Ketika Jopardi berada di dalam kolam lumpur, Kapten Santoso segera menariknya agar dia tidak tenggelam di kolam lumpur hidup. dengan sigap dia segera menarik tangan Jopardi dari dalam kolam tersebut dan membawa nya ke pinggir.
Aku yang saat itu menyadari bahwa aku sudah kembali segera terbangun dan melihat ke sekeliling ku dan menyadari bahwa aku masih hidup dan telah kembali. Kapten bertanya kepada ku apakah aku baik-baik saja. aku hanya mengangguk tanpa bisa berbicara.
Saat itu aku masih sangat terkejut. karena siapa yang menyerangku di masa depan? mengapa dia menyerangku? apakah ada orang lain selain aku di sana? dan apakah dia manusia atau makhluk lain? banyak sekali pertanyaan dalam benak ku saat itu. Kapten Santoso akhirnya membawa ku kembali ke dalam markas.
Saat aku telah mendapatkan perawatan, kapten bertanya kepada ku apa yang saat itu terjadi kepada ku. aku pun kemudian menjelaskan kepada kapten Santoso apa yang kulihat pada saat itu. aku menceritakan secara keseluruhan nya dengan sangat detail.
" Kapten, apakah sebelumnya ada orang lain yang bisa berhasil melintasi lubang hitam selain diriku? " tanya ku dengan penasaran.
" Sebelumnya? ya, ada satu orang dulu yang bisa melewati nya seperti mu. namun dia tidak bisa kembali lagi ke masa sekarang. " jawab kapten Santoso menjelaskan.
" Benarkah? siapa dia? kapan dia melintasi nya? " tanya ku lagi.
" Sudah cukup lama. dan mungkin nyawanya sudah tidak bisa terselamatkan lagi. sudahlah, tidak perlu kau pikirkan. istirahatlah. " kata kapten Santoso kepadaku.
Saat kapten pergi, aku mulai memikirkan sepertinya yang dia maksud adalah Letnan Kim Bum. apakah mungkin yang menusuk ku saat itu ada hubungan nya dengan dia? karena ku pikir dia hanya tersesat di masa depan saja dan mungkin ada kemungkinan bisa di temukan jika aku bisa menjelajahi masa depan dengan waktu cukup lama.
Karena pisau itu seperti buatan manusia. ku pikir mungkin saja yang menusuk ku saat itu adalah manusia. jika makhluk lain, mungkin aku bisa saja di terkam atau di gigit saat itu. aku tidak bisa berhenti memikirkan nya.
Ketika ku ingat kembali, pesawat itu memang sangat aneh, bukan seperti buatan manusia biasa. aku pernah mendengar mitos tentang adanya alien, namun aku tidak mempercayainya karena tidak ada bukti yang membuat aku bisa mempercayainya. namuns setelah kejadian saat itu, entah mengapa aku berpikir bahwa pesawat yang ku lihat saat itu adalah pesawat alien.
Aku tidak menyampaikan pendapatku kepada kapten Santoso karena ku pikir dia akan mentertawakan ku atau mungkin tidak akan mempercayai perkataan ku. aku akan menyimpan ini dulu sendiri dan mencari tahu kebenarannya nanti. aku pun kembali beristirahat.
Saat mendengar penjelasan yang di katakan oleh Jopardi, membuat kapten Santoso berpikir bahwa ada sesuatu yang aneh. Kapten Santoso berpikir apakah mungkin organisasi Cavalry yang membuat pesawat tersebut nantinya ataukah buatan orang lain. Kapten Santoso mulai mencari tahu dengan melihat berkas-berkas tentang proyek yang akan di kerjakan oleh tim Cavalry kedepannya.
Setelah melihat beberapa dokumen. kapten Santoso sama sekali tidak melihat bahwa tim Cavalry akan membuat pesawat seperti yang di jelaskan oleh Jopardi sebelumnya. dia pun kini merasa penasaran dengan pesawat yang di ceritakan oleh Jopardi saat itu.
Kapten pun mulai menyusun laporan yang akan dia berikan kepada Jenderal. saat itu dia merasa ragu apakah dia harus melaporkan soal pesawat yang di lihat oleh Jopardi atau tidak. namun penelitian dan percobaan ini harus di laporkan seutuhnya. sehingga dia berniat untuk menceritakan seluruhnya dan meminta bantuan Jenderal untuk mencari tahu mengenai pesawat tersebut.
Sementara itu, Jopardi saat ini tengah beristirahat. Juni pun merawatnya dengan sangat baik. Jopardi merasa bahwa masih banyak pertanyaan di dalam kepala nya yang belum juga mendapatkan jawaban nya. kemudian dia bertanya kepada Juni apakah Juni mengetahui hal tentang Letnan Kim Bum.
