Chapter 2 - Bertemu Tiga lelaki

"Tubuhmu benar-benar bagus dan kulitmu sangat indah, kau cukup layak untuk ikut kompetisi selanjutnya. Tapi kau harus memiliki pakaian yang lebih layak, kau bisa pergi ke ruangan Lain untuk berganti pakaian. Karena setelah ini kau akan bertemu dengan beberapa penguji lainnya." Ucapan Madam Mei-Mei langsung di anggukin oleh Jin-Ae.

Wanita itu langsung memakai pakaiannya lagi, di bantu dengan pelayan dia berjalan pergi ke ruangan lain. jantungnya saat ini telah berdetak sangat kencang, dia benar-benar merasa beruntung karena bisa mendapatkan kesempatan langka saat ini.

"Nona, kau beruntung. aku tidak salah mengajukan dirimu saat ini." pelayan itu berkata setelah mereka keluar dari ruangan tadi, nama pelayan itu adalah Suzy. Dia dan Jin-Ae bukanlah teman dekat. Suzy hanya tidak sengaja melihat wanita bernama Jin-Ae ini saat di toilet. saat itu juga Suzy langsung merasa bahwa wanita ini pantas, entah pantas dari sisi mana. Hanya feeling saja lebih tepatnya.

"Terimakasih, Dan maaf telah banyak merepotkan dirimu. karena aku kau jadi harus mengantarkan aku seperti ini. sekali lagi maafkan aku." Jin-Ae Menunduk hormat pada pelayan di sampingnya, Suzy yang melihat itu hanya tertawa saja. Masih ada wanita yang begitu sopan dan lembut lembut seperti wanita di sampingnya ini.

Mereka sudah sampai di ruangan Pakaian, disini ada banyak pakaian seksi dan mahal untuk para wanita yang mengikuti kompetisi. Jin-Ae hanya bisa terdiam ketika memandangi semua pakaian yang ada di depan matanya. Dia Bertanya-tanya seberapa banyak uang Tuan muda yang mencari wanita setiap tahun ini? dia bahkan bisa menyediakan fasilitas terbaik untuk seorang wanita.

Jin-Ae tau Bahwa semua model pakaian di depannya, pasti mempunyai harga yang sangat fantastis.

"Kau sangat manis, pakailah gaun berwarna pastel ini. Kau akan mempunyai ciri khas tersendiri, kau akan terlihat berbeda Karena memang aura yang kau keluarkan begitu indah." Suzy Memberikan salah satu gaun yang cantik, gaun itu memang terlihat panjang. Namun terdapat belahan dada yang cukup lebar.

Jin-Ae tanpa berkata apa-apa lagi langsung membuka pakainya dan memakai gaun tersebut, dan benar saja. Suzy langsung terpukau saat melihat bagaimana gaun yang di pakai wanita itu terlihat lebih mewah dan berkelas. Sangat pas dan cocok. Bentuk tubuh wanita itu juga benar-benar ideal dan seksi.

"Kau cantik sekali, aku berharap kau bisa menang." Suzy menepuk pelan pundak Jin-Ae, wanita itu hanya memerah malu saat di puji secara terang-terangan. karena selama ini dirinya memang tidak pernah di puji sama sekali. itu kenapa dia langsung tersipu malu.

"Ayo kita ke ruangan tunggu, kompetisi selanjutnya akan segera di mulai." Suzy menggandeng tangan Jin-Ae dengan sangat bersemangat. Jin-Ae hanya bisa menurut, dia berjalan perlahan dan sesekali menahan nafasnya karena sangat gugup.

"Kompetisi selanjutnya, tentang apa? kalau boleh tau." Jin-Ae bertanya takut-takut, mereka memang sedang berada di lorong sepi yang cukup panjang. dia tidak tau seberapa besar tempat ini, jalannya terlihat sangat jauh antara satu tempat ke tempat lain.

Suzy membuka salah satu pintu, melihat ke dalam sebentar dan di sana sudah ada beberapa lelaki yang akan menjadi penguji bagi Jin-Ae.

"Nona, ini ruangan untukmu. Kau bisa langsung masuk, semoga kau berhasil." Suzy berkata dengan pelan, Membuat wanita yang ada di belakangnya jadi gugup.

Dengan langkah pelan dia masuk ke dalam, melirik sebentar ke arah beberapa lelaki yang langsung Menengok ke arah Jin-Ae. Nafas wanita itu langsung terasa berat, dia benar-benar ingin Kabur dari sini. Jika tadi di awal dia masih bertemu dengan wanita untuk mengujinya dan melihat tubuhnya. tapi kenapa sekarang malah lelaki? dan terlihat jelas Bahwa Laki-laki disini masih sangat muda. Muda dan begitu tampan, jika kalian Pernah melihat boyband Korea, mungkin tampang mereka seperti itu. Hanya saja lelaki disini punya tubuh berotot dan benar-benar besar, seksi dan kulitnya coklat eksotis.

Jin-Ae masuk selangkah lebih dalam ke ruangan itu, ada satu bangku di dekatnya. Di perhatikan oleh banyak Mata lelaki, membuatnya jadi bingung harus melakukan apa.

"Santai saja Nona, silahkan duduk dan kita akan memulai menanyakan beberapa hal." Kata Salah satu lelaki yang mempunyai lesung pipi di Kiri.

Jin-Ae langsung duduk dan berusaha untuk tersenyum semanis mungkin.

"Perkenalkan namamu." Katanya lagi.

"Saya Jin-Ae." Kata wanita itu, kepolosan yang di perlihatkan oleh Jin-Ae membuat beberapa lelaki disana langsung tersenyum kecil.

"Kami adalah penguji untukmu malam ini, Namaku Mr.Zhou, yang ada di sebelah kiri ini adalah Mr.Bae, dan yang di sebelah kanan adalah Mr.Ahn." Suara pria yang memperkenalkan namanya memang sangat lembut, setidaknya suara lembut itu bisa membuat Jin-Ae sedikit Mengontrol rasa gugupnya.

"Baik, Terimakasih Mr." Kata Jin-Ae lagi.

"Ya, jadi kita bisa memulai semuanya?." Salah satu Pria bernama Mr. Ahn mulai bertanya dengan pelan. mendengar hal tersebut, wanita di depannya langsung mengangguk pelan.

"Jadi, Nona Jin-Ae. Bisakah kau jelaskan pada kami bagaimana caranya bercinta?." Sebuah pertanyaan yang langsung berhubungan dengan Sex. Membuat nafas Jin-Ae kembali sesak. Pertanyaan macam apa ini? itulah yang di pikirkan Jin-Ae sekarang. Kenapa Pertanyaan sangat luar biasa vulgar?.

"Ah.. Caranya? caranya? itu.. Kita langsung tiduran dan membuka kaki, lalu.. lalu.. kita memejamkan mata dan merasakan saja.. Itu.. aku.. aku sebenarnya tidak tau apa-apa." Jin-Ae berkata dengan terbata-bata dan menundukkan kepalanya dengan rasa malu, wajahnya sudah memerah seperti kepiting rebus.

Ketiga lelaki itu langsung tertawa kecil, mereka bahkan menutup wajah mereka dengan sebelah tangan. sebab wanita ini benar-benar polos secara natural. Bagaimana wajah wanita itu yang langsung merah dan malu. padahal dia hanya membicarakan sesuatu yang aneh. ya.. sangat aneh, sebab bukan begitu permulaan saat bercinta.

"Jadi kau tidak tau bagaimana tahapan-tahapan sebelum bercinta? kau tidak pernah bercinta?." Mr. Zhou maju beberapa langkah, memegang dagu wanita di depannya. Wanita itu Mengangkat dagunya dan menatap mata coklat yang indah di atasnya. Mata coklat yang sangat teduh dan sepertinya begitu misterius. senyum di bibir lelaki itu seperti sebuah lubang hitam yang akan menenggelamkan seseorang perlahan-lahan.

"Aku masih perawan, aku belum pernah bercinta dan tidak tau Caranya bercinta." Jin-Ae berbicara sangat jujur, lelaki di depannya masih memegang dagunya dan masih menatap dengan pandangan yang sangat penuh arti.

Beberapa saat terjadi keheningan di ruangan itu, Jin-Ae menelan ludahnya berulang Kali. Apalagi saat Mr.zhou terus memandangi dirinya.

Jin-Ae jadi bertanya-tanya, apakah dirinya langsung di diskualifikasi? Karena tidak tau caranya bercinta? atau dia langsung di buang jauh-jauh dari kompetisi ini? sekarang bagaimana? dirinya memang sangat bodoh.