Jopardi pada saat itu memutuskan untuk kembali ke masa depan guna menemukan jejak waktu yang kemungkinan bias dia temukan untuk menyelamatkan markas Cavalry. Jopardi bersikeras untuk pergi karena dia merasa aneh mengapa markas yang memiliki teknologi yang cukup canggih bias runtuh begitu saja. Jopardi merasa penasaran apa yang membuat markas tersebut hancur.
Aku berkata kepada Kapten Santoso bahwa aku ingin kembali ke masa depan untuk memastikan kembali serta menemukan jejak waktu. Aku yang saat itu memang masih terlihat lemah membuat Juni begitu mengkhawatirkan keselamatan ku. Aku pun akhirnya berusaha untuk meyakini Juni bahwa diri ku saat ini baik-baik saja dan dia tidak perlu mengkhawatirkan diriku.
Juni dan Kapen Santoso pun akhirnya menyetujui keinginan ku untuk kembali. Kapten Santoso berkata bahwa dia ingin pergi melewati lubang hitam bersama dengan Jopardi. Kapten Santoso takut jika sesuatu yang buruk menimpa Jopardi lagi. Juni dan Jopardi pun sepakat.
Aku dan Kapten Santoso mencoba memasuki lubang hitam kembali bersama-sama. aku saat itu hanya membawa perlengkapan tenda, senter kepala, helm, granat satu buah dan sebuah pistol yang di penuhi dengan peluru. Kebetulan saat itu Kapten Santoso yang membawa tas berisi logistic untuk selama mereka berdua di sana.
Kali ini team Cavalry mencoba untuk membuka lubang hitam agar tidak menembus ke perairan. Kali ini mereka mengarahkan ke sebuah hutan, mereka pikir mereka tidak ingin sampai Jopardi kembali tenggelam seperti sebelum nya. Ketika Jopardi dan Kapten Santoso sudah siap untuk melintasi lubang hitam, Juni berpesan lebih dulu kepada Jopardi agar dia selalu hati-hati dan tetap waspada. Jopardi saat itu hanya mengangguk sambal tersenyum.
Dan pada saat Kapten Santoso dan Jopardi akan memasuki lubang hitam secara bersamaan, ternyata hanya Jopardi lah yang berhasil masuk, sedangkan Kapten Santoso terpental cukup jauh dan tidak bias memasuki lubang hitam tersebut. Juni mulai merasa cemas, karena Jopardi sama sekali tidak membawa bekal logistic.
Juni langsung menghampiri kapten Santoso. Team Cavalry pun terlihat panik ketika melihat kapten Santoso yang tidak bisa memasuki lubang hitam begitu saja. Seluruh team mulai bersiap di posisi mereka masing-masing untuk memantau Jopardi.
" Akh, sial. Ternyata aku sendiri lagi. Sudah ku duga hanya aku yang bisa melintasi nya. Baiklah, tidak ada waktu untuk bermalas-malasan. Saat nya aku mencari jejak waktu yang ku inginkan. " ucap Jopardi yang mulai bergumam sendiri.
Aku mulai melintasi sebuah hutan dengan pepohonan yang cukup lebat. Aku hanya bisa mengandalkan senter kepala yang ku miliki sebagai penerangan. Jarak pandang ku tidak bisa melihat terlalu jauh karena saat itu terlalu gelap. Bahkan langit pun terlihat gelap. Aku merasa saat itu sepertinya hari sudah hampir malam.
Aku pikir, aku mungkin akan tersesat jika meneruskan perjalanan, sehingga aku berpikir untuk membuka tenda untuk beristirahat sejenak sampai matahari terbit. Karena penerangan ku tidak cukup untuk membantu ku melalui hutan yang begitu lebat ini. Setelah aku mendirikan tenda, aku mulai membuat sebuah api unggun untuk membuat ku tetap hangat. Saat itu aku sama sekali tidak memiliki bekal logistic sehigga aku mencoba menahan rasa lapar ku dan hanya minum dengan minuman yang saat itu ku bawa.