" Juni, boleh aku bertanya sesuatu kepada mu? " tanya ku kepada Juni.
" Ya, tanyaka saja. apa itu? " jawab Juni.
" Apakah kau mengetahui tentang Letnan Kim Bum? " tanya ku dengan penasaran.
" Letnan Kim Bum? " seru Hany dengan terkejut.
Aku melihat saat itu raut wajah Juni sangat terkejut. dia seperti mengetahui sesuatu namun tidak bisa mengatakan nya kepada ku. namun aku berpura-pura tidak mengetahuinya. yang aku tahu pasti sepertinya Juni mengetahui sesuatu tentang Letnan Kim.
" Ti-Tidak. aku tidak tahu siapa letnan Kim Bum. " jawab Juni sambil memalingkan wajahnya dari ku.
" Begitukah? " tanya ku lagi.
" Ya. " jawab Juni.
" Baiklah. ku kira kau mengetahui sesuatu tentang Letnan Kim. " kata ku lagi kepada Juni.
Juni saat itu tampak terlihat cemas. dia juga berpikir dari mana Jopardi mengetahui tentang Letnan Kim Bum. Juni pun kemudian segera meninggalkan Jopardi sendirian dia berdalih bahwa dirinya harus melapor kepada kapten Santoso mengenai hasil pemeriksaan diriku.
Ku lihat Juni seperti menghindari ku. namun aku tidak mengekang atau memaksanya untuk memberitahu ku. karena aku yakin suatu saat dia pasti akan memberitahukan nya kepada ku. aku pun kembali membaringkan tubuh ku dan beristirahat.
Malam berlalu dengan cepat. ku pikir mungkin tidak akan ada percobaan lagi selama beberapa hari. namun sayangnya sepertinya tidak seperti itu. pada saat pagi tiba, kapten Santoso meminta ku pergi keruangan nya untuk membicarakan masalah percobaan yang berikutnya. setelah selesai bersih-bersih, aku pun segera menemui nya di ruangannya.
" Kapten. " sapa ku kepada kapten Santoso ketika tiba di ruangan nya.
" Kau sudah datang, silakan masuk. " sahut kapten Santoso mengajak ku.\
" Ada apa kau mencari ku sepagi ini kapten? " tanya ku dengan penasaran.
" Aku ingin membicarakan masalah percobaan berikutnya. " terang kapten.
" Ku pikir kita akan beristirahat beberapa hari. " kata ku lagi.
" Tidak. waktu kita tidak terlalu banyak. kedepannya kita akan melakukan segala macam eksperimen sampai akhirnya kita bisa mengirim manusia selain kau untuk melintasi lubang hitam. karena dengan begitu ada besar kemungkinan kita bisa menyelamatkan negara ini dari kehancuran. " kata kapten Santoso menjelaskan kepada ku.
Perkataan kapten memang ada benarnya. karena jika aku hanya sendiri dan mengandalkan senjata saja tidak menutup kemungkinan aku akan terbunuh atau mungkin terjebak di dimensi atau masa yang lain.
" Kita juga sedang mengembangkan beberapa alat untuk mu. dimana alat tersebut akan membuat mu mudah pergi dan kembali bahkan kau bisa membuat lubang hitam itu sendiri. tunggu saja. " kata kapten lagi.
" Baiklah kapten! " jawab ku.
Aku dan kapten Santoso mulai mendiskuskan apa yang yang selanjutnya akan kami bawa melalui lubang hitam tersebut. Kapten mengusulkan kepadaku untuk membawa alat transportasi seperti mobil atau mungkin motor. saat itu aku berpikir itu mustahil karena sebuah peti yang berukuran tidak cukup besar saja tidak bisa membawa barang di dalam nya bersama ku. bagaimana dengan mobil atau motor.
" Kapten, apakah kau yakin akan melakukan nya? apakah mungkin akan berhasil? " kata ku yang seolah tidak bisa mempercayai perkataannya.
" Tentu saja aku yakin. kita tidak akan pernah tahu jika kita tidak mencoba nya. " jawab kapten Santoso.
Setelah cukup di yakinkan oleh kapten Santoso ku pikir mungkin saja percobaan kali ini akan berhasil. aku pun memepercayakan sepenuhnya kepada kapten Santoso karena dia lebih tahu mengenai sistematis dari lubang hitam tersebut. kemudian kapten meminta ku melihat kendaraan yang ada di dalam garasi dan memeriksanya.