja namun dalam jumlah yang cukup dan melakukannya berkali-kali.
Akan tetapi, kapten menolak usulan ku. dia berkata hal itu tidak terlalu efisien dan hanya membuat ku lelah nantinya. ku pikir ada benarnya juga. Kapten Santoso bertanya kepada ku dimana aku meletakkan peluru Bazooka sebelumnya. aku pun mengatakan bahwa aku menaruh nya di dalam rompi ku karena ku pikir aku tidak bisa membawa tas yang terlalu berat serta peti yang cukup besar.
Kapten mengatakan kepada ku pemikiran yang lain. dia berpikir mungkinkah karena Bazooka tersebut tidak tersentuh dengan tangan atau tubuh ku sehingga dia tidak bisa berhasil ku bawa. setelah di pikirkan dengan matang, sepertinya begitu. aku pun sontak mengatakan bahwa harus segera ada percobaan lagi.
" Kita harus melakukan nya lagi kapten! " seru ku kepada kapten Santoso.
" Ya, aku sependapat dengan mu. aku akan memikirkan nya nanti bagaimana cara mu membawa nya. kali ini kita tidak bisa menggunakan peti lagi untuk membawa nya. " sahut kapten Santoso.
" Siap kapten! " jawab ku.
Diskusi pun selesai. Kapten meminta ku untuk beristirahat, karena dia akan segera menyiapkan untuk percobaan selanjutnya dimana kali ini aku akan membawa barang yang sama seperti sebelumnya. ku pikir kali ini pasti akan berhasil jika aku melilitkan Bazooka tersebut di tubuh ku. aku pun mengatakan nya kepada kapten Santoso dan dia akan segera mempersiapkan nya.
Saat aku hendak kembali ke kamar ku, aku sempat berpapasan dengan Juni. Juni menatap ku sambil tersenyum. aku membalas senyuman nya dan tiba-tiba saja aku teringat kejadian tempo hari yang membuat ku akhirnya merasa tersipu malu ketika di depan Juni.
Ku pikir mungkin selamanya aku tidak akan pernah melakukan hal seperti itu dengan Juni. namun Juni mewujudkannya kemarin sehingga membuat ku semakin mencintainya dan ingin menikahi nya. di situasi seperti ini, menikah hanyalah sekedar angan-angan. pemikiran yang memberiku semangat untuk bertahan hidup dan lebih giat lagi dalam mengemban tugas ku menyelamatkan negara.
Ku pikir suatu saat aku yakin bisa menciptakan dunia yang nyaman tanpa peperangan. aku harap tugas ku akan segera selesai dan bisa menikmati kehidupan normal ku kembali. setelah aku beristirahat sejenak, tibalah saatnya percobaan selanjutnya.
Aku mulai bersiap, dan tak lupa melaksanakan nya sesuai rencana yang telah ku sepakati bersama kapten Santoso. aku mulai mengaitkan satu demi satu Bazooka itu dan memakainya melingkari di tubuh ku. saat itu aku berharap bahwa Bazooka itu tidak akan meledak ketika aku membawanya nanti.
Seperti biasanya ritual ku saat sebelum melakukan perlintasan ruang dan waktu adalah yaitu melihat sekeliling ku dan mencoba untuk berkonsentrasi. tak lupa aku juga memastikan peralatan yang ku bawa.
Aku membawa pistol satu buah, granat sebanyak tiga buah dan juga beberapa Bazooka yang melingkar di tubuhku. aku merasa selama ini aku tidak pernah membawa logistik sama sekali, namun tidak masalah bagi ku karena aku bisa bertahan cukup lama karena aku sudah sangat terlatih.
Aku melintas di tempat yang sama sepeti biasanya. setelah persiapan selesai aku pun melintasi ruang dan waktu melalui lubang hitam dan sampai lah aku kembali di masa depan. ketika aku membuka kedua mata ku dan memastikan semua nya aman, aku melihat ternyata akhirnya Bazooka nya terbawa juga oleh ku. aku cukup merasa lega saat itu.
Namun tiba-tiba saja penglihatan ku teralihkan oleh sesuatu. dimana saat itu aku melihat sebuah pesawat mirip seperti capung yang melayang di udara. ku pikir mungkin mesin yang mengendalikan nya layaknya pesawat terbang. namun aku tidak mendengar suara bising sama sekali dari pesawat tersebut seperti seolah-olah melayang di udara tanpa adanya gravitasi.
Apakah itu pesawat manusia? mengapa aku tidak mendengar sama sekali suara mesin pesawatnya? kata ku dalam hati sambil memperhatikan pesawat tersebut. aku merasa penasaran dengan pesawat tersebut, pesawat itu pun pergi berlalu begitu saja.
Kemudian aku mencoba untuk mencari jejak pesawat tersebut dengan mengikuti kemana arah pesawat itu pergi. dan ternyata pesawat itu berhenti di atas markas. aku mencoba bersembunyi sambil memperhatikan nya. pesawat itu mulai mengeluarkan semacam bor berbentuk besar dari bawah pesawatnya dan kemudian mulai mengebor ke arah markas dengan kecepatan yang luar biasa.
Aku sangat terkejut melihatnya. ku pikir apakah mungkin pesawat itu yang dimiliki manusia di masa ini? apakah mungkin manusia bisa menciptakan hal seperti itu nantinya? pesawat tanpa suara mesin dan bisa mengeluarkan seperti bor yang cukup besar yang bahkan bisa menghancurkan dalam waktu singkat.
Dan yang lebih membuatku terkejut lagi adalah pesawat itu mengangkut bangkai dari laba-laba yang sebelumnya ku hancurkan dengan granat. ternyata saat itu berhasil ku hancurkan. saat itu aku melihat seperti barang rongsok yang tengah di bawa ke pengepulan barang rongsok. laba-laba itu bukanlah hewan, melainkan sesuatu seperti mutan namun juga tampak terlihat seperti robot.
Oh tidak! apakah mungkin itu pesawat musuh? mengapa dia hendak membawa bangkai laba-laba itu? apakah mungkin mereka akan memperbaikinya dan mengoperasionalkan nya kembali? aku harus mencegah itu terjadi. kataku sambil mempersiapkan senjata yang ku bawa.
Aku saat itu berpikir bahwa pesawat itu mungkin saja pesawat musuh di masa depan. akhirnya aku mulai menyiapkan Bazooka ku dan mulai membidik ke arah pesawat tersebut. sasaran ku sudah tepat dan hanya tinggal menembak saja. namun saat itu yang terjadi adalah ada seseorang yang menusuk punggung ku dari belakang.
Aku menyadari bahwa diriku tidak terlalu waspada dengan sekelilingku sehingga akhirnya ada yang menusuk ku tanpa ku sadari keberadaannya sebelumnya. Aku hanya bisa melihat sebilah pisau yang cukup panjang menembus di bagian dada ku namun aku tidak bisa memastikan siapa yang menyerangku saat itu karena aku sudah kembali ke masa dimana seharusnya aku berada.
Aku merasa menyesal mengapa aku tidak bisa lebih berhati-hati saat itu. padahal kesempatan sudah ada di depan mata ku. jika saja aku bisa menyerang pesawat itu aku bisa mengetahui pesawat apa itu sebenarnya dan siapa yang mengendarainya saat itu.
Saat melihat Jopardi yang telah masuk di radar dan menunjukkan lokasi keberadaan nya, kapten Santoso segera menghampiri lokasi tersebut untuk menjemput Jopardi. lokasi nya menunjukkan bahwa Jopardi kembali ke daerah di dekat markas.