Tibalah saatnya percobaan selanjutnya. dimana Jopardi akan menaiki sebuah mobil tentara tipe Jeep. kali ini dia akan melakukan percobaan di tempat biasa namun agak sedikit menjauh dari markas karena mereka butuh lahan yang sedikit luas.
Aku mulai merasa berdebar. aku seperti hendak melakukan hal yang sangat besar. dimana saat itu aku mulai sedikit di hantui oleh perasaan yang cukup membebani ku. saat itu aku sempat berpikir apakah aku bisa mengatasi rasa kekhawatiran ku yang terus menghantui ku.
Aku takut jika aku akan mengalami hal yang sama seperti yang Letnan Kim alami. mungkinkah aku bisa kembali lagi? apakah aku akan tersesat? bisakah aku membawa mobil ini bersama dengan ku? begitulah yang ada di pikiran ku saat itu. selain itu, aku juga memikirkan tentang Juni. apa yang terjadi padanya dan apa yang saat ini tengah di pikirkan nya. begitulah kiranya dalam benak ku.
Tapi aku harus tetap fokus pada percobaan ini. dimana aku berharap aku bisa membawa mobil ini. jika aku berhasil, mungkin aku bisa menaiki truk peluncur roket yang selama ini sudah aku dambakan. Aku ingin sekali berhasil.
Aku mulai bersiap dan pergi ke garasi dan memanaskan mesin nya. Kapten Santoso berkata kepadaku bahwa dia akan menunggu ku di lapangan dimana aku akan melakukan percobaan. dia berkata bahwa ingin mengantar kepergian ku. aku pun menjawab " Siap Kapten" dengan sangat lantang.
Aku sangat bersemangat melebihi semangat ku ketika aku mengikuti pelatihan. bagi ku meski kegiatan yang ku lakukan saat ini sangat berbahaya tapi aku menyukainya. karena selain melatih kemampuan ku, juga bisa membuat pengalaman baru dalam kehidupan ku. Aku berpikir bahwa aku adalah orang yang sangat beruntung.
Selain itu, kapten Santoso membekali ku dengan sebuah pistol dan tiga buah granat. aku mulai bersiap mengendarai mobil itu ke tempat dimana lubang hitam akan terbuka. dari kejauhan aku melihat kapten Santoso dan juga Juni yang sudah menunggu kedatangan ku. aku pun semakin merasa gugup.
" Letnan Jo, aku harap kau bisa kembali seperti biasanya. jika kau berhasil membawanya, kau cukup meletakkan nya saja di sana dan kembali. mengerti? pesan kapten Santoso kepada ku. Siap kapten! " jawabku dengan lantang.
Aku mulai bersiap di posisi yang sudah di tentukan, kali ini aku tidak mencoba untuk menutup kedua mataku, karena posisi ku saat itu harus menyetir. aku mulai bersiap menginjak pedal gas dan melajukan mobil tersebut. ketika portal lubang hitam mulai terbuka, angin kencang mulai berhembus.
Entah mengapa saat itu aku merasa ada yang sedikit berbeda dari lubang hitam itu. mungkin bentuknya. biasanya dia hanya berbentuk seperti pusaran berwarna hitam. namun kali ini aku seperti melihat percikan kilat. apakah karena lebih besar maka terlihat seperti itu? kata ku dalam hatiku.
Setelah mendengar aba-aba dari kapten Santoso, aku pun segera menginjak pedal gas hingga mobil yang ku kendarai saat itu mulai melaju. saat itu aku melajukan mobil itu tidak lebih dari 80 km/jam. Saat aku melintasi nya, aku pun seperti mendengar dentuman yang sangat keras dan aku mulai melihat cahaya yang sangat terang dan menyilaukan.
Aku pun mulai melepas pegangan setir mobil ku dan mencoba menghalangi wajah ku dari kemilau cahaya yang terlihat jelas di depan ku. sampai akhirnya aku merasa tidak kuat untuk membuka mataku saat itu dan menutupnya. saat ku pikir cahaya itu sudah mereda, aku mulai membuka kedua mata ku dan melihat bahwa aku berada di dalam mobil di masa depan.
Aku tidak menyangka bahwa aku akhirnya berhasil melakukan nya. aku sangat terpukau dan bangga kepada diriku sendiri. aku tidak menyangka aku benar-benar berhasil. aku bahkan mulai tersenyum-senyum sendiri.
" Berhasil! akhirnya aku berhasil membawanya. aku tidak menyangka sama sekali. ah benar, aku harus mengecek keluar untuk memastikan mobil ini masih utuh. " ucap ku yang mulai berbicara sendiri dan keluar dari mobil.
Aku melihat bahwa mobil yang kubawa saat itu masih tampak utuh. aku pun merasa lega melihatnya. aku teringat bahwa aku di minta agar segera kembali setelah berhasil membawa mobil itu. namun aku merasa bahwa sepertinya aku harus mengelilingi sekitar markas. aku merasa sangat penasaran separah apa markas itu hancur dan aku juga masih penasaran dengan pesawat yang sebelumnya pernah ku lihat.
Karena pada saat itu aku membawa pistol dan granat, ku pikir masih ada waktu sebentar untuk pergi berkeliling. aku pikir mungkin aku akan menemukan sesuatu nantinya. aku kembali masuk ke dalam mobil dan mulai menyalakan mesin mobil itu. awalnya sangat sulit untuk menyala namun setelah ku coba beberapa kali akhirnya menyala juga.
Aku mulai menyusuri hutan yang ada di sekitar ku. aku melihat pemandangan tidak ada yang lain selain pepohonan yang sangat lebat. banyak pula tanaman merambat yang ku jumpai saat itu. kemudian aku mendengar suara seperti gemuruh, aku pun berhenti sejenak dan mengenali dimana suara tersebut berasal. aku mencoba untuk menghampiri nya.
Saat aku menghampirinya, aku melihat pesawat yang tampak seperti seekor capung tidak jauh dari ku dan sedang menggali lubang dengan sebuah mata bor berukuran besar yang keluar dari bawah pesawatnya. aku pun memajukan sedikit mobil ku dan memperhatikan nya.
Saat pesawat itu hendak pergi, aku pun mencoba untuk mengikutinya meskipun jalanan yang ku tempuh saat itu tidak lah mudah. banyak pohon tumban serta tanaman merambat yang menghalangi. namun aku tidak menyerah begitu saja dan tetap mengikutinya.
Dan di saat aku sedang mengikutinya, ada sebuah kilatan cahaya berwarna merah melewati samping mobil ku menyentuh sebuah pohon dan menghancurkan pohon tersebut. aku sangat terkejut sehingga mulai membantik setir ke arah berlawanan, saat aku melihat lewat kaca spion ku ada sebuah pesawat yang sedang menyerang ku.
Aku sadar bahwa aku saat itu tidak dalam keadaan baik-baik saja. aku pun mulai mempercepat laju mobil ku. saat itu aku berusaha untuk tidak tertangkap. pesawat itu mulai menembaki ku dengan laser nya secara membabi buta sehingga aku mulai merasa kesulitan. aku pun saat itu tidak bisa melempar granat ku begitu saja. namun aku tidak kehabisan akal, sambil menyetir dengan satu tangan ku, aku mencoba untuk melempar sebuah granat ke arah atas, namun tidak bisa mengenainya, tapi setidaknya bisa mengecoh sedikit.
Di saat genting, tiba-tiba mesin mobil mendadak mati sehingga membuat mobil yang ku kendarai saat itu berhenti. aku mulai panik dan mencari penyebabnya. ternyata saat itu mobil kehabisan bahan bakar.
Aku berpikir bahwa aku harus segera pergi keluar dari mobil itu, baru saja aku keluar dan hendak mencari tempat persembunyian, laser dari pesawat itu mengarah ke mobil ku dan membuat ledakan yang besar sehingga membuat ku terhempas cukup jauh. aku pun tidak sadar kemudian.