Saat ini minuman ku hanya tersisa setengah botol saja sehingga aku harus menghemat nya sampai aku bisa menemukan sebuah mata air. Karena rasa lapar ku yang tak tertahankan, aku memutuskan untuk tidur. Karena dengan begitu aku tidak akan merasa kelaparan dan bisa memulihkan tenaga ku untuk perjalanan selanjutnya.
Hari telah berganti, aku terbangun dan melihat ada secerca cahaya yang menebus ke dalam hutan, ku pikir hari seperti nya sudah mulai pagi. Aku mulai membongkar kembali tenda ku dan segera meneruskan perjalanan ku saat itu.
Tubuh ku merasa sangat lemah, namun aku harus tetap semangat untuk menemukan apa yang saat ini sedang ku cari. karena markas Cavalry terletak di bawah tanah, aku cukup sulit untuk menemukan pintu masuk nya. Aku memiliki sebuah kompas yang mungkin bisa berguna untuk menemukan pintu masuk markas tersebut.
Aku mulai menyusuri hutan sendirian, dengan bekal yang seadanya aku pikir aku pasti akan menemukan jalan nya. Dan hal yang tak terduga terjadi. Aku melihat sebuah gundukan yang kupikir sepertinya itu adalah jalan masuk menuju markas Cavalry. Aku pun segera menghampiri nya dan ternyata benar. Aku menemukan pintu masuk untuk menuju markas Cavalry. Kemudian ketika aku hendak turun ke bawah, aku pun menyenternya lebih dulu dengan senter kepala yang ku miliki. Namun sayang nya tangga itu telah hancur sehingga aku tidak bisa turun ke dalam markas.
Akhirnya Aku berpikir untuk menggunakan tali yang ku miliki untuk pergi turun ke bawah, jaraknya memang cukup jauh, namun aku yakin tali yang ku miliki cukup bisa membuatku turun ke dalam markas. Aku pun mulai mengikat erat tali yang ku miliki ke sebuah pohon besar dan kokoh di dekat pintu masuk, aku pun kemudian mulai perlahan turun dengan menggunakan tali yang mengikat di tubuh ku.
Aku cukup terkejut melihat nya, ruangan lembap dan juga gelap membuat ku sedikit kesulitan untuk melihat. Setelah aku tiba di markas, aku pun mulai menjelajahi nya dengan penerangan yang seadanya, aku mencoba untuk mencari apakah ada yang bisa ku temukan sebagai bukti dan petunjuk mengapa markas semegah itu bisa hancur begitu saja.
Saat aku mulai memasuki sebuah ruangan, aku melihat banyak dokumen-dokumen berserakan di lantai bahkan ada beberapa yang sudah terbakar di ujung nya. Lalu, aku melihat ada sebuah dokumen bertuliskan Top Secret. Aku pun mengambil nya dan melihat nya. Aku mulai membaca nya. Dan dokumen tersebut bertuliskan laporan peperangan di antara TNI Indonesia melawan pasukan musuh di tahun 2029. Namun saat itu terpotong di bagian isi nya. Sehingga aku tidak mengetahui pasti apa isi laporan tersebut, kemudian aku juga menemukan sebuah laporan bahwa Jakarta telah di kuasai oleh pasukan musuh di tanggal 15 oktober 2026, dimana saat itu memakan korban sipil yang cukup banyak dan juga seluruh pasukan militer Indonesia. Aku pun menyadari hal penting bahwa Indonesia akan segera di serang oleh pasukan musuh yang belum di ketahui identitas nya.
Aku merasa semakin penasaran dan ingin menggali lebih dalam siapa yang di maksud pasukan musuh. Aku pun mencoba berjalan lebih jauh, dan tiba-tiba saja aku melihat sebuah mata merah yang menyala di kegelapan, aku pun merasa penasaran dan mencoba untuk mendekati nya. Belum aku mendekati nya, dia sudah menampakkan wujudnya. Ternyata monster laba-laba yang sebelumnya pernah ku lihat. Akan tetapi bukan versi besar nya melainkan versi kecil nya.
Saat itu ku pikir aku mungkin bisa mengalahkan nya dengan senjata yang ku miliki. Saat aku hendak menembak nya, laba-laba tersebut sudah menyerang ku lebih dulu hingga aku menembus pintu sehingga membuat ku tidak sadarkan diri.