Chereads / MY ANNOYING BOY FRIEND / Chapter 21 - KESIALAN BERUNTUN

Chapter 21 - KESIALAN BERUNTUN

"Gak usah sok cantik Lo!.."

"Eh gue emang cantik, gak kaya Lo! dasar pelakor!"

"Sembarangan Lo! yang pelakor itu elo!"

Kedua wanita cantik SMA KARTINI saling bersahutan meluapkan amarah satu sama lain di lorong kelas yang mulai dipenuhi siswa-siswi berlalu-lalang memasuki kelas masing-masing setelah melakukan upacara bendera hari Senin. Namun mereka terlihat acuh dan tidak ada yang berani melerai karna kedua nya memang dikenal sebagai gadis yang arogan.

Perempuan Cantik bertubuh tinggi semampai itu menjambak rambut perempuan di depan nya dengan kasar.

"Bugghh!"

Buku tebal yang sedang dibawa Clara terhempas ke lantai saat rambut nya ditarik paksa oleh perempuan di depan nya.

"Kathrina! Kurang ajar ya Lo!.." dibalasnya jambakan itu dengan perlakuan serupa membuat kedua gadis cantik itu berusaha saling menaklukan.

Dari arah yang sama, empat orang pemuda berjalan-jalan santai menuju kelas mereka, ya.. mereka adalah Daffa dan ketiga teman nya.

"Buset!! cewek gue kenapa tuh?" Daffa menyetop langkah kaki ketiga teman nya dengan tangan yang merentang seperti portal.

"Siapa?" tanya Betrand kepada Daffa.

"Wah.. gawat nih!" Daffa menggerutu sendiri dan tidak menghiraukan teman-teman nya.

"Kemaren-kemaren Lo bilang gak pacarin dua-dua nya, gimana sih Lo?" tanya Aldo.

Daffa hanya melirik ke arah Aldo dengan tatapan bingung.

"Apa?" Tanya Aldo setengah mengangkat kepala.

"Ya iya, tapi kalo berantem gini tetep jadi urusan gue! pasti mereka berantem gara-gara kemaren gue tolak semua ajakan mereka buat jalan!" tebak Daffa.

"Ah!... " Daffa berlari menuju ketempat perkelahian Clara dan Kathrina dengan perasaan kesal nya.

Jelita dan Lolly berada di belakang ketiga teman Daffa dan ikut memperhatikan perkelahian Clara dan Kathrina yang kemudian disusul oleh Daffa.

"Temen kalian kenapa?" tanya Lolly kepada Betrand.

"Eh neng Lolly.." sapa Betrand kecentilan.

"Idih.. gak nyambung banget sih Lo!" kata Lolly.

"Biasa neng! prahara rumah tangga ha ha.." Jelas Aldo sambil tertawa.

"Oh! itu sih resiko nya, lagian punya pacar banyak-banyak, sok kegantengan banget!" cerocos Jelita kemudian menarik lengan sahabatnya itu menuju kelas mereka dan tidak mau lagi melihat pertengkaran Clara dan Kathrina.

***

"Sayang! bilang sama dia kalo kamu pacar aku!" Clara memeluk Daffa dari samping dengan erat nya.

Melihat Clara yang nyosor duluan, Kathrina berusaha memisahkan pelukan Clara di pinggang Daffa.

"Wah! Berani ya Lo!" Kathrina kembali menjambak Clara yang akhirnya melepaskan pelukan nya.

Daffa yang berada di tengah-tengah keduanya benar-benar kerepotan.

sesekali ia yang kena cubit dan tendang oleh kedua gadis cantik itu.

"STOOOOOPPPPP!!!! STOOOPPP!!!"

Daffa menarik Clara dan Kathrina menjauh dari tubuh nya.

mereka berdua pun berhenti. dan mulai merapihkan rambut nya yang berantakan sisa perkelahian nya itu.

"Sayang! dia duluan yang mulai ! masa dia bilang kemarin kamu jalan sama dia, padahal kan kemarin kamu jalan sama aku seharian kan?!" Kathrina memeluk lengan Daffa dengan manja, dengan sorot mata yang masih saja tajam menikam Clara.

Daffa yang sedang berada diposisi serba salah itu pun hanya menggaruk belakang kepala nya. pasal nya kemarin ia menghabiskan waktu nya bermain basket bersama ketiga teman nya. Clara dan Kathrina sama-sama berbohong untuk terlihat lebih unggul.

Aldo, Ridho dan Betrand menunggu santai di dekat lokasi kejadian sambil sesekali menggoda para junior yang lewat di depan mereka sebelum bell masuk berbunyi.

"Gue kira jadi orang ganteng gak bakal Nemu masalah serumit ini !" Betrand membuang permen karet yang ia kunyah dari tadi.

"Ha ha.. gak pernah kan Lo? direbutin dua cewek cantik sekaligus?" ledek Aldo pada teman nya yang di anugerahi titel sebagai jomblo akut itu.

"Emang nya Lo pernah?" tanya Ridho membalikan pertanyaan itu pada Aldo

"Kagak Lah!" jawab Aldo dengan percaya diri, membuat Ridho dan Betrand kembali tertawa.

Daffa merasa ini sudah keterlaluan, ia mulai kesal kepada Kathrina dan Clara karna saling membohongi satu sama lain hanya untuk kepuasan mereka sendiri.

"Stop! mulai detik ini gue putuskan.. Bahwa gue gak mau lagi ada urusan sama kalian, Cla! gue bukan pacar Lo ya.. dan Lo Kath! gue juga bukan cowok Lo! kita gak pernah jadian. Dan sekali lagi, kemarin gue gak jalan sama siapa-siapa!"

Kathrina melepas pelukan nya pelan-pelan, kedua gadis malang itu mengalihkan perhatian nya kepada Daffa.

Daffa hanya menunduk diakhir bicara nya.

tiba-tiba sebuah tamparan kencang mendarat di pipi mulus nya.

"PLAK!!"

Kathrina yang memang lebih kasar itu mendaratkan tangan lentik nya dengan spontan lalu pergi meninggalkan kedua nya dengan perasaan kesal.

Daffa memejamkan mata sejenak, lalu berusaha menerima resiko dari segala perbuatan manis nya terhadap kedua gadis itu dulu yang membuat mereka akhirnya merasa dikecewakan.

Belum juga hilang bekas tamparan Kathrina, tiba-tiba Clara menginjak kaki Daffa dengan sepatu pentofel nya yang keras.

"Aduhhh!!" rengek Daffa kesakitan.

Clara meninggalkan Daffa sendirian tanpa memperdulikan kesakitan nya.

Aldo, Ridho dan Betrand menghampiri Daffa sambil terus tertawa tanpa henti.

"Ha ha ha... Tamparan cinta Kathrina tembus ke hati enggak?" ledek Aldo.

"Wah, sepatu murah ini pasti langsung rusak diinjek sepatu mahal Clara .. coba gue liat!" Betrand menyenggol kaki Daffa sengaja.

"Sialan Lo!" Daffa menyender ke tembok Dengan wajah mengenaskan nya.

"Daffa..!" Riko, ketua kelas nya menepuk pundak Daffa.

"Lo dipanggil guru BK tuh! jangan masuk ke kelas dulu.." Riko meneruskan.

Ketiga teman nya saling melirik.

"Perasaan Daffa udah gak pernah telat lagi deh!" kata Betrand kepada teman-teman nya.

Daffa yang sudah tidak mau banyak omong lagi segera menemui guru Bimbingan Konseling dan meninggalkan ketiga teman nya.

***

"Saya dapat informasi kalau kamu memukul Kevin, bener Daffa?" Pak Amir yang merupakan guru paling ditakuti Se-SMA Kartini itu menginterogasi Daffa dengan serius di ruang pribadi nya.

"Benar, pak!" jawab Daffa sambil menunduk.

ia sudah muak dengan hari ini, rasanya teguran setiap teguran terus menghampiri nya.

"Hari ini Kevin tidak bisa masuk sekolah karna luka nya sangat parah, dia sampai masuk Rumah Sakit karna ujung bibir nya ada yang sobek, saya sudah rapatkan dengan guru-guru semua, bahwa mulai hari ini, dan satu Minggu kedepan, kamu tidak usah berangkat ke sekolah lagi, kamu di skors!" Pak Amir menyodorkan surat yang berisi keputusan skorsing untuk Daffa.

Mendengar ucapan Pak Amir, Daffa mengangkat wajahnya yang semula tertunduk layu.

"Tapi pak...."

"Ini sudah keputusan kami Daffa, semoga dengan hukuman skorsing ini bisa membuat kamu bisa bersikap lebih baik lagi disekolah, terutama kepada teman-teman kamu.. sekarang kamu boleh keluar.."

Pak Amir mempersilahkan Daffa untuk keluar dari ruangan nya sekaligus pulang kerumah dan tidak boleh masuk sekolah untuk seminggu kedepan.

"Sudah jatuh tertimpa tangga pula" , itulah kalimat yang cocok untuk mendeskripsikan nasib Daffa hari ini